Anda di halaman 1dari 19

OTITIS MEDIA AKUT DAN KRONIK

DANIEL SIHOTANG 1751003


DEVRA SURYAATMADJA J.C 1751017
CHIA SILABAND 1751034
RYANTY VIANICA SIBUEYA 1751099
LEA LESTARY 1751021
PATOFISIOLOGI
Infeksi sekunder (ISPA) Trauma, Benda Asing
BakteriStreptococcus,
Hemophylus, Influenza
Ruptur Gendang Telinga

Invasi Bakteri

Otitis Media

Proses peradangan Peningkatan Tekanan udara Pengobatan tdk Kurangnya


produksi pada telinga tuntas, Informasi
c a i r a n serosa tengah (-) Episode
Kesulitan/sakit Nyeri berulang Kurang
menelan dan Akumulasi cairan pengetahuan
mucus dan serosa Retraksi membran Infeksi berlanjut
mengunyah
timpani sampai ke telinga
Ruptur membran dalam
Resiko pemenuhan timpani Hantaran suara / Erosi pada kanalis
kebutuhan nutrisi Sekret keluar dan udara yg diterima semiserkularis
kurang dari berbau tidak enak menurun
kebutuhan tubuh (otorrhoe)
Vertigo
Ggn Citra Diri
Ggn persepsi
sensori Resiko Injuri
pendengaran

kolesteatom

mastoidektomi

Cemas Nyeri akut


TANDA DAN GEJALA-KRONIK
Telinga berair (otorrhoe) Gangguan pendengaran
 Sekret bersifat purulen (kental, putih) atau  Ini tergantung dari derajat kerusakan tulang-
mukoid (seperti air dan encer) tergantung tulang pendengaran. Biasanya di jumpai tuli
stadium peradangan. Sekret yang mukus konduktif namun dapat pula bersifat
dihasilkan oleh aktivitas kelenjar sekretorik campuran. Pada OMSK tipe maligna biasanya
telinga tengah dan mastoid. Pada OMSK tipe didapat tuli konduktif berat karena putusnya
jinak, cairan yang keluar mukopus yang tidak rantai tulang pendengaran, tetapi sering kali
berbau busuk yang sering kali sebagai reaksi juga kolesteatom bertindak sebagai
iritasi mukosa telinga tengah oleh perforasi penghantar suara sehingga ambang pendengaran
membran timpani dan infeksi. Keluarnya yang didapat harus diinterpretasikan secara hati-
sekret biasanya hilang timbul. Meningkatnya hati. Penurunan fungsi kohlea biasanya terjadi
jumlah sekret dapat disebabkan infeksi perlahan-lahan dengan
saluran nafas atas atau kontaminasi dari liang berulangnya infeksi karena penetrasi toksin
telinga luar setelah mandi atau berenang. melalui jendela bulat (foramen rotundum) atau
fistel labirin tanpa terjadinya labirinitis supuratif.
Bila terjadinya labirinitis supuratif akan terjadi tuli
saraf berat, hantaran tulang dapat
menggambarkan sisa
fungsi kokhlea.
TANDA DAN GEJALA-KRONIK
Otalgia (nyeri telinga) Vertigo
 Nyeri tidak lazim dikeluhkan  Vertigo pada penderita OMSK
penderita OMSK, dan bila ada merupakan gejala yang serius
merupakan suatu tanda yang serius. lainnya. Keluhan vertigo seringkali
Pada OMSK keluhan nyeri dapat merupakan tanda telah terjadinya
karena terbendungnya drainase pus. fistel labirin akibat erosi dinding
Nyeri dapat berarti adanya ancaman labirin oleh kolesteatom. Vertigo yang
komplikasi akibat hambatan timbul biasanya akibat perubahan
pengaliran sekret, tekanan
terpaparnya durameter atau dinding udara yang mendadak atau pada
sinus lateralis, atau ancaman panderita yang sensitif keluhan vertigo
pembentukan abses otak. Nyeri telinga dapat terjadi hanya karena perforasi
mungkin ada tetapi mungkin oleh adanya besar membran timpani yang akan
otitis eksterna sekunder. menyebabkan labirin lebih
Nyeri merupakan tanda berkembang mudah terangsang oleh perbedaan suhu.
komplikasi OMSK seperti Petrositis,
subperiosteal abses atau trombosis sinus
lateralis.
TANDA DAN GEJALA-AKUT
Gejala otitis media akut dapat bervariasi antara lain :
 nyeri telinga (otalgia)
 keluarnya cairan dari telinga
 demamd. kehilangan pendengaran
 tinitus
 membran timpani tampak merah dan menggelembung (Smeltzer &
Bare, 2001: 2051).

Menurut Adams (1997: 96) gejala otitis media akut berupa :


1. Nyeri
2. demam
3. malaise
4. nyeri kepala
5. membran timpani tampak merah dan menonjol
6. abses telinga tengah
7. pada bayi sering kali mudah marah, bangun di tengah malam sambil
menangis dan menarik-narik telinganya.
KOMPLIKASI
Komplikasi akut dan kronik otitis media jarang terjadi tetapi serius dan
bersifat letal. Komplikasi kranial terjadi pada bagian tulang temporal
cranium dan komplikasi intrakranial terjadi ketika infeksi telah
menyebar ke tulang temporal.

