Anda di halaman 1dari 37

Farmakologi Obat Saluran Nafas Bagian Atas Non-Neoplastik

YUZIANI
Pembahasan
TONSILITIS
ADENOIDITIS
FARINGITIS
TONSILOFARINGITIS
LARINGITIS
TONSILITIS
• Penyakit tersering di negara subtropis
• Penyebab bakteri atau virus
• Masalah tersering kekambuhan
• Sering sembuh sendiri apabila daya tahan tubuh baik
• Menghindari faktor pencetus
• Tersering usia 5-10 tahun
Tonsilitis
 Gejala Klinis :
· Tenggorok rasa kering
· Nyeri telan hebat – mendadak
· Anak tidak mau makan
· “ Referred pain “  sakit di telinga
· Panas tinggi  anak kejang
· Sakit kepala
· Mual / muntah / nyeri perut
( Strep. beta-hemolitikus )
Obstructive sleep apnea

8
 Pemeriksaan :
· “ Plummy voice “
· “ Foetor ex ore “
· Ptialismus
· Tonsil udim, hiperemi, detritus
· Ismus fausium menyempit
· Palatum mole, arkus ant./post.  udim,
hiperemi
· Kelenjar limfe membesar – nyeri tekan

9
 Diagnosa banding :
DIFTERI TONSIL  pseudomembrane sampai
keluar tonsil , Bull neck
 Penyulit :
1. Lokal
- Peritonsilitis (infiltrat peritonsil)
- Abses peritonsil
- Abses parafaring
2. Sistemik (Strep. beta-hemolitikus)
- Glomerulonefritis akut
- Penyakit jantung rematik
- Endokarditis bakterial sub akut

10
Tonsilitis

Tatalaksana:
 Istirahat
 makan lunak yang bergizi
 minum hangat yang byk
 analgesik / antipiretik
 ( asetosal, parasetamol ,ibuprofen)
  3 – 4 x 500 mg )
 Spray lidokain
ANTIBIOTIKA
BERAT :
 2x 0.6 – 1.2 juta IU/hr im 
 Fenoksimetil penisilin. 4x500mg/hr
 selama 10 hari (Penisilin V 1,5 juta IU/Benzantine Penenisilin IM)
RINGAN :
 Fenoksimetil penisilin
 7.5 – 12.5 mg/kgbb/hari
 4x sehari selama 10 hari

Obat pilihan Lain
• Eritrom mgisin 500 mg 3x sehari
• Amoksisilin 500 mg 3x sehari
• Dosis anak eritromisin 40 mg/kgBB/hari
• Dosis anak amoksisilin 30-50 mg/kgBB/hari
Komplikasi
• Sinusitis
• Otitis media
• Gagal nafas
• Osteomielitis akut
Bila terjadi komplikasi :

1.Abses peritonsil  pungsi – insisi


2.Abses parafaring  pungsi – insisi
3.Sistemik  tonsil sbg fokal infeksi  indikasi
tonsilektomi
Edukasi :
1. Mencegah penularan
tdk bergantian alat makan / minum
tutup mulut / hidung bila batuk / bersin
2. Meningkatkan kondisi badan
olah raga teratur
makanan bergizi
3. Meningkatkan daya tahan lokal
menghindari iritan
Penatalaksanaan :

· Serangan akut  sama dengan tonsilitis akut


· Tonsilektomi / adenotonsilektomi 
bila serangan >4 kali dalam satu tahun
Edukasi :

· Sama dengan tonsilitis akut


· Bila kambuh >4 kali dalam satu tahun  Operasi
 1 bulan bebas panas  alasannya:

- mencegah perluasan infeksi

- mencegah komplikasi perdarahan


ADENOIDITIS
 Terapi :
 antibiotika (ampicillin, amoxicillin, amoxiclav, macrolide)
 simtomatis (antipiretik)
 Komplikasi :
 melalui tuba eustakius  kavum timpani  OMA
 ke bawah  laring, trakeitis, bronkitis, bronkopnemoni
 Sinusitis akut
 Penatalaksanaan :
 adenoidektomi ( ADE )

 bila disertai tonsilektomi ( TE )  adenotonsilektomi ( ATE )

Adenoidektomi dilakukan jika:

1. Hipertropi  menyebabkan gangguan nafas (snooring,OSAS)


gangguan pertumbuhan maxillofacial
2. Gangguan pendengaran
3. Menyebabkan sinusitis berulang
FARINGITIS
 Terapi
• - Umumnya dapat sembuh sendiri (self limiting dis.) dan tidak
perlu obat anti virus
• - Obat simtomatis : bedrest, analgetik-antipiretik
• - Antibiotik : bila ada komplikasi infeksi bakteri
 Komplikasi
• - Lokal : sinusitis, otitis media, laringitis,
• trakeo bronkitis, pneumonia
• - General :meningitis, ensefalitis, miokarditis
• Istirahat cukup
• Pemberian nutrisi dan cairan yang cukup
• Pemberian obat kumur dan obat hisap pada anak
• yang lebih besar untuk mengurangi nyeri
• tenggorok
• Pemberian antipiretik, dianjurkan parasetamol atau
• ibuprofen
• TERAPI ANTIBIOTIK
• Pemberian antibiotik harus berdasarkan gejala klinis dugaan faringitis streptokokus
• dan diharapkan didukung hasil Rapid antigen detection test dan/atau kultur positif dari
usap tenggorok.
• Tujuan : untuk menangani fase akut dan mencegah gejala sisa.
• Antibiotik empiris dapat diberikan pada anak dengan klinis
• mengarah ke faringitis streptokokus, tampak toksik dan tidak ada fasilitas
pemeriksaan laboratorium
• Golongan penisilin
• (pilihan utk faringitis streptokokus)
penisilin V oral 15-30 mg/kgBB/hari dibagi 2-3 dosis selama 10 hari
• Amoksisilin 50mg/kgBB/hari dibagi 2 selama 6 hari.
• Bila alergi penisilin dapat diberikan
• Eritromisin etil suksinat 40 mg/kgBB/hari atau
• Eritromisin estolat 20-40 mg/kgBB/hari dengan pemberian 2,3 atau 4 kali perhari
selama 10 hari.
• Makrolid baru misalnya azitromisin dosis tunggal 10 mg/kgBB/hari selama 3 hari
• Tidak dianjurkan antibiotik golongan sefalosporin generasi I dan II karena resiko
resistensi lebih besar.
Tonsilofaringitis Difteri
Terapi :
Px diisolasi scr ketat sp kead akut dilampaui & biakan (-)
• - Tx didasarkan gambaran klinik
• - Difteri ringan (mata, hidung, kulit) : ADS 20.000 IU im
• - Difteri sedang (tonsil, faring, laring) :
• ADS 40.000 – 60.000 IU iv, secara tetesan
• - Difteri berat (dg penyulit) : ADS 100.000 IU iv dg tetesan
• - Penisilin prokain 600.000 – 1.2 juta IU/24 jam, im 1-2 x/hari,
• selama 10 hari  Bila alergi thd Penisilin,
• dpt digunakan Eritromisin 50 mg/kgbb/24 jam (maks 1 gram)p.o 3-
4 x/hari, selama 10 hari.

• - Bila carrier : TONSILEKTOMI (4-6 mgg stlh sembuh)


• - Imunisasi : penting
Rekomendasi penting
• Laporkan
• Isolasi segera
• Kewaspadaan standar
• Transmisi droplet
• Tranmisi kontak
• Tranmisi airbone
• Ventilasi
Laringitis
LARINGITIS AKUT

Merupakan kelanjutan dari keradangan di daerah faring

Gejala: stridor, parau, demam, batuk

Pemeriksaan: Laringoskopi indirekta(LI)/direkta (LD)


 pita suara udem, hiperemis, gerakan menurun kanan dan
kiri

34
Pengobatan: antibiotika
anti inflamasi,
istirahat bicara
LARINGITIS KRONIS
 karena pengobatan laringitis akut tidak tuntas
Gejala: parau
Pemeriksaan: penebalan mukosa pita suara
Penanganan:
 istirahat bicara
•Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai