Anda di halaman 1dari 28

Benign Paroxysmal Positional

Vertigo (BPPV)

Oleh :
Alken Lekatompessy
10119210051

Pembimbing
dr. Andre Iswara, Sp.THT-KL
1
PENDAHULUAN

Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) atau Vertigo


Posisi Paroksismal Jinak (VPPJ) adalah gangguan
keseimbangan yang sering dijumpai.

BPPV bukanlah penyakit yang secara langsung


membahayakan jiwa, tetapi apabila gejalanya sering timbul
dapat menimbulkan kecemasan pada pasien.

Benign Paroxysmal Positional Vertigo  gangguan vestibuler


paling sering ditemui, gejala pusing berputar diikuti mual
muntah dan keringat dingin, dipicu oleh perubahan posisi
kepala terhadap gaya gravitasi
2
Gejala yang dikeluhkan adalah vertigo yang datang tiba– tiba
pada perubahan posisi kepala.

Biasanya dirasakan sangat berat, berlangsung singkat hanya


beberapa detik, dapat disertai mual bahkan sampai muntah,
sehingga penderita merasa khawatir timbul serangan lagi.

Episode vertigo berlangsung 10 sampai 30 detik dan tidak


disertai dengan gejala tambahan selain mual pada beberapa
pasie. n.

3
Definisi

Benign Paroxysmal Positional Vetigo


didefinisikan sebagai kelainan pada telinga
bagian dalam yang mana ada pengulangan
episodic dari vertigo posisional.
BPPV juga sering dikenal dengan kelainan
pada bagian vestibular.

9
Klasifikasi
Benign Benign
Paroxysmal Paroxysmal
Positional Positional
Vertigo Kanalis Vertigo Kanalis
Posterior Horizontal
Benign Paroxysmal (Lateral)
Positional Vertigo kanalis
posterior ini paling sering BPPV tipe kanal lateral
terjadi, dimana tercatat bahwa adalah tipe BPPV
BPPV tipe ini 85 sampai 90% yang paling banyak
dari kasus BPPV. kedua.
BPPV tipe kanal lateral
Penyebab paling sering terjadi
yaitu kanalitiasis. Hal ini sembuh jauh lebih cepat
dikarenakan debris endolimfe dibandingkan dengan
yang terapung bebas BPPV tipe kanal posterior.
cenderung jatuh ke kanal Hal ini dikarenakan kanal
posterior karena kanal ini posterior tergantung di
adalah bagian vestibulum bagian inferior dan barier
yang berada pada posisi yang kupulanya terdapat pada
paling bawah saat kepala ujung yang lebih pendek
pada posisi berdiri ataupun dan lebih rendah
berbaring

10
AS : penyebab
vertigo
tersering

Usia : diatas
Indonesia :
50 tahun,
30% dari
jarang Epidemiologi kasus vertigo
dibawah 35 perifer
thn

Jenis kelamin :
wanita lebih
sering

11
50% idiopatik

Trauma
kepala

Infeksi telinga tengah


Etiologi dan dalam

Proses degeneratif

Pembedahan telinga
dalam
PATOFISIOLOGI
Calcium Carbonat

terlepas dari makula utrikulus

menempel pada kupula dan bergerak di


dalam kanalis semisirkularis

pergerakan endolimfe menstimulasi ampula


pada kanal yang terkena
PATOFISIOLOGI

TEORI TEORI
KUPULOLITIASIS KANALITIASIS
Teori kupulolitiasis
Partikel yang berisi kalsium karbonat
(debris) terlepas

Menempel pada permukaan kupula

Kanalis semisirkularis posterior menjadi


sensitif terhadap gravitasi

Kanalis semisirkularis posterior berubah


posisi dari inferior ke superior

Kupula bergerak secara utrikulofugal


 keluhan pusing
Teori kanalitiasis
Partikel otolit (debris) bergerak bebas
dalam kanalis semisirkularis

Ketika kepala tegak, endapan partikel


otolit berada di posis bawah

Ketika kepala direbahkan ke belakang ,


partikel ini berotasi

Menyebabkan cairan endolimfe


mengalis menjauhi ampula kupula
membelok  nigtagmus dan vertigo
GEJALA KLINIS

Vertigo (pusing
Durasi < 10-30 detik
berputar)

Sembuh sendiri Ketidakseimbangan


- berulang , mual, muntah
Diagnosis
Gejala Klinis Pemeriksaan fisik
• Terjadi secara tiba – tiba • Uji Dix-Hallpike
• Berubah posisi
• Uji Sidelying
• Pusing
berputarmenghilan • Tes Kalori
g setelah 30 detik
• Tes Supine Roll
• Jeda antara
perubahan posisi dan
pusing berputar
• Nystagmus
• +/- mual muntah
Pemeriksaan fisik
Dix-Hallpike Test
jelaskan pada penderita mengenai prosedur pemeriksaan, dan
vertigo mungkin akan timbul namun menghilang setelah beberapa
detik.

Penderita didudukkan dekat bagian ujung tempat periksa, sehingga ketika posisi
terlentang kepala ekstensi ke belakang 300- 400, penderita diminta tetap membuka
mata untuk melihat nistagmus yang muncul.

Kepala diputar menengok ke kanan 450, menghasilkan kemungkinan


bagi otolith untuk bergerak, kalau ia memang sedang berada di kanalis
semisirkularis posterior.
19
Dengan tangan pemeriksa pada kedua sisi kepala penderita,
penderita direbahkan sampai kepala tergantung pada ujung
tempat periksa

Perhatikan munculnya nistagmus dan keluhan vertigo, posisi


tersebut dipertahankan selama 10-15 detik.

Kembalikan ke posisi duduk, nistagmus bisa terlihat dalam


arah yang berlawanan dan penderita mengeluhkan kamar
berputar kearah berlawanan.

Berikutnya manuver tersebut diulang dengan kepala menoleh


ke sisi kiri 450 dan seterusnya.
20
Dix-Hallpike Test

21
• SIDELYING MANEUVER
Tes kalori

23
Tes Supine
Roll
Pasien yang memiliki riwayat
memiliki riwayat yang sesuai yang sesuai dengan BPPV,
dengan BPPV dan hasil tes Dix- yakni adanya vertigo yang
Hallpike negatif, dokter harus diakibatkan perubahan posisi
melakukan supine roll test untuk kepala, tetapi tidak memenuhi
memeriksa ada tidaknya BPPV kriteria diagnosis BPPV
kanal lateral. kanal posterior harus
diperiksa ada tidaknya BPPV
kanal lateral

24
PENATALAKSANAAN

OBSERVASI

REPOSISI KANALIS

PENGOBATAN

PEMBEDAHAN
Medikamentosa

Vestibulo suppresant 
Antikolinergik,
antihistamin, Simptomatik
(meczilin (sedatif vestibular)
,dipenhidramin)
benzodiazepine (diazepam
,clonazepam)
Reposisi kanalit

1. Epley Manuver
2. Brandt-Daroff exercise
3.Semont
(Liberatory manuver)
Operatif
• Oklusis kanalis semisirkularis
• Sangat jarang
• Hanya jika manuver telah
dicoba dan gagal
DIAGNOSA BANDING

Labirinitis

Vestibula Penyakit
r
Neuritis Meniere
Prognosis

• Biasanya membaik sendiri selama + 6


minggu sejak onset.
• Bahaya: gangguan keseimbangan:
terjatuh fraktur
• Tingkat kekambuhan bervariasi
Kesimpulan
• Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) merupakan gangguan
vestibular dikarakteristikan dengan serangan vertigo yang disebabkan
oleh perubahan posisi kepala dan berhubungan dengan karakteristik
nistagmus paroksimal.
• Untuk mendiagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Dari anamnesis pasien biasanya mengeluh vertigo dengan onset akut
kurang dari 10-20 detik akibat perubahan posisi kepala.
• Pemeriksaan fisik standar untuk BPPV antara lain tes Dix-Hallpike, tes
kalori, dan tes Supine Roll.
• Penatalaksanaan BPPV meliputi non-farmakologis, farmakologis, dan
operasi.
• Penatalaksanaan BPPV yang sering digunakan adalah non-farmakologis
yaitu terapi manuver reposisi partikel (PRM) dapat secara efektif
menghilangkan vertigo pada BPPV, meningkatkan kualitas hidup, dan
mengurangi risiko jatuh pada pasien.

33

Anda mungkin juga menyukai