Referat
berbagai kelompok umur. Wanita dilaporkan lebih
sering terkena BPPV dua kali lipat dibandingkan
BENIGNPAROXYSMAL
pria.5
POSITIONAL VERTIGO (BPPV) BPPV ditandai dengan keluhan berupa
sensasi berputar yang nyata dan mendadak,
Elza Hidayati Ajusbar
terjadi kurang dari satu menit biasanya akibat
Gangeswary A/P Bathumalai
perubahan dari posisi kepala. Insiden pasti sulit
Arfan Givari
diketahui karena BPPV dalam perjalanan
penyakitnya dapat remisi secara spontan sekitar
PENDAHULUAN 4 – 6 bulan.5
A. Latar Belakang Pentingnya memahami gejala klinis dan
Pusing berputar merupakan keluhan diagnosis sangat membantu dalam pengobatan
utama yang sering membawa pasien berobat BPPV ini sekaligus meningkatkan kualitas hidup
terutama dalam bidang kegawatdaruratan. pasien.4 Pengobatannya cepat, mudah, dan
Sensasi atau perasaan dimana tubuh terasa terbukti efektif dalam >90% kasus. Pengobatan
berputar terhadap lingkungan maupun lingkungan BPPV dapat dilakukan dengan mengaplikasikan
yang berputar terhadap dirinya disebut dengan kombinasi manuver reposisi partikel dan terapi
kondisi vertigo. Dizziness tidak selalu sama farmakologi. Manuver Epleys terbukti 90% efektif
dengan vertigo. Dizziness adalah istilah umum dalam menghilangkan gejala BPPV.6 Pemberian
nonspesifik yang menggambarkan empat farmakoterapi yang digunakan dalam praktik
kategori subtipe tergantung dari gejala yang klinis sehari-hari dalam mengurangi gejala BPPV
dikemukan pasien.1 Keempat subtipe yang adalah dengan pemberian obat Betahistine. Saat
dimaksud adalah vertigo, lightheadedness, ini, tingkat kekambuhan BPPV setelah mendapat
presyncope, disequilebrium.2 pengobatan adalah 40-50%. Ada beberapa
Vertigo sering didefinisikan sebagai individu yang rentan terhadap kekambuhan
persepsi yang keliru dari gerakan seseorang penyakit ini.7
ataupun lingkungan sekitarnya. Persepsi gerakan
tesebut tergantung dari jenis vertigo yang B. Batasan Masalah
tergolong kepada vertigo vestibular ataupun Penulisan referat ini terbatas pada
vertigo non vestibular. Keluhan yang timbul pada definisi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, gejala
vertigo vestibular biasanya rasa berputar yang klinis, diagnosis, komplikasi, tatalaksana, serta
timbul akibat adanya gangguan pada sistem prognosis Benign Paroxysmal Positional Vertigo
rinoskopi posterior dapat dinilai koana, konka duduk dipangku, badan dan tangan dipeluk agar
inferior, muara tuba eustachius, dan mukosa tegak dan kepala di pegangi agar tidak bergerak.1
nasofaring.4
2.6.1 Perbaiki Keadaan Umum
- Vital Sign Terutama Tekanan Darah
Perhatikan keadaan umum pasien, nadi,
Pemeriksaan keadaan umum pada pasien napas, tekanan darah, serta jalan napas pasien.
epistaksis harus diperhatikan, seperti nadi, Apabila pernderita sangat lemah atau keadaan
pernafasan, serta tekanan darah. Apabila terjadi syok, pasien bisa berbaring dengan kepala
kelainan dapat dilakukan pemasangan infus.1 dimiringkan. Lakukan resusitasi untuk
Epistaksis posterior yang hebat dan berulang menstabilkan kondisi pasien.1
banyak terjadi pada pasien dengan hipertensi
2.6.2 Cari Sumber Perdarahan
sehingga perlu dilakukan pengukuran tekanan
darah untuk menyingkirkan penyebab Sumber perdarahan dicari sembari
hipertensinya.8 membersihkan hidung dari darah dan bekuannya
dengan ala hisap. Kemudian pasang tampon
- Pemeriksaan Penunjang
sementara yaitu kapas yang telah dibasahi
Pemeriksaan penunjang yang perlu dengan adrenalin 1/1000-1/10.000 dan pantocain
dilakukan adalah pemeriksaan darah lengkap, atau lidocain 2%, lalu dimasukkan ke dalam
skrining terhadap koagulopati apabila curiga rongga hidung untuk menghentikan perdarahan
defisiensi faktor koagulasi . Pemeriksaan dan mengurangi rasa nyeri pada saat tindakan
Rongent kepala juga perlu dilakukan bila curiga selanjutnya. Tampon dibiarkan selama 10-15
keganasan atau trauma.7 menit. Setelah terjadi vasokonstriksi biasanya
dapat dilihat apakah perdarahan berasal dari
2.5 Diagnosis Banding
bagian anterior atau posterior hidung.1
Diagnosis banding pada epistaksis ini antara
lain adalah hemoptisis, varises esofagus yang 2.6.3 Hentikan Perdarahan
berdarah, perdarahan basis cranii, karsinoma
- Perdarahan Anterior
nasofaring, dan angiofibroma pada hidung.4