Anda di halaman 1dari 65

Patofisiologi Faring

Kolonel CKM dr. Budi Wiranto, Sp.THT-KL

IKRIMA
30101306965
Anatomi Faring
Hubungan pharynx dengan struktur disekitarnya

▪ Choanae : menghubungkan dengan cavum nasi


▪ Ostium pharyngeum tuba auditiva : menghubungkan dengan
cavum tympani
▪ Isthmus faucium : menghubungkan dengan cavum oris propium
▪ Aditus laryngis : menghubungkan dengan larynx
▪ Pharyngoesofageal junction : menghubungkan dengan esophagus
Pembagian faring

Nasofaring

Orofaring

Laringofaring
Nasofaring

 Skeletopi setinggi basis


cranii hingga vertebra
cervical I
 Bangunan di dalamnya
1. Ostium
Pharygeum tubae
2. Torus tubarius
3. Adenoid
4. Fossa
rossenmuleri
Orofaring

▪ Skeletopi setinggi vertebra


cervical II-III
▪ Bangunan : tonsila palatina,
tonsila lingualis, valleculae,
fossa supratonsilaris
Laringofaring

▪ Mulai dari os. Hyoid


sampai pinggir bawah
cartilago cricoidea
Innervasi sensorik faring

N. Maxillaris

N. Glossopharyngeus

N. Vagus
Otot faring

Otot sirkular (terletak disebelah luar) Otot longitudinal (terletak di sebelah dalam )

•Terdiri dari : M. Stilofaring


m. konstriktor faring superior untuk melebarkan faring dan menarik
laring
m. konstriktor faring media
dipersyarafi oleh N. IX  N. glossofaring
m. konstriktor faring inferior
M. Palatofaring
depresi palatum molle ke arah radix lingua
•Berfungsi untuk mengecilkan lumen serabut-serabut horizontal 
faring. menyempitkan isthmus pharyngeum (dapat
•Dipersyarafi oleh N.X  N. vagus membentuk crista Passavant pada dinding
•M. Konstriktor faring inferior: Plexus dorsal pharynx)
dipersyarafi oleh N.X  N. vagus
pharyngeus, n. recurrens laryngis dan r
externus n. laryngei superior
Tonsils

Cincin Waldeyer
Fisiologi faring

Respirasi

Digestivus Proteksi

Resonansi
& Artikulasi
Pemeriksaan fisik faring

▪ Alat yang dibutuhkan :


▪ Pemeriksaan rongga mulut
Prosedur pemeriksaan:
-Pasien diminta membuka mulut, proyeksi cahaya lampu
diarahkan ke mulut pasien.
• Inspeksi
- Trismus
- Gerakan bibir dan sudut mulut
- Mukosa dan ginggiva
- Gigi-geligi
- Lidah
- Pergerakan palatum mole, uvula
- Palatum durum
•Palpasi
Bila terdapat ulkus pada lidah dan dugaan keganasan
•Perkusi
Perkusi pada gigi akan terasa sakit pada gigi dan geraham bila
ada radang

Pemeriksaan tonsil dan


faring
• pasien diminta untuk
menjulurkan lidah dan
pemeriksa menggunakan
spatel menekan lidah
kebawah , evaluasi faring
dan tonsil
inspeksi
a. Tonsil
-warna tonsil normal : merah muda
Tonsil meradang : hiperemis
-derajat pembesaran tonsil :
T0 : tonsil telah diangkat
T1 : tonsil masih berada dalam fossa
tonsilaris
T2 : tonsil melewati arkus posterior
hingga mencapai linea
paramediana
T3 : tonsil melewati linea paramediana
hingga mecapai linea
mediana(pertengahan uvula)
T4 : tonsil melewati linea mediana
(uvula)
-mobilitas tonsil
-permukaan tonsil
b. Dinding belakang
faring
-warna
Normal : merah muda
Peradangan : hiperemis
-infeksi kronis :
pembesaran granul
pada dinding
posterior faring dan
berwarna merah
-nilai apakah ada ulkus
-nilai apakah terdapat
parese atau paralisis
-post nasal drip
PALATAL PHENOMEN

▪ Buka hidung dengan spekulum, arahkan sinar lampu pada


coanae/dinding nasofaring, kemudian penderita diminta
untuk mengucapkan “iiiiii” yang panjang.

Perhatikan palatum molle:


(+)  bila tampak bergerak /cahaya lampu terang (massa (-))
(-)  bila tidak bergerak, massa (+)
Faringitis , Tonsilitis, dan
Adenoid Hipertrofi
Faringitis

Peradangan dinding faring yang


dapat disebabkan oleh virus (40-
Definisi 60%), bakteri (5-40%), alergi,
trauma, toksin, dan lain-lain.
Faringitis

Akut Kronik Spesifik

Viral Hiperplastik Tuberkulosis

Bakterial Atrofi Luetika

Fungal

Gonorea
Faringitis Akut
Faringitis viral

•Virus Influenza,
Gejala
coxsachievirus,
adenovirus, •Demam disertai
cytomegalovirus, EBV, rinorea, mual, nyeri
HIV-1 dan rinovirus tenggorokan, sulit
menelan, faring dan
tonsil hiperemis
Infeksi Virus
Gejala dan Tanda
Virus Tanda dan Gejala

Lesi vesikular di orofaring dan lesi kulit berupa


Coxsachievirus
maculopapular rush

Selain menimbulkan gejala faringitis, juga menimbulkan


Adenovirus
gejala konjungtivitis terutama pada anak

Faringitis yang disertai produksi eksudat pada faring,


EBV pembesaran KGB diseluruh tubuh, terutama retroservikal,
dan splenomegali

Nyeri tenggorok, nyeri menelan, mual, demam, faring


HIV-1 hiperemis, terdapat eksudat, limfadenopati akut di leher
dan pasien tampak lemah
Non-Medikamentosa

Terapi • Istirahat
• Minur air cukup
• Kumur dengan air hangat

Medikamentosa

• Symptomatik
• Analgetik Antipiretik (paracetamol 10-15 mg/kgbb/hari 3-
4x/hr)
• Causatik
• Antivirus metisoprinol (Isoprenosin)
• Dewasa ; 60-100 mg/kgbb 4-6x/hr)
• Anak ; 50 mg/kgBB 4-6x/hr
Faringitis Bakterial
Infeksi Grup A Streptokokus β Hemolitikus

Dewasa (15%), anak (30%)

Bakteri banyak menyerang anak usia sekolah, orang


dewasa dan jarang pada anak < 3 thn.
Nyeri
Batuk
kepala
(Jarang)
yang hebat

Demam
Muntah
tinggi
Anamnesa

• Nyeri kepala hebat, muntah, kadang-


kadang disertai demam dengan suhu
tinggi, jarang disertai batuk

Pemeriksaan fisik

• tonsil membesar, faring dan tonsil


hiperemis dan terdapat eksudat di
permukaanya
• timbul bercak petechiae pada palatum
dan faring
• Kelenjar limfe leher anterior membesar,
kenyal, dan nyeri pada penekanan
Patofisiologi

Droplet infection

Bakteri menetap di dalam faring

Proliferasi bakteri dan mengeluarkan toksin

Merusak sel dan menyebabkan reaksi peradangan

Muncul tanda-tanda peradangan


Terapi

Non Medikamentosa

• Kumur dengan air hangat atau antiseptik

Medikamentosa

• Antibiotik
• Penicilin G Banzatin 50 mg/kgbb, ceftriaxone 250 mg IM,
eritromisin 4x500 mg/hari, amoksilin 3x 50 mg/kgBB
• Kortikosteroid
• Dexamethasone 8-16mg, IM, 1 kali (dewasa) dan 0,08-0,3
mg/kgBB, IM, 1 kali (anak)
• Analgetik
• Asam Mafenamat 3x500 mg/hari. Ibuprofen 200-400 mg (3-
4x/hari)
C. FARINGITIS FUNGAL

- Nistatin Suspensi Oral


Nyeri tenggorok, nyeri (Drop) : 100.000 IU/ml
Pertumbuhan Candida di
menelan, mukosa faring
mukosa rongga mulut Dosis : 100.000 –
hiperemis, tampak plak
dan faring 400.000 2 kali/hari
putih pada orofaring
- Analgetik
D. Faringitis gonorea
Faringitis Kronik
Faringitis Kronik

Faktor Presdiposisi

• Rinitis kronik Faringitis


• Sinusitis
• Iritasi kronik
hiperplastik
• Rokok
• Alkohol
• Inhalasi uap Faringitis
• Debu kronik atrofi
• Pasien yang bernafas
melalui mulut
Faringitis Kronik Faringitis Kronik
Hiperplastik Atrofi
Terjadi perubahan mukosa dinding Sering timbul bersamaan dengan
posterior faring rinitis atrofi

Gejala : mengganjal, tenggorokan Gejala : tenggorokan terasa kering


kering, gatal, batuk berdahak dan tebal, mulut berbau

Pemeriksaan : tampak mukosa Pemeriksaan : mukosa faring


dinding posterior tidak rata ditutupi oleh lendir yang kental dan
bergranular bila diangkat tampak mukosa kering
Faringitis Spesifik
Faringitis Luetika
 Etilogi : Treponema palidum
• Terpadat pada lidah, palatum mole,tonsil &
dinding posterior faring berbentuk bercak
Stadium keputihan.
primer • Lama  terbentuk ulkus di daerah faring,
tidak nyeri, pembesaran kel.mandibula

Stadium • Hiperemis pada dinding faring


sekunder yang menjalar ke arah laring

• Terdapat guma
Stadium
tersier • Predileksi : tonsil
dan palatum
Faringitis tuberkulosis

Proses sekunder dari TB paru

Gejala
• Keadaan umum pasien buruk : anoreksia dan odinofagia
• Nyeri hebat ditenggorok
• Nyeri ditelinga atau otalgia
• Pembesaran KGB servikal

Diagnosis
• Pemeriksaan sputum BTA
• Biopsi jaringan yang terinfeksi

Terapi
• Sesuai terapi TB
2RHZE
BTA bulan ke 2
/4H3R3
BTA + BTA -

1RHZE Teruskan terapi

BTA bulan ke 5

MDR BTA +/+ BTA -/+ BTA -/-

BTA bulan ke 6/8 BTA -

2RHZES/1RHZE/4HRE Sembuh
TONSILITIS
Tonsilitis

Peradangan pada tonsil


palatina, merupakan bagian
dari cicin waldeyer

Akut Membranosa Kronik

•Viral •Difteri •Akibat rangsangan yang


•Bakteri •Septic menahun dr rokok
•Angina plaut vincent •Beberapa jenis
•Penyakit kelainan darah makanan, higiene
mulut buruk, pengaruh
•Infeksi jamur, virus,
cuaca, kelelahan fisik &
pertusis, blastomikosis,
pengobatan tonsilitis
aktinomikosis
akut yang anadekuat
Tonsilitis Akut
Tonsilitis Viral

• EBV (tersering), hemofilus


Etiologi
influenza, coxschakie virus

•Menyerupai gejala common cold yang


disertai rasa nyeri tenggorok
Gejala •Tampak luka-luka kecil pada palatum
dan tonsil yang sangat nyeri

•Istirahat, minum cukup,


•Analgetika
Terapi •Paracetamol 10-15 mg/kgbb
•Antivirus (jika gejala berat)
•Lamivudin 150 mg p.o, 300 mg p.o
Tonsilitis bakterial

Etiologi

Grup A
Streptokokus Streptokokus
Streptokokus Pneumokokus
viridan piogenes
β hemolitikus

Gejala klinis Pemeriksaan fisik

• Nyeri tenggorok • Tonsil membengkak,


• Nyeri waktu menelan hiperemis, dan terdapat
• Demam tinggi detritus berbentuk folikel,
lakuna, atau tertutup oleh
• Malaise
membran semu
• Nyeri sendi
• Tidak nafsu makan
• Kelenjar submandibula
• Rasa nyeri di telinga membengkak dan nyeri
tekan
Klinis , akan mengisi
kriptus tonsil dan
tampak sebagai
bercak kuning

Tonsilitis folikularis
(Tonsilitis akut dengan Tonsilitis lakunaris
detritus yang jelas) ( bercak-bercak
detritus menjadi satu,
membentuk alur-alur )

TERAPI

• Antibiotik spektrum luas (Penisilin, Eritromisin)


• Penisilin G Benzatin 50 mg/kgBB, Eritromisin 4x500 mg/hari
• Antipiretik
• Paracetamol 10-15 mg/kgBB
• Obat kumur yang mengandung desinfektan
• Betadin kumur 1%, selama 30 detik, tiap 3-4 jam
Patofisiologi
Infiltrasi bakteri ( grup
A Streptokokus β
hemolitikus,
Pneumokokus,
Streptokokus viridan,
Streptokokus piogene )
pada lapisan epitel
jaringan tonsil
Tonsilitis Membranosa
Tonsilitis
difteri

Infeksi virus
Tonsilitis
morbili,
septik (septic
pertusis dan
sore throat)
skarlatina

Tonsilitis
Infeksi jamur Membranosa
moniliasis,
Angina Plaut
aktinomikosis,
Vincent
&
blastomikosis

Proses spesifik Penyakit


lues dan kelainan
tuberkulosis darah
Tonsilitis Difteri

Corynebacterium
diphteriae

Tersering pada anak


berusia kurang dari 10
tahun, frekuensi tertinggi
Gejala
pada usia 2-5 tahun akibat
eksotoksin

Gejala
Lokal

Gejala Umum
Gejala Umum Gejala lokal Gejala akibat eksotosin
• Suhu tubuh naik • Tonsil membengkak ditutupi Kerusakan pada jaringan
(subfebris) bercak putih kotor yang tubuh :
• Nyeri kepala membentuk mebran semu • Jantung  miokarditis
• Tidak nafsu makan • Membran semu dapat sampai decompensatio
• Badan lemah meluas ke palatum mole, cordis
• Nadi lambat uvula, nasofaring, laring, • Saraf kranial 
• Nyeri menelan trakea, bronkus, dan kelumpuhan otot
menyumbat saluran nafas palatum dan otot-otot
• Membran semu melekat erat pernapasan
pada dasarnya dan bila • Ginjal  albuminuria
diangkat mudah berdarah
• Kelenjar limfe leher
membengkak 
menyerupai leher sapi (bull
neck)/burgemeester’s hals

DIAGNOSIS :
Gambaran klinik + preparat langsung yang diambil dari permukaan bawah
membran semu didapatkan kuman Corynebacterium diphteriae
Terapi

• Anti Difteri Serum (ADS) 20.000-100.000 unit


• Antibiotika  penicillin atau eritromisin
• Penisilin prokain 50.000-100.000 kgbb/hri slm 7-10 hri
• Eritromisin 25-50 mg/kgBB, dlm 3 dosis slm 14 hari
• Kortikosteroid
• 1,2 mg/kgBB/hari
• Antipiretik
• Paracetamol 10-15 mg/kgbb

Komplikasi

• Laringitis difteri, miokarditis, DC cordis, kelumpuhan otot


palatum mole, otot mata, otot faring, otot laring kesulitan
menelan, suara parau & kelumpuhan otot-otot pernafasan.
Angina Plaut Vincent
(Stomatitis ulcero membranosa)

Etiologi:
•bakteri spirochaeta/treponema krn kurangnya higiene mulut, def.
vit C.
Gejala :
•demam tinggi, sakit kepala, ggn pencernaan, nyeri dimulut,
hipersalivasi, gigi & gusi mudah berdarah.
Pemeriksaan :
•Mukosa mulut dan faring hiperemis, tampak membran putih
keabuan di atas tonsil, uvula, dinding faring, gusi seta prosessus
alveolaris, foetor ex ore, kel. Submandibular memebesar
Terapi :
•Perbaiki Higiene mulut
•Antibiotik spektrum luas (Penisilin G Benzatin 50 mg/kgBB,
Eritromisin 4x500 mg) selama satu minggu
•Vit B kompleks (1-2x/hari) dan Vit C (200-600 mg/hari)
Tonsilitis Kronis
Tonsilitis Kronis

Faktor Gejala : Tanda :


predisposisi: • Rasa • Tonsil
• Rangsang yang mengganjal di membesar
menahun dari tenggorok, • Permukaan
rokok
• Kering tidak rata
• Makanan
• higiene mulut
• Nafas berbau • Kriptus
yang buruk melebar berisi
• kelelahan fisik detritus
• Pengobatan
tonsilitis akut
yang tidak
adekuat
Patofisiologi

Radang yang berulang

Epitel mukosa dan jaringan limfoid terkikis

Jaringan limfoid akan menjadi jaringan parut

Kripti melebar

Kripti diisi oleh detritus

Menembus kapsul tonsil

Perlekatan dengan jaringan di sekitar fosa tonsilaris


Tonsilektomi

Tonsilektomi

• Operasi pengangkatan seluruh tonsil


palatina.

Tonsiloadenoidektomi

• Pengangkatan tonsil palatina dan jaringan


limfoid di nasofaring yang dikenal sebagai
adenoid atau tonsil faringeal.
Indikasi Relatif
Indikasi Absolut
• Terjadi 3 episode atau lebih
• Pembengkakan tonsil yang infeksi tonsil per tahun dengan
menyebabkan obstruksi terapi antibiotik adekuat
saluran napas, disfagia berat, • Halitosis akibat tonsilitis
gangguan tidur dan komplikasi
kardiopulmoner
kronik yang tidak membaik
dengan pemberian terapi medis
• Abses peritonsil yang tidak
membaik dengan pengobatan • Tonsilitis kronik atau berulang
medis dan drainase pada karier streptokokus yang
• Tonsilitis yang menimbulkan tidak membaik dengan
kejang demam pemberian antibiotik β-
• Tonsilitis yang membutuhkan laktamase resisten
biopsi untuk menentukan • Pada keadaan tertentu seperti
patologi anatomi pada abses peritonsilar
(Quinsy), tonsilektomi dapat
dilaksanakan bersamaan
dengan insisi abses.
Adenoid Hipertrofi
Pendahuluan
Adenoid

• Massa yang terletak pada dinding


posterior nasofaring, termasuk
dalam cicin waldeyer

Fisiologis

• Adenoid akan membesar pada anak


usia 3 tahun dan mengecil dan
hilang sama sekali pada usia 14
tahun
Patogenesis
Infeksi saluran nafas atas berulang

Hipertrofi adenoid

Sumbatan
koana tuba eustachius

Pasien bernafas Sumbatan tuba


melalui mulut eustachius

Fascies Faringitis dan Sinusitis Otitis media Otitis media


adenoid bronkitis kronik
akut berulang kronik
Terapi

Adenoidektomi

• Dengan kuretase memakai adenotom

Indikasi

• Sumbatan
• Infeksi
• Kecurigaan neoplasma jinak / ganas

Komplikasi

• Perdarahan
• Kerusakan dinding belakang faring
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai