Oleh :
Rangga Kembang Taruna S.Ked
PENDAHULUAN
o Penumpukan nanah ini terjadi sebagai akibat dari peradangan yang meluas, seperti
pada infeksi gigi, mulut, faring, tonsil, sinus paranasal, dan telinga tengah.
Abses peritonsil adalah infeksi bakteri yang menyebabkan munculnya nanah di sekitar tonsil.
b. Gejala : Gejala tonsilitis, nyeri menelan yg hebat, otalgia sesisi, mulut berbau, hipersalivasi, suara
gumam (hot potato voice), pembekakan kelenjar sumbmandibula & nyeri tekan, kadang2 trismus.
c. Pemeriksaan :
o Stadium Infiltrasi : Antibiotic penisilin atau klindamisin, obat simtomatik, kumur air hangat,
kompres
dingin leher.
o Stadium Abses : Pungsi abses dan insisi keluarkan nanah. (Insisi pada bagian nonjol dan lunak),
e. Komplikasi :
Abses retrofaring adalah terkumpulnya nanah di ruang retrofaring yang merupakan salah satu daerah
potensial di leher dalam. Sering pada anak2 usia <5 thn.
a. Etiologi : ISPA → limfaadenitis retrofaring, trauma retrofaring oleh benda asing / timdkan medik
(adenoidektomi, intubasi ET, endoskopi), Tuberkulosis vertebra servikal.
b. Gejala & tanda : Nyeri dan sukar menelan, anak rewel tidak mau makan, demam, leher kaku & nyeri, sesak
nafas karena sumbatan jln nafas, perubahan suara serak (stridor). Dinding belakang faring tampak benjol,
mukosa hiperemis.
Foto Rontgen jaringan lunak leher : peleberan ruang retrofiring >7mm, pelebaran retrotrakeal
>14mm (anak) >22mm (dewasa), lordosis servikal ↓.
d. Terapi :
e. Komplikasi :
Mediastinitis
Abses parafaring merupakan salah satu infeksi leher dalam yang dapat menimbulkan komplikasi serius
dan mengancam nyawa.
d. Terapi : Antibiotik dosis tinggi IV, insisi drainase jk 24-48 jm tidak membaik. Rawat inapkan
a. Etiologi : infeksi gigi, dasar mulut, faring, kelenjar saliva, kelenjar limfe
submandibula.
b. Gejala & Tanda : Demam, nyeri leher disertai pembekakan dibawah mandibula,
trismus.
c. Terapi : Antibiotik dosis tinggi IV, evakuasi abses
Angina Ludovici
Infeksi ruang submandibula berupa selulitis dgn tanda khas berupa pembekakan seluruh ruang submandibula.
b. Gejala & Tanda : nyeri tenggrokan dan leher, pembekakan submandibula hiperemis & keras pada
e. Komplikasi : Sumbatan jalan nafas, abses ke leher lainnya dan mediastinum, sepsis.
Daftar Pustaka
Efiaty, A., Dkk. 2020. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan
Leher. Edisi VII, Jakarta : Badan Penerbitan FKUI.