Anda di halaman 1dari 40

DEPARTEMEN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2023

LAPORAN KASUS
“RUPTUR UTERI”
Andri William Johan Imbar
09401711033
Pembimbing : dr. Fadhilah Armaijn, Sp.OG
DPJP : dr.Adib Nagib, Sp.OG, SH., MH.

Departemen Ilmu Obsteri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
PENDAHULUAN
Ruptur uteri merupakan suatu kegawatan obstetri yang sangat mengancam nyawa ibu maupun
janin

Insidensi terjadinya ruptur uteri pada ibu hamil


cukup tinggi. Frekuensi ruptur uteri di rumah
sakit-rumah sakit besar di Indonesia berkisar
antara 1:92 sampai 1:294 persalinan

• Berdasarkan penelitian yang dilakukan 20


persen kematian ibu karena perdarahan
disebabkan oleh ruptur uteri

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
Identitas Pasien
Nama : Ny. N D
Umur : 12 Desember 1993 (29 Tahun)
Alamat : Jati
Pekerjaan : IRT
Tanggal Masuk RS : 14 April 2023
DPJP : dr. Adib Nagib, Sp. OG, SH., M.H.

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
ANAMNESIS
Keluhan Utama
• Nyeri Perut

Riwayat Penyakit Sekarang


• Pasien datang ke IGD RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate rujukan dari RS
Prima, Pasien datang dengan keluhan nyeri perut hebat (+) secara tiba-tiba yang
dirasakan sejak 12 jam SMRS, Keluhan disertai keluarnya cairan lendir disertai
darah pervagianam, lemas (+), pusing (+), sesak (+). Sebelum sampai di IGD
pasien belum dilakukan tindakan persalian, tidak ada riwayat truama pada bagian
perut.
Riwayat Penyakit Dahulu dan Operasi
• Pasien sebelumnya pernah mengalami retensio sisa plasenta pada saat
persalinan anak pertama. Pasien pernah dilakukan tindakan kuretase pada tahun
2015 atas indikasi retensio sisa palsenta. Pasien menyangkal adanya riwayat
kencing manis, darah tinggi, maupun riwayat trauma.

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
Riwayat Komtrasepsi

• Pasien sebelumnya menggunakan kontrasepsi berupa


Suntik KB 3 bulan.

Riwayat Penyakit Keluarga

• Riwayat Keluhan Serupa : Disangkal


• Riwayat Hipertensi : Disangkal
• Riwayat DM : Disangkal
• Tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit yang
sehubungan dengan keluhan yang dialami pasien.

Riwayat Sosial Ekonomi

• Pasien adalah seorang ibu rumah tangga.


• Pasien tidak merokok dan tidak minum alkohol

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
RIWAYAT OBSTETRI
Riwayat Kehamilan :Hamil ini merupakan hamil kedua
pasien. (G2P1A0) HPHT: 17-07-2022 HPL: 24-03-2023
Riwayat ANC: ANC 2X di dr.Sp.OG
Tahun Tempat Umur Jenis Penolong JK/BB Keadaan anak Penyulit
partus partus kehamilan partus sekarang

2015 RS Preterm Normal Bidan Pr/ Meninggal Retensio Sisa


(24 1200 gr Plasenta
Minggu)

2023 Hamil
sekaran
g

Departemen Ilmu Obsteri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
Riwayat Menarche

• 13 Tahun

Riwayat Menstruasi

• Teratur tiap bulan, biasanya selama 4 hari,


nyeri (+)

Riwayat Marital
• Menikah, 1 kali, Sejak tahun 2014 (9 tahun
yang lalu)

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Skala nyeri : VAS 7
Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 60/40 mmHg
Nadi : 124 x/menit
Pernapasan : 28 x/menit
Suhu : 36,80C

Status Generalis
Kepala
Mata : Konjungtiva Anemis (+/+), Skelera Ikterik (-/-), Pupil
Isokor (3mm/3mm), Refleks cahaya (+/+)
Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks
Pulmo
• Inspeksi : Bentuk normal, pergerakan dada simetris, retraksi (-)
• Palpasi : Krepitasi (-)
• Perkusi : Sonor
• Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
• Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak
• Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS V midclavicula line sinistra
• Perkusi : Batas Kanan = ICS III Parasternal line dextra
Batas Kiri = ICS V Midclavicula line sinistra
• Auskultasi : S1/S2 murni, reguler
Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
● Inspeksi : Tampak cembung
● Palpasi : Nyeri tekan (+) suprapubik
● Perkusi : Timpani
● Auskultasi : Bising usus (+) kesan normal

Ekstremitas
Akral dingin, sianosis (-), edema (-) pada kedua tungkai.

Departemen Ilmu Obstetri dan Gienkologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
PEMERIKSAAN FISIK
Status Lokalis

Pemeriksaan khusus obstetric


o Inspeksi : perut tampak membesar sesuai
usia kehamilan
o TBJ : TFU 36 cm TBA: 3565 gram
o DJJ :-
o His/kontraksi : -
o Vaginal touché: v/v normal, pembukaan belum
ada, ketuban (-), panggul kesan luas,
ditemuakan lendir dan darah segar.

Departemen Ilmu Obsteri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium
14-04-2023 Normal
WBC 12,5 4,00-10,50 10^3/uL CT : 6.00
HB 7,2 13,5-18,0 g/dL BT : 1.00

HCT 23,7 42,0-52,0%


PLT 140 150-450 10^3/uL
HbsAg NR Non Reaktif

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG

Kesan: Tampak gambaran hematom dengan


luas diameter 3 cm
Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
Diagnosa Preoperatif

• G2P1A0, IUFD, Solusio Plasenta, Syok Hipovolemik.

Penatalaksanaan Preopratif

• IVFD RL 20 TPM 2 line


• O2 3 LPM via Nasal kanul
• Vascon 0,1 mcg/KgBB/menit/IV/SP
• Inj.Ceftriaxone 1 gr/IV
• Siap darah PRC 2 kantong
• Persiapan SC CITO

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
LAPORAN OPERASI
Tanggal operasi : 14 April 2023
Jenis operasi : Cesarean Histerorafi

• Pasien posisi supine dalam GA Intubasi.


• Desinfeksi dan drapping pasien
• Dilakukan insisi Pfannestiel
• Dinding peru dibuka lapis demi lapis
• Setelah peritonium dibuka tampak darah kehitaman
• Plasenta berada di cavum intraabdomen
• Bayi diluar rahim
• Bayi berjenis kelamin perempuan dengan Apgar score 0 dengan
BBL: 3900 gram
• Plasenta dilahirkan
• dilakukan eksplorasi, tampak ruptur uteri di dinding posterior
atas.
• Robekan dijahit 2 lapis secara simple interupted
• Pasang drain
• Abdomen dijahit lapis demi lapis
• Jahit kulit subkutikuler
Diagnosa Post Operatif • Tutup luka operasi dengan kasa steril
Ruptur Uteri, IUFD, Syok Hipovolemik • Keadaan umum baik
Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi • Operasi selesai
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
RESUME
Pasien Ny.N.D., berusia 29 tahun. Masuk RS dengan keluhan Nyeri perut. Pasien datang ke IGD RSUD Dr. H.
Chasan Boesoirie Ternate rujukan dari RS Prima, Pasien datang dengan keluhan nyeri perut hebat (+) secara
tiba-tiba yang dirasakan sejak 12 jam SMRS, Keluhan disertai keluarnya cairan lendir disertai darah
pervagianam, lemas (+), pusing (+), sesak (+). Sebelum sampai di IGD pasien belum dilakukan tindakan
persalian, tidak ada riwayat truama pada bagian perut. Pasien sebelumnya pernah mengalami retensio sisa
plasenta pada saat persalinan anak pertama. Pasien pernah dilakukan tindakan kuretase pada tahun 2015 atas
indikasi retensio sisa palsenta.

Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum sakit sedang, kesadaran compos mentis, GCS
E4M6V5, TD 60/40 mmHg, Nadi : 124 x/menit, Pernapasan : 28 x/menit, Suhu : 36.8 °C,
Spo2 : 98 %. Didapatkan Konjuntiva Anemis, Nyeri tekan suprapubik (+), Akral dingin (+),
TFU: 36 cm, DJJ (-), HIS (-),Vaginal touché : v/v normal, pembukaan belum ada, ketuban
(-), panggul kesan luas, ditemuakan lendir dan darah segar. .

Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit 12.5, hemoglobin 7.2, PLT 140, hasil
USG didapatkan kesan gambaran hematom dengan luas diameter 3 cm.
Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
HASIL FOLLOW-UP PASIEN
15/04/2023 (perawatan hari pertama)

• Nyeri pada luka bekas operasi (+), Keluar darah sedikit dari jalan lahir

• KU : Tampak sakit sedang GCS: E4M6V5


• TD : 100/70 mmHg, Nadi : 91 x/menit, Suhu : 36.4 C, RR : 20 x/menit, SpO2 : 98%
• Pemeriksaan Fisik
• VAS: 3/10
• Mata : CA (+/+), SI (-/-)
• Abdomen: luka bekas operasi tertutup verban, Nyeri tekan (+)
• Drain : 500 ml
• Hasil Lab : Leukosit : 18,8 10^3/uL, HB 8.4 g/dL, HCT 34.1 % , PLT: 152 10^3/Ul, ALB: 2.45 g/dL, Post Transfusi PRC 2 BAG

• Post Histerorafi H+1 ec Ruptur uteri

P
Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi




IVFD RL 1000 cc/24 jam/iv
IVFD KaEn 3B 500 cc/24 jam/iv
Drips Oxytocin 20 IU dalam Dextrose 5% 500cc/ 24 jam/iv
Ceftriaxone 2 gr/ 12 jam/iv
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
• Metronodazole 500 mg/8 jam/iv
• Asam Tranexamat 500 mg/8 jam/iv
• Paracetamol 1 gr/ 8 jam/iv
• Lanzoprazole 30 mg/24 jam/iv
• Vascon 0,1 mcg/KgBB/menit/IV/SP
• Tramadol 2 cc/jam/iv/SP
• Canna Sachet/12 jam/po
HASIL FOLLOW-UP PASIEN
16/04/2023 (perawatan hari kedua)

• Nyeri pada luka bekas operasi (+) berkurang, Keluar darah sedikit dari jalan lahir, Mobilisasi (+),Nafsu makan dan minum baik

• KU : Tampak sakit sedang GCS: E4M6V5


• TD : 120/70 mmHg, Nadi : 86 x/menit, Suhu : 36.8 C, RR : 20 x/menit, SpO2 : 98%
• Pemeriksaan Fisik
• VAS: 2/10
• Mata : CA (-/-), SI (-/-)
• Abdomen: luka bekas operasi tertutup verban, Nyeri tekan (+), TFU: 1 Jari di bawah pusat.
• Drain : 150 ml

• Post Histerorafi H+2 ec Ruptur uteri

P
Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


IVFD RL 1000 cc/24 jam/iv
Ceftriaxone 2 gr/ 12 jam/iv
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
• Metronodazole 500 mg/8 jam/iv
• Asam Tranexamat 500 mg/8 jam/iv
• Paracetamol 1 gr/ 8 jam/iv
• Lanzoprazole 30 mg/24 jam/iv
HASIL FOLLOW-UP PASIEN
17/04/2023 (perawatan hari ketiga)
S

• Nyeri pada luka bekas operasi (+) berkurang, Keluar darah sedikit dari jalan lahir, Mobilisasi (+), ASI (+), Payudarah Keras (+), Nafsu makan dan minum baik

O
• KU : Tampak sakit sedang GCS: E4M6V5
• TD : 120/70 mmHg, Nadi : 88 x/menit, Suhu : 36.8 C, RR : 18 x/menit, SpO2 : 98%
• Pemeriksaan Fisik
• VAS: 2/10
• Mata : CA (-/-), SI (-/-)
• Payudarah: ASI (+/+), Keras (+/+)
• Abdomen: luka bekas operasi tertutup verban, Nyeri tekan (+), TFU: 2 Jari di bawah pusat.
• Drain : 50 ml

• Post Histerorafi H+3 ec Ruptur uteri

P
• Aff Kateter Urin
• Cefadroxil 500 mg 3x1
• Asam Mefenamat 500 mg 3x1
• Bromocriptine 1x1

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
HASIL FOLLOW-UP PASIEN
18/04/2023 (perawatan hari keempat)

• Nyeri pada luka bekas operasi (+) berkurang, Mobilisasi (+) Baik, ASI (+), Payudarah Keras (+), Nafsu makan dan minum baik

• KU : Tampak sakit sedang GCS: E4M6V5


• TD : 110/70 mmHg, Nadi : 85 x/menit, Suhu : 36.8 C, RR : 18 x/menit, SpO2 : 98%
• Pemeriksaan Fisik
• VAS: 2/10
• Mata : CA (-/-), SI (-/-)
• Payudarah: ASI (+/+), Keras (+/+)
• Abdomen: luka bekas operasi tertutup verban, Nyeri tekan (+), TFU: 3 Jari di bawah pusat.
• Drain : Minimal

• Post Histerorafi H+4 ec Ruptur uteri

P
Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


AFF Drain
Rawat Jalan
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
• Ganti Verban
• Cefadroxil 500 mg 3x1
• Asam Mefenamat 500 mg 3x1
• Bromocriptine 1x1
Prognosis

• Quo ad vitam : Dubia ad bonam


• Quo ad fungsionam : Dubia ad bonam
• Quo ad Sanationam:Dubia ad bonam

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
TINJAUAN PUSTAKA
“RUPTUR UTERI”

Departemen Ilmu Bedah


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
ANATOMI
UTERUS

Departemen Ilmu Bedah Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
DEFINISI

Ruptur Uteri adalah robekan pada


Uterus sehingga rongga uterus dan
rongga peritoneum dapat
berhubungan.

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
EPIDEMIOLGI

• Ruptur uteri adalah komplikasi peripartum yang jarang terjadi pada sekitar 7/10000
individu

• Di negara berkembang, insidens ruptur uteri lebih tinggi dibandingkan dengan negara
maju.

• Angka kejadian penyakit ini meningkat menjadi 20-80/10.000 pada ibu dengan defek
pada uterus .

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
Etiologi dan Faktor Resiko
● Jaringan parut pada uterus

o Riwayat SC

o Riwayat Ruptur uteri sebelumnya

o Riwayat Kuretase

o Miomectomy

o Riwayat perlukaan dengan instrumen pada uterus


● Anomali uterine (Undeveloped Uterine Horn)
● Riwayat Kehamilan Mola
● Riwayat plasenta percreta atau increta
● Malpresntasi
● Penggunaan obat induksi

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
Klasifikasi
Menurut robeknya peritoneum Menurut terjadinya

Ruptur Uteri Kompleta Ruptur Uteri Tanpa Jaringan Parut

Ruptur Uteri Inkompleta Ruptur Uteri Spontan

Menurut lokasinya, ruptur uteri Ruptur Uteri Traumatik

Korpus Uteri Ruptur Uteri Jaringan Parut

Segmen Bawah Rahim

Serviks Uteri

Kolpoporeksis-Kolporeksis
Gejala Klinis
● Nyeri yang hebat di perut bagian bawah
● Perdarahan pervaginam
● Hilangnya kontraksi uterus
● Gelisah
● Nadi dan Pernapasan cepat
● Gangguan denyut jantung janin yang ditandai dengan
bradikardia ireguler atau menghilang
● syok hipovolemik

Departemen Ilmu Obstetri dan ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
DIAGNOSIS
Anamnesis

• Nyeri Abdomen dapat tiba-tiba, tajam dan seperti disayat pisau. Apabila terjadi ruptur sewaktu persalinan, konstruksi uterus yang intermitten, kuat dapat
berhenti dengan tiba-tiba. Pasien mengeluh nyeri uterus yang menetap.Perdarahan Pervaginam dapat simptomatik karena perdarahan aktif dari pembuluh
darah yang robek.Berhentinya persalinan dan syok. Nyeri bahu dapat berkaitan dengan perdarahan intraperitoneum.

Riwayat Penyakit Dahulu

• Anamnesis yang berhubungan dengan rupture uteri adalah adanya riwayat partus yang lama atau macet adanya
riwayat partus dengan manipulasi oleh penolong, adanya riwayat multiparitas, adanya riwayat operasi pada uterus

Pemeriksaan Fisik

• Teraba krepitasi pada kulit perut yang menandakan adanya emfisema subkutan.Bila kepala janin belum turun, akan mudah dilepaskan dari pintu atas panggul. Bila janin sudah keluar dari
kavum uteri, berada di rongga perut, maka teraba bagian-bagian janin langsung dibawah kulit perut dan disampingnya kadang-kadang teraba uterus sebagai suatu bola keras. Nyeri tekan
pada perut, terutama pada tempat yang robek.Biasanya denyut jantung janin sulit atau tidak terdengar lagi beberapa menit setelah ruptur

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
TATALAKSANA
● Perbaiki Keadaan Umum

o Resusitasi Cairan

o Pemberian Oksigen

o Transfusi

o Antibiotik
● Pembedahan

o Histrektomi

o Histerorafi

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
KOMPLIKASI PROGNOSIS
Prognosis bergantung pada apakah ruptur uteri pada
Gawat Janin, Syok
uterus yang masih utuh atau pada bekas jaringan
Hipovolemik dan Sepsis
parut.
Prognosis pada pasien yang mengalami ruptur uteri
ini juga buruk. Pada ruptur uteri dan ekspulsi janin
kedalam rongga peritoneum, kemungkinan
kelangsungan hidup janin sangat suram

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
PEMBAHASAN

Berdasarkan anamnesa pasien, didapatkan bahwa kemungkinan ruptur uteri


terjadi karena adanya jaringan parut pada uterus. Hal tersebut ditunjang dengan
beberapa faktor resiko yang terdapat pada pasien, yaitu adanya riwayat kuretase pada
pasien. Faktor risiko tersering pada ruptur uteri adalah riwayat operasi pada uterus
sebelumnya (Riwayat SC, mimoketomi, dan kuretase). Faktor risiko ruptur uteri lainnya
antara lain usia, paritas, persalinan lama atau macet, persalinan dengan bantuan
instrumen, dan penggunaan obat-obatan untuk induksi atau augmentasi persalinan.

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
PEMBAHASAN
Pada penelitian yang dilakukan oleh Shebba Marwah dkk pada tahun 2022
angka kejadian ruptur uteri dengan riwayat dilatasi dan kuretase cukup tinggi
yaitu sebesar 21 kejadian dimana hal ini menempati urutan kedua setelah
riwayat SC

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
PEMBAHASAN

Dari manifestasi klinis yang didapatkan pada pasien terutama nyeri seluruh lapangan
perut dan dada terasa sesak. Selain itu, kedatangan pasien dengan tachicardia dapat
menjadi suatu tanda adanya syok yang terkompensasi. Pemeriksaan didapatkan nyeri
tekan suprapubik, DJJ -/menit, HIS (-). Hal ini sesuai dengan kepustakaan dimana gejala
klasik ruptur uteri yaitu nyeri perut akut, perdarahan pervaginam, hilangnya kontraksi
uterus, serta perburukan kondisi janin didapatkan pada pasien. Nyeri yang semakin
memberat dan perdarahan pervaginam kadang disertai dengan syok hipovolemik dan
gangguan denyut jantung janin yang ditandai dengan bradikardia dan atau menghilang.

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dari Saidar abrar dkk pada tahu 2022 menemukan
bahwa manifestasi klinik paling banyak dirasakan adalah nyeri tekan perut dan
nyeri perut. Dimana pada pasien ini keluhan utama pasien adalah nyeri perut.
Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
PEMBAHASAN
Penatalaksanaan awal pada pasien ini diberikan cairan yang dilakukan pengguyuran
cairan, pemberian vasokonstriktor, antibiotik, pasien juga diberikan oksigen dan segera
dilakukan tindakan pro cesarean histerorafi cito. Penatalaksanaan dari ruptur uteri
adalah perbaiki keadaan umum, atasi syok dengan pemberian cairan dan darah,
berikan antibiotika, oksigen. Tindakan bedah dapat dilakukan laparatomi seperti
histerektomi dan histerorafi.
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang dapat disimpulkan
bahwa diagnosis pasien ini adalah rupture uteri komplit pada posterior atas.
Penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien ini adalah cesarean histerorafi. Dengan
melihat kondisi pasien dan pasien belum memili anak maka dilakukan tindakan
cesarean histerorafi emergeny. Pada pasien ini yang belum memiliki anak, pasti
menginginkan untuk dapat hamil kembali. Saat ini, kejadian berulangnya ruptur uteri
pada kehamilan berikutnya sangat bervariasi, berkisar antara 5-33% setelah dilakukan
histerorafi.
Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi
RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
PEMBAHASAN
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang dapat disimpulkan bahwa diagnosis pasien
ini adalah rupture uteri komplit pada posterior atas

Penelitian yang dilakukan oleh saida abrar pada tahun


2022 menunjukan bahwa tepat terjadinya ruptur paling
besar di bagian anterior depan karena sebagian besar
akibat riwayat SC

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
PEMBAHASAN
Pada penelitian yang dilakukan oleh Shebba Marwah dkk pada tahun 2022
angka kejadian ruptur uteri komplete paling tinggi yaitu sebesar 53 kasus. begitu
pula penelitian yang dilakukan oleh saida abrar dkk pada tahun 2022 dimana
dari hasil karakteristik yang didapatkan ruptur uteri lebih banyak 155 kasus
(88.0 %)

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
PEMBAHASAN

Penelitian yang dilakukan oleh saida


abrar dkk pada tahun 2022 dimana
dari hasil karakterisitik komplikasi
yang didapatkan adalah anemia
yang membutuhkan transfusi.

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
TERIMA
KASIH

Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate

Anda mungkin juga menyukai