Anda di halaman 1dari 21

TIDUR MALAMKU

TERGANGGU

skenario
Tn. Budi 65 thn datang ke Poliklinik RS UNIZAR
diantar istrinya. Tn. Budi mengeluh sudah tiga bulan
ini sering terbangun tengah malam tanpa ada alasan
dan susah untuk tertidur lagi, pasien juga merasa
tidur malamnya tidak nyenyak dan membutuhkan
waktu lebih banyak untuk tidur siang hari karena
sangat mengantuk. Istri Tn. Budi menceritakan jika
suaminya tidur sekitar jam 20.00 dan terbangun
sekitar jam 02.00. pasien mengaku memiliki riwayat
hipertensi tapi rajin kontrol sedangkan riwayat
penyakit lain disangkal.
Pada pemeriksaan awal didapatkan TB: 165 cm, BB:
78 Kg, tanda vital TD:155/95 mmHg, N: 80x/menit, R:
20 x/menit, S: 36,8C.
Lalu pasien menanyakan kepada dokter apa

Rumusan Masalah
Bagaimana siklus tidur normal?
Bagaimana Perubahan siklus tidur akibat
proses menua?
Gangguan tidur dan klasifikasi gangguan
tidur?
Alogaritma diagnosis!
Diagnosis kasus di skenario!
Penatalaksanaan pada kasus di skenario?

siklus tidur normal


Tidur Non REM
Tahap I : berlangsung 30 detik sampai 5 menit
pertama dari

siklus tidur.

Tahap II : 10 20 menit,
Tahap III : berlangsung 15 30 menit.
Tahap IV : dimana sudah terdapat tidur nyenyak,
sulit untuk di bangunkan,

siklus tidur normal


Tidur REM
Pola nafas dan denyut jantung tak teratur dan tidak
terjadi pembentukan keringat.

Keadaan jaga atau bangun sangat


dipengaruhi oleh sistim ARAS (Ascending
Reticulary Activity System)
Sistem serotonergik
Sistem Adrenergik
Sistem Kholinergik
Sistem hormone

Perubahan siklus tidur akibat proses


menua

perubahan pada irama sirkadian


Pada usia lanjut juga terjadi perubahan
pada irama sirkadian tidur normal yaitu

menjadi kurang sensitif dengan perubahan


gelap dan terang.

Gangguan tidur pada lansia


a. Insomnia Primer
b. Gangguan tidur terkait gangguan mental
lain
c. Gangguan tidur akibat kondisi medik
umum
d. Gangguan tidur akibat zat

Insomnia primer
GANGGUAN TIDUR TERKAIT PERNAFASAN

Sindrom apnea tidur obstruktif


Sindrom apnea tidur sentral

Sindrom hipoventilasi alveolar sentral.

Lanjutan..
B. RESTLESS LEG SYNDROME (RLS)
C. GANGGUAN RITMIK SIRKADIAN

GANGGUAN TIDUR AKIBAT KONDISI MEDIK


UMUM

Penyakit kardiovaskuler

Penyakit paru

Gangguan neurodegeneratif

Penyakit endokrin

Penyakit saluran pencernaan

Penyakit muskuloskeletal

GANGGUAN TIDUR AKIBAT GANGGUAN MENTAL

Gangguan cemas dan depresi


Demensia dan delirium

Alogaritma diagnosis

Pertanyaan-pertanyaan Saringan :.

1. Apakah anda puas dengan tidur anda?


2. Apakah tidur atau kelelahan mengganggu aktivitas harian?
3. Apakah teman tidur anda atau yang lainnya mengeluhkan sikap yang tidak biasa
selama tidur, sepeti mendengkur, gangguan nafas, atau gerakan tangan?
Jika 1 tidak atau ya untuk 2 atau 3 :
1Apakah ini sudah menjadi masalah selama lebih dari 2-3 minngu?

Jika tidak :
1. Apakah ada alasan stress yang
lain (mis.alasan menderita
kerugian/kekalahan, kehilangan,
perawatan rumah sakit yang
akut)? Atau kondisi kesehatan
yang mengganggu tidur?

