Anda di halaman 1dari 21

REFERAT

“ATRESIA KOANA”

Disusun oleh
Muzdalifa Bin Usman
10119210042

Pembimbing
dr. Novimaryana Drakel,Sp.THT-KL,M.Kes

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT THT-KLPROGRAM STUDI


PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
KHAIRUN TERNATE
2023
01
Pendahuluan
Latar Belakang

Atresia k o a n a m e r u p a k a n s u a t u
Gejala yang paling khas pada atresia
kelainan perkembangan kegagalan hubungan koana adalah tidak adanya atau tidak
antara kavum nasi bagian posterior dengan adekuantnya jalan nafas hidung. Atresia
nasofaring. Kelainan pertama kali dilaporkan koana unilateral kadang-kadang tidak
menimbulkan gejala pada saat lahir tapi
oleh Roederer (1775) dan merupakan salah
kemudian akan menyebabkan gangguan
satu kelainan dalam hidung yang sering drainase nasal kronis sedangkan atresia
dijumpai, walaupun insiden pastinya tidak koana bilateral menyebabkan keadaan
darurat pada saat kelahiran.
diketahui.4,5

4. Ballenger, JJ. Penyakit Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Jilid I: Tanggerang: Binarupa Aksara Publisher

5. Tewfik TL, Atresia Choanal. 2014. Diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/82409-overall#showall


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Hidung

Soetjipto d.Endang manungkusumo, dan retno sw.2007. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok, kepala dan leher. Edisi : 6. Jakarta : fkui
Definisi
Atresia koana adalah suatu kelainan
kongenital yang ditandai dengan
kegagalan perkembangan kavum nasi
bagian posterior untuk berhubungan
dengan nasofaring. Atresia koana
disebabkan kegagalan resorpsi dari
membran buccopharyngeal selama
perkembangan embrio.4,5

Ballenger, JJ. Penyakit Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Jilid I: Tanggerang: Binarupa Aksara Publisher
Epidemiologi
• 1 diantara 7000-8000
kelahiran hidup

• Perempuan : Laki-laki 2:1

• Unilateral : Bilateral 2:1

• Adanya kelaianan kromosom


ditemukan pada bayi baru lahir
sekitar 6% menderita atresia
koana

Tewfik TL, Atresia Choanal. 2014. Diunduh dari


http://emedicine.medscape.com/article/82409-overall#showall
Etiologi

• Atresia koana merupakan suatu kelainan genetic yang diturunkan secara


autosomal resesif
• Factor eksternal yang dapat mencetuskan terjadinya atresia koana :
• obat-obatan antitiroid saat kehamilan,
• kurangnya asupan gizi mikronutrein tertentu seperti vitamin B12, zink,
metionin

Soetjipto d.Endang manungkusumo, dan retno sw.2007. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok, kepala dan leher. Edisi : 6. Jakarta : fkui
Patofisiologi

Pada hari ke-38 Kegagalan


Rongga hidung
perkembangan Membentuk koana pemisahan
memanjang ke arah
embrio, kedua (nares posterior) mengakibatkan
posterior
membran berpisah atresia koana

Soetjipto d.Endang manungkusumo, dan retno sw.2007. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok, kepala dan leher. Edisi : 6. Jakarta : fkui

Perkasa MF. Penanganann Meningosil dan Atresia Koana Bilateral. Dalam ORLI Vol. 43 No. 1 Tahun 2013. Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin Makssar
Manifestasi Klinik

Atresia koana Atresia koana


unilateral bilateral
Atresia koana unilateral dapat terjadi kegawatdaruratan pada
jalan nafas dengan manifestasi
menimbulkan manifestasi muncul sianosis yang hilang spontan
klinik berupa rinore kronik saat bayi menangis, sulit menyusui
unilateral dan gagal tumbuh

Ballenger, JJ. Penyakit Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Jilid I: Tanggerang: Binarupa Aksara Publisher

Negel, P & Robert Gurkov. 2012. Dasar-Dasar Ilmu THT. Ed 2. Jakarta : EGC
Atresia Koana unilateral (A), Atresia Koana Bilateral (B)
Diagnosis
• Kesulitan bernapas melalui • Pada uji pipa nasogastric • Pemeriksaan konfirmasi
hidung terdapat tahanan pada menggunakan endoskopi
• Sianosis lubang hidung cara lain didapatkan lempeng koana
adalah dengan memastikan yang mengalami atresia
• Penyumbatan satu sisi
hidung yang persisten udara yang berhembus lewat bilateral
lubang hidung • Diagnosis pasti dapat dilihat
• Methylen blue diteteskan dengan pemeriksaan CT-
dihidung. Scan.

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
fisik penunjang

Widodo, E & Retno Widyaningsih. Atresia Koana. 2012. Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta : IDAI

Sjamsuhidajat, S. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed 3. Jakarta : EGC


Diagnosa Banding

01 Devisiasi septum

Hematoma septum
02 nasi
75%

Soetjipto D.Endang Manungkusumo, dan Retno SW.2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok, Kepala dan Leher. Edisi : 6. Jakarta : FKUI
Diagnosa Banding

03 Hipertrofi konka

04 Polip hidung

Soetjipto D.Endang Manungkusumo, dan Retno SW.2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok, Kepala dan Leher. Edisi : 6. Jakarta : FKUI
Tatalaksana

Manajemen awal emergensi Manajemen defenitif elektif

• Buka jalan napas lewat mulut • Pembedahan dengan


• Mc govern nipple pendekatan :
• Intubasi dan selang orogastric • Transnasal dengan endoscopy
• transpalatal
Komplikasi

Aspirasi saat menyusui dan Penyempitan kembali pada


mencoba bernapas lewat Henti nafas daerah atresia koana
mulut setelah pembedahan
BAB III KESIMPULAN
Kesimpulan
• Atresia koana adalah suatu kelainan kongenital yang ditandai dengan kegagalan perkembangan kavum
nasi bagian posterior untuk berhubungan dengan nasofaring.
• Merupakan salah satu kegawatdaruratan di bidang THT
• Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
• Atresia koana bilateral harus dilakukan pembedahan segera
• Atresia koana unilateral tindakan pembedahan dapat dilakukan kemudian hari
Daftar Pustaka

1. Soetjipto D.Endang Manungkusumo, dan Retno SW.2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok, Kepala dan Leher. Edisi : 6. Jakarta : FKUI

2. Pulsen F, Waschke J. Sobotta atlas anatomi manusia. Edisi ke-23. Jakarta: ECG: 2012:58-67

3. Kwong K. Current Update of Atresia Choana. Frontiers in Pediatric. 2015;70: 81-2

4. Ballenger, JJ. Penyakit Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Jilid I: Tanggerang: Binarupa Aksara
Publisher

5. Tewfik TL, Atresia Choanal. 2014. Diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/82409-overall#showall

6. Widodo, E & Retno Widyaningsih. Atresia Koana. 2012. Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta : IDAI
1. Perkasa MF. Penanganann Meningosil dan Atresia Koana Bilateral. Dalam ORLI Vol. 43 No. 1 Tahun 2013.
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin Makssar

2. Negel, P & Robert Gurkov. 2012. Dasar-Dasar Ilmu THT. Ed 2. Jakarta : EGC

3. Majalah Kedokteran Andalas Vol 2. Penatalaksanaan Atresia Koana Bilateral Kongenital. Jakarta

4. Sjamsuhidajat, S. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed 3. Jakarta : EGC

5. Yantis M. 2014. Choanal Atresia : Diagnosis, Management and Association with CHARGE Syndrome, Grand
Round Presentation. Department Of Otolaryngology The University of Texas Medical Branch.
(www.utmb.edu>otorefyGRNDS>choanal.atresia).

6. Bluestone, Stool, Kenna, PEDIATRIC OTOLARYNGOLOGY VOLUME ONE-THIRD EDITION, WB Saunders


Company, New York, 1996, Hal : 840-845, 770-771, 754-755

7. Kelvin M, Kwong 2015. Current Update on Choanal Atresia. US National Library Of Medicine
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai