GERIATRI
MODUL KOMPREHENSIF
KELOMPOK 1
SUBKELOMPOK 1
ANGGOTA
Hipertensi menempati peringkat ke 2 dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di
rumah sakit di Indonesia pada tahun 2006 dengan prevalensi sebesar 4,67% dan pada tahun 2013
prevalensi hipertensi meningkat menjadi 9,5%.
2.1.3 Etiologi
1. hipertensi (essensial)
Lebih dari 90% pesiaen dengan hipertensi primer. Hipertensi sering turun-temurun dalan satu
keluarga, hal ini menunjukkan bahwa faktor genetik memegang peranan penting pada patogenesis
hipertensi primer.
2. Hipertensi sekunder
Kurang dari 10% penderi hipertensi merupakan sekunder dari penyakit komorbid atau obat-obat
tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah. Pada kebanyakan kasus, disfungsi renal akibat penyakit
ginjal kronis atau penyakit renovaskular adalah penyebab sekunder yang paling sering obat-obat tertentu
baik secara langsung ataupun tidak, dapat menyebabkan hipertenisi atau memperberat hipertensi dengan
menaikkan tekanan darah, contoh obat tersebuat adalah kortikosteroid, ACTH, estrogen, NSAID,
fenilpropanolamine
• 2.1.4 Klasifikasi
a. Klasifikasi tekanan darah menurut WHO
Tekanan Darah Tekanan Darah
Kategori
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Tingkat 3 (Hipertensi
Berat)
b. Klasifikasi tekanan darah menurut JNC 7
2.1.8 Komplikasi
b. Efek neurologik
• Nama : Lamha
• Umur : 67 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : RT/RW : /01 Kelurahan Krendang
• Pekerjaan : Penjaga kamar mandi
• Pendidikan terakhir : SMP
• Status pernikahan : Menikah dengan 6 anak
• Tinggal bersama : suami, 6 anak, 6 menantu, dan 8 cucu
• Jumlah orang yang tinggal dirumah : 20 orang
• Kepemilikan rumah : sendiri
• Anamnesis
• Keluhan Utama : Pusing
• Onset : <1 tahun
• Faktor yang memperberat :-
• Faktor yang memperingan : -
• Keluhan tambahan :-
• Riwayat Penyakit Sekarang :
– Ibu Lamha tidak rajin kontrol ke puskesmas
• Riwayat penyakit dahulu : gula darah puasa 121 mg/dl
• Riwayat penyakit keluarga : adik pasien menderita hipertensi
• Riwayat kebiasaan :
– Olahraga setiap pagi jalan ke Pasar
– Tidak makan ikan dan daging, suka makan sayur dengan lauk pauk tempe dan tahu
• Obat yang dikonsumsi :
– Amlodipine (5mg/hari)
• Hubungan keluarga : Baik
• Hubungan dengan tetangga : Baik
• Kegiatan Sosial : baik
• Kepemilikan Kartu Jaminan Kesehatan : BPJS
• Tempat berobat : Puskesmas Tambora
• Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Sehat
• Kesadaran : Compos mentis
• Tanda vital :
– Tekanan darah : 163/90 mmHg
– Suhu : 36,8o C
– Nadi : 71x/mnt
– RR : 18x/mnt
• Status gizi
– BB : 58,9 kg
– Lingkar Betis kanan-kiri : 36 cm
– Lingkar Lengan Atas kanan : 29 cm
– Lingkar Lengan Atas kiri : 30 cm
– Tinggi Lutut : 47 cm
– Lingkar Pinggang : 98 cm
– IMT :
• Berdasarkan tinggi lutut : 24,6
• Kulit : Normal
• Kepala : Normal
• Mata : Normal
• THT : Normal
• Leher : Normal
• KGB : Normal
• Thorax : Normal
• Abdomen : Normal
• Extremitas : Normal
• Diagnosis kerja :
Hipertensi dikarenakan dari hasil tekanan darah 163/90 mmHg
• Diagnosis Multiaksial
• Axis I (gangguan kondisi medis) : Hipertensi
• Axis II (gangguan kepribadian) : tidak ada
• Axis III (kondisi fisik) : tidak ada
• Axis IV (psikososial) : tidak ada
• Axis V (penilaian fungsi secara global) : tidak ada
Kamar
Kamar
Ruang tamu
Teras
• Jalan meuju rumah :
Melewati lorong kecil (gang sempit), rumah terdiri 2 tingkat, di depan rumah terdapat teras
kemudian di lantai dasar terdapat ruang tamu dan beberapa kursi, terdapat 3 kamar tidur, dapur dan
kamar mandi memiliki jamban berjenis jongkok di lantai 1 dan 4 kamar tidur di lantai 2.
Kondisi rumah
• Sanitasi : kurang
• Ventilasi : kurang
• Pencahayaan : kurang
• Lingkungan sekitar : kumuh dan padat penduduk
• Jamban keluarga : ada (jongkok)
• Sumber air bersih : air tanah
• Tempat sampah : ada (didapur)
• Dapur : sanitasi buruk
• Lantai : kurang
• Dinding : pada lantai 1 (bangunan permanen) dan lantai 2 (dinding triplek)
• Atap : terbuat dari genting
BAB IV
PEMBAHSAN
4.1 Analisis Penyakit
• Ibu Lamha , 67 tahun didiagnosis menderita Hipertensi sejak <1 tahun yang lalu. Gejala awal
yang di keluhkan merasa pusing. Pada pemeriksaan fisik didapatkan fungsi penglihatan masih dalam
batas normal, pendengaran normal dan aktivitas fisik normal.
• Didapatkan fungsi keluarga baik dan sangat mendukung untuk kesembuhan Ibu Lamha. Status ekonomi
Ibu Lamha kurang, sumber pendapatan dari penghasilan menjaga kamar mandi. Ibu juga memiliki BPJS
sehingga biaya pengobatan tercover. Untuk pengobatan penyakitnya Ibu Lamha mengkonsumsi obat dari
Puskesmas yang terdiri dari Amlodipine selama sebulan. Setelah itu tidak kontrol ke Puskesmas karena
tidak ada keluhan.
• Status kognitif Ibu Lamha dalam batas normal dan Ibu Lamha masih aktif dalam bersosialisasi di
lingkungan sekitar.
Analisis assessment geriatri
• Pada pemeriksaan rapid cognitive impairment screen (RCS) didapatkan hasil skor 8 (normal),
dan hasil SNAQ skor 14 (tidak berisiko).
• Pada pemeriksaan kemandirian (ADL) didapatkan hasil dengan skor 20 yang berarti Ibu
Lamha mandiri. Pada pemeriksaan indeks kompetensi TMIG (Tokyo Metropolitan Index
Gerontologi) didapatkan hasil dengan skor 13 yang berarti kapasitas fungsional Ibu Lamha
baik.
• Pada pemeriksaan Geriatric Depression Scale (GDS) didapatkan hasil dengan skor 1 yang
berarti Ibu Lamha tidak mengalami depresi atau normal dan pada pemeriksaan Frailty
Questionnaire Screening Tool didapatkan hasil dengan skor 0 yang berarti Ibu Lamha tidak
berisiko mengalami kerentanan atau normal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
• KESIMPULAN
• Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa
ibu Lamha 67 tahun menderita penyakit Hipertensi sekitar kurang lebih 1 tahun
yang lalu. Penyakit tersebut didapatkan karena banyak pikiran. Pada pemeriksaan
didapatkan fungsi penglihatan masih dalam batas normal, pendengaran normal. Ibu
Lamha jarang berkonsultasi ke dokter puskesmas dan diberikan obat Amlodipine
5mg dari puskesmas .
• Berdasarkan pemeriksaan kuesioner ADL, TMIG, RCS didapatkan hasil bahwa Ibu Lamha masih
mandiri dalam melakukan kegiatan sehari-hari serta kapasitas fungsional dan kognitif dalam
batas normal. Pada kuesioner GDS dan FQST didapatkan hasil bahwa Ibu Lamha tidak
mengalami depresi dan not frail, sedangkan dari hasil kuesioner SNAQ didapatkan hasil yang
tidak berisiko mengalami penurunan BB 5% dari normal dalam 6 bulan.
• Saran untuk Masyarakat • Saran untuk Pasien
• Melakukan deteksi dini • Melakukan kontrol kesehatan secara
• meningkatkan pengetahuan serta rutin khususnya hipertensi
kesadaran tentang penyakit hipertensi • meminum obat yang diberikan dokter
• mendapat pelatihan pendampingan secara teratur
pelayanan sosial agar bisa lebih • mengatur pola makan sehat
memperhatikan kondisi lansia lansia • mengatur aktivitas fisik.
sehingga lansia dapat menikmati masa
tuanya dengan sehat dan sejahtera
baik itu kondisi kesehatan, psikis dan
sosialnya.
