Anda di halaman 1dari 12

DEPARTEMEN ILMU ANESTESIOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KHAIRUN

REFERAT
FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN

Oleh :
Khalisa Bakri
10119210037

Pembimbing :
dr. Muh Dahlan, M.Kes, Sp. An

KEPANITRAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU ANESTESIOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2022
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................2

A. Definisi Sistem Respirasi...................................................................................2

B. Mekanisme Pernapasan.....................................................................................3

C. Fisiologi Kendali Persarafan pada Pernapasan..................................................5

D. Pengukuran Volume Menggunakan Spirometri................................................6

E. Kapasitas Paru...................................................................................................7

BAB III KESIMPULAN...............................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

Sistem pernafasan (respirasi) adalah suatu sistem yang sangat luas karena
mencakup seluruh sel dalam tubuh. sistem ini dimulai dari masuknya oksigen (O2)
dari luar tubuh, transportasinnya, digunakannya O2 oleh sel-sel tubuh hingga
diangkutnya sisa pernafasan kembali ke paru-paru dan dikeluarkan ke udara luar.1

Secara fisiologis mekanisme respirasi terbagi menjadi 3, yaitu ventilasi,


difusi, dan perfusi. Ventilasi adalah proses keluar masuknya udara dari atmosfer
menuju kedalam tubuh, kemudian difusi merupakan proses pertukaran oksigen
dengan karbondioksida yang terjadi ant ara alveoli d engan d arah, lalu perf usi ad
alah proses pengangkat an oksigen d an karbondioksida dalam darah.2

Sistem pernafasan tidak dapat dipisahkan dengan sitem sirkulasi. Fungsi


pernafasan dijalankan oleh dua sistem organ utama, yaitu paru-paru dan
kardiovaskuler. Organ-organ dalam sistem pernafasan berfungsi sebagai penyalur
udara dan sebagai tempat pertukaran gas. Organ-organ pernafasan juga berfungsi
sebagai penyaring, penghangat dan pelembab udara inspirasi.1

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Sistem Respirasi

Respirasi adalah pertukaran gas-gas antara organisme hidup dan


lingkungan sekitarnya. Sistem respirasi adalah sistem organ yang berfungsi
memperoleh oksigen untuk digunakan oleh sel tubuh dan untuk mengeluarkan
karbondioksida yang di produksi sel.

Sistem pernafasan (respirasi) adalah suatu sistem yang sangat luas


karena mencakup seluruh sel dalam tubuh. Sistem ini dimulai dari masuknya
oksigen (O2) dari luar tubuh, transportasinya digunakan O2 oleh sel-sel tubuh
hingga diangkutnya sisa pernapasan pirome ke paru-paru dan dikeluarkan ke
udara luar. Fungsi utama respirasi ialah pertukaran gas O2 dengan CO2 antara
darah dan udara pernapasan. Fungsi tambahan ialah pengendalian
keseimbangan asam basa, metabolism hormone dan pembuangan partikel.

Paru ialah satu-satunya organ tubuh yang menerima darah dari seluruh
curah jantung. Pada manusia terdapat dua macam respirasi yaitu, respirasi
eksternal dan respirasi internal. Respirasi eksternal ialah pertukaran gas-gas
antara daerah darah dan daerah udara sekitarnya, pertukaran ini meliputi
berbagai proses seperti ; ventilasi yaitu proses masuknya udara sekitar dan
pembagian udara tersebut ke alveoli, difusi ialah masuknya gas-gas
menembus selaput alveoli-kapiler, perfusi ialah pengambilan gas-gas oleh
aliran darah kapiler paru yang adekuat. Respirasi internal adalah pertukaran
gas-gas antara darah dan jaringan. Pertukaran ini melip ut I proses ; efesiensi
kardiosirkulasi dalam menjalankan darah kaya oksigen, distribusi kapiler,
difusi yaitu perjalanan gas ke ruang interstitial dan menembus dinding sel,
metabolism sel yang melibatkan enzim.1

2
3

B. Mekanisme Pernapasan

Respirasi adalah pertukaran gas-gas antara organisme hidup dan


lingkungan sekitarnya. Pada manusia dikenal dengan dua macam respirasi
yaitu eksternal dan internal. Respirasi internal mengacu pada proses metabolik
intrasel yang berlangsung dalam mitokondria, yang menggunakan O2 dan
menghasilkan CO2 selama penyerapan energi dari molekul nutrient. Respirasi
eksternal ialah pertukaran gas – gas antara darah dan udara sekitarnya,
pertukaran ini meliputi beberapa proses yaitu :

1. Ventilasi : proses masuk udara sekitar dan pembagian udara tersebut ke


alveoli. Ventilasi terbagi menjadi dua proses inspirasi dan ekspirasi.

a. Inspirasi atau menarik napas yang terjadi otot diafragma akan


berkontraksi dan bergerak ke bawah dan memperbesar volume
rongga thoraks kemudian otot intercostalis eksternal juga akan
berkontraksi sehingga iga akan terangkat ke atas dan keluar.
Akibatnya volume rongga thoraks akan meningkat dan memberikan
ruang bagi paru-paru untuk dapat mengembang.
b. Ekspirasi atau menghembuskan napas suatu proses pasif karena
terjadi penciutan elastik paru saat otot-otot ekspirasi akan melemas
tanpa memerlukan kontraksi otot atau pengeluran energi. Yang
terjadi saat ekspirasi yaitu otot inspirasi (otot diafragma dan otot
intercostalis berelaksasi) sehingga ukuran paru-paru akan mengecil
Kembali seperti semula.

Prinsip aliran udara: udara mengalir jika perbedaan gradien tekanan.


Udara mengalir dari daerah yang memilik tekanan lebih tinggi ke
daerah yang memiliki tekanan lebih rendah.
4

Pada saat istirahat tekanan alveoli sama dengan tekanan atmosfer


sehingga tidak terjadi aliran udara. Pada saat inspirasi otot-otot
diafragma dan intercostalis eksterna berkontraksi sehingga cavum
thoraks mengembang dan tekanan alveoli menururn. Aliran udara
terjadi masuk ke paru-paru mengikuti gardien penurunan tekanan dan
pada saat ekspirasi, otot diafragman dan intercostalis eksterna
relaksasi sehingga cavum thoraks mengempis sehingga tekanan
alveoli meningkat. Aliran udara keluar dari paru-paru mengikuti
gradien penurunan tekanan.2,3

Terdapat tiga tekanan yang berperan penting dalam ventilasi :4

1. Tekanan atmosfer (Barometrik) adalah tekanan yang


ditimbulkan oleh berat udara di atmosfer pada benda di permukaan
bumi. Pada ketinggian permukaan laut tekanan ini sama dengan
760 mmHg. Tekanan atmosfer berkurang seiring dengan
penambahan ketinggian di atas permukaan laut karena lapisan-
lapisan udara di atas permukaan bumi juga semakin menipis. Pada
setiap ketinggian terjadi perubahan minor tekanan atmosfer karena
perubahan kondisi cuaca (yaitu, tekanan barometric naik atau
turun).
2. Tekanan intraalveolus, yang juga dikenal sebagai tekanan
intraparu, adalah tekanan di dalam alveolus. Karena aiveolus
berhubungan dengan atmosfer melalui saiuran napas penghantar,
udara cepat mengalir menu- runi gradien tekanannya setiap
tekanan intra-alveolus berbeda dari tekanan atmosfer; udara rerus
mengalir sampai kedua tekanan seimbang (ekuilibrium).
5

3. Tekanan Intrapleura adalah tekanan di dalam kantung pleura.


Tekanan ini, yang juga dikenal sebagai tekanan intrathoraks,
adalah tekanan yang ditimbulkan di Iuar paru di dalam rongga
thoraks. Tekanan intrapleura biasanya lebih rendah daripada
tekanan atmosfer, rerata 756 mm Hg saat istirahat. Seperti tekanan
darah yang dicatat dengan menggunakan tekanan atmosfer sebagai
titik referensi (yaitu, tekanan darah sistolik 120 mmHg adalah 120

mm Hg lebih besar daripada tekanan atmosfer 750 mm Hg atau,


dalam kenyataan, 880 mm Hg), 755 mmHg kadang-kadang disebut
sebagai tekanan -4 mmHg. Namun, sebenarnya tidak ada tekanan
negadf absolut. Tekanan -4 mmHg menjadi negative karena
dibandingkan dengan tekanan atmosfer normal sebesar 760 mm
Hg.

2. Difusi : pertukaran udara antara udara di alveolus dan darah. Proses


pertukaran gas terjadi karena perbedaan tekanan parsial.2
3. Perfusi : transportasi O2 dan CO2 dari paru-paru ke jaringan. O2 yang
diserap oleh darah di paru harus diangkut ke jaringan untuk digunakan
oleh sel . sebaliknya, CO2 yang diproduksi di tingkat sel harus diangkut
ke paru untuk dikeluarkan.2,3

Respirasi internal mencakup reaksi metabolik intrasel yang


melibatkan pemakaian O2 untuk menghasilkan energi (ATP) dari
makanan dan menghasilkan C02 sebagai produk sampingan. CO2 yang
dihasilkan dari metabolism sel akan dikembalikan ke aliran darah.

C. Fisiologi Kendali Persarafan pada Pernapasan


6

Terdapat dua mekanisme neural terpisah bagi pengaturan pernapasan.

1. Mekanisme yang berperan pada kendali pernafasan volunter. Pusat


volunter terletak di cortex cerebri dan impuls dikirimkan ke neuron
motorik otot pernapasan melalui jaras kortikospinal.
2. Mekanisme yang mengendalikan pernapasan otomatis. Pusat pernafasan
otomatis

terletak di pons dan medulla oblongata, dan keluaran eferen dari


sistem ini terletak di rami alba medulla spinalis di antara bagian lateral
dan ventral jaras kortikospinal.

Serat saraf yang meneruskan impuls inspirasi, berkumpul pada


neuron motorik N.Phrenicus pada kornu ventral C3-C5 serta neuron
motorik intercostales externa pada kornu ventral sepanjang segmen toracal
medulla. Serat saraf yang membawa impuls ekspirasi, bersatu terutama
pada neuron motorik intercostales interna sepanjang segmen toracal
medulla. Neuron motorik untuk otot ekspirasi akan dihambat apabila
neuron motorik untuk otot inspirasi diaktifkan, dan sebaliknya. Meskipun
refleks spinal ikut berperan pada persarafan timbal-balik (reciprocal
innervation), aktivitas pada jaras descendens-lah yang berperan utama.
Impuls melalui jaras descendens akan merangsang otot agonis dan
menghambat yang antagonis. Satu pengecualian kecil pada inhibisi timbal
balik ini aadalah terdapatnya sejumlah kecil aktifitas pada akson
N.Phrenicus untuk jangka waktu singkat, setelah proses inspirasi. Fungsi
keluaran pasca inspirasi ini nampaknya adalah untuk meredam daya rekoil
elastik jaringan paru dan menghasilkan pernafasan yang halus (smooth).5

D. Pengukuran Volume Menggunakan Spirometri.


7

Kapasitas udara di paru-paru sekitar 5000 mL atau sekitar 70


mL/kgBB. Sebuah alat yang disebut spirometri digunakan untuk mengukur
jumlah udara yang keluar dan masuk saatbernafas. Pada tahun 1950, diketuai
oleh Pappenheimer, dibuat sebuah standar tentang pengukuran menggunakan
pirometry.2

1. Volum Tidal (TV)


TV adalah jumlah udara saat inspirasi dan ekspirasi biasa, sekitar 500 mL
pada manusia dewasa istirahat .
2. Volume Cadangan Inspirasi (IRV)
Volum cadangan inspirasi adalah jumlah udara yang dapat dihirup setelah
inspirasi biasa dengan menggunakan otot-otot pernafasan tambahan.
Jumlahnya sekitar 40-50% dari kapasitas paru total (2000-3000 mL pada
orang dewasa dengan berat badan70 kg). Pada orang dewasa muda,
volume cadangan inspirasi sekitar 3000-3500 mL. Pada usia diatas 50
tahun, volume cadangan inspirasi mencapai 2500 mL.
3. Volume Cadangan Ekspirasi (ERV)
Volume cadangan ekspirasi adalah volume maksimal udara yang dapat
dikeluarkan pada saat ekspirasi. Jumlah udara yang dikeluarkan adalah
tambahan udara setelah ekspirasi biasa dengan usaha ekspirasi maksimal
menggunakan bantuan otot-otot pernafasan jumlah normalnya 1.100 ml.
4. Volum Residual (VR)
Volum residual adalah volume udara yang tetap berada di dalam paru
setelah ekspirasi maksimal. Jumlahnya sekitar 1200 ml.

E. Kapasitas Paru
8

Kapasitas paru yaitu untuk menguraikan peristiwa-peristiwa dalam


sikus paru-paru, kadang perlu untuk menyatukan dua atau lebih volume
diatas. Kombinasi seperti itu disebut kapasitas paru.
1. Kapasitas inspirasi
Kapasitas inspirasiadalah volume tidal ditambah volume cadangan
inspirasi (TV +IRV). Ini adalah jumlah udara sekitar 3.500 ml yang dapat
di hirup oleh seseorang.
2. Kapasitas residu fungsional
Kapasitas residu fungsional adalah volume cadangan ekspirasi
ditambah volume residu (ERV+ VR). Ini adalah jumlah udara yang tersisa
dalam paru pada akhir ekspirasi normalnya sekitar 2.300 ml.
3. Kapistas vital
Kapasitas vital adalah volume cadangan inspirasi ditambah volume
tidal dan volume cadangan ekspirasi (IRV+TV+ERV). Ini adalah jumlah
udara maksimum yang dapat dikeluarkan sesorang dari paru, setelah
terlebih dahulu mengisis paru- paru secara maksumum d an kemud ian
mengeluarkan sebanyak -banyaknya volumenya sekitar 4.600 ml.
4. Kapasitas paru total
Kapasitas paru total adalah volume maksimum yang dapat
mengembangkan paru- paru sebesar mungkin dengan inspirasi sekuat
mungkin sekitar 5.800 ml, jumlah ini sama dengan kapasitas vital +
volume residu ( kapasitas vital + TV)
5. Volume eskpirasi paksa dalam 1 detik (forced expiratory volume (FEV1))
yaitu
voleme udara yang dapat diekspirasi selama detik pertama
ekspirasi. 2
9

BAB III
KESIMPULAN

Respirasi/pernapasan merupakan Usaha tubuh untuk memenuhi


kebutuhan O2 untuk proses metabolisme dan mengeluarkan CO2 sebagai hasil
metabolisme dengan perantara organ paru dan saluran napas bersama
kardiovaskuler sehingga dihasilkan darah yang kaya oksigen
Fungsi utama pernapasan ialah menyediakan O2 bagi tubuh dan
mengeluarkan CO2 dari tubuh. Agar fungsi ini dapat berjalan adekuat ketiga
bagian utama fungsi sistem respirasi harus berjalan berkesinambungan. Fungsi
ventilasi, difusi dan perfusi sama pentingnya dalam pernapasan.
10

DAFTAR PUSTAKA
1. Pulmonary Physiology. Levitzky MG. 7th edition. McGrawHill, 2007
2. Sherwood, L. Fisiologi Manusia dari sel ke system, Ed.8. Jakarta: EGC.2015
3. Widmaier EP. Vander’s Human Physiology: The Mechanism Of Body
Function 14th Ed New York: Mc Graw Hill. 2016
4. Sherwood, L. Fisiologi Manusia dari sel ke system, Ed.6. Jakarta: EGC.2009
5. Heil, M., Hazel, A. and Smith, J. (2008). The mechanics of airway closure.
Respiratory Physiology & Neurobiology, 163(1-3), pp.214-221.

Anda mungkin juga menyukai