Anda di halaman 1dari 23

~1~

Telinga kanan telinga kiri tonsil

@Abi Muji P
~2~
PEMERIKSAAN FISIK THT : Sebelum melakukannya jgn lupa informed conent, siapkan lampu kepala, otoskop dan corong, spatula lidah, spekulum hidung,
jangan lupa seblum PF CUCI TANGAN GUYS ........

Telinga :

Inspeksi : preaurikular dan postaurikular -> ada bengkak atau tidak, hiperemis atau tidak, hematom atau tidak, sikatrik atau tidak, ada fistula atau tidak

Palpasi : tekan tragus dan mastoid, cek apak terdapat nyeri tekan

Otoskopi : inspeksi liang telinga lihat lapang/sempit, terdapat serumen/tidak, sekret/tidak, furunkel/tidak,

Inspeksi membran timpani refleks cahaya intak/tidak, hiperemis atau tidak

Hidung :

Inspeksi : deformitas, edema, hiperemis, vestibulum nasi dengan cara tekan ujung hidung keatas dengan ibu jari dan jgn lupa pakai lampu kepala yaaw

Palpasi : nyeri tekan

Rinoskopi anterior : dengan menggunakan spekulum hidung kemudian lihat vestibulum nasi lapang atau tidak, sekret, edema, hiperemis, ukuran konka inferior
dan media

Sinus paranasal : palpasi nyeri tekan pada sinus frontalis dan maksilaris

Tenggorokan:

Inspeksi : mulut lihat ada trismus aatu tidak, atau gigi bolong/tdk, palatum durum.

Inspeksi tonsil : warna tonsil, normal merah muda, jika hiperemis berarti ada infeksi, nilai derajat tonsil, permukaan tonsil merata/berbenjol2

Dinding belakang faring : warna dinding belakang faring normal merah muda, jika ada infeksi kronis maka akan ada pembesaran granul pd dinding belakang
fairng dan berwarna merah, nilai apakah ada ulus, dan ada parase.

@Abi Muji P
~3~
STASE THT

TELINGA
NO NAMA A PF PP DD TT
.
1 inflamasi pada
aurikular

2 herpes zoster Mengenai satu atau lebih


pada otikus dermatom kranial, lesi kulit
yang vesikular pada kulit
didaerah muka dan sekitar
telinga, otalgia, kadang disertai
paralisis wajah, keadaan berat
bisa menyebabkan gangguan
pendengaran berupa tuli
sensorineural

@Abi Muji P
~4~
3 fistula  Ditemukan di depan tragus.  Antibiotik
preaurikular  Fistula berbentuk  Bila terbentuk
bulat/lonjong abses dilakukan
 Berukuran seujung pensil insisi
 Dari muara fistula sering  Pembedahan
keluar sekret yang berasal dilakukan apabila
dari kel. Sebasea cairan keluar
 Biasanya pasien datang berkepanjangan
berobat karena terdapat atau terjadi infeksi
obstruksi atau infeksi fistula berulang
terjadi pioderma atau
selulitis fasial.
4 otitis eksterna Keluhan utama : Otalgia Periksa telinga  Darah perifer Otitis media Medikamentosa
RPS : telinga terasa penuh, Inspeksi Telinga Luar : lihat preaurikular, lengkap akut, Nonmedikamentosa:
keluar sekret/tidak, gg. aurikular, dan post aurikular. (Leukositosis .20.000 serumen Debridement, insisi
Pendengaran/tidak Palpasi telinga Luar : nyeri tarik dan nyeri /µL) prop, dan drainase furunkel
RPD : memiliki riwayat tekan pada tragus, sakit saat membuka mulut  Kultur darah otalgia Edukasi :
mengorek telinga, kemasukan Inpeksi pada liang telinga menggunakan (bakterimia saat akibat Istirahat yang cukup
air/habis berenang otoskop : lihat liang telinganya sempit/ tidak, demam tinggi) refferpain Tidak berenang
ada sekret/tidak, ada furunkel/tidak,  Kultur sekret telinga dari infeksi Hindari berpergian
membran timpani intak/tidak (untuk mengetahui tenggorok dengan pesawat
Sirkumskripta(frunkel/bisul) : Stadium Sirkumkripta ditemukannya furunkel etiologi bakteri) dan gigi terbang sementara
 Nyeri hebat pada telinga di liang telinga Menjaga kebersihan
terutama saat membuka mulut Stadium difus : pembesaran kgb telinga dengan
dan gangguan pendengaran periaurikular, sekret telinga berbau, liang menggunakan obat
bila frunkel besar telinga sempit, edema, nyeri tarik yang diberikan
 Infeksi pada pilosebasea

Difus :
Gatal di liang telinga
Otalgia
Telinga terasa penuh
Keluarnya sekret dari liang
@Abi Muji P
~5~
sekret telinga berbau
Gangguan pendengaran

Resep Otitis eksterna


5 OMA Keluhan Utama : keluhan nyeri Periksa telinga  Darah perifer Otitis Medikamentosa :
pada telinga, ada gangguan Inspeksi Telinga Luar : lihat preaurikular, lengkap externa, Stadium Oklusi :
pendengaran,memiliki riwayat aurikular, dan post aurikular. Tidak ada fistel, (Leukositosis .20.000 Serumen  Dekongestan :
ISPA (Batuk pilek), demam tidak ada kemerahan, /µL) prop, otalgia pseudoefedrin
Stadium Oklusi : Palpasi telinga Luar : tidak nyeri tarik dan  Kultur darah akibat  <12 thn : HCL Efedrin
 Telinga berasa seperti nyeri tekan pada tragus (bakterimia saat refferpain 0,5%
berdengung Inspeksi Telinga tengah (liang Telinga) demam tinggi) dari infeksi  >12 thn : HCL Efedrin
 terdapat gangguan menggunakan corong dan lampu kepala :  Kultur sekret telinga tenggorok 1%
pendengaran berupa tuli tidak ada frunkle, ada sekret, (untuk mengetahui dan gigi  Antibiotik
konduktif Lihat membran timpani dengan etiologi bakteri)
 gambaran membran timpani menggunakan otoskop : membran timpani Stadium Hiperemis :
pucat/ normal pucat/hiperemis/bulging/perforasi (sesuai  Antibiotik : ampisilin
stadium)
@Abi Muji P
~6~
Periksa Hidung (50-
Inspeksi luar : tidak ada deviasi, tidak ada 100mg?kgbb/hari)
kemerahan Amoksisilin (500mg,
Palpasi : tidak ada nyeri pada sinus 2 dd 1)
Inspeksi dalam : menggunakan spekulum  Dekongestan
hidung lihat ada sekret, pembesaran pada  Analgetik : asam
concha media/inferior (karena ada mefenamat
rinosinusitis)
Tenggorok : NORMAL (atau tidak usah Stadium supurasi :
diperiksa karena tidak ada kelainan)  Antibiotik
Stadium Hiperemis :  Miringotomi
 Nyeri pada telinga Stadium Perforasi :
 Gangguan pendengaran  Obat cuci telinga
 Tinitus H2O2 3% selama 3-5
 Biasanya disertai demam hari
 Tampak pelebaran pembuluh  Antibiotik
darah di membran timpani Stadium Resolusi :
atau seluruh membran Antibiotik dilanjutkan
timpani selama 3 minggu
Stadium Supuratif :
 Nyeri telinga bertambah Non
hebat Medikamentosa :
 Nadi dan suhu meningkat Tidak mengorek2
 Edema hebat pada mukosa telinga, minum obat
telinga teratur, tidak
 Terdapat eksudat yang berenang, istirahat
purulen pada membran yang cukup
timpani sehingga tampak
bulging (menonjol)

@Abi Muji P
~7~

Stadium Perforasi :
 nyeri telinga mulai menurun
 demam menurun
 Nanah mengalir keluar dari
telinga

Stadium Resolusi
Membran timpani utuh (proses
perbaikan)

@Abi Muji P
~8~

Penulisan Resep OMA


6 OMS (otitis media AKUT : Akut : Otoskop : mmbran timpani retraksi, - Otitis media Akut : Medikamentos
serosa)  Pendengaran berkurang dan kadang tampak gelembung udara/ serosa a
rasa tersumbat pada telinga permukaan cairan dlm cavum timpani kronik Dekongestan (tetes,
 Suara sendiri terdengar lbh Garpu tala : tuli konduktif spray, sistemik)
nyaring/ berbeda pd tlnga yg Kronik : sekret kental seperti lem (glue ear), Antihistamin
skit membran timpani utujh, retraksi, suram, Manuvervalsava
 Terasa cairan yg brgerak saat kuning kemerahan atau keabu2an Antibiotik
posisi kpla brubah Bedah : miringotomi
 Rasa sedikit nyeri pd telinga jika gejala menetap 1-
 Tinnitus dan vertigo kdang dlm 2 minggu
bntuk ringan
Kronik
Kronik : Medikamentosa :
Gejala sisa dari otitis media dekongestan topikal
serosa akut yang tidak sembuh dan oral, antihistamin
sempurna Operatif dilakukan
@Abi Muji P
~9~
Keluhan tuli / gangguan apabila gejala
pendengaran lebih menonjol menetap selama
pemberian terapi
medikamentosa
selama 3 bln, lakukan
pengeluaran sekret
dgn miringotomi dan
pemasangan pipa
ventilasi
7 OMK (otitis Kelanjutan dari OMA yang Otoskopi : Otitis media Tipe benigna :
media tidak mengalami penyembuhan Tipe maligna (bahaya) : perforasi akut pencuci telinga
kronik/otitis scra smpurna akibat infeksi perifer/attic, sekret purulen dan berbau stadium berupa larutan H2O2
media supuratif berulang atau penatalaksanaan busuk, tuli konduktif ataupun campuran perforasi 3-5% selama 3-5 hari,
kronik) yg krg adekuat antibiotika topikal
Sekret keluar >6minggu baik
hilang timbul maupun terus Tipe maligna :
menurus dilakukan terapi
Tidak nyeri telinga konservatif diberikan
Penurunan pendengaran untuk sementara
Gambaran membran timpani waktu sebelum
perforasi pembedahan
Tipe maligna (sentral) : perforasi sentral, mastoidektomi,
sekret mukoid tidak berbau miringotomi

@Abi Muji P
~ 10 ~
8 mastoiditis Nyeri tekan dan Otoskop : sekret telinga banyak Antibiotik, obat
pembengkakan pada daerah Garpu tala : tuli konduktif antiinflamasi,
mastoid, demam, sekret telinga miringotomi
banyak yg keluar disertai
pulsasi
9 miringitis bullosa

10 benda asing Biasanya terjadi pada ank kecil.  Jika berupa benda
Gejala: otalgia, suara gaduh hidup : dimatikan
dlm telinga trlbh dhulu dgn cra
mmasukkan
tampon basah k
dlm liang telinga llu
dteteskan dgn lar
rivanol/obt anastesi
lokal k tlnga slma
krg lbh 10 mnt llu
diirigasi dgn air
bersih/diambil dgn
mnggunkan pinset.
Jika tdk ada rivanol
bisa dimatikan dgn
menggunakan
minyak klpa kdlm
telinga

@Abi Muji P
~ 11 ~

 Jika manik2 bisa


tarik dgn pengait
serumen (hook),
jika lunak bisa
diambil dgn cotton
bud
11 otosklerosis Definisi : penyakit pada kapsul Otoskopi : membran timpani utuh atau dlm  Operasi
tulang labirin yg mengalami baatas normal stapedektomi atau
spongiosis di daerah kaki stapedotomi
stapes, sehingga stapes  Alat bantu dengar
menjadi kaku dan tdk dpt jika tidak ingin
menghantarkan getaran suara dilakukan operasi
ke labirin dgn baik.
Gejala : awalnya muncul tuli
konduktif dan dpt menjadi tuli
campuran atau tuli
sensorineural
Tinitus
vertigo
12 Presbiakusis Gejala PF - Tuli SNHL Pemasangan alat
(Tuli  Penurunan pendengaran Otokopi membran timpani suram, mobilitas bilateral, bantu dengar
Sensorineural) secara perlahan-lahan berkurang Tuli
Biasanya pada  Bilateral Tes penala : tuli sensorineural konduktif
lansia  Telinga berdenging Tes audiometri : tuli saraf nada tinggi, bilateral
 Pasien dapat mendengar bilateral, dan simetris
suara percakapan tetapi sulit
untuk memahaminya,
terutama bila diucapkan
dengan cepat ditempat
dengan latar belakang yang
bising (tidak mendengar
suara ketika rame)

@Abi Muji P
~ 12 ~
13 Tuli mendadak  Tuli tiba-tiba  Otoskop : normal Ctscan kepala untuk  Bed rest totsl
 Tuli sensorineural  Garputala : Tes Rinne positif, weber menyingkirkan selama kurang lebih
 Tuli unilateral lateralisasi ke telinga sehat, swabach kelainan seperti 2 minggu
 Berlansung < 3hari memendek neuroma akustik  Obat vasodilator
(oral atau injeksi)
 Predniso
(kortikosteroid)
4x10mg (2 tablet),
tappering off tiap 3
hari, hati2 pada org
DM
 Vitamin c
 Neurabian 3x1 tab
 Diet rendah garam
dan rendah
kolestrol

14. Noice Induced  Gangguan pendengaran  otoskop : normal  pindah kerja dari
Hearing Loss yang cukup lama  tes garpu tala : tes rinne positif, tes weber lingkungan bising,
 Bilateral lateral ke telingfa sehat, tes swabach jika tidak
 Riwayat bekerja atau sedang memendek -> tuli sensorineural memungkinkan
bekerja di lingkungan bising pindah
dalam jangka waktu cukup menggunakan APD
lama  pemasangan alat
 Tinitus bantu dengar
15 serumen prop  Gangguan pendengaran : tuli Otoskop : normal  Serumen yang
konduktif Garpu tala : tuli konduktif lunak debersihkan
 Rasa penuh dalam telinga dgn kapas yang
dililit pada
aplikator
 Serumen yg keras :
dikuret, jka tdk
bisa dilunakkan
@Abi Muji P
~ 13 ~
terlbh dhulu dgn
tetes karbogliserin
slma 3 hari
16 mabuk
perjalanan

17 trauma akustik
akut

18 trauma auricular

@Abi Muji P
~ 14 ~

HIDUNG
19 furunkel pada
hidung

20 rhinitis akut

21 rhinitis Obstruksi bergantian kiri Edema konka, konka berwarna merah - Rinitis Menghindari f.
vasomotor dan kanan, rinore, bersin gelap atau merah tua, permukaan konka alergi, Predisposisi,
@Abi Muji P
~ 15 ~
(jarang), gejala memburuk licin atau berbenjol, sekret serous/ mukus rinitis medikamentosa
pd pagi hari krna perubahan infeksi, dekongestan
suhu akibat obat oral,
antihistamin,
kortilkosteroid
topikal,
antikolinergik
topikal, operatif,
vidian
neuroktomi
22 rhinitis alergi Gejala : Medikamentosa
Hidung tersumbat/berair, :
bersin, timbul saat tertentu.  Antihistamin :
Ringan : tidak mengganggu laratadin
saat aktivitas  Dekongestan :
Berat : ganggu aktivitas pseudoefedrin
Intermitten : < 4mnggu / 1  Kortikosteroid
bln topikal : metil
Persisten : > 4 minggu/ > 1 prednisolon
bln
Non
Medikamentosa
 Hindari
pencetus
23 rhinitis kronik

@Abi Muji P
~ 16 ~

24 rhinitis Hidung tersembat terus Konka edema dan berair Hentikan


medikamentos menerus dan berair, riwayat pemakaian obat
a penggunaan obat tetes/
vasokonstriksi dlm wktu vasokonstriktor
lama dan berlebihan hdiung,
kortikosteroid
oral dosis tinggi
jangka pendek
diberikan
2minggu,
dekongestan oral
25 sinusitis Berlansung slma 4 minggu, Rhinoskop anterior : mukosa konka Transluminasi  Amoksisilin
Rinitis, ispa akibat virus, hiperemis dan edema. Xray posisi waters pa dan lateral : diberikan slma
polip hidung, infeksi tonsil, Pada sinusitis maksila, frontal dan tampak perselubungan pd sinus 10-14 hari
infeksi gigi, hipertrofi eitmoidalis anterior tampak pus pd meatus maksila  Dekongestan
adenoid, lingkungan media.  Analgetik
berpolusi, kebiasaan Pada sinusitis eitmoid pos dan sinusitis  Steroid
merokok, kelainan antomi sphenoid tampak pus di meatus sup oral/topikal
spt deviasi septum, hipertrof  Pencucian
konka, sumbatan komples Rhinoskop pos : tampak pus pd nasofaring rongga
ostio meatal hidung dgn
hcl
Gejala : nyeri wajah, sekret
hidung purulen, sering turun
ke tenggorok, dpt disertai
demam,
26 sinusitis kronik

@Abi Muji P
~ 17 ~

27 epistaksis An anamnesis Epistaksis Epistaksis


anterior, anterior :
Epistaksis kompresi hidung
posterior manual dgn
memencet
hidung slama krg
lbh 10-15 mnt,
dan tampon
anterior

Epistaksis
posterior :
Tampon bellouq

28 tortikolis

@Abi Muji P
~ 18 ~
29 absesbezoid

30 rhinosinusitis Durasi <10 hari : akut (virus)  Jika demam > 38 derajat curiga bakteri  Foto rongen posisi waters : menilai  Pseudoefedrin
Durasi >10 hari : bakteri  Inspeksi dan palpasi luar hidung dan air fluid level pada rhinosinusitis  Flutikason
sinus tampak bengkak pada dahi, akut propionat
Gejala lokal: ingus purulen, kelopak mata atas dan bawah, serta  Transluminasi : menyinari sinus (kortikosteroid
hidung tersumbat, nyeri nyeri sinus, yang sakit dgn menggunakan untuk
tekan pada wajah, nyeri  Rhinoskopi anterior : edema konka, senterdiraungan gelap maka sinus meredahkan
kepala,hiposmia/anosmia mukosa hiperemis, pus purulen. yang sakit akan terlihat lbh gelap reaksi radang)
Gejala sistemik : malaise,  Amoksisilin
demam, dan lemas. Gejala
lain karena isitasi faring,
laring, atau trakea, dapat
ditemukan nyeri tenggorok
dan batuk.

@Abi Muji P
~ 19 ~

TENGGOROK
31 Tonsillitis Akut : nyeri tenggorok, sulit Akut : tonsil hiperemis, dan edematous Antibiotik :
menelan, demam, nyeri alih ke disertai detritus (tonsilitis folikularis), amoksisilin,
telinga, nyeri seluruh tubuh, pembesaran kel. Limfe submandibula disertai lefofloksasin jika
sakit kepala, malaise. nyeri tekan alergi penisilin,
dexametason
Kronis : disfagia, tenggorokan (kortikosteroid)
kering, napas berbau
Stadium kronis :
operatif
(tonsilektomi)

@Abi Muji P
~ 20 ~

Kronis : tonsil membesar dengan permukaan


tidak rata (berbenjol-benjol) dan kripta
melebar. Kripte terisi oleh detritus

32 Faringitis Anamnesis : nyeri tenggorok,  Faring dan tonsil hiperemis, dengan atau  Kultur apusan Laringitis Medikamentosa :
tenggorokan terasa kering, tanpa eksudat ( virus, bakteri,fungal) tenggorok , amoksisilin,
batuk, mengalami kesulitan saat  Uvula membengkak, merah dengan (+) ;dilakukan untuk tonsilitis cefadroksil diberikan
menelan, riwayat merokok petekie pada platum dan faring (virus, mencari penyebab jika alergi golongan
Infeksi ringan : tdk nyaman pd bakteri, fungal patogen lainnya, bkn penisilin, nistatin
tenggorokan, lemas, dan sedikit  Infeksi ringan : faring mengalami kongesti untuk evaluasi untuk fungal,
demam. dan hiperemis namun tdk ada  Rapid streptococcal ibuprofen
Infeksi sedang-berat : nyeri limfodenopati antigen test (+) :
tenggorkan, disfagi, nyeri  Infeksi sedang-berat : faring terlihat faringitis bakteri Nonmedikamentosa
kepala, malaise, demam tinggi. eritema, terdapat eksudat, pembesaran  Biakan agar : istirahat, minum air

@Abi Muji P
~ 21 ~
tonsil dan kelenjar limfoid pd dinding sabouroud dextrosa yg ckup, kumur dgn
posterior faring. Terdapat pembesaran (+) : untuk faringitis air hangat
kelenjar kel.limfe fungal
 virus : jika disebabkan oleh virus epstein
barr menghasilkan eksudat yg banyak,
pembesaran kel. Limfa di seluruh tubuh
terutama retroservikal dan hepatomegali.
 Fungal : plak putih didaerah orofaring

33 Laryngitis  Ku : suara serak/afonia PF : menggunakan kaca laring (rhinoskop Dilakukan visualisasi Faringitis, Medikamentosa:
(tidak ada suara sama sekali) posterior) tampak mukosa laring hiperemis, laring (dilakukan oleh dr tonsilitis Dexametaason,
 Keluhan tambahan : batuk, pita suara menebal dengan bentuk ireguler spesialis THT) bromhexine hcl ->
demam, rinitis, odinofagi dan bisa ditutupi oleh mukus, tanda2 radang diberikan jika disertai
(sulit menelan), rhinorea, akut di hidung , sinus paranasal,paru batuk produktif
postnasal drip, sesak nafas,
nyeri tenggorok, gejala Non medikamentosa:
sumbatan nafas Tdk berbicara dan
@Abi Muji P
~ 22 ~

 Tanyakan riwayat pekerjaan : bersuara selama 2-


penyanyi, tukang parkir/yg 3hari, menghirup
menggunakan suara udara lembab untuk
berlebihan melembutkan napas
atas dan membantu
membersihkan
sekresi serta eksudat.

Edukasi : istirahatkan
pita suara selama 2-3
hari, hindari merokok
dan minum es

34 Difteri Demam, nyeri tenggorokan, Terdapat truemembran pd tonsil yg Antibiotik


suara serak, batuk, stridor menyebar ke hipofaring dan laring Istrihat total
inspirasi, sesak disertai Serum anti difteri
obstruksi saluran nafas, Trakeostomi/intubas
limfadenopati kelenjar limfe i
leher (bullneck)

@Abi Muji P
~ 23 ~

@Abi Muji P

Anda mungkin juga menyukai