• Saran untuk Institusi Pemerintah • Saran untuk Institusi Pendidikan
• lebih meningkatkan kegiatan • lebih meningkatkan pembelajaran
screening penyakit-penyakit pada mengenai penyakit lansia mengingat
lansia angka harapan hidup di Indonesia
• merancang penyuluhan kesehatan yang terus meningkat
yang menarik dan bervariasi • Mahasiswa kedokteran untuk dapat
• melakukan program home care turut serta membantu pelayanan
service agar dapat memperhatikan program home care service yang
kondisi dan kebutuhan lansia saat ini dilakukan oleh institusi pemerintah
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
1. Sari AP. Yusuf A. Wahyuni ED. Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia dengan Hipertensi Melalui
Therapeutical Gardening di UPT PSLU Magetan. 2014. Surabaya. Universitas Airlangga.
2. Kusumowardani A, Puspitosari A.Hubungan Antara Tingkat Depresi Lansia dengan Interaksi Sosial
lansia di Desa Sobokerto Kecamatan Ngamplak Boyolali. Jurnal Terpadu Ilmu
Kesehatan.Boyolali:2014.3(2)184-8.
3. Kementrian Kesehatan RI. Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. 2013. Jakarta. Kementrian
Kesehatan RI.
4. Bell, K. Hypertension: The Silent Killer: Updated JNC-8 Guideline Recommendations. 2015. United
States. Auburn University.
5. Wahyuningsih. Astuti, E. Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi pada Usia Lanjut. Jurnal Ners dan
Kebidanan Indonesia: 2013. 1(3) 71-5.
6. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Hipertensi. Jakarta:Kemenkes. 2014.
7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI
tentang Hipertensi. Jakarta; 2014.
8. Ekowati R, Sulistyowati T. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia. Maj Kedokt Indon.
Jurnal Penelitian Kesehatan. 2009; 59(12): 581-87
9. The Seventh report of the joint national committe on prevention, detection, evaluation, and tradment
of hight blood pressure. U.S. Department of Healthy and human services. 2003
10. Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC. 2011: 582-4
11. Bianti N. Risk factors of Hypertension. J Majority. 2015; 4(5):1-14.
12. Franklin W, Lusby MD, David Z. Hypertensive Retinopathy. 2011; 1-5
13. Astuti D. Rahayu UB. Ambarwati. Menjaga Kesehatan Usia Lanjut Di Posyandu Lansia Sruni. Warta.
2007; 10(2):155-161
14. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Situasi dan analisis lanjut usia dan gambaran
kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Jakarta: Kemenkes. 2012.
• Lampiran 1 : Plan of Action
Plan Of Action
• Kegiatan : Konseling Penyakit Hipertensi pada Lansia
• Tujuan :
• Pendekatan menyeluruh, berorientasi kepada pasien dan keluarganya.
• Mengupayakan kegiatan diagnostik, pengelolaan dan pencegahan masalah kesehatan pada lanjut usia.
• Menyelenggarakan pelayanan kedokteran secara optimal.
• Kontrol lanjutan
• 3.Sasaran : Lansia
• 4. Tempat : Kelurahan Krendang, Jakata Barat.
• 5. Penanggung Jawab :
• 6. Pelaksana : Mahasiswa dan Dosen Pembimbing
• 7. Waktu : Senin, 7 Mei 2018 dan Rabu 9 Mei 2018
• 8. Dana : tidak ada dana dikeluarkan
• Lampiran 2. Plan of Action
Plan Of Action
• Kegiatan : Penyuluhan penyakit Hipertensi pada Lansia
• Tujuan :
• Pendekatan menyeluruh kepada masyarakatan lansia dengan meningkatkan pengetahuan
masyarakan tentang penyakit Hipertensi
• Memberikan edukasi untuk meningkatkan kualitas hidup lansia
• Memecahkan masalah yang terjadi pada lansia dengan konseling keluarga
• Kontrol lanjutan untuk mengetahui perkembangan penyakit Hipertensi dengan
pemeriksaan tekanan darah secara rutin
• 3. .Sasaran : Ibu Khomariah
• 4. Tempat : Kelurahan Krendang, Jakata Barat.
• 5. Penanggung Jawab :
• 6. Pelaksana : Mahasiswa Dosen Pembimbing
• 7. Waktu : Senin, 7 mei 2018 dan Rabu 9 Mei 2018
• 8. Dana : tidak ada dana dikeluarkan
• Lampiran 3. Foto Kegiatan
Kamar lantai 2