Anda di halaman 1dari 15

Kata sulit:

1. Air bubble = gelembung udara yang terbentuk karna infeksi sehingga membrane timfani terbentuk gambaran ‘bubble’
2. Furunkel = peradangan pada folikel rambut pada 1/3 CAE, biasanya di otitis externa dan berisi nanah dan sakit (nyeri)

Pertanyaan
1. Apakah ada hubungan gender dan usia terhadap penyakit yang diderita?
Anak2 lebih rentan karena
1) Imun belum mature, sehingga resiko semakin tinggi
2) Secara anatomis tuba eustachius pada anak lebih pendek, lebar dan horizontal (semakin pertumbuhan makin vertical)
3) pada anak belum bisa membuka dan menutup secara baik, sitambah anak2 sering menangis sehingga bakteri virus lebih gampang
masuk
4) prevalensi anak usia pertama masuk sekolah
5) pada anak adenoid nya lebih besar, lebih sering kena ISPA juga akan lebih berfaktor resiko, edema pada daerah nasofaring akan
menyebabkan tekanan negative pada telinga
6) laki2 lebih banyak karna anatomis mastoid nya berbeda dg perempuan

2. Bagaimana mekanisme terjadinya Penurunan pendengaran ? adakah hubungan dengan pengeluaran cairan?
Inflamasi pada bagian membrane timfani (menyebabkan peredaman suara), sehingga terjadi penurunan penggetaran dari membrane
timfani ke telinga dalam. Penumpukan cairan dan perforasi akan memperburuk.
AC = Gerak lurus dari auricula sampe coclea
BC = sesuai arah stimulasi getaran
Di kasus ini lebih ke gangguan konduksi disbanding sensory

3. Kenapa waktu auricula ditarik nyeri semakin memberat padahal luka bukan di auricula?
Adanya reffered pain,
Othalgia dibagi 2 nyeri local dan nyeri alih. Hal ini bisa untuk diagnosis

4. Adakah hubungan antara penyakit terdahulu dan penyakit sekarang


Kalo ispa nya ga berhubungan dengan penyakit sekarang, bisa jadi ispa menjadi factor resiko penyakit pada middle ear tsb.
Infeksi virus > edema epitel nasofaring dan bagian ostium tuba eustachius, cairan dari nasal cavity ke middle ear. Kalo udah efusi di
telinga tengah lama kelamaan bisa bikin otitis media efusi, kalo ditambah dengan infeksi bakteri yang bikin terulang.

5. Hubungan etiologi dan factor resiko


 Infeksi virus (Influenza, RSV, adenovirus, rhinovirus, enterovirus) / bacteri (strep. Pneumonia, h. influenza, m. cataralis, step
piogens, stap aurigenusa) > ISPA
 Mengorek > infeksi
 kontak antar anak ke anak lain,
 socioeconomic (asupan asi – imunitas), kongenital (abnormalitas craniofacialis, karna berhub dg tuba eustachius yg berfungsi
sbg ventilasi, proteksi, drainase), bayi dengan botol minuman (ada proses mengunyah)
 bayi = e.coli, clamidia trachomatis
anak = streptococcus stafilococus diatas…
 cleft di palatum: pelekatan m.felipalatini tidak baik > disfungsi tuba
 paparan asap rokok lalu merusak silia pada tuba Eustacia
 immunocompromise (HIV, dll)
 pemberian asi di bawah 3 bulan bisa meningkatkan factor resiko, diatas 6 tahun mengurangi

6. intrepetasi px fisik? Dan kenapa bisa timbul seperti yang di px fisik?


7. Manajemen terapi farmakologi nya bagaimana? Riwayat terapi terdahulu apakah berhubungan dengan penyakit saat ini?
8. Apa komplikasi yang dapat terjadi dan edukasi apa yang sebaiknya diberikan?
9. Kenapa penurunan pendengaran bisa terjadi bilateral? Padahal telinga yang sakit hanya yang sebelah kiri
10. Apa hubungan batuk pilek dengan penyakit yang diderita pasien

LO
1. Otitis eksterna (acute : difus, furunkelosa)
2. Otitis media (supuratif : acute, kronik & serosa)
3. Medikamentosa sampe dosis selengkapnya
FURUNKELOSA : BISUL DIFUS
ETIOLOGI Stafilokokus aureus dan albus Pseudomonas dan e.coli
Menyerang 1/3 CAE Udara panas atau udara lembab, bisa juga karena
Menyerang kelenjar2 sebasea berenang, terlalu sering mengkorek telinga
Menyerang 2/3 CAE
PATOFIS Penyumbatan kel filosebasea karena factor resiko yang Reaksi inflamasi
ada
CLINICAL  Nyeri pada tragus dan auricula, sangat nyeri  Pengeluaran secret yg sedikit (baud an gada
FEATURES karena gada jaringan longgar musin nya)
 Tuli konduktif  Pain
 Ada bisul di sepertiga luar CAE  Kemerahan dan bengkak
 Nyeri saat membuka mulut (saat mengunyah  Perasaan penuh dan penurunan pendengaran
sakit)  Edem di stratum corneum dengan tanda rasa
 Perasaan penuh dan penurunan pendengaran gatal ringan
 Furunkel kalo rupture bisa abses  Inflamasi akut:
Mild = discharge sedikit, tidak berbau,
hipereritem
Moderate = eritema melebar/meluas dg edema
yang menutupi sebagian auricula, nyeri
tekan tragus, eksudat banyak, otalgia
meningkat
Severe = nyeri hebat dan obstruksi pada canal,
limfadenopati, chronic eritem auricula

PX FISIK  Menggunakan otoskop : tdpt furunkel  Edem dan hiperemis


 Bisa saja membrantimfani tidak terlihat  Bisa saja membrantimfani tidak terlihat
 Ada secret
PX PENUNJANG Cone of light masih + Cone of light gabisa dinilai dan dilihat. Ditambah
peradanganya di 2/3 kanal
Kalo gada abses = aspirasi Tampon antibiotic
Swabah = lateralisasi ke telinga sakit Ditambah antibiotic oral amoksisilin 500mg 3 dd 1
Topical = antibiotic (polimicin B 4mg gtt, kalo anak 3tetes
3-4 dd, maksimal penggunaan 10 hari) (atau bacitracin) Ibuprofen 3x400mg dd 1
Antiseptic = asam asetat 2-5%
Kalodinding furunkel tebak bisa diinsisi lalu pasang drain
untuk mengeluarkan nanah
Kalo antibiotic oral flukloksasilin / cefradin 500mg 4 dd 1
Jika alergi diberi eritromisin

Otitis eksterna
Pseudomonas aurigenusa
Lingkungan : berenang (kaporit bisa bikin perubahan ph), udara, ph (lembab dan hangat akan mempermudah untuk tumbuh), serumucus
yang hilang, bahan kimia (air sabun) dapat merubah pH yang seharusnya asam jadi basa, respon eksim, eardrop chloramphenicol, kalau
panas > kulit kering > respon tubuh yang membuat keadaan baik untuk perkembangan bakteri

*Kelenjar serumenosa menghasilkan serum (sebum dan lisozin serta immunoglobulin), kurang gizi juga bisa menyebabkan penurunan prod
serum.
Orang dengan hyperhidrosis

Flora normal : staphylococcus corinebacterium, pseudomonas (normalnya emang ada)

Bakteri akut = mucus putih da nagak kental, otalgia dan subfebris-febris fever, limfadenopati ant tragus bisa ada bisa tidak dan CAE
bengkak

 Akut ada tinitus


 Kronik otalgia nya minim

Tatalaksana umum :
Antibiotik
- Asetic acid 2% 4-6x perhari, gaboleh untuk perforasi mt
- Siprofloksasin bisa untuk perforasi MT
- Hidrocortison 2% ga dibolehin kalo perforasi MT
- Neomisin gaboleh untuk perforasi MT
- Ofloksasin bisa digunakan pada perforasi MT

Edukasi
- 1-2 minggu telinga jangan basah (jangan berenang dulu)
- Jangan sering2 korek telinga dengan tangan dan kuku kotor
- Cara penggunaan anak ditarik ke belakang bawah, dewasa belakang atas
Otitis media supuratif Otitis media non-
supuratif
OMA OMSK Serosa akut Serosa
kronik/mucoid
/ glue ear
etiologi
Factor  Prevalensi di bayi dan  Hygine buruk  Barotrauma (naik  Gejala sisa OMA
resiko anak semakin besar  Imun rendah pesawat, yang tidak sembuh
dan ( system imun dan  Salah terapi antibiotic scubadiving) sempurna
patologi anatomicaly tuba akibat dari OMA  Perbedaan  Perjalanan yg lama
eustachius lebih pendek hidrostatik yang
dan horizontal) membuat transudasi
 ISPA berulang plasma
 Defek kongenital  Terjadi secara
(palatocleft, syndrome tibatiba
down)
 Paparan asap rokok
(terutama perokok pasif)
karna akan menurunkan
fungsi epitel
 Tingkat sosioeco yang
rendah > nutrisi
 Laki2>perempuan
 ASI eksklusif
 Status gizi, missal kaya
orang obesitas
meningkatkan reiko
 Posisi menyusui yang
salah sehingga asi masuk
ke tuba
 Genetic, yg mengkode
tlr-2
Clinical 1. Stase kongesti timfani 1. Benigna
features Aliran darah banyak ke 2. Maligna
tempat infeksi, pasien Bahaya soalnya bisa
terasa penuh dan sakit, bikin komplikasi
timfani kongesti, tanpa Ada tanda
hearing loss’ kolesteatoma
2. Stase eksudasi (metaplasia epitel
Penumpukan eksudat di rupture) ,(primer:
cavum timfani, pasien terbentuk tanpa
merasa rasa sakit dan didahului perforasi
nyeri, ada bulging, namun ada invaginasi
demam dan malaise aja di pars placida,
3. Stase supurasi sekunder: ada perforasi
Kalau timfani tertekan di memT)
maka akan hipoksia lalu Bisa aja karna
nekrosis sehingga kongenital.
perforasi lalu terjadilah Mudah komplikasi
hearing loss persisten. karena kumpulan
Mukosa kongesti yg debris tsb cocok untuk
tadinya seros jadi tempat pertumbuhan
mucopurulent (sblmnya bakteri, ketika ga
gada inf bakteri jadi ada ditangani secara baik
inf bakteri) bs neken tulang2 trs
4. Stase recovery tulangnya nekrosis.
Penyakit mereda dan Komplikasi:
terjadi proses 1. Mastoiditis akut
pemulihan, kalo 2. Paresis nervis
pemulihan buruk akan facialus
timbul mastoiditis 3. Abses ekstradural
5. Stase mastoiditis intradural
Hyperemia dan 4. Meningitis
penebalan pada mastoid
lalu akan tj penumpukan Dibagi berdasar keluar secret
eksudat yang tidak bisa 1. Aktif : terus2an
di drainase (statis). ngeluarain cairan
- Maqbools 2. Pasif: kadang ada
kadang engga
1. Stadium oklusi tuba
Membrane timfani
retraksi, warna belum
hiperemis. Terjadi kalau
ada tekanan negative
karna absorbs dariudara.
2. Stadium hiperemis
(presupurasi), mulai
nyeri. Demam 39
derajat, Disini tanpak
injected appearance.
3. Stadium supurasi
Bewarna kuning dan
lembek karna iskemia
Terasa penuh
Edem yang terus
menerus dan di cavum
timpani terbentuk
purulent, pasien sangat
sakit, nyeri telinga terasa
bgt, kalo bulging bs
miringotomi (dilakukan
untuk mengindari
rupture, kalo
gadilakukan bisa2 ga
nutup lagi). Kalo udah
iskemi akan mulai
rupture
4. Stadium perforasi
5. Stadium resolusi
Ketika terapi baik dan
daya tahan tubuh yg baik
akan resolusi, kalo mT
utuh akan kembali
normal, kalo perforasi
butuh dilakukan
tindakan aplg kalo lebih
dr2 bulan (omsk)
Meninggalkan bbrp
gejala sisa : otitis media
serous

Dewasa: penurunan
pendengaran
Anak2: rewel dan bilang sakit
ditelinga, kalo dah diperforasi
baru bakal diem

Px fisik Otoskopi = akan terlihat sesuai


gambaran stage (oklusi akan
pucat, hiperemis, bulging pada
supuratif, terlihat perforasi dan
otorhea) cone of light tidak
selalu bisa terlihat, tergantung
stadium.
Tes garputala = rinne
(-)penurunan air conduction,
weber (lateralisasi ke telinga
sakit) dan swabach
(memanjang)

Px Banyak IL-13 kalo udah gagal di


penunja treatment antibiotic
ng IL-10 naik (tanda
pneumococcus)
IL-1b (virus)
CT SCAN, MRI,
Oklusi
Hcl efredin 1 sampe 2 tetes, 3
sampe 4 kali perhari. Maksimal
4x pokoknya. Dia gaboleh
diberikan lebih dari 7 hari
<12th 0,5%
>12th 1%
Hiperemis
Amox 3x500 minimal 7 hari
sampe 10 hari
Anak 25 mg/bb/day
Dikasih analgetik dekongestan jg
Supurasi
Antibiotic juga
Miringotomi untuk mencegah
rupture
Perforasi
H2o2 4% diamkan 5 menit, …
Asam asetat 2% 4 tetes…
… (cid nanti minta catetan ini,
maaf khilaf)
Tambahin antibiotic
Resolusi
Kalo masih ada secret antibiotic
bisa dilanjutkan sampe 3
minggu

Anda mungkin juga menyukai