Anda di halaman 1dari 64

NYERI TENGGOROKAN

OLEH :
KELOMPOK 3
PEMICU
Lembar 1
D, seorang pria, karyawan, usia 30 tahun dating kepuskesmas dengan keluhan sakit tenggorokan.
Hal ini dialam sejak 1 minggu yang lalu dan rasa kering ditenggorokan (+). Riwayat penyakit seperti
ini sering berulang.

Lembar 2
Os D juga mengeluhkan batuk dan rasa mengganjal ditenggorokan bila dia tidur telentang.

More info :
Pemeriksaan fisik:
T = 370
Status lokalisata:
Telinga : dalam batas normal
Hidung : dalam batas normal
Tonsil : T1/T1
Faring : sekret (+), hiperemis, granular hipertrofi
UNFAMMILIAR TERMS
• Sekret : Sputum, mucus, dahak
• Granular Hipertrofi : Penebalan dan pembengkakan butiran pada
membran mukosa.
LEARNING ISSUE
ANATOMI TENGGOROKAN
1. Pharynx
Organ yg berbentuk seperti corong, yang menghubungkan
hidung dan rongga mulut dgn larynx. Sesuai letaknya pharynx dapat
dibagi menjadi:
• Pars nasalis pharyngis / nasopharynx terletak di belakang hidung
• Pars oralis pharyngis / oropharynx terletak di belakang mulut, mulai
dari palatum molle-os.hyoid
• Pars laryngea pharyngis / laryngopharynx terletak di belakang laring,
posterior terhadap aditus laryngis
Disebut jg kerongkongan, dibentuk oleh otot2 konstriktor : M.constrictor
pharyngis superior, media dan inferior
2. Larynx
Merupakan penghubung pharynx dgn trachea. Tulang rawan pembentuk
larynx terdiri dari 9 buah :
a) 3 cartilago yang besar dan tidak berpasangan
• Cartilago Tyroidea
Cartilago terbesar, bbentuk setengah lingkaran
(+) prominentia laryngea (adam’s apple)
• Cartilago Cricoidea
Terdapat pada bgn terbawah larynx
Bbtk cincin yg lebih lebar di bagian posterior
(+) Lig. Cricothyroideum medianum & lig. cricotracheale
• Cartilago Epiglotica
Berbentuk hati, ujung superiornya lebar dan ujung inferior runcing melekat
pada lamina thyroidea melalui lig.thyroepigloticum. Terdapat di belakang radix
linguae
Berfungsi menutup glottis pada saat proses menelan
b) 3 cartilago kecil dan berpasangan
• Cartilago Arytenoidea
Terletak di atas cricoid dan di belakang thyroid
(+) art.krikoaritenoid (Lig.vocale, Lig. Cricothyroideum lateral)
• Cartilago Curniculata
Bersendi dgn bgn apex cartilago arytenoidea
• Cartilago Cuneoformis
Terdapat didlm plica aryepiglottica, sblh anterior corniculata
HISTOLOGI FARING & LARING
Dinding faring disusun oleh 3 lapisan:
1. Lapisan mukosa, bersifat kuat dan elastis, terdapat epitel yang
memiliki sel goblet sebagai penghasil mukus.
2. Lapisan fibrosa, jaringan yang kuat dan sedikit elastis. Jaringan ini
disusun oleh serat kolagen
3. Lapisan muscular (otot), yang terdiri dari otot sirkular(melingkar)
dan otot memanjang(longitudinal). Kombinasi dari kontraksi keddua
otot tersebut akan menggerakkan makanan ke bagian pencernaan.
Faring terbagi 3:
1. Nasofaring
• Terletak di atas palatum molle. Dilapisi oleh epitel kolumnar pseudosstratified
bersilia dan bersel goblet.
• Terdapat lamina propria yg mengandung kelenjar campur dan kaya jaringan
ikat elastis yang bercampur lapisan otot
2. Orofaring
• Terletak dibelakang rongga mulut dan permukaan belakang lidah
• Dilapisi oleh epitel berlapis gepeng
3. Laringofaring
• Terletak dibelakang laring
• Dilapisi epitel yang bervariasi, sebagian besar oleh epitel berlapis gepeng.
LARING
• Kartilago :
Bentuk irregular
Dihubungkan satu sama lain oleh : jaringan ikat fibrosa(elastis) dan beberapa otot
lurik melekat pada tulang rawan
• Dinding lateral:
Terdapat 2 pasang lipatan:
1. Ventrikular fold ( lipatan atas): epitel respirasi
2. Vokal fold (lipatan bawah) : epitel stratified squamous dan mengandung bundle fiber
elastis( lig.vokalis)
• Epiglotis
1. Permukaan lingual : stratified squamous epithelium
2. Permukaan laryngeal : epitel kolumnar pseudostratified bersilia
3. Dilapisi oleh kartilago elastis.
FISIOLOGI TENGGOROKAN
(FARING & LARING)
a. Trakea (windpipe) yang dilalui oleh udara untuk menuju paru
b. Esofagus yang dilalui oleh makanan untuk menuju lambung..
Udara dalam keadaan normal masuk ke faring melalui hidung,
tetapi udara juga dapat masuk melalui mulut ketika saluran hidung
tersumbat, karena Faring berfungsi sebagai saluran bersama untuk
udara dan makanan, sewaktu menelan terjadi mekanisme refleks yang
menutup trakea agar makanan masuk ke esofagus dan bukan ke
saluran nafas. Esofagus selalu tertutup kecuali ketika menelan untuk
mencegah udara masuk ke lambung sewaktu bernapas.
Laring
Terletak di pintu masuk trakea. Tonjolan anterior laring
membentuk jakun. Lipatan vokal, dua pita jaringan elastik yang
melintang di pintu masuk laring, dapat diregangkan dan diposisikan
dalam berbagai bentuk oleh otot laring. Udara melewati laring melalui
celah di antara lipatan vokal. Pembukaan laring ini dikenal sebagai
glotis. Sewaktu udara bergerak melalui glotis yang terbuka melewati
beragam posisi lipatan vokal yang kencang, lipatan tersebut bergetar
untuk menghasilkan suara bicara
PATOFISIOLOGI NYERI
TENGGOROKAN
ETIOLOGI NYERI
TENGGOROKAN
Nyeri Tenggorokan umumnya disebabkan oleh Virus, Bakteri , maupun
jamur.
1. Virus
Ditandai dengan gejala yang berlangsung beberapa hari, dan sebagian
besar akan membaik dengan pemberian analgesik sederhana.
Beberapa Virus yang dapat menyebabkan nyeri tenggorokan adalah:
- Respiratory Synatial Virus
- Influenza Virus
- SARS Corona Virus
- Rhino Virus
2. BAKTERI
Umumnya memunculkan gejala nyeri, otalgia, dan disfagia yang disertai
malaise umum dan demam , sehingga membutuhkan anagesia dan
antibiotik selama lebih dari 7 hari.
Beberapa jenis bakteri yang dapatt menyebabkan nyeri tenggorokan :
- Haemophylus Influenza
- Streptococcus Pneumonia
- Corynebacterium Diphteria
- Bordetella Pertussis
3. JAMUR
Infeksi jamur atau kandida sering dijumpai dalam rongga mulut kaum
lanjut usia dan dapat bermanisfestasi sebagai kemerahan dan nyeri
mulut. Infeksi jamur berulang dapat sering terjadi.
ETIOLOGI TENGGOROKAN
KERING
• Kurang minum air
• Merokok
• Udara yang tidak cukup dihangatkan dan dilembabkan oleh mukosa
hidung
• Organisme
• Kualitas udara yang buruk
• Obat
FARINGITIS
DEFINISI, ETIOLOGI, &
KLASIFIKASI FARINGITIS
Pengertian
Peradangan dinding faring yang yang dapat disebabkan oleh virus ( 40-
60%), bakteri ( 5-40%) alergi, trauma, toksin, dan lain.
Etiologi
• Virus dan bakteri melakukan invasi ke faring dan menimbulkan reaksi
inflamasi lokal. Infeksi bakteri grup a streptokokus Beta hemolitikus
dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang hebat, karena bakteri ini
melepaskan toksin ekstraselular yang dapat menimbulkan demam
reumatik, kerusakan katup jantung
Klasifikasi
• Faringitis akut
Rinovirus menimbulkan gejala rinitis dan beberapa hari kemudian dan
beberapa hari kemudian menimbulkan Faringitis

• Faringitis bakterial
Infeksi grup a streptokokus Beta hemolitikus merupakan penyebab Faringitis
akut pada orang dewasa ( 15%) dan pada a nak anak ( 30%)

• Faringitis fungi
Candida dapat tumbuh di mukosa rongga mulut dan faring

• Faringitis Gonorea
Hanya terdapat pada pasien yang melakukan kontak orogenital
• Faringitis kronik
Terdapat 2 bentuk yaitu
1. Faringitis kronik hiperplastik
2. Faringitis kronik atrofi

Faktor predisposisi proses radang kronik di faring ini ialah rinitis


kronik , sinusitis, iritasi kronik oleh rokok, minum alkohol, inhalasi uap
yanh merangsang mukosa faring dam debu.
• Faringitis kronik hiperplastik
Terjadi perubahan mukosa dinding posterior faring. Pada
pemeriksaan tampak mukosa dinding posterior tidak rata, bergranula.

• Faringitis kronik atrofi


Sering timbul bersamaan dengan rinitis atrofi, udara pernafasan
tidak diatur suhu kelembaban nya, sehingga menimbulkan rangsangan
serta infeksi PD faring
• Faringitis spesifik
• Faringitis luetika
Gambaran klinis nya tergantung pada stadium penyakit primer , sekunder ,
tersier,
1. Stadium primer
Kelainan terdapat di lidah, palatum mole, tonsil, dan dinding faring bercak
putih
2. Stadium sekunder
Jarang ditemukan, terdapat eritema of dinding faring yang menjalar ke arah
laring
3. Stadium tersier
Pada stadium ini terdapat guma PD dinding posterior faring dapat meluas ke
vertebra servikal dan bila pecah dapat menyebabkan kematian

• Faringitis tuberkulosis
Merupakan proses sekunder dari tuberkolosis
PATOFISIOLOGI FARINGITIS
DIAGNOSA BANDING
FARINGITIS
GEJALA KLINIS DAN
PEMERIKSAAN FISIK FARINGITIS
• Gejala Klinis :
• Nyeri tenggorokan
• Rasa kering di tenggorokan
• Batuk
• Suara serak
• Demam
• Mengigil
• Malaise
• Mialgia
• Sakit kepala
• Bernafas melalui mulut saat tidur
• Capek bicara

• Pemeriksaan Fisik :
• Inspeksi : Kemerahan dan pembengkakan di daerah leher.
• Palpasi : Terjadi peningkatan suhu dan nyeri tekan di daerah leher.
• Vital Sign : Suhu meningkat, Nadi meningkat, dan Pernafasan yang sangat cepat.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
FARINGITIS
• Kultur Apus Tenggorok
• Rapid Antigen Detectioc Test (RADT)
• Darah Rutin
• Kultur dan uji resistensi bakteri (jika perlu)
Tatalaksana Faringitis
TATALAKSANA FARINGITIS
Non-Farmakologi
• Istirahat yang cukup
• Minum air putih yang cukup
• Berkumur dengan air hangat
Farmakologi
• Topikal
 Obat kumur anti septik
 Nystatin 100000-400000 2x1 hari
 Nitras argentin 25% ( Kronik )
• Oral sistemik
 Anti-virus
 Metisoprinol 60-100 mg/kgBB 4-6x perhari ( Dewasa ), 50 mg/kgBB 4-6x/hari ( Anak < 5
tahun )
 Anti-bakteri
 Amoksisilin 50 mg/kgBB 3x1 hari selama 10 hari ( Anak )
 Dewasa 3x500 mg 6-10 hari
 Eritromisin 4x500 mg/hari
 Kortikosteroid
 Dexametason 3x0,5 mg ( Dewasa ), 0,01 mg/kgBB/hari 3x pemberian selama 3 hari (
Anak )
 Faringitis gonorea
 Ceftriakson 2g IV atau IM single dose
 Faringitis Kronik hyperplastik diberikan obat batuk atau ekspetoran ( jika perlu ) bisa juga
dilakukan kaustik 1x sehari selama 3-5 hari.
Edukasi pasien Faringitis
• Memberitahu kepada keluarga untuk menjaga tubuh dengan
mengkonsumsi makanan bergizi dan olahraga teratur
• Memberitahu keluarga untuk berhenti merokok
• Menghindari makanan yang dapat membuat iritasi tenggorok
• Menjaga kebersihan mulut
• Mencuci tangan secara teratur.
KOMPLIKASI & PROGNOSIS
Komplikasi
• Sinusitis
• Otitis Media
• Epiglotitis
• Mastoiditis
• Pneumonia
• Peritonsial Abses (Streptococcus)
• Demam Rematik (Streptococcus)
• Toxic Shock Syndrom ( Streptococcus)
• Abses RetroFaringeal ( Streptococcus )
• Obstruksi Jaluran Pernapasan akibat pembengkakan laring
Prognosis
Umumnya prognosis pasien dengan faringitis adalah baik. Pasien
dengan faringitis biasanyasembuh dalam waktu 1-2 minggu.

Anda mungkin juga menyukai