Anda di halaman 1dari 22

Adisty Chandra 1940312141

Muhammad Rayhan Firdaus 2040312140

Benign Paroxysmal
Positional Vertigo

Preseptor : dr. Nirza Warto, Sp. THT-KL (K)


01
PENDAHULUAN
Latar Belakang
● BPPV diketahui adalah
gangguan yang paling umum
terjadi dari sistem vestibular
telinga bagian dalam yang
berfungsi untuk menjaga
keseimbangan.
• Benign Paroxysmal Positional
Vertigo (BPPV) adalah gangguan
vestibuler yang paling sering
ditemui, dengan gejala rasa pusing
berputar diikuti mual muntah dan
keringat dingin, yang dipicu oleh
perubahan posisi kepala terhadap
gaya gravitasi tanpa adanya
keterlibatan lesi di susunan saraf
pusat.
• Sekitar 50%, penyebab BPPV adalah idiopatik.
• •selain idiopatik,
Entitas klinis penyebab
keadaan terbanyak
ini adalah
memiliki
trauma kepala
prevalensi seumur(17%)hidup
diikuti dengan
sebesar 2,4% neuritis
•vestibularis (15%), migraine,
Puncak prevalensi BPPV implantasi
terjadi pada gigiusia
dan
operasi
lanjut telinga,
dengan dapat juga sebagai
sedikit predileksiakibat
padadari
posisi tidur
wanita.
Tujuan Metode Manfaat
Penulisan Penulisan Penulisan
• Untuk mengetahui
anatomi dan sistem
vestibular serta, • Studi kepustakaan • Menambah
definisi, dengan merujuk wawasan dan
epidemiologi, pada berbagai pengetahuan
etiologi, patogenesis, literatur. mengenai BPPV.
diagnosis,tatalaksan
a, komplikasi dan
prognosis BBPV.
2.
Tinjauan Pustaka
Anatomi Sistem Vestibularis
BPPV
Kondisi terjadinya gangguan dari
sistem perifer vestibular,ketika
pasien merasakan sensasi pusing
berputar dan berpindah yang
berhubungan dengan nistagmus
ketika posisi kepala berubah
terhadap gaya gravitasi dan
disertai gejala mual,muntah dan
keringat dingin.
BPPV

Benign
tidak menyebabkan gangguan susunan
saraf pusat yang serius dan secara umum
memiliki prognosis yang baik.

Paroksimal
onset vertigo yang terjadi secara tiba-tiba
dan berlangsung cepat biasanya tidak
lebih dari satu menit.
Epidemiologi

• Pada populasi umum prevalensi


BPPV yaitu antara 11 sampai 64 per
100.000 (prevalensi 2,4%)
• 5,6 miliar orang ke rumah sakit dan
klinik di United States dengan
keluhan pusing didapatkan
prevalensi 17% - 42% pasien
didiagnosis BPPV.
• Onset BPPV biasanya diderita pada
usia 50-70 tahun.
• Proporsi antara wanita lebih besar
dibandingkan dengan laki-laki yaitu
2,2 : 1,5.
Etiologi
Sekitar 50%, penyebab BPPV adalah
idiopatik, selain idiopatik, penyebab
terbanyak adalah
• trauma kepala (17%)
• neuritis vestibularis (15%),
• migraine,
• implantasi gigi
• operasi telinga,
• posisi tidur yang lama pada pasien
post operasi atau bed rest total
lama.
Patogenesis
KUPOLOLITIASIS
Kristal kalsium karbonat lepas dari membran
otolit di utrikulus dan sakulus, menempel di
kupula

KANALITIASIS
Debris otokonia mengapung secara bebas di
dalam endolimfe kanalis semisirkularis
Manifestasi
Klinis
PUSING MUAL
B E R P U TA R
Perubahan posisi kepala

GANGGUAN GEJALA
PENDENGARAN NEUROLOGIS
Diagnosis
Pemeriksaan fisik
Anamnesis Dix-hallpike
Tes kalori
Tes mengggunakan 2 macam air, yaitu air
Keluhan akut <10-30dettik
dingin(30o) dan air hangat (44o). volume yang
Pusing berputar dilairkan 250cc dalam 40 detik
Dipengaruhi perubahan posisi kepala Supine roll
Disertai mual dan muntah
Dix-hallpike
• Inform concern dan jelaskan prosedur
• Dudukan pasien dekat bagian ujung tempat
periksam sehingga posisi terlentang kepala ektensi
ke belakang 30-40 derajat. Minta pasien untuk
tetap membuka mata untuk melihat
nistagmusyang muncul
• Kepala diputar mengok 45o.
• Dengan tangan pemeriksa apda kedua sisi kepala
penderita, penderita direbahka sampai kepala
tergantung di ujung tempat periksa,
• Perhatikan munculnya nistagmus. Pertahankan
posisi 10-15detik
• Kembalikan ke posisi duduk,, nistagmus bisa
terlhat dalam arah yang berlawanan dan penderita
mengeluhkan kamar berputar berlawanan
• Maneuver diulang pada sisis sebelahnya
Suppine Roll
memposisikan pasien dalam posisi supinasi atau
berbaring terlentang dengan kepala pada posisi netral
diikuti dengan rotasi kepala 90 derajat dengan cepat ke
satu sisi dan dokter mengamati mata pasien untuk
memeriksa ada tidaknya nistagmus. Setelah nistagmus
mereda (atau jika tidak ada nistagmus), kepala kembali
menghadap ke atas dalam posisi supinasi. Setelah
nistagmus lain mereda, kepala kemudian diputar/
dimiringkan 90 derajat ke sisi yang berlawanan, dan
mata pasien diamati lagi untuk memeriksa ada tidaknya
nistagmus.
Diagnosis

Bppv tipe kanan posterior


Bppv tipe kanal lateral
Bppv tipe kanal anterior dan tipe polikanalikular
Farmakologi Non farmakologi
Benzodiazepin Manuver Epley
antihistamin Manuver Semont
Manuver Lempert
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai