Anda di halaman 1dari 5

STATUS PSIKIATRI

1. Kesan Umum : Penampilan, Roman muka, Kontak dengan pemeriksa


Wajar
Tidak Wajar
Tampak

2. Kesadaran : Keadaan fungsional dari individu untuk mengadakan relasi (hubungan) dan limitasi
(pembatasan hubungan) terhadap dunia sekeliling seperti yang tertangkap oleh
panca indra
dengan kata lain daya kemampuan fungsional individu sampai tahap mana dapat
menafsirkan dan mengetahui dunia sekitarnya.
Kesadaran tebagi atas :
Jernih
Berkabut : Gangguan kesadaran yang ditandai oleh pencerapan sensorik yang samara-samar
Berubah : Kesadaran pada psikosa fungsional, terganggu tapi tidak menurun atau meninggi,
relasi dan limitasi secara kuantitas terganggu dan secara kualitas tidak sesuai atau
tidak wajar.
Kesadaran yang meninggi
: Individu menjadi sangat peka terhadap rangsangan (rangsang yang lemah sudah
menimbulkan respon yang kuat) seperti suara terdengar lebih nyaring
Penurunan kesadaran
: Relasi dan limitasi terganggu secara kuantitatif, diperlukan rangsangan yang kuat
untuk mendapat respon antara lain apati, somnolensi, sopor dan koma
Disosiasi : Tingkah laku atau kejadian memisahkan dirinya secara psikologik dari kesadaran
kemudian terjadi amnesia sebagian atau total,
Disosiasi dapat berupa :
Trance : Keadaan kesadaran tanpa reaksi yang jelas terhadap lingkungannya yang
biasanyamulai dengan mendadak, mungkin terjadi imobilitas dan roman muka
tampak bengong dapat ditimbulkan oleh hipnosa atau upacara keagamaan.
Hysterical Twilight State
: Kehilangan ingatan atas dasar psikologik, biasanya terjadi dalam
waktu tertentu dan bersifat selektif
Fugue : Suatu periode penurunan kesadaran dengan pelarian secara fisik dari suatu
keadaan yang menimbulkan banyak stres, tetapi dengan mempertahankan
kebiasaan dan keterampilan
Serangan histerik
: Suatu penampilan emosional yang jelas dengan unsur menarik perhatian dan
kelihatannya tidak ada kontak dengan lingkungan

3. Mood/Afek : Mood adalah perasaan seperti takut, cemas, sedih yang berlangsung relative singkat dan
disertai oleh komponen fisiologik
Afek adalah keadaan perasaan seseorang yang berlangsung relative lama dan disertai
komponen somatic.
Mood/afek terdiri dari :

Eutimik : Normal
Disforik : Kesakitan
Depresi : Dengan komponen psikologis misalnya rasa sedih atau susah,
rasa tidak berguna, gagal,
kehilangan, penarikan diri dengan komponen somatic seperti konstipasi, gangguan tidur,
anoreksia dll
Kecemasan/anxiety
: Komponen psikologiknya dapat berupa gugup, tak tenang, lekas terkejut, sedangkan
komponen somatiknya dapat berupa palpitasi, keringat dingin, tekanan darah meningkat.
Kecemasan dapat berupa:
1. Kecemasan yang mengambang
:Kecemasan yang menyerap dan tidak ada hubungannya dengan suatu pemikiran
2. Agitas : Kecemasan yg disertai kegelisahan motorik yg hebat
3. Panik : Serangan kecemasan yang hebat dengan kegelisahan, kebingungan dan
hiperaktivitas yang tidak terorganisir
Eforia : Rasa gembira yang berlebihan dan tidak sesuai dengan keadaan.

Anhedonia:Ketidakmampuan merasakan kesenangan walaupun melakukan aktivitas yang


disukainya
Labil : Afek dan emosi yang berubah-ubah tanpa rangsangan
umpamanya tiba-tiba marah atau menangis
Iritable : : Afek dan emosi yang berubah-ubah dengan rangsangan
Inadekuat : Tidak sesuai dengan isi pikiran atau bicara
Datar/tumpul
: Tidak menunjukkan perubahan atau gradasi
( Appropriete / non Appropriete : sesuai / tidak sesuai )

4. Proses pikir : Terdiri dari bentuk pikir, arus pikir dan isi pikir.
Bentuk pikir : Suatu aspek pikiran yang menunjuk pada bentuk atau ker angka pengutaraan
serangkaian isi pikiran,
terdiri atas :
Logis realis
non logis non realis
logis non realis
: Bentuk pikiran non realis bentuk pikiran yang sama sekali tidak berdasar
kenyataan seperti mengambil suatu kesimpulan yang aneh dan tidak masuk akal.

Arus pikir : Cara dan laju proses asosiasi dalam pemikiran, terdiri atas :
Koheren
Inkoheren : Gangguan dalam bentuk bicara sehingga satu kalimat saja sukar
ditangkap dan
diikuti maksudnya.
Asosiasi longgar : mengatakan hal-hal yang tidak ada hubungannya satu sama lain
contoh : Saya mau makan. Semua orang dapat berjalan.
Verbigerasi : mengulang kata-kata secara terus menerus
Perseverasi : Berulang-ulang menceritakan suatu ide, pikiran atau tema secara
berlebihan.
Misalnya : Nanti besok saya pulang, ya saya sudah kangen rumah, besok saya
sudah berada di rumah satu hari lagi saya nanti sudah tidur di rumah
sudah makan enak di rumah sendiri.
Miskin bicara
Mutism
Benturan ( blocking )
: Jalan pikiran tiba-tiba berhenti atau berhenti di tengah sebuah kalimat, pasien
tidak dapat menjelaskan kenapa dia berhenti.
Logorea : Banyak bicara, kata-kata dikeluarkan bertubi-tubi tanpa kontrol, mungkin
koheren
atau inkoheren.
Konvabulasi : mengisi kekosongan pikiran dengan cerita yang tidak benar (pada
dimentia)
Flight of ideas : Perubahan yang mendadak dan cepat dalam pembicaraan sehingga suatu ide yang
belum selesai diceritakan sudah menceritakan ide lain.
Clang association ( asosiasi bunyi )
: Mengucapkan perkataan yang mempunyai persamaan bunyi
contohnya : Saya mau makan di Tarakan, seakan-akan berantakan.
Neologisme : Membentuk kata-kata baru yang tidak dipahami oleh umum
contohnya saya radiltu semua petimun.
Irrelevansi : Isi pikir atau ucapan yang tidak ada hubungannya dengan pernyataan atau
dengan hal yang dibicarakan.
Cirkumstantiality
: Menuju secara tidak langsung kepada ide pokok dengan menambahkan banyak hal
yang remeh-remeh yang menjemukan yang tidak relevan.

Tangensial :
Afasi : Mungkin sensorik (sukar mengerti bicara orang lain) atau motorik (tidak dapat
atau sukar berbicara) sering kedua-duanya terjadi sekaligus dan biasanya karena
kerusakan otak.
Isi pikir :
Terdiri atas :
Waham : Keyakinan menetap yang tidak sesuai dengan kenyataan dan selalu dipertahankan.
terdiri dari :
Waham kejar : Keyakinan bahwa dirinya atau orang dekatnya
dikejar-kejar, diserang, dilecehkan, ditipu atau dimusuhi.
Waham cemburu : Keyakinan bahwa pasangan hidupnya tidak setia.
Waham curiga : Keyakinan bahwa orang di sekitarnya tidak bisa dipercaya dan
berniat jahat pada dirinya.
Waham aneh : Keyakinan bahwa pikirannya bisa dipancarkan, bisa disiarkan,
bisa disedot keluar, bisa dimasuki pikiran dari luar.

Waham kebesaran : Keyakinan bahwa dirinya sangat berkuasa, berpengetahuan,


mempunyai hubungan dengan orang besar atau Tuhan.
Waham somatik : Keyakinan yang berkaitan dengan penampilan dan fungsi tubuh.
Waham nihilistik : Keyakinan palsu bahwa dirinya, orang lain dan dunia akan
berakhir.

Fobi : Rasa takut yang irasional terhadap suatu benda atau keadaan yang tidak dapat
dihilangkan
atau diteka oleh pasien walaupun pasien tahu hal itu irasional.
Fobia dibagi bermacam-macam antara lain :
Agorafobi : fobi terhadap ruang yang luas
Ailurofobi : fobi terhadap kucing
Akrofobi : fobi terhadap tempat yang tinggi
Algofobi : fobi terhadap perasaan nyeri
Astrafobi : fobi terhadap badai, guntur, kilat
Bakteriofobi : fobi terhadap kuman
Hematofobi : fobi terhadap darah
Klaustrofobi : fobi terhadap ruangan yang tertutup
Misofobi : fobi terhadap kotoran
Monofobi : fobi terhadap keadaan sendirian
Niktofobi : fobi terhadap gelap
Okholofobi : fobi terhadap keadaan ramai dengan banyak orang
Panfobi : fobi terhadap segala sesuatu
Pirofobi : fobi terhadap api
Xenofobi : fobi terhadaporang asing
Zoofobi : fobi terhadap binatang

Ide aneh :
Obsesi : Isi pikiran yang kukuh (persisten) timbul walaupun tidak dikehendaki,
dan
diketahuinya bahwa hal itu tidak wajar atau tidak mungkin.
Ideas of reference
: Pembicaraan orang lain, benda-benda atau suatu kejadian dihubungkan dengan
dirinya.
Misalnya : ada burung bersiul dianggap sebagai suatu berita untuknya.
Preokupasi : Pikiran yang terpaku hanya pada sebuah ide saja, yang biasanya
berhubungan
dengan keadaan yang bernada emosonal yang kuat, dapat berubah menjadi
obsesi.

5. Persepsi : Proses memindahkan stimulasi fisik menjadiinformasi psikologis atau proses menilai
di mana stimulasi sensoris dibawa ke kesadaran.
Terdiri dari ;
Halusinasi adalah persepsi panca indra tanpa sumber rangsangan sensorik eksternal.
Halusinasi terdiri dari :
Halusinasi auditorik
Halusinasi visual
Halusinasi gustatorik
Halusinasi olfaktorik
Halusinasi taktil/peraba : merasa diraba, ditiup, disinari atau merasa
seperti ada ulat yang bergerak di bawah kulitnya.
Halusinasi kinestetik : merasa badannya bergerak dalam sebuah ruang
atau anggota tubuhnya bergerak.
Halusinasi hipnagogik : kadang kala terdapat pada orang normal, tepat
sebelum tidur persepsi sensorik bekerja salah.
Halusinasi hipnopompik : seperti halusinasi hipnagogik tetapi terjadi tepat
sebelum bangun dari tidurnya.

Ilusi adalah Interpretasi atau penilaian yang salah tentang pencerapan yang terjadi karena
rangsangan pada panca indra.

6. Intelegensi
Sesuai dengan tingkat pendidikan
Tidak sesuai dengan tingkat pendidikan

7. Dorongan insting
Antara lain terdiri atas :
Insomnia : Kesulitan tidur
Hipobulia : Kurangnya keinginan mengurus diri
Ambivalensi :Terdapatnya bersama-sama 2 impuls yang saling berlawanan
pada orang
dan waktu yang sama
bisa dalam bentuk isi dan prilaku
Stupor
Raptus : peningkatan emisional tanpa adanya rangsangan

8. Psikomotor : Gerakan tubuh yang dipengaruhi oleh keadaan jiwa, dapat berupa :
Ekopraksia : Peniruan gerakan orang lain yang patologis
Ekolalia : Peniruan kata-kata yang diucapkan orang lain
Katalepsi : Suatu posisi yang tidak bergerak yang dipertahankan terus
menerus
Stupor katatonik : Penurunan aktivitas motorik yang nyata seringkali
tidak menyadari lingkungan sekitar
Rigiditas katatonik : Penerimaan postur yang kaku dan disadari, menentang
usaha untuk digerakkan
Posturing katatonik :Penerimaan postur yang kaku dan disadari,
dipertahankan dalam waktu lama
Cerea fleksibilitas :Mempertahankan posisi badan yang dibuatkan orang lain
Negativisme :Menentang permintaan orang lain dan melakukan hal
sebaliknya
Stereotipi :Gerakan salah satu anggota badan yang berulang kali
dan tidak bertujuan
Mannerisme : Pergerakan yang stereotipi dan teatral (seperti sedang
bermain sandiwara)
Otomatisme :Berbuat sesuatu secara otomatis sebagai ekspresi simbolik aktivitas
tidak sadar
Mutisme : Tidak bersuara tanpa kelainan struktural
Tic : Gerakan motorik yang spasmodik dan tidak disadari
Grimas : Mimik yang aneh dan berulang-ulang
Kataplexia :Tonus otot menghilang dengan mendadak dan sejenak, juga timbul
kelemahan umumdengan atau tanpa penurunan kesadaran yang
dapat disebabkan oleh berbagai keadaan emosi
Verbigerasi : Berkali-kali mengucapkan kata yang sama
Kompulsi : Suatu dorongan yang mendesak berkali-kali agar berbuat seuatu
yang bertentangan dengan keinginannya. Biasanya
disebabkanoleh fobi atau obsesi, kompulsi antara lain :

Dipsomania :Dorongan minum air


Egomania :Preokupasi terhadap diri sendiri
Erotomania :Preokupasi terhadap hal-hal sexual
Kleptomania :Dorongan agar mencuri
Megalomania :Dorongan mencari kekuasaan
Monomania :Preokupasi pada sebuah objek
Nimfomania :Dorongan bersenggama pada wanita
Satiriasis :Dorongan bersenggama pada pria
Trikhotilomania :Dorongan mencabut rambut
Ritualistik :Dorongan bertingkah laku upacara

Anda mungkin juga menyukai