Pediatrik Reynaldi Suryajaya 30101307058 Universitas Islam Sultan Agung Semarang (UNISSULA) Identitas Jurnal • Judul Artikel: Hemodynamic Monitoring in the Acute Management of Pediatric Heart Failure • Tahun terbit: 2016 • Penulis: Tsang, R., et al • Jurnal: Current Cardiology Reviews Abstrak • Salah satu prinsip dasar dari penanganan kedaruratan jantung adalah memastikan oksigenasi jaringan yang adekuat • Semakin tepat waktu diagnosis, semakin baik outcome • Untuk outcome yang optimal, asesmen fungsi janrung, cardiac output, dan oksigenasi jaringan yang tepat harus dilakukan • Modalitas tambahana dapat meningkatkan ketepatan dan implementasi tepat waktu tatalaksana PENDAHULUAN Pendahuluan • Prinsip pengobatan pelayanan intensif adalah untuk mengoptimalkan hubungan supply dan demand oksigen • Penanganan harus akurat dan tepat waktu, dicontohkan oleh “golden hour” pada trauma, berlaku juga untuk anak-anak dengan resiko syok kardiogenik • Review ini akan mengkaji berbagai monitoring hemodinamik dan keterbatasannya, dan mereview modalitas monitoring tambahan Parameter Hemodinamis Standar Pulse Rate (Denyut Nadi) • Dapat sekilas menggambarkan status klinis pasien • Perubahan pulse rate bisa mengidikasikan perubahan preload, fungsi, dan output ventrikel • Tren heart rate berguna untuk menentukan, contohnya tekanan pengisian ventrikel • EKG juga digunakan untuk mendeteksi aritmia Tekanan darah arteri Sistemik • Umumnya menggunakan alat oskilometrik atau kateter arterial • Penelitian menemukan bahwa alat oskilometrik non invasif kurang reliabel untuk tekanan darah diastolic • Kateter Arteri dipertimbangkan sebagai pelayanan standar manjemen pasien yang tidak stabil secara heodinamis • Fungsi jantung dapat dilihat dari upstroke gelombang arteri Tekanan darah arteri Sistemik • Upstroke cepat menunjukkan fungsi kontraksi baik • Upstroke pelan dapat menandakan fungsi jantung buruk • Area dibawah bagian sistolik sebanding dengan stroke volume • Tekanan rendah dapat menandakan stroke volume rendah • Tekanan yang melebar dapat menandakan tonus vaskuler menurun Tekanan Vena Sentral • Untuk meninjau tekanan pengisian ventrikel • Perlu penentuan tekanan pengisian ventrikel yang optimal karena compliance ventrikel berubah-ubah • Dapat menilai juga adanya preload reserve yang berhubungan dengan pemberian cairan • Bila tidak ada perbaikan dalam tekanan darah atau oximetri vena, preload reserve akan menurun, dan pemberian cairan justru menyebabkan kongesti paru CO2 end-tidal • Menggunakan alat infrared (capnography) • Kapnografi dapat menggambarkan gangguan dalam inhalasi dan ekspirasi CO2, ditandai oleh suatu grafik • Temuan abnormalitas dala kapnografi dapat mengindikaikan ketidak-efektifan ventilasi yang diberikan ke pasien • Untuk menangani ventilasi yang sia-sia, harus diturunkan tekanan jalan nafas dan meningkatkan perfusi paru Keterbatasan asesmen standar fungsi jantung dan cardiac output • Walau esensial, parameter hemodinamik standar sering tidak sesuai dari nilai sebenarnya • Hal ini dapat digunakan sebagai alasan digunakannya alat monitoring tambahan fungsi kardiovaskuler Kadar Serum Laktat • Produksi laktat meningkat karena kebutuhan metabolic melebihi suplai oksigen • Lactate shuttle adalah pembentukan laktat saat glikolisis dan perubahan kembali menjadi piruvat • Kadar normal laktat adalah 1,5 mmol/L • Kadar serum laktat yang meningkat adalah indikasi oxygen delivery yang tidak adekuat dan hipoksia seluler • Peningkatan serum laktat yang terus menerus harus diwaspadai Kadar Serum Laktat • Hiperlaktemia berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas setelah pembedahan • Dari 46 pasien hiperlaktemia, 9 membutuhkan extracorporeal membrane oxygenation (ECMO) atau meninggal • Walau demikian, kadar laktat postoperative hanya mempunyai positive predictive value 38% • Bila terdapat tren peningkatan laktat, maka ada hubungan kuat dengna outcome yang buruk Venous Oxymetry • Hukum Fick menyatakan bahwa, bila ada penurunan penghantaran oksigen ke jaringan, selisih konsentrasi arteriovenosa meningkat karena ekstraksi oksigen meningkat • Bila cardiac output semakin menurun dan penghantaran oksigen dibawah titik kritis, maka dapat menghasilkan peningkatkan kadar laktat serum • Venous oximetry memberikan indikasi cardiac output dan penghantaran oksigen yang mulai menurun Venous Oxymetry • Indikator adalah O2ER (oxyen extraction ratio). • O2ER normal adalah 25-30% • Bila diatas 50-60%, maka ada metabolisme anaerobic • O2ER mengindikasikan hubungan supply dan demand oksigen Spektroskopi Infrared dekat/Near infrared spectroscopy (NIRS) • Menilai Hemoglobin teroksigenasi dan non-oksigenasi • NIRS bukan untuk menilai saturasi oksigen, tetapi dapat mengindikasikan kondisi pasien • Terdapat hubungan saturasi jugular dan saturasi cerebral yang dinilai oleh NIRS • Terdapat penelitian menemukan Lesi MRI baru atau yang memburuk terdapat pada NIRS serebral dibawah 45% yang lebih lama dari 180 menit Kateter Arteri Paru dan Teknologi baru • Pulmonary arterial Catheter (PAC) memberikan pengukuran tekanan atrial kanan dan kiri secara kontinyu • Didapat melalui tekanan oklusi arteri paru/Pulmonary artery occlusion pressure (PAOP) • PAOP juga dapat membedakan edema kardiogenik dan pulmoner • PAC juga dapat meninjau tekanan arterial, untuk menentukan etiologi hipertensi pulmoner (contoh, penyakit jantung sisi kiri vs hipertensi arteri paru) Kateter Arteri Paru dan Teknologi baru • PAC juga dapat meninjau cardiac output melalui prinsip termodilusi • Masih kontroversial untuk menggunakan PAC pada setting dewasa dan anak-anak karena resiko penggunaan berkepanjangan Kateter Arteri Paru dan Teknologi baru • Teknologi baru dikembangkan karena PAC masih dipertanyakan • PiCCO adalah teknologi menggunakan kateter vena sentrasl dan kateter arteri dengan ujung thermistor untuk menghasilkan cardiac output transpulmoner • Beberapa penelitian menemukan metode ini baik untuk monitoring kontinyu cardiac output, tetapi kurang reliabel dibandingkan termodilusi arteri karena drift, membutuhkan kalibrasi Kesimpulan • Tugas utama klinisi jantung intensif adalah untuk memonitor, membenarkan, dan mempertahankan pengharntaran oksigen sesuai dengan kebutuhan • Selalu lebih baik untuk mengintervensi sebelum syok dekompensasi dan cedera end organ terjadi • Maka, diperlukan monitoring tepat waktu dan akurat • Belum ada satu alat monitoring tanpa keterbatasan • Perlu penggabungan dari berbagai data oleh berbagai modalitas dan pemeriksaan untuk membuat perencanaan tatalaksana Thank You
Seorang Pria 78 Tahun Disajikan Di Rumah Sakit Kami Pada Bulan April 2005 Dengan Riwayat Asma Bronkial Dan Emfisema Paru Pertama Kali Didiagnosis Pada Usia 66 Tahun