membran mukosa di hidung. Rhinitis adalah peradangan selaput lendir hidung. Rhinitis di kenal dengan istilah peradangan mukosa. Beberapa hal yang menyebabkan rhinitis antara lain adalah :- Penyakit immunodefisiensi. Interaksi dengan hewan. Hormon. Temperatur. Klasifikasi Rhinitis Rhinitis akut. Merupakan peradangan membran mukosa hidung dan sinus- sinus aksesoris yang disebabkan oleh suatu virus dan bakteri. Penyakit ini dapat mengenai hampir setiap orang pada suatu waktu dan sering kali terjadi pada musim dingin dengan insidensi tertinggi pada awal musim hujan dan musim semi. Rhinitis kronis. Suatu peradangan kronis pada membran mukosa yang disebabkan oleh infeksi yang berulang, karena alergi, atau karena rinitis vasomotor. Rhinitis alergi. Merupakan inflamasi mukosa saluran hidung yang disebabkan oleh alergi terhadap partikel, seperti: debu, asap, serbuk/tepung sari yang ada di udara.
Rhinitis Non Alergi.
Rhinitis non allergi disebabkan oleh infeksi saluran napas karena masuknya benda asing kedalam hidung, deformitas struktural, neoplasma, dan massa, penggunaan kronik dekongestan nasal, penggunaan kontrasepsi oral, kokain dan anti hipertensif. Patofisiologi Manifestasi klinis Bersin berulang-ulang, terutama setelah bangun tidur pada pagi hari (umumnya bersin lebih dari 6 kali). Hidung tersumbat. Hidung meler. Cairan yang keluar dari hidung meler yang disebabkan alergi biasanya bening dan encer, tetapi dapat menjadi kental dan putih keruh atau kekuning-kuningan jika berkembang menjadi infeksi hidung atau infeksi sinus. Hidung gatal dan juga sering disertai gatal pada mata, telinga dan tenggorok. Badan menjadi lemah dan tak bersemangat Tatalaksana Antibiotic presprektum luas atau sesuai uji resistensi kuman sampai gejala hilang. Pil dan semprotan antihistamin Leukotriene antagonis Semprotan kortikosteroid Dekongestan Imunoterapi alergen Pengobatan sinusitis, bila terdapat sinusitis. Komplikasi Polip hidung. Otitis media. Sinusitis kronik Sinusitis Sinusitis adalah radang pada mukosa sinus paranasal. Peradangan ini meliputi sinus maksila (sinusitis maksila), sinus etmoid (sinusitis etmoid), sinus frontal (sinusitis frontal) dan sinus sphenoid (sinusitis sphenoid). Peradangan yang mengenai mukosa beberapa sinus paranasal disebut multisinusitis. Peradangan yang mengenai mukosa semua sinus paranasal disebut pansinusitis. Sinusitis dapat disebabkan oleh: Bakteri : Streptococcus pneumoniae, Haemophillus influenza, Streptococcus group A, Staphylococcus aureus, Neisseria, Klebsiella, Basil gram -, Pseudomonas. Virus : Rhinovirus, influenza virus, parainfluenza virus Bakteri anaerob: fusobakteria Jamur
Infeksi kronis pada sinusitis kronis disebabkan :
Gangguan drainase. Perubahan mukosa. Pengobatan. Klasifikasi Secara klinis, sinusitis dibedakan atas: Sinusitis akut. Sinusitis yang berlangsung sampai 4 minggu. Sinusitis subakut. Sinusitis yang berlangsung antara 4 minggu sampai 3 bulan. Sinusitis kronis. Sinusitis yang berlangsung lebih 3 bulan.
Berdasarkan gejalanya, sinusitis juga dibedakan atas:
Sinusitis akut. Sinusitis yang memiliki tanda-tanda peradangan akut. Sinusitis subakut. Sinusitis yang memiliki tanda-tanda peradangan akut yang telah mereda. Perubahan histologik mukosa sinus paranasal masih reversibel. Sinusitis kronis. Perubahan histologik mukosa sinus paranasal sudah ireversibel. Patofisiologi Tatalaksana
Antibiotik. Berikan golongan penisilin selama 10-14 hari
meskipun gejala klinik sinusitis akut telah hilang. Dekongestan lokal. Berupa obat tetes hidung untuk memperlancar drainase hidung. Analgetik. Untuk menghilangkan rasa sakit. Irigasi Antrum. Operasi radikal dilakukan setelah pengobatan konservatif tidak berhasil. Tindakan ini bertujuan mengangkat mukosa sinus paranasal yang patologis atau melakukan drainase sinus paranasal yang sakit. Beberapa jenis operasi radikal pada sinusitis paranasal, yaitu: Operasi Caldwell-Luc. Pembedahan untuk sinusitis maksila. Etmoidektomi. Pembedahan untuk sinusitis etmoid. Operasi Killian. Pembedahan untuk sinusitis frontal. Komplikasi Osteomielitis. Abses subperiosteal. Kelainan orbita. Kelainan intrakranial. Kelainan paru-paru.