Komplikasi ini terjadi pada semua umur, tapi 75%nya terjadi pada dua
decade pertama kehidupan mereka. Dengan alasan yang belum jelas
laki-laki terkena dua kali lebih sering dibandingkan dengan perempuan.
Insiden tertinggi terjadi pada pada masyarakat miskin dan hidup pada
daerah yang terlalu padat, memiliki personal higieniti yang rendah,
kesehatan yang buruk, terjadinya resistensi terhadap infeksi dan
kurangnya pengetahuan atau terbatasnya akses kesehatan. Tidak
mengherankan dua atau tiga komplikasi dapat muncul secara
bersamaan. Istilah komplikasi kronik jika infeksi cranial dan intra cranial
telah menetap lebih dari 8 minggu.
KOMPLIKASI
Jika otitis media tidak ditangani, pada kasus
yang langka dapat menyebabkan beberapa
komplikasi:
• Infeksi yang menyebar ke tulang telinga
• Infeksi yang menyebar ke cairan sekitar otak
dan saraf tulang belakang
• Kehilangan pendengaran permanen
• Pecahnya gendang telinga.
MEDIKASI DAN PENGOBATAN
Kebanyakan kasus otitis media hilang dengan
sendirinya tanpa pengobatan antibiotik, namun
dapat menyebabkan rasa tidak nyaman saat infeksi
berlangsung. Ibuprofen, penurun panas atau
penawar rasa sakit adalah pengobatan umum untuk
mengatasi rasa sakit.
Jika gejala berlangsung lebih dari 3 hari, Anda
mungkin memerlukan antibiotik untuk infeksi
bakteri. Antibiotik tidak bekerja melawan infeksi
yang disebabkan virus.
MEDIKASI DAN PENGOBATAN
Pengobatan di rumah
• Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan
rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi
otitis media:
• Jaga kebersihan telinga
• Jangan biarkan anak mengunyah benda yang
kotor
• Hindari asap dan polusi yang dapat
mempengaruhi tenggorokan
• Berikan imunisasi anak sesuai dengan waktunya.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Otoskopi
• Memberikam informasi
tentang gendang telinga
yang dapat di guanakan
untuk mendiagnosis otitis
media.otitis media akut
ditandai dengan
penonjolan gendang
telinga yang merah pada
pemeriksaan
otoskopi.penanda tulang
dan reflek cahaya
mungkin akan kabur.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan alat
pneumonic
• dengan otoskop fotosop
pneumatic untuk lebih
lanjut dalam pemeriksaan
otitis media.dengan
menekan balon berisi
udara yang di hubungkan
ke otoskop, bolus kecil
udara dapat di injeksikan
ke dalam telinga luar.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Timpanogram
• Suati pemeriksaan yang
mencangkup pemasangan
sonde kecil di telinga luar
dan pengukuran gerakkan
membrane rimpani (
gendang telinga ).setelah
ada nya tonus yang
terfiksasi, juga dapat
mengevaluasi mobilitas
memnbrane timpani.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan audiologi
• Memperlihatkan
deficit pendengaran,
yang merupakan
indikasi
PENYEBAB
Bakteri
• Bakteri piogenik merupakan penyebab OMA yang
tersering. Tiga jenis bakteri penyebab otitis media
tersering adalah Streptococcus pneumoniae (40%),
diikuti oleh Haemophilus influenzae (25-30%) dan
Moraxella catarhalis (10-15%). Kira-kira 5% kasus
dijumpai patogen-patogen yang lain seperti
Streptococcus pyogenes (group A betahemolytic),
Staphylococcus aureus, dan organisme gram negatif.
Staphylococcus aureus dan organisme gram negatif
banyak ditemukan pada anak dan neonatus yang
menjalani rawat inap di rumah sakit. Haemophilus
influenzae sering dijumpai pada anak balita.
PENYEBAB-AKUT
Virus
• Virus juga merupakan penyebab OMA. Virus yang
paling sering dijumpai pada anak-anak, yaitu
respiratory syncytial virus (RSV), influenza virus,
atau adenovirus (sebanyak 30-40%). Kira-kira 10-
15% dijumpai parainfluenza virus, rhinovirus atau
enterovirus. Virus akan membawa dampak buruk
terhadap fungsi tuba Eustachius, menganggu
fungsi imun lokal, meningkatkan adhesi bakteri,
menurunkan efisiensi obat antimikroba dengan
menganggu mekanisme farmakokinetiknya.
PENYEBAB-AKUT
Faktor lainnya :
• Paparan asap rokok
• Kebiasaan minum susu dari botol sambil
berbaring
• Anak yang sehari-hari dititipkan di tempat
penitipan anak
PENYEBAB-KRONIK
Terjadi OMK hampir selalu dimulai dengan otitis media
berulang pada anak, jarang dimulai setelah dewasa. Faktor
infeksi biasanya berasal dari nasofaring (adenoiditis, tonsillitis,
rhinitis, sinusitis), mencapai telinga tengah melalui tuba
Eustachius. Fungsi tuba Eustachius yang abnormal merupakan
faktor predisposisi yang dijumpai pada anak dengan cleft
palate dan down syndrome.
Faktor Host yang berkaitan dengan insiden OMSK yang relatif
tinggi adalah defisiensi imun sistemik. Kelainan humoral
(seperti hipogammaglobulinemia) dan cell-mediated (seperti
infeksi HIV, sindrom kemalasan leukosit) dapat bermanifestasi
sebagai sekresi telinga kronis (Nursiah, 2003)
PENCEGAHAN
Pencegahan merujuk pada mengendalikan atau
menghilangkan faktor risiko, antara lain:
Jauhkan anak dari lingkungan penuh asap atau
rokok.
Lengkapi vaksinasi.
Jaga cara memberi makan anak.Berikan ASI
eksklusif.
Hindari paparan dengan pengidap otitis media.
Kapan Harus ke Dokter
ASUHAN KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai