Anda di halaman 1dari 9

19.

4 Telinga sakit
laki-laki 35 tahun. KU : telinga kiri sakit, gatal . Onset : 3 hari yang
lalu. KT : telinga gatal, kurang dengar dan berdenging. Kronologis :
mengorek telinga dengan cotton bud saat telinganya gatal.
Pemeriksaan :
Fisik : telinga kanan (-) kelainan, telinga kiri nyeri tragus (+).
otoskopi : canalis auditorius eksternus (CAE) tampak sempit
dengan dinding CAE yang hiperemis, membran timpani utuh
(tidak perforasi).
garputala : rhinne + weber lateralisasi ke kiri , swabach
memanjang
1. Klarifikasi kata sulit
a. canalis auditorius eksterna : saluran pada telinga luar yang terdiri
dari 1/3 lateral pars kartilago dan 2/3 medial pars oseus dan
berfungsi melanjutkan gelombang suara.

normal

perforasi

b. perforasi : terbentuknya suatu lubang adanya perforasi


menandakan peradangan pada telinga tengah (otitis media)
pada skenario : tidak terdapat perforasi
2. Identifikasi masalah
1) mengapa pasien mengeluh telinga kiri sakit dan gatal sejak 3
hari yang lalu?
2) Mengapa pasien juga mengeluhkan kurang dengar dan telinga
berdenging?
3) Bagaimaa mekanisme pembersihan telinga secara fisiologis?

4) Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik, otoskop dan


garputala
5) Apa yang terjadi pada pasien (working diagnosis) dan apa
penyebabnya?
6) Bagaimana membersihkan kotoran telinga yang benar?
3. analisis masalah
1) telinga kiri sakit (otalgia) dan gatal sejak 3 hari yang
lalu
curiga : peradangan pada telinga luar karena :
nyeri telinga disertai rasa gatal
CAE menyempit
Nyeri tekan tragus
Membran timpani intak (tidak perforasi)
Mekanisme otalgia akibat peradangan telinga luar
1/3 depan CAE mengandung kelenjar sebasea untuk menghasilkan
serumen dan dikelilingi oleh rambut halus yang menyangkutkan
partikel asing yang masuk membentuk kotoran telinga
kebiasaan mengorek telinga dengan cotton bud menyebabkan
kotoran telinga tsb terdorong masuk lebih dalam ke arah gendang
telinga dan menumpuk padahal saluran telinga mempunyai
mekanisme pembersihan sendiri karena kebiasaan ini menyebabkan
mekanisme pembersihan telinga terganggu (lapisan protektif <<)
penumpukan sel kulit mati, kotoran dan serumen menyebabkan
penimbunan air ketika mandi di perparah dengan anatomis telinga
luar yang berlekuk-lekuk kelembaban telinga meningkat (pH
>>) menciptakan suasana yang hangat, lembap di CAE untuk
media pertumbuhan mikroorganisme infeksi inflamasi
pengeluaran mediator inflamasi gatal menggaruk-garuk telinga
iritasi edema epitel skuamosa kulit liang telinga menekan
ujung saraf dolor nyeri pada telinga
otalgia semakin berat karena Kulit MEMILIKI
BANYAK SARAF terutama 1/3 depan CAE
memiliki saraf yang berhubungan dengan
auricula kulit telinga peka nyeri
nyeri
pada
telinga
juga
dapat
disebabkan
pengeluaran
mediator
(prostaglandin
dan
bradikinin)

merangsang nosiseptor hipotalamus


medula oblongata korteks serebri persepsi nyeri
2) kurang mendengar dan telinga berdenging
mekanisme kurang mendengar dan berdenging
CAE akan menghantarkan gelombang suara ke membran timpan
(telinga tengah) tetapi karena CAE menyempit, Edema epittel
kulit liang telinga, kumpulan kotoran telinga dan sel kulit mati
2

menyumbat(obstruksi) hantaran gelombang suara melalui lumen


kanalis ke teinga tengah :
gelombang suara tidak maksimal menggetarkan
membran timpani kurang pendengaran (tuli
konduktif) .
gelombang suara tertahan di dalam serumen (kotoran
telinga yang menumpuk) dan terjadi turbulensi (arus
bolak-balik yang meyebabkan gangguan konduksi ke
membran timpani) berdenging
3) MEKANISME PEMBERSIHAN TELINGA (FISIOLOGIS)
melalui pembentukan serumen dan gerakan silia
Zat asing (MO, kapas dari cotton bud) masuk telinga akan
mengeluarkan serumen untuk membungkus zat asing
tersebut Sifat lengket pada serumen berfungsi untuk
melindungi kulit sensitif dari masukkan kotoran, kulit mati,
Sifat asam (pH=6) serumen dan enzim lisozim berfungsi
sebagai anti bakteri. Dan sifat licin serumen berfungsi untuk
mencegah bintik kering serta anti rasa gatal
Mempunyai silia-silia(rambut) yang memperangkap zat asing
yang masuk
Serumen (kotoran telinga) yang membungkus zat asing tsb
mengering dan rontok menjadi serpih-serpihan di keluarkan
melalui gerakan mengunyah
dan menelan makanan keluar
melalui lubang telinga *ada sebagian yang menguap oleh panas
4) Interpretasi pemeriksaan
a. Telinga kiri : nyeri tekan tragus
Indikasi
:
adanya
peradangan pada telinga
luar
Menekan
tragus
(kulit
pada
auricular
bersambungan dengan 1/3
CAE) nyeri dihantarkan
hingga
difus
kebagian
yang meradang
*kulit dan kartilago : peka nyeri
b. Otoskopi : canalis auditorius eksternus (CAE) tampak sempit
dengan dinding CAE hiperemis, membran timpani utuh (tidak
perforasi).
CAE menyempit karena
inflamasi sehingga epitel kulit liang telinga menjadi edema
atau membengkak *kalau sempit karena edema otitis
eksterna akut, kalau sempit karena terbentuknya jaringan
parut otitits eksterna kronik

inflamasi gatal dan menggaruk iritasi terbentuk


jaringan sikatriks (parut) menyebabkan liang telinga menjadi
sempit
penumpukan serumen, kotoran dan sel kulit mati (debris)
dinding CAE hiperemis disebabkan saat inflamasi terjadi vasodilatasi
pembuluh darah (untuk menghantarkan suplai nutrisi ke sel-sel
inflamasi (sel leukosit PMN))
membran timpani utuh : infeksi belum menyebar masuk ke
telinga tengah
c. garputala
Rinne
Weber
Swabach
Hantaran
udara- Hantaran
tulang Hantaran
tulang
tulang pada telinga anatar kedua telinga antara
telinga
penderita
penderita
penderita
dengan
pemriksa
N : Rinne +
N
:
tidak
ada N : sama dengan
lateralisasi
pemeriksa
Tuli konduktif : Rinne Tuli
konduktif
: Tuli
konduktif
:
lebih
keras
di memanjang
telinga yang sakit
Tuli sensorineural : Tuli sensorineural : Tuli sensorineural :
Rinne +
lebih
keras
pada memendek
telinga sehat
Tuli konduktif :gangguan hambatan suara akibat kelainan di teinga
luar atau di telinga tengah.
INTERPRETASI PEMERIKSAAN FISIK : TULI KONDUKTIF PADA
TELINGA KIRI
a. Rinne + : garpu tala di getarkan dan di letakkan di prosessus
mastoid tidak terdengar lalu di pindahkan ke depan telinga
+ masih terdengar oleh penderita
*Rinne + seharusnya hanya pada telinga normal atau tuli
sensorineural tetapi bila intensitas bunyi < 30 dB (decibel) pada tuli
konduktif rinne bisa masih +
b. weber lateralisasi ke kiri (telinga yang sakit) : garpu tala
digetarkan dan di letakkan di garis tengah kepala (vertex)
bunyi garpu tala lebih keras pada telinga yang sakit
c. swabach memanjang : garpu tala di getarkan diletakkan
diprosesus mastoideus penderita sampai tidak terdengar
bunyi pindahkan ke prosessus mastoideus pemeriksa
pemeriksa tidak mendengar recheck garpu tala di
getarkan dan di letakkan di prosessus mastoideus pemeriksa
sampai bunyi tidak terdengar pindahkan ke prosesus
mastoideus penderita penderita masih mendengar
swabach memanjang
5) WD dan etiologi
etiologi : Mikroorganisme (virus, bakteri, jamur)

working diagnosis : peradangan pada telinga luar (otitis


eksterna difus) dengan Dasar diagnosis:
ANAMNESIS :
sakit pada telinga kiri
Rasa gatal yang terjadi mendahului nyeri telinga
Riwayat kebiasaan: suka membersihkan telinga setiap hari
dengan cotton bud
Kurang pendengaran dan berdenging : tuli konduktif telinga kiri
akibat sumbatan di liang telinga luar
PEMERIKSAAN
FISIK (PALPASI )Telinga kiri nyeri tekan tragus (+)
Otoskop : CAE sempit, hiperemis (+), Membran timpani masih
intak
Garputala : Rinne +, weber lateralisasi ke kiri, swabach
memanjang
Gejala dan tanda
Tekanan
tragus

Otitis eksterna

pada Nyeri

Otitis media
Tidak nyeri

Limfadenopati

Sering

Tidak ada

CAE

Edema,
sempit

Membran timpani

Normal (intak)

Cairan di belakang
membran timpani ,
perforasi

Gangguan
pendengaran

Normal/menurun

Pasti menurun

hiperemis, Normal

6) Membersihkan telinga yang benar

a. memasukkan minyak ke dalam telinga selama 15-30


menit, lalu gunakan at-home irrigation kit (alat
penyedot)
untuk
membersihkannya.
Cara
ini
direkomendasikan
oleh
American
Academy
of
Otolaryngology bagian Head & Neck Surgery
b. Penggunaan cotton bud, hanya untuk pada bagian daun
telinga (luar) saja dengan cara mengusap perlahan
c. cairan serumen olitik (cairan untuk melarutkan
serumen) ke dalam liang telinga. Anda dapat
5

menggunakan baby oil, mineral oil, glycerin, tetes


telinga berbahanperoxida, hydrogen peroxide dan
larutan garam
d. ke dokter spesialis THT serumen diangkat dengan alat
khusus yang biasanya dimiliki oleh dokter, seperti
sendok serumen, forsep, atau alat penghisap
4. hipotesis
adanