Anda di halaman 1dari 25

Trauma Aurikuler

Anatomi Aurikula
Definisi

Trauma aurikula adalah cedera pada telinga luar


misalnya pukulan tumpul yang bisa menyebabkan
memar, edema, robekan diantara kartilago dan
perikondrium.
Epidemiologi
 2/3 kasus pada umur 11 – 40 thn
 Laki-laki : perempuan= 2 : 1
 Penyebab tersering adalah kecelakaan lalu
lintas (43%)
Etiologi
Trauma tajam maupun trauma tumpul, contoh:
Kecelakaan lalu lintas
Kecelakaan di rumah (33%)
Perkelahian (14%)
Kecelakaan dalam bidang olahraga
Jatuh dari ketinggian
Luka tembak
Gigitan manusia ataupun hewan
Terbakar
Manifestasi klinis
 Edema
 Laserasi
 Luka robek
 Hilangnya sebagian atau seluruh daun telinga
 Perdarahan
Jenis trauma
1. Laserasi
laserasi/luka yang terdapat di auricula/daun telinga
(tidak jarang menyebabkan kerusakan pada kartilago
auricular)
Dapat diakibatkan oleh suatu trauma misalnya:
persentuhan dengan benda tajam (pisau, dll),
kecelakaan, dsb.
Tatalaksana:

 Pada kedaan ini tindakan pertama yang harus


segera dilakukan adalah menghentikan
perdarahan.
 Luka akibat trauma tajam baik di tulang
rawan maupun di kulit harus segera
direkontruksi
Partial loss injury
⚫ Hilangnya sebagian jaringan daun telinga
< 2 cm  penutupan primer dengan reseksi luas
kulit daun telinga
⚫ > 3 cm  rekonstruksi dengan flap
Avulsi pinna
Cedera avulsi aurikula didefinisikan sebagai kasus yang
melibatkan separasi komplit atau parsial dari segmen
aurikula karena trauma mekanis.
Terapi
• primary reattachment
• Reimplant kartilago
2. Hematoma
Akumulasi gumpalan/bekuan darah diantara
perikondrium dan tulang rawan
Sering ditemukan pada pegulat, petinju atau suatu
kecelakaan
Trauma tumpul pada daun telinga
Gejala Klinis:
 Nyeri, bengkak dan kemerahan pada area yang
terkena
 Deformitas daun telinga
 Gangguan pendengaran
 Tinnitus
 Nyeri pada tulang rawan telinga

Tatalaksana:
 Aspirasi sederhana (sudah tidak dianjurkan)
 Insisi dan drainase kemudian dibalut dan ditekan
selama ±10 hari pada bagian depan dan belakang
daun telinga agar cartilage melekat dengan
perikondrium dan tidak rehematoma
Komplikasi:
 Telinga bunga kol (cauliflower ear)
 Fibrosis auricula

Pencegahan
Edukasi kepada para atlit untuk menggunakan helm
saat bertarung atau latihan
3. Frostbite
Sengatan suhu dingin pada daun telinga yang
mengakibatkan kerusakan seluler dan vasokintriksi
hebat mikrovaskular auricular, diikuti periode
dilatasi yang berlangsung lebih lama
Banyak ditemukan pada mereka yang habis
bepergian ke daerah nontropik (antartika
Etiologi:
Perubahan drastis suhu sekitar secara cepat maupun
perlahan menjadi bersuhu rendah dengan angin yang
kencang

Manifestasi Klinis:
 Daun telinga berwarna kekuningan
 Nyeri beberapa saat kemudian
 Diikuti baal dan bengkak
 Kaku
 Dapat berlanjut membentuk bula dan nekrosis di kulit
dan subkutan
Tatalaksana:

 Dihangatkan : alirkan air hangat dengan suhu ±37


derajat celcius
 Analgetik : untuk atasi nyeri
 Antibiotik : cegah infeksi
4. Burn ear

 Meliputi tatalaksana trauma akut dan


tatalaksana komplikasi lanjut perikonditis
 Tatalaksana akut tergantung derajat luka
bakar
 Derajat 2 dan 3 : cegah tekanan pada
telinga, berikan topikal antibiotik
Trauma pada telinga tengah
Trauma pada telinga tengah dapat disebabkan oleh
overpressure, luka bakar termal, luka tumpul dan
barotrauma
Barotrauma
 Kerusakan jaringan yang diakibatkan oleh perubahan
tekanan yang terjadi pada saat menyelam atau terbang.
 gejala berupa nyeri pada telinga, rasa penuh di telinga,
penurunan pendengaran (tuli konduktif ) ringan.
 Otoskopi pada fase awal tampak membran timpani
retraksi dan pembuluh darah kecil pecah sehingga
membran timpani tampak injeksi disertai
pembentukan bleb hemoragik, kadang – kadang bisa
terjadi perforasi membran timpani.
Tatalaksana
 Membuka tuba eustachius dengan manuver valsava
 Medikamentosa
 Antihistamin
 Dekongestan oral/spray
 Kortikosteroid
 Operatif
Trauma telinga dalam
Fraktur tulang temporal disebabkan karena trauma
tumpul.
Diklasifikasikan ada fraktur longitudinal
(ekstrakapsular) atau transversal (kapsular)
 Pada fraktur longitudinal terdapat perdarahan dari
kanal telinga akibat laserasi dari kulitnya dan dari
membran timpani yang mengalami perforasi, paralisis
fasialis 15%, gangguan pendengaran sensorineural 35%
 Pada fraktur transversal terdapat gangguan
pendengaran sensorineural dan paralisis fasialis pada
kebanyakan kasus, terdapat perdarahan namun
membran timpani tetap intak dan menjadi biru
kehitaman akibat hemotipanum.
Tatalaksana
 Atasi keadaan kritis (transfusi, oksigen dll)
 Bersihkan luka dan hentikan perdarahan
 Pasang tampon yang dibasahi antibiotik

Anda mungkin juga menyukai