INTOKSIKASI ALKOHOL
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Internsip
oleh:
Pembimbing kasus:
GRESIK
2019
1
LEMBAR PENGESAHAN
Portofolio berjudul Intoksikasi Alkohol disusun oleh Avi Syifa, telah dipresentasikan pada
tanggal Januari 2020 di hadapan dokter pembimbing kasus dan dokter pendamping
internsip.
Mengetahui,
Pembimbing Kasus
Pendamping Internsip
2
Portofolio Kasus
3
Kemudian pasien dibawa oleh keluarganya ke IGD RS Petro dalam keadaan sudah
penurunan kesadaran dimana pasien sudah tidak ingat kejadian saat itu. Kemudian pasien
dilakukan tindakan di IGD dan dilakukan HD Cito.
2. Riwayat pengobatan : -
3. Riwayat kesehatan / penyakit :
- Diabetes mellitus (-)
- Hipertensi (-)
4. Riwayat keluarga : -
5. Riwayat Pekerjaan:
- Pasien bekerja sebagai seorang buruh pabrik
Pemeriksaan Fisik (08 September 2019)
Vital Sign :
Tekanan darah : 170/100 mmHg
Nadi : 142x/min, regular
Frekuensi Napas : 32x/min, napas kusmaul
Suhu : 36.8 OC
KU/KS : Delirium / Tampak Gelisah
GCS : 3 2 3
Kepala : Normosefal, tidak ada deformitas, rambut hitam merata, tidak mudah
dicabut
Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), injeksi konjungtiva (-), injeksi
silier (-), sekret (-), pupil isokor midriasis kanan dan kiri, diameter 4 mm,
bulat, reflex cahaya (+/+)
4
Neurologis:
Kaku kuduk: negatif
Kernig: negatif
Lasegue: negative
Brudzinski I, II : negative
Pemeriksaan Motorik:
5 5
5 5
Pemeriksaan Sensorik: N N
N N
5
Daftar Pustaka :
Arif Mansjoer dkk, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius, edisi 3, jilid I, 1999,
hal : 434 – 437.
DSM-IV, Dignostic and Statistical Manual of Mental Disorders, ed 4. Hak cipta: American
Psyciatric Association, Washington 1994.
Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC; 2007.
MM Panggabean, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi IV, jilid 1, Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI, 2006, hal : 1513 – 1514.
Sudoyo A W, Setiyohadi B, Alwi I et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I, edisi IV.
2006. Pusat Penerbitan ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Page 214-16.
Hasil Pembelajaran :
1. Intoksikasi Alkohol
2. Tatalaksana Intoksikasi Alkohol
6
FOLLOW UP PASIEN SELAMA MRS DI RAWAT INAP:
7
- Ekstremitas: masih sesak
masuk ICU
Akral Hangat (+), udem (-), nadi dorsalis pedis kuat
- KIE prognosis
Assessmen:
buruk
Obs. Dyspneu susp. Intoksikasi alkohol
- Lab post HD
8
10- Subjektif: - Infus NaCl
09- Pasien mengatakan tidak ada keluhan, mual muntah (-), 0,9% 20 tpm
2019
nyeri perut (+) berkurang. Makan minum baik. BAB BAK - Inj. Ceftriaxone
1gr/12 jam
dbn.
- Inj. Omeprazole
Hari Objektif: 1x40 mg
ke-III KU= sedang, CM
TD = 110/70 mmHg RR = 20 x/mnt PO:
T = 36,2o C N = 78 x/mnt - Sucralfat Syr 3x
- Kepala C II
- Na Bicarbonat
Mata : Konjungtiva pucat (-), SI -/-
3x1 tab
- Thoraks :
Drip Neurosanbe
Simetris (+)
5000 2x1
Suara Paru : Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Suara Jantung : S1 S2 reguler, bising (-)
BLPL
- Abdomen :
Supel (+), Peristaltik (+), nyeri tekan (-)
- Ekstremitas:
Akral Hangat (+), udem (-), nadi dorsalis pedis kuat
Assessmen:
Intoksikasi Alkohol
9
HASIL LABORATORIUM
10
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENDAHULUAN
rata-rata 0,1 L/tahun per orang. Di negara maju konsumsi alkohol sering dikaitkan
Indonesia dan jumlahnya pun terus meningkat. Kejadian penggunaaan alkohol tersebut
juga telah tersebar di seluruh daerah di Indonesia dan digunakan oleh anak - anak
hingga dewasa.
kesakitan dan kematian akibat miras yang diberitakan di surat kabar dan televisi tentu
saja merupakan suatu fenomena gunung es yang angka kejadian sesungguhnya jauh
lebih besar daripada yang diberitakan. Gejala yang diberitakan biasanya adalah mual,
muntah -muntah, sesak nafas, dan pandangan mata kabur. Banyak diantara para
kecacatan. Oleh karena itu, peningkatan kemampuan para dokter terutama yang
bertugas di unit gawat darurat dalam mengatasi masalah emergensi pada penggunaan
11
B. DEFINISI
Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat ke dalam tubuh yang dapat
dapat menjadi racun bila diberikan dalam dosis yang tidak seharusnya. Keracunan
memiliki gejala yang bervariasi dan harus ditindaki dengan cepat dan tepat karena
penanganan yang kurang tepat tidak menutup kemungkinan hanya akan memperparah
Intoksikasi akut sering dikaitkan dengan tingkat dosis zat yang digunakan
insufisiensi ginjal atau hati) yang dalam dosis kecil dapat menyebabkan efek intoksikasi
Dalam ilmu kimia alkohol atau alkanol adalah istilah yang umum untuk
senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon
dimana atom karbon itu sendiri juga terikat pada atom hidrogen atau atom karbon yang
lain. Etil alkohol juga disebut sebagai etanol merupakan bentuk alkohol yang umum,
sering kali disebut alkohol minuman. Rumus kimia untuk etanol adalah CH3-CH2-OH.
Dari semua jenis alkohol yang diketahui dalam ilmu kimia, etanol merupakan satu-
satunya yang digunakan dalam batas tertentu oleh manusia untuk berbagai maksud dan
• emosi labil
12
• paralisis pernapasan, biasanya bila muntahan masuk saluran pernapasan
• aritmia jantung fatal ketika kadar alkohol darah lebih dari 0,4 mg/ml
samping metabolik asidodis, gagal ginjal akut, dan gangguan saraf dapat terjadi pada
pasien yang mengalami intoksikasi alkohol. Dialisis untuk menghilangkan alkohol yang
belum termetabolisme dan mengatasi anion asam organik dapat membantu dalam terapi
intoksikasi alkohol. Pemberian fomepizol atau etanol yang dapat menghambat enzim
alkohol dehidrogenase bermanfaat dalam terapi intoksikasi etilen glikol dan methanol.
13
Intoksikasi alkohol yang umum terjadi
C. EPIDEMIOLOGI
dibandingkan wanita. Kira-kira 85% dari semua penduduk Amerika Serikat pernah
dalam hidupnya. Dan kira-kira 51% dari semua orang dewasa di Amerika Serikat
merupakan pengguna alkohol saat ini. Di Indonesia sendiri ada sekitar 3,4 juta orang
pecandu alkohol yang 80% diantaranya berusia 20-24 tahun dan hampir 8% orang
dewasa.
14
D. ETIOLOGI
yang berisiko yaitu jika satu atau lebih orang tuanya adalah pengguna alkohol.
atau gangguan konduksi atau keduanya yang meningkatkan risiko anak untuk
alkohol.
Faktor Psikoanalisis
Menurut teori psikoanalisis, orang dengan superego yang keras yang bersifat
bawah sadar mereka. Kecemasan pada orang yang terfiksasi pada stadium oral
secara seksual.
Pada tingkat yang kurang teoritis, alkohol dapat disalahgunakan oleh beberapa
orang sebagai cara untuk menurunkan ketegangan, kecemasan, dan berbagai jenis
penyakit psikis. Konsumsi alkohol pada beberapa orang juga menyebabkan rasa
15
Faktor Sosial dan Kultural
perguruan tinggi dan basis militer adalah dua contoh lingkungan dimana minum
Sama seperti faktor kultural, faktor prilaku dan pelajaran juga dapat
Dari sudut pandang perilaku, ditekankan pada aspek pendorong positif dari
alkohol, alkohol yang dapat menimbulkan perasaan sehat dan euforia pada
seseorang. Selain itu, konsumsi alkohol dapat menurunkan rasa takut dan
Data yang kuat menyatakan adanya suatu komponen genetika pada sekurangnya
bahwa orang dengan sanak saudara tingkat pertama yang terpengaruh oleh
gangguan berhubungan dengan alkohol adalah 3-4 kali lebih mungkin memiliki
16
gangguan berhubungan dengan alkohol daripada orang yang tidak memiliki sanak
hasil akhirnya. Senyawa tersebut termasuk metanol, butanol, aldehida, fenol, tannins,
dan sejumlah kecil berbagai logam. Walaupun senyawa ini dapat menyebabkan suatu
efek psikoaktif yang berbeda pada berbagai minuman yang mengandung alkohol,
perbedaan tersebut dalam efeknya adalah minimal dibandingkan dengan efek etanol itu
sendiri.
reflek muntah.
Glascow Coma Scale (GCS) secara statistik tidak dipengaruhi oleh alkohol
sampai kadar alkohol darah mencapai > 200 mg %. Jadi jangan memasukkan penurunan
Absorpsi
usus kecil. Konsentrasi puncak alkohol didalam darah dicapai dalam waktu 30-
90 menit, biasanya dalam 45-60 menit, tergantung apakah alkohol diminum saat
Waktu untuk mencapai konsentrasi puncak dalam darah juga merupakan suatu
17
Tubuh memiliki alat pelindung terhadap masuknya alkohol. Sebagai contoh,
jika konsentrasi alkohol menjadi terlalu tinggi didalam lambung, mukus akan
absorbsi dan menghalangi alkohol masuk ke usus kecil. Jadi, sejumlah besar
seluruh jaringan tubuh. Jaringan yang mengandung proporsi air yang tinggi
memiliki konsentrasi alkohol yang tinggi. Efek intoksikasi menjadi lebih besar
Metabolisme
dieksresikan tanpa diubah oleh ginjal dan paru-paru. Kecepatan oksidasi di hati
konstan dan tidak tergantung pada kebutuhan energi tubuh. Tubuh mampu
memetabolisme kira-kira 15 mg/dl setiap jam dengan rentan berkisar antara 10-
lebih rendah dari pada laki-laki, yang mungkin menyebabkan wanita cenderung
18
jumlah yang sama. Penurunan fungsi enzim yang memetabolisme alkohol akan
Biokimiawi
Teori yang telah lama menunjukkan bahwa efek biokimiawi alkohol terjadi pada
saluran ion, dan protein fungsional pada membran lainnya secara normal. Secara
Efek perilaku
Hasil akhir aktivitas molekular adalah bahwa alkohol memiliki fungsi depresan
yang sangat mirip dengan barbiturat dan benzodiazepin. Pada konsentrasi 0,05%
mengalami kemunduran dan sering kali terputus. Pada konsentrasi 0,1% aksi
motorik akan canggung. Pada konsentrasi 0,2% fungsi seluruh daerah motorik
19
terpengaruhi. Pada konsentrasi 0,3% seseorang biasanya mengalami konfusi
dan dapat menjadi stupor. Pada konsentrasi 0,4-0,5% dapat terjadi koma. Pada
konsentrasi yang lebih tinggi, pusat primitif di otak yang mengontrol pernapasan
dan kecepatan denyut jantung akan terpengaruhi dan dapat terjadi kematian.
Hati
Efek dari penggunaan alkohol yang utama adalah terjadinya kerusakan hati.
perlemakan hati (fatty liver) yang pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya
pembesaran hati.
Sistem gastrointestinal
insufisiensi pankreas, dan kanker pankreas. Asupan alkohol yang banyak dapat
adekuat.