Jika ya :
1. Fokuskan pada latar belakang
dan pengobatan fisik
2. Review kebersihan tidur
3. Apakah ada bukti dari gangguan
tidur utama?

Jika ya, pusatkan perhatian


pads stressor? kondisikondisi ini. Rx:
a. Kebersihan tidur
b.Terapi kondisi medis yang
menyertai
c. Jika stressor bersifat
sementara (selama
perawatan rumah sakit akut
atau sedang dalam
kedukaan) dan kesulitan
tidur sangat nyata,
pertimbangkan pemberian
hipnotik jangka pendek
(jika tidak ada kontra
indikasi)

jika tidak, review


kebersihan tidur. Rx
a.

Usahakan
meningkatkan
kebersihan tidur

b.. Evaluasi ulang jika


tidak ada kemajuan
dalam 2-3 minggu.

jika ya :
1.

Apakah ada kejadian sleep apnea? Rx :


turunkan bb, hilangkan sedative, rujuk ke
spesialis tidur

2.. Apakah ada kejadian gerakan-gerakan


periodic dari badan selama tidur? Rx : coba
levodopa/karbidopa, rujuk ke spesialis tidur
3.. Apakah ada kejadian abnormalitas irama
sirkadian? Rx : tingkatkan kebrsihan tidur,
terapi sinar terang

jika tidak :
1. Apakah ada penyebab medis potensial (seperti nyeri karena arthritis,reflux,dll)?
2. Apakah ada penyebab obat-obatan yang potensial? Jika ya, hilangkan/turunkan dosis obat
tersebut
3. Apakah ada depresi? Jika ya, obati depresi
4. Apakah ada tanda-tanda demensia? Jika ya, tingkatkan kebersihan tidur, terapi semua
kondisi
yang menyertai, pastikan lingkungan rumah aman (jika ada masalah sering pergi malam
hari); pertimbangkan pemberian obat sedative malam hari
5. Apakah pasien pemakai kronik benzodiazepine/hipnotik? Jika ya, coba turunkan dosis obat
untuk menghentikan atau turunkan penggunaan hanya 2-3 malam tiap minggu. Jika tidak
berhasil,rujuk ke spesialis tidur
6. Apakah ada indikasi masalah dengan pemakaian alcohol? Jika ya, rekomendasikan untuk
mengurangi atau menghilangkan pemakaian alcohol, atau rujuk ke pusat rehabilitas pemakai
alkohol

Diagnosis kasus di skenario


INSOMNIA
Tanda dan Gejala Insomnia
Kesulitan untuk memulai tidur pada malam hari
Sering terbangun pada malam hari
Bangun tidur terlalu awal
Kelelahan atau mengantuk pada siang hari
Iritabilitas, depresi atau kecemasan
Konsentrasi dan perhatian berkurang
Peningkatan kesalahan dan kecelakaan
Ketegangan dan sakit kepala
Gejala gastrointestinal

Kriteria Diagnostik Insomnia Non-Organik


berdasarkan PPDGJ

a. Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau


mempertahankan tidur, atau kualitas tidur yang
buruk.
b. Gangguan minimal terjadi 3 kali dalam seminggu
selama
minimal 1 bulan.
c. Adanya preokupasi dengan tidak bisa tidur dan
peduli yang
berlebihan terhadap akibatnya pada malam hari
dan

Kriteria Diagnostik Insomnia Non-Organik


berdasarkan PPDGJ

e. Adanya gangguan jiwa lain seperti depresi dan


anxietas tidak
menyebabkan diagnosis insomnia diabaikan.
f. Kriteria lama tidur (kuantitas) tidak diguankan
untuk
menentukan adanya gangguan, oleh karena
luasnya variasi
individual. Lama gangguan yang tidak memenuhi
kriteria di
atas (seperti pada transient insomnia) tidak

Penatalaksanaan pada kasus di skenario?

Terapi Nonfarmakologi
Stimulus control
Sleep restriction
Sleep higiene
Terapi relaksasi
Cognitive behavioral therapy

Penatalaksanaan pada kasus di skenario?


Terapi Farmakologi
Benzodiazepine
Non-Benzodiazepine
Zaleplon
Zolpidem
Eszopiclone
Melatonin reseptor agonist
Sedating Antidepressant

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai