Journal Reading
“Prophylactic Methylergonovine and Oxytocin Compared
With Oxytocin Alone in Patients Undergoing Intrapartum
Cesarean Birth”
Pembimbing :
dr. Nurul Hikmah Petrana, Sp.OG
MPPD
Nama : Chentia Lely Gamgenora
NPM : 10119210058
Kepaniteraan Klinik Departemen Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
Fakultas Kedokteran Universitas Khairun Ternate
Deskripsi Jurnal
• Prophylactic Methylergonovine and Oxytocin
Judul Compared With Oxytocin Alone in Patients Undergoing
Intrapartum Cesarean Birth
• Nicole Masse, MD
Penulis • Franklin Dexter, MD, PhD
• Cynthia A. Wong, MD
Literatures Sources
02 Introduction 06 Conclusion
04 Results
Kepaniteraan Klinik Departemen Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
Fakultas Kedokteran Universitas Khairun Ternate
Abstract
Objective:
Untuk mengevaluasi apakah pemberian Methylergonovine sebagai profilaksis selain oksitosin bagi
pasien yang menjalani kelahiran sesar mengurangi kebutuhan untuk uterotonika tambahan
Methods :
Percobaan acak dari pasien intrapartum yang menjalani kelahiran caesar.
Pasien secara acak untuk menerima oksitosin IV 300 mL/menit + methylergonovine IM 0,2 mg (1
mL) atau IV oksitosin 300 mL/menit ditambah IM normal saline (1 mL).
Hasil utama adalah penerimaan uterotonika tambahan.
Hasil sekunder termasuk penilaian ahli terhadap tonus uterus, kejadian perdarahan postpartum,
kehilangan darah, dan kebutuhan transfusi darah.
Kepaniteraan Klinik Departemen Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
Fakultas Kedokteran Universitas Khairun Ternate
Abstract
Results :
Dari Juni 2019 hingga Februari 2021, ada 80 pasien diacak untuk menerima methylergonovine ditambah
oksitosin dan 80 diacak untuk menerima oksitosin saja.
Secara signifikan lebih sedikit menerima uterotonika tambahan pada pasien kelompok methylergonovine
(20% vs 55%, risiko relatif [RR] 0,4, 95% CI 0,2–0,6).
Partisipan yang menerima methylergonovine cenderung memiliki tonus uterus yang baik (80% vs 41%, RR
1.9, 95% CI 1.5–2.6)
Insiden perdarahan postpartum lebih rendah dari (35% vs 59%, RR 0,6, 95% CI 0,4-0,9)
Kehilangan darah rata-rata lebih rendah (967 mL vs 1.315 mL; perbedaan rata-rata 348, 95% CI 124–572),
Frekuensi transfusi darah yang lebih rendah (5% vs 23%, RR 0,2, 95% CI 0,1–0,6).
Conclusion:
Pemberian profilaksis methylergonovine selain oksitosin pada pasien intrapartum menjalani kelahiran
sesar mengurangi kebutuhan untuk uterotonika tambahan
Kepaniteraan Klinik Departemen Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
Fakultas Kedokteran Universitas Khairun Ternate
Introduction
Konstributor
Perdarahan post - 20% kematian di negara berkembang
- Morbiditas
partum - 11% kematian di US
- Mortalitas pada maternal
Faktor Risiko :
Atonia Penyebab
- Patus lama
Uteri paling umum
- Paparan oxytosin intrapartum
Kepaniteraan Klinik Departemen Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
Fakultas Kedokteran Universitas Khairun Ternate
Introduction
Methods
Desain Penelitian
• Randomized Controlled Trial
Waktu Penelitian
• Juni 2019 – Februari 2021
Lokasi Penelitian
• University of Iowa Hospitals and Clinics, Department of Maternal Fetal
Medicine Fellowship Fund.
Sampel Penelitian
• 160 wanita yang menjalani persalinan caesarea
Kepaniteraan Klinik Departemen Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
Fakultas Kedokteran Universitas Khairun Ternate
Methods
Desain Penelitian
• Randomized Controlled
Trial/RCT :
• Dirancang menggunakan
CONSORT (Consolidated
Standards of Reporting
Trials) guidelines
Kepaniteraan Klinik Departemen Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
Fakultas Kedokteran Universitas Khairun Ternate
Methods
Waktu penelitian
Methods
Lokasi Penelitian
Methods
Sampel penelitian
Pasien yang memenuhi syarat
• 160 wanita yang menjalani persalinan
caesarea
• Kriteria Inklusi
• Pasien yang berusia 18 tahun atau Setuju untuk penelitian
Secara random pasien
dimasukan dalam salah
lebih yang akan melakukan satu kelompok berikut ini :
persalinan caesarea
• Kriteria Ekslusi
• Pasien dengan plasenta / anomali (Study group) (Plasebo group)
uterus termasuk plasenta akreta Oxytocin 300 mL/menit/IV Oxytocin 300 mL/menit/IV
+ +
• Pasien dengan kontraindikasi Metylergonovine 0,2 mg (1 mL)/IM Normal Saline (1 mL)/IM
dengan methylergonovine
Kepaniteraan Klinik Departemen Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
Fakultas Kedokteran Universitas Khairun Ternate
Methods
Tujuan penelitian
Primary outcome
• Penerimaan uterotonika tambahan
Secondary outcome
• Tonus uteri 4 menit setelah melahirkan plasenta
• Kehilangan darah postpartum
• Kebutuhan tranfusi darah
• Perbedaan hemoglobin pre dan post operasi
Kepaniteraan Klinik Departemen Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
Fakultas Kedokteran Universitas Khairun Ternate
Methods
Kepaniteraan Klinik Departemen Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
Fakultas Kedokteran Universitas Khairun Ternate
Methods
Hubungan antara
kebutuhan uterotonika Fisher exact test
tambahan
Results
Pasien yang memenuhi syarat (n=1,088)
Pengecualian (n=928)
Menolak berpartisipasi : 220
Persalinan pervaginam : 708
Randomided (n=160)
Results
Discussion
Kebutuhan uterotonika
Methylergonovine tambahan
+ Oxytocin
Pajanan oxytocin dalam
Meningkatkan tonus
waktu lama pada intrapartum
uterus
Menurunkan kehilangan
darah
Perbandingan
pemberian
Menurunkan perdarahan
postpartum
Discussion
Paparan terus
menerus sel
Resistensi oksitosin Efek ini terutama
miometrium
pada pasien apabila
Penelitian terhadap oksitosin
persalinan yang dibandingkan pada
sebelumnya menyebabkan
menjalani kelahiran pasien dengan SC
hilangya kapasitas
sesar intrapartum terjadwal dan tidak
untuk merespon
okstosin
Kepaniteraan Klinik Departemen Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
Fakultas Kedokteran Universitas Khairun Ternate
Discussion
Profilaksis methylergonovine
pada pasien yang akan Mengurangi perdarahan postpartum
menjalani operasi caesarea
Efek uterotonika
Kepaniteraan Klinik Departemen Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
Fakultas Kedokteran Universitas Khairun Ternate
Discussion
Keterbatsan Hasil utama penelitian adalah subjektif
penelitian Penilaian tonus adalah metode yang saat ini digunakan oleh dokter
untuk menentukan apakah diperlukan uterotonika tambahan atau tidak
Saat ini tidak ada data yang tepat untuk menentukan uterotonika apa
yang digunakan sebagai pilihan untuk atonia uteri
Pilihan saat ini biasanya ditentukan oleh prefensi dokter dan
kontrandikasi pasien terhadap pasien.
Kepaniteraan Klinik Departemen Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
Fakultas Kedokteran Universitas Khairun Ternate
Discussion
Conclusion Penambahan profilaksis methylergonovine untuk oksitosin setelah
melahirkan pada pasien yang intrapartum pada sesarea mengurangi
kebutuhan uterotonika tambahan dibandingkan dengan oksitosin saja
Kepaniteraan Klinik Departemen Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
Fakultas Kedokteran Universitas Khairun Ternate
Critical Appraisal
P I C O
Population : Intervention : Comparason Outcome :
160 wanita Metylergonovine Membandingkan antara Pemberian profilaksis
yang 0,2 mg (1 mL)/IM pasien yang diberikan methylergonovine
menjalani methyergometrin dengan menurun pemberian
persalinan oxytocin dibandingkan uterotonika tambahan
caesarea oxytocin saja pada pasien intrapartum
yang akan menjalani
persalinan secara seksi
sesarea
Terima kasih