20
Asupan alkohol yang signifikan dihubungkan dengan meningkatnya tekanan
lambung, hati, kolon, dan paru-paru. Intoksikasi akut juga dapat menyebabkan
Tes laboratorium
Hasil tes laboratorium yang mungkin berhubungan dengan alkohol adalah asam
21
F. GANGGUAN-GANGGUAN
Kadar Alkohol Dalam Darah dan Hubungannya dengan Gejala pada Sistem Saraf Pusat.
*) Di beberapa Negara (atau negara bagian di AS seperti California) secara hukum kadar
0.080 sudah ditetapkan sebagai intoksikasi.
Pola penggunaan alkohol sering kali disertai dengan perilaku berikut ini:
c. Pesta minuman keras (tetap terintoksikasi sepanjang hari untuk sekurangnya dua
hari)
22
d. Mengkonsumsi kadang-kadang 5 takaran minuman keras (atau ekuivalennya
f. Terus minum walaupun adanya suatu gangguan fisik serius yang telah
g. Minum alkohol yang bukan minuman, seperti bahan bakar atau produk komersial
kecelakaan lalu lintas saat terintoksikasi), dan perdebatan atau kesulitan dengan
maladaptif spesifik, tanda gangguan neurologis, dan tidak adanya diagnosis atau
yang parah dapat menyebabkan koma, depresi pernapasan dan kematian, baik karena
henti pernapasan atau karena aspirasi muntah. Pengobatan untuk intoksikasi berat
berupa bantuan pernapasan mekanik diunit perawatan intensif, dengan perhatian pada
keseimbangan asam basa pasien, elektrolit, dan temperatur. Beberapa penelitian aliran
23
Beratnya gejala intoksikasi alkohol berhubungan secara kasar dengan
otak. Pada onset intoksikasi, beberapa orang menjadi suka bicara dan suka
berkelompok, beberapa menjadi menarik diri dan cemberut, yang lainnya menjadi
suka berkelahi. Beberapa pasien menunjukkan labilitas mood, dengan episode tertawa
dan menangis yang saling bergantian (intermiten). Toleransi jangka pendek terhadap
alkohol dapat terjadi, orang tersebut tampak kurang terintoksikasi setelah berjam-jam
24
I. PENATALAKSANAAN
1. Stabilisasi
kardiopulmoner yang dilakukan dengan cepat dan tepat berupa pembebasan jalan
2. Dekontaminasi
3. Dekontaminasi pulmonal
inhalasi zat racun, monitor kemungkinan gawat napas dan berikan oksigen
4. Dekontaminasi mata
Dekontaminasi mata berupa tindakan untuk membersihkan mata dari racun yaitu
posisi kepala pasien ditengadahkan dan miring ke posisi mata yang terburuk
kondisinya. Buka kelopak matanya perlahan dan irigasi larutan aquades atau
dan aksesorisd lainnnya dan masukkan dalam wadah plastik yang kedap air dan
tutup rapat, cuci bagian kulit yang terkena dengan air mengalir dan disabun
6. Dekontaminasi gastrointestinal
25
Penelanan merupakan rute pemaparan yang tersering, sehingga tindakan
kambung dengan cara induksi muntah atau aspirasi dan kumbah lambung dapat
7. Eliminasi
sedang beredar dalam darah, atau dalam saluran gastrointestinal setelah lebih dari
4 jam
8. Antidotum
Pada kebanyakan kasus keracunan sangat sedikit jenis racun yang ada obat
antidotumnya dan sediaan obat antidot yang tersedia secara komersial sangat
sedikit jumlahnya.
c) Toksisitas okuli: lihat apakah ada edema retina dan hiperemi dari discus dan
tajam penglihatan
d) Asidosis metabolik
a) Darah lengkap
26
b) Urea/ elektrolit/ kreatinin; hitung anion gap (Na+)- (HCO3-)-(Cl-).
b. Laboratorium pilihan
c) Amylase serum
e) Pemeriksaan toksikologi
melibihi 10 mOsm/kg)
Pencitraan:
i.Foto dada: berguna jika riwayat nya ada trauma dada, atau ada
27
c. Tidak adanya perbaikan dalam, atau perburukan dari, status
1. Perawatan suportif
3. Terapi obat:
b. Terapi etanol:
air 1:1 untuk menghindari terjadinya gastritis dan berikan 0,33 ml/kg/j
28
c. Fomeprisole (suatu inhibitor alkohol dehidrogenase sintetik) terapi untuk
ataupun methanol.
Tanpa hemodialisis
Catatan :
etilen glikol atau methanol kurang dari 20 mg/dl dan tidak ada gejala
pada penderita.
3. Fomediprizole oral : cocok untuk kasus2 dimana baru saja minum dan
dihasilkan. Indikasinya:
29
• Kondisi Koma:
terbalik).
2) Terapis harus toleran dan tidak membuat pasien takut atau merasa terancam
Medikasi
30
Protap tatalaksana intoksikasi alcohol dari Kepmenkes RI 2010 yaitu:
Terapis harus toleran dan tidak membuat pasien takut atau merasa terancam
Psikoterapi
adalah dimana pasien minum, dorongan premotivasi dibelakang minum, hasil yang
diharapkan dari minum, dan cara alternatif untuk mengatasi situasi tersebut.
Melibatkan pasangan yang tertarik dan bekerja sama dalam terapi bersama (conjoint
Medikasi
Disulfiram
akumulasi asetaldehida didalam darah. Pemberian obat tidak boleh dimulai sampai 24
31
jam setelah minuman terakhir pasien. Pasien harus dalam kesehatan yang baik, sangat
termotivasi, dan bekerja sama. Dokter harus memberitahukan pasien akibat meminum
harinya akan mengalami kemerahan dan perasaan panas pada wajah, sklera, anggota
gerak atas dan dada. Mereka akan menjadi pucat, hipotensif dan mual juga mengalami
malaise yang serius. Pasien juga akan mengalami rasa pusing, pandangan kabur,
palpitasi, sesak dan mati rasa pada anggota gerak. Dengan dosis lebih dari 250 mg
Psikotropika
Obat antiansietas dan antidepresan dapat mengobati gejala kecemasan pada pasien
Terapi Perilaku
atau untuk berhenti minum. Dorongan berupa hadiah keuangan, kesempatan untuk
tinggal dalam lingkungan rawat inap yang baik, dan jalur untuk memasuki interaksi
Halfway House
Pemulangan seorang pasien dari rumah sakit sering kali memiliki masalah
menghalangi, tidak mendukung, atau terlalu tidak berstruktur. Halfway house adalah
32
suatu sarana pengobatan yang penting yang memberikan bantuan emosional,
J. KOMPLIKASI
a. Kebutaan permanen
b. Asidosis laktat
c. Hipokalemia
d. Asidosis metabolik
e. Depresi kardiovaskular
g. Pneumonia aspirasi
K. PROGNOSIS
a. Prognosis buruk bila terjadi asidosis metabolik yang berat dan terdapat penyakit
b. Prognosis buruk bila kadar pH <7,1, asidosis laktat yang berat, hipotensi yang
berat dan kadar serum metanol >50 sampai 100 mg.dl dan keterlambatan
e. Sekuele yang dijumpai pada pemantauan selama 6 tahun setelah keluar rumah
sakit adalah gangguan neurologis baru (36%) dan gangguan penglihatan (36%).
33
DAFTAR PUSTAKA
Arif Mansjoer dkk, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius, edisi 3, jilid I, 1999, hal :
434 – 437.
DSM-IV, Dignostic and Statistical Manual of Mental Disorders, ed 4. Hak cipta: American
Psyciatric Association, Washington 1994.
Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC; 2007.
MM Panggabean, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi IV, jilid 1, Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FKUI, 2006, hal : 1513 – 1514.
Sudoyo A W, Setiyohadi B, Alwi I et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I, edisi IV.
2006. Pusat Penerbitan ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Page 214-16.
34