Anda di halaman 1dari 16

Trauma Inhalasi

Oleh :
Vivi Christin Longgorung
10119210049

Pembimbing :
dr. Mawardy Anwar,Sp.An

DEPARTEMEN ILMU ANESTESIOLOGI DAN INTENSIF


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
2022
PENDAHULUAN

• Trauma inhalasi: paparan paru terhadap berbagai bahan kimia dalam berbagai
bentuk termasuk asap rokok, gas, atau uap.
• Menurut catatan FEMA (Federal Emergency Management Agency) pada tahun
2015 di Amerika Serikat terdapat 380.940 kebakaran perumahan yang
mengakibatkan 2565 kematian dan 11.475 cedera.
• Penyebab utama kematian akibat luka bakar adalah kegagalan pernapasan,
toolkit

dan trauma inhalasi yang terjadi pada sepertiga korban luka bakar.
ANATOMI dan fisiologi

Proses respirasi terbagi menjadi 5


tahap yaitu:
1. Ventilasi
2. Difusi
3. Hubungan antara ventilasi-
perfusi
4. Transpor oksigen dalam
darah
5. Pusat pengaturan
toolkit

pernapasan
DEFINISI TRAUMA INHALASI

Trauma inhalasi adalah istilah luas yang mencakup paparan paru


terhadap berbagai bahan kimia dalam berbagai bentuk termasuk
asap rokok, gas, atau uap.

Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan oleh
energi panas atau bahan kimia atau benda-benda fisik yang menghasilkan efek
memanaskan atau mendinginkan. Luka bakar adalah suatu trauma yang
disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit,
toolkit

mukosa dan jaringan yang lebih dalam


ETIOLOGI

• Trauma inhalasi terjadi pada saat sistem pernapasan yang terpapar panas
langsung dari api serta bahan kimia beracun yang terbentuk dari penguraian
bahan akibat pembakaran.
• Berbagai senyawa beracun yang ada didalamnya adalah karbon monoksida
(CO), hidrogen sianida (HCN), fosgen, amonia, sulfur dioksida, hidrogen
sulfida (H2S), formaldehida, dan akrilonitril.
toolkit
klasifikasi

Klasifikasi Trauma Inhalasi


Trauma Supraglotis Trauma subglotis

 Saluran nafas bagian atas


 obstruksi jalan nafas
Trauma subglotis merupakan trauma kimia
 Suhu udara panas tinggi yang tinggi - cedera
yang disebabkan akibat inhalasi hasil-hasil
struktur di atas carina-pembengkakan massif
pembakaran yang bersifat toksik pada luka
toolkit

pada cavum oris, laring, epiglottis dan plika


bakar.
ariepiglotika
klasifikasi

Klasifikasi Trauma Inhalasi


Toksisitas sistemik Inhalasi gas toksik seperti karbon monoksida (CO) dan sianida

Inhalasi gas toksik seperti karbon monoksida (CO) dan sianida penyebab utama kematian
cepat :
 Afinitas CO pada haemoglobin lebih besar dari O2
 berkurangnya kapasitas pengangkutan oksigen darah
toolkit

 Kesulitan untuk berdisosiasi bila di jaringan


 CO juga menginhibisi sistem enzim oksidase sitokrom intraseluler-menyebabkan
ketidakmampuan sistem seluler untuk menggunakan oksigen
klasifikasi
toolkit
MANIFESTASI KLINIS
 Luka bakar pada wajah Tanda-tanda keracunan CO :
 Alis mata dan bulu hidung hangus  kulit berwarna pink sampai merah,
 Adanya timbunan karbon dan tanda-tanda  takikardi,
inflamasi akut di dalam orofaring  takipnea,
 Batuk dan hipersalivasi
 sakit kepala, mual, pusing, pandangan kabur
 Wheezing, sesak dan suara serak
halusinasi, ataksia, kolaps sampai koma
 Adanya riwayat terkurung dalam kepungan
toolkit

api
 Ledakan yang menyebabkan trauma bakar
pada kepala dan badan
Warning signs
Paparan co di dalam tubuh
Konsentrasi CO dalam darah Gejala Klinis

CO < 20 % Tidak ada gejala berarti

CO=> 20% Mulai tampak sesak


Sakit kepala, lesu, mual, nadi dan pernapasan
CO 30% dalam darah
sedikit meningkat
Daya ingat terganggu, lemah, hilang daya
CO 30-40% dalam darah
koordinasi gerakan
CO 40-50% dalam darah Penurunan kesadaran berupa somnolen-delirium
toolkit

Terjadinya defisit neurologi, dan ganggaun


CO 60-70% dalam darah
kesadaran pada tahap semi-coma
CO 70-80% dalam darah Koma, nadi ireguler, gagal napas
PATOFISIOLOGI
Factor Pencetus :
Zat kimia, udara panas, intoksikasi sistemik

Kerusakan sel epitel yang menyebabkan kegagalan fungsi mukosilia

Merangsang reaksi inflamasi dengan melepaskan makrofag serta neutrofil

Dibebaskan oksigen radikal,protease jaringan,sitokin dan konstriktor otot polos


toolkit

Edem dari dinding saluran napas dan kegagalan mikrosirkulasi yang akan meningkatkan
resistensi dinding saluran nafas dan pembuluh darah paru
DIAGNOSTIK

1. Riwayat terpapar

2. Tanda dan gejala

3. Pemeriksaan penunjang

Tes dasar meliputi hitung darah lengkap, kadar elektrolit, kreatinin, analisis gas
toolkit

darah (AGD), elektrokardiogram (EKG), dan rontgen dada, CT scan dan FOB.
PENATALAKSANAAN
toolkit
penatalaksanaan

Medikasi

• Kortikosteroid : digunakan untuk menekan inflamasi dan menurunkan edema pada stage awal

• Antibiotik : Mengobati infeksi sekunder yang biasanya disebabkan oleh Staphylococcus Aureus

dan Pseudomonas Aeruginosa pada pasien-pasien dengan kerusakan paru

• Amyl, Sodium Nitrit, sodium thiosulfat untuk mengobati keracunan sianida : Amyl nitrit 0,3 ml

(ampule) inhalasi 15 detik. Sodium nitrit 10mg/kgbb/iv dengan SP (2,5-5ml/min) untuk dewasa .
toolkit

Sodium thiosulfat 1 ampule/12,5 gr dalam 50 ml/iv dalam 30 menit (dewasa). Hidroksikobalamin 5

gr untuk dewasa, 70 mg/kg untuk anak-anak.


KOMPLIKASI

• Komplikasi jangka pendek : Pneumonia, ARDS, Edema paru.


• Komplikasi jangka panjang :stenosis subglotis, bronkiektasis, bronkiolitis
obliterans, dan kelainan neurologis
toolkit
toolkit
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai