Pendahuluan
Luka bakar merupakan suatu bentuk
kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas
seperti api, air panas, bahan kimia yang
bersifat asam atau basa kuat, listrik, petir,
radiasi dan akibat suhu yang sangat rendah
(frost bite).
DefenisiTrauma inhalasi
perubahan mukosa saluran napas akibat
adanya paparan terhadap suatu iritan dan
menimbulkan manifestasi klinik dengan
gejala distress pernapasan.
suatu keadaan kerusakan akut pada traktus
respiratorius yang disebabkan oleh
menghirup produk asap pembakaran dan
uap panas di dalam ruang yang tertutup.1,6
INSIDEN
USA : Luka bakar ± 2,5 jt orang/tahun. 200.000 pasien
rawat jalan dan 100.000 pasien opname.
12.000 meninggal/tahun. Anak kecil dan orang tua
beresiko tinggi untuk mengalami luka bakar.
Kaum remaja laki-laki dan pria dalam usia kerja juga
lebih sering menderita luka bakar
Tahun 1997-2002 : 17.237 anak usia <5 tahun
mendapat perawatan UGD di 100 rumah sakit di
Amerika. (Smeltzer).
Inggris, RS. Pediatri dalam 1 tahun 50.000 pasien
luka bakar, 6400 diantaranya perawatan khusus luka
bakar.
Studi North-West England : trauma inhalasi akibat
luka bakar adalah 0,29 per 1000 populasi/tahun.
Jakarta, RSCM tahun 1998 107 kasus
luka bakar yang dirawat, dengan angka
kematian 37,38%
Surabaya, RS.Dr. Sutomo. 2000, dirawat
106 kasus luka bakar, kematian 26, 41 %.
Perbandingan antara laki-laki dan
perempuan yaitu 2:1.
Referensi lain : ± 1/3 pasien luka bakar
yang datang ke Pusat Luka Bakar adalah
dengan trauma inhalasi (20-35%)
TRAUMA INHALASI
Penyebab kematian utama kedua pada luka bakar
berat.
Trauma inhalasi : mortalitas meningkat 3 kali
ETIOLOGI
Trauma inhalasi disebabkan oleh berbagai inhalan,
Inhalan dibedakan atas 4 macam, yaitu2,7 :
Gas iritan : Amonia, klorin, kloramin, sulfur
dioksida, nitrogen dioksida.
Gas asfiksian : karbon dioksida, gas dari bahan
bakar (metana, etena, propane, asetilana).
Gas yang bersifat toksik sistemik : CO,
hidrogen sianida, hidrokarbon halogen dan
aromatik kerusakan multi organ
Gas yang menyebabkan alergi, dimana jika
asap terhirup, partikel dan aerosol
bronkospasme dan edema yang
menyerupai asma
ANATOMI & FISIOLOGI
klasifikasi
1. Bagian nafas atas / Supraglotis
Trauma sal.nafas atas dapat menyebabkan
ancaman hidup dan obstruksi jalan napas
sesaat setelah trauma
2. Bagian nafas bawah dan parenkim paru (
Subglotis)
Trauma yg dapat menyebabkan perubahan
yang signifikan dlm fung. Paru dan sulit
ditangani
3. Toksisitas sistemik akibat inhalasi gas
toksik(CO, sianida)
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan penunjang
ANAMNESIS