2. Kesadaran : Keadaan fungsional dari individu untuk mengadakan relasi (hubungan) dan
limitasi
(pembatasan hubungan) terhadap dunia sekeliling seperti yang tertangkap oleh
panca indra
dengan kata lain daya kemampuan fungsional individu sampai tahap mana dapat
menafsirkan dan mengetahui dunia sekitarnya.
Kesadaran tebagi atas :
• Jernih
• Berkabut : Gangguan kesadaran yang ditandai oleh pencerapan sensorik yang samara-
samar
• Berubah
: Kesadaran pada psikosa fungsional, terganggu tapi tidak menurun atau
meninggi,
relasi dan limitasi secara kuantitas terganggu dan secara kualitas tidak sesuai atau
tidak wajar.
• Kesadaran yang meninggi
: Individu menjadi sangat peka terhadap rangsangan (rangsang yang lemah sudah
menimbulkan respon yang kuat) seperti suara terdengar lebih nyaring
• Penurunan kesadaran
: Relasi dan limitasi terganggu secara kuantitatif, diperlukan rangsangan yang
kuat
untuk mendapat respon antara lain apati, somnolensi, sopor dan koma
• Disosiasi : Tingkah laku atau kejadian memisahkan dirinya secara psikologik dari
kesadaran
kemudian terjadi amnesia sebagian atau total,
Disosiasi dapat berupa :
• Trance
: Keadaan kesadaran tanpa reaksi yang jelas terhadap lingkungannya yang
biasanyamulai dengan mendadak, mungkin terjadi imobilitas dan roman muka
tampak bengong dapat ditimbulkan oleh hipnosa atau upacara keagamaan.
• Hysterical Twilight State
: Kehilangan ingatan atas dasar psikologik, biasanya terjadi dalam
waktu tertentu dan bersifat selektif
• Fugue
: Suatu periode penurunan kesadaran dengan pelarian secara fisik dari suatu
keadaan yang menimbulkan banyak stres, tetapi dengan mempertahankan
kebiasaan dan keterampilan
• Serangan histerik
: Suatu penampilan emosional yang jelas dengan unsur menarik perhatian
dan
kelihatannya tidak ada kontak dengan lingkungan
3. Mood/Afek : Mood adalah perasaan seperti takut, cemas, sedih yang berlangsung relative
singkat dan
Afek adalah keadaan perasaan seseorang yang berlangsung relative lama dan disertai
komponen somatic.
Mood/afek terdiri dari :
• Eutimik : Normal
• Disforik : Kesakitan
• Depresi : Dengan komponen psikologis misalnya rasa sedih atau susah,
rasa tidak berguna,
gagal,
kehilangan, penarikan diri dengan komponen somatic seperti konstipasi, gangguan tidur,
anoreksia dll
• Kecemasan/anxiety
: Komponen psikologiknya dapat berupa gugup, tak tenang, lekas terkejut, sedangkan
komponen somatiknya dapat berupa palpitasi, keringat dingin, tekanan darah meningkat.
Kecemasan dapat berupa:
1. Kecemasan yang mengambang
:Kecemasan yang menyerap dan tidak ada hubungannya dengan suatu
pemikiran
2. Agitas : Kecemasan yg disertai kegelisahan motorik yg hebat
3. Panik
: Serangan kecemasan yang hebat dengan kegelisahan, kebingungan dan
hiperaktivitas yang tidak terorganisir
• Eforia : Rasa gembira yang berlebihan dan tidak sesuai dengan keadaan.
• Anhedonia:Ketidakmampuan merasakan kesenangan walaupun melakukan aktivitas yang
disukainya
• Labil
: Afek dan emosi yang berubah-ubah tanpa rangsangan
umpamanya tiba-tiba marah atau menangis
4. Proses pikir : Terdiri dari bentuk pikir, arus pikir dan isi pikir.
entuk pikir
B : Suatu aspek pikiran yang menunjuk pada bentuk atau ker angka
pengutaraan
serangkaian isi pikiran,
terdiri atas :
❖ Logis realis
❖ non logis non realis
❖ logis non realis
: Bentuk pikiran non realis bentuk pikiran yang sama sekali tidak berdasar
kenyataan seperti mengambil suatu kesimpulan yang aneh dan tidak masuk akal.
Arus pikir : Cara dan laju proses asosiasi dalam pemikiran, terdiri atas :
• Koheren
• Inkoheren : Gangguan dalam bentuk bicara sehingga satu kalimat saja sukar
ditangkap dan
diikuti maksudnya.
• Asosiasi longgar
: mengatakan hal-hal yang tidak ada hubungannya satu sama lain
contoh : Saya mau makan. Semua orang dapat berjalan.
Misalnya : Nanti besok saya pulang, ya saya sudah kangen rumah, besok saya
sudah berada di rumah satu hari lagi saya nanti sudah tidur di rumah
sudah makan enak di rumah sendiri.
• Miskin bicara
• Mutism
• Benturan ( blocking )
: Jalan pikiran tiba-tiba berhenti atau berhenti di tengah sebuah kalimat, pasien
tidak dapat menjelaskan kenapa dia berhenti.
• Konvabulasi : mengisi kekosongan pikiran dengan cerita yang tidak benar (pada
dimentia)
• Flight of ideas : Perubahan yang mendadak dan cepat dalam pembicaraan sehingga suatu ide
yang
belum selesai diceritakan sudah menceritakan ide lain.
• Irrelevansi : Isi pikir atau ucapan yang tidak ada hubungannya dengan pernyataan
atau
dengan hal yang dibicarakan.
• Cirkumstantiality
: Menuju secara tidak langsung kepada ide pokok dengan menambahkan banyak hal
yang remeh-remeh yang menjemukan yang tidak relevan.
• Tangensial :
• Afasi : Mungkin sensorik (sukar mengerti bicara orang lain) atau motorik (tidak
dapat
atau sukar berbicara) sering kedua-duanya terjadi sekaligus dan biasanya karena
kerusakan otak.
Isi pikir :
Terdiri atas :
• Waham : Keyakinan menetap yang tidak sesuai dengan kenyataan dan selalu dipertahankan.
terdiri dari :
♥ Waham somatik : Keyakinan yang berkaitan dengan penampilan dan fungsi tubuh.
♥ Waham nihilistik : Keyakinan palsu bahwa dirinya, orang lain dan dunia akan
berakhir.
• Fobi
: Rasa takut yang irasional terhadap suatu benda atau keadaan yang tidak dapat
dihilangkan
atau diteka oleh pasien walaupun pasien tahu hal itu irasional.
Fobia dibagi bermacam-macam antara lain :
♥ Agorafobi : fobi terhadap ruang yang luas
♥ Ailurofobi : fobi terhadap kucing
♥ Akrofobi : fobi terhadap tempat yang tinggi
♥ Algofobi : fobi terhadap perasaan nyeri
♥ Astrafobi : fobi terhadap badai, guntur, kilat
♥ Bakteriofobi : fobi terhadap kuman
♥ Hematofobi : fobi terhadap darah
• Ide aneh :
• Obsesi
: Isi pikiran yang kukuh (persisten) timbul walaupun tidak dikehendaki, dan
diketahuinya bahwa hal itu tidak wajar atau tidak mungkin.
• Ideas of reference
: Pembicaraan orang lain, benda-benda atau suatu kejadian dihubungkan dengan
dirinya.
Misalnya : ada burung bersiul dianggap sebagai suatu berita untuknya.
• Preokupasi : Pikiran yang terpaku hanya pada sebuah ide saja, yang biasanya berhubungan
dengan keadaan yang bernada emosonal yang kuat, dapat berubah menjadi obsesi.
5. Persepsi : Proses memindahkan stimulasi fisik menjadiinformasi psikologis atau proses menilai
di mana stimulasi sensoris dibawa ke kesadaran.
Terdiri dari ;
Halusinasi adalah persepsi panca indra tanpa sumber rangsangan sensorik eksternal.
Halusinasi terdiri dari :
❖ Halusinasi auditorik
❖ Halusinasi visual
❖ Halusinasi gustatorik
❖ Halusinasi olfaktorik
❖ Halusinasi taktil/peraba
: merasa diraba, ditiup, disinari atau merasa
seperti ada ulat yang bergerak di bawah kulitnya.
❖ Halusinasi kinestetik : merasa badannya bergerak dalam sebuah ruang
atau anggota tubuhnya bergerak.
❖ Halusinasi hipnagogik : kadang kala terdapat pada orang normal, tepat
sebelum tidur persepsi sensorik bekerja salah.
❖ Halusinasi hipnopompik
: seperti halusinasi hipnagogik tetapi terjadi tepat
sebelum bangun dari tidurnya.
Ilusi adalah Interpretasi atau penilaian yang salah tentang pencerapan yang terjadi karena
rangsangan pada panca indra.
6. Intelegensi
Sesuai dengan tingkat pendidikan
Tidak sesuai dengan tingkat pendidikan
7. Dorongan insting
Antara lain terdiri atas :
8. Psikomotor : Gerakan tubuh yang dipengaruhi oleh keadaan jiwa, dapat berupa :
❖ kopraksia
E : Peniruan gerakan orang lain yang patologis
❖ kolalia
E : Peniruan kata-kata yang diucapkan orang lain
❖ atalepsi
K : Suatu posisi yang tidak bergerak yang dipertahankan
terus
menerus
❖ Stupor katatonik : Penurunan aktivitas motorik yang nyata seringkali
tidak menyadari lingkungan sekitar
lain
❖ Negativisme :Menentang permintaan orang lain dan melakukan hal
sebaliknya
❖ Stereotipi :Gerakan salah satu anggota badan yang berulang kali
dan tidak bertujuan
❖ Mannerisme : Pergerakan yang stereotipi dan teatral (seperti sedang
bermain sandiwara)
❖ Otomatisme
:Berbuat sesuatu secara otomatis sebagai ekspresi simbolik
aktivitas tidak sadar
upacara