Anda di halaman 1dari 13

SMALL GRUP

LEARNING
PEMBIMBING dr. Andre Iswara Sp.THT KL

Pharingitis
IZZAANTI USMAN
10119210065

Bagian Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Penyakit THT-KL


RSUD DR. H Chasan Boesoeri Ternate
Fakultas Kedokteran, Universitas Khairun
Desember 2022
Anatomi faring
1. Nasofaring (adenoid, fossa
rosenmuller, torus tubarius, koana,
muara tuba eustachius, bursa pharygea)
2. Orofaring ( dinding posterior faring,
tonsil palatine, arkus palatoglosus,
arcus palatopharyngeus, uvula, tonsil
lingual)
3. laringo faring (valekula, fossa
pairiformis)
fisiologi

1. Respiratorik : sebagai jalan napas


2. Digestivus : sebagai jalan masuk makanan
3. Artikulasi : sebgai fungsi pengucapan fonem
4. Protrksi : jariangan limfoid yang mengelilingi rongga faring
( lingkaran waldeyer)
DEFI
NISI
Faringitis merupakan peradangan dinding faring yang disebabkan
oleh virus (40-60%), bakteri (5-40%), alergi, trauma iritasi, dan
lain-lain nya. Anak-anak dan orang dewasa umumnya mengalami
3-5 kali infeksi virus pada saluran pernapasan atas termasuk
faringitis setiap tahunnya. Penularan infeksi terjadi melaui secret
hidung dan ludah (droplet infection)
Anamnesis

• Nyeri tenggorokan, terutama saat menelan


• Demam
• secret dari hidung
• dapat disertai atau tanpa batuk.
• Keluhan laiannya : nyeri kepala, lemas
Pemeriksaan Fisik
Faringitis viral
Tampak faring dan tonsil hiperemis. Pada infeksi coxsachievirus dapat timbul lesi vesikuler di
orofaring dan lesi kulit berupa ruam ruam makulopapular

Farigitis bacterial
Tampak tonsil membesar , faring dan tonsil hiperemis dan terdapat eksudat dipermukaan nya.
Beberapa hari kemudian timbul bercak pethechiea pada palatum dan faring. Kadang ditemukan
kelenjar limfe leher anterior membesar, kenyal dan nyeri pada penekanan.

Faringitis fungal
tampak plak putih di orofaring dan pangkal lidah, sedangkan mukosa faring laianya hiperemis
Diagnosis klinis : diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang

Komplikasi :  Laringitis

 Tonsilitis  Epiglotitis

 Abses peritonsilar  Meningitis

 Abses retrofaringeal  Glomerulonefritis

 Gangguan fungsi tuba eustachius  Demem rematik akut

 Otitis media akut  Septikemia

 Sinusitis
Faringitis kronik hiperplastik : tampak kelenjar limfe di bawah mukosa
faring dan lateral band mengalami hyperplasia, mukosa dinding posterior
tidak rata dan bergranular (cabble ston)

Faringitis kronik atrofi : tampak mukosa faring ditutupi oleh lendir yang
kental dan bila diangkat tampak mukosa kering

Faringitis tuberculosis : tampak granuloma perkejuan pada mukosa faring


Penatalaksanaan

1. Terapi suportif : istirahat cukup, makan makanan bergizi, minum air putih
yang cukup, berkumur dengan air yang hangat dan berkumur dengan obat
kumur antiseptic untuk menjaga kebersihan mulut
2. Terapi simptomatik :
 analgetik/antipiretik untuk mengatasi nyeri/demam. Misalnya:
paracetamol 500 mg diberikan 3-4x sehari
 Jika diperlukan dapat diberikan obat batuk antitusif atau ekspektoran
3. terapi spesifik atau sesuai kausa faringitis :
• Faringitis bakteri terutama diduga penyebabnya streptococcus grup A:
 Anak amoxicillin 50 mg/kgbb/hari ( diberikan dalam 3 dosis terbagi) selama 10 hari
 Dewasa : amoxicillin 3x500 mg selama 6-10 hari atau erythromycin 4x500 mg/hari
• Faringitis virus : dapat diberikan anti virus Isoprinosine dengan dosis 60-100 mg/kgbb
dibagi dalam 4-6x/hari pada orang dewasa dan pada anak <5 tahun diberikan 50 mg/kgbb
dibagi 4-6x/hari
• faringitis fungal : diberikan nystatin 100.000-400.000 IU, 2x/hari
• Pada faringitis gonore: dapat diberikan cephalosporin generasi ke 3 sperti ceftriaxone
250 mg IV/IM single dose
• Faringitis kronik hiperplastik : penyakit hidung dan sinus paranasal harus diobati.
Pada faringitis kronik atrofi pengobatan ditunjukan pada rhinitis atrofi. Sedangkan, pada
4. Kortikosteroid diberikan pada faringitis bakteri untuk
menekan reaksi inflamasi sehingga mempercepat perbaikan
klinis yaitu dexamethasone 3x 0,5 mg pada dewasa selama 3 hari
dan pada anak-anak 0,01 mg/kgbb/hari dibagi dalam 3x/hari
selama 3rujukan
Kriteria hari : faringitis leutika, bila komplikasi
THANK YOU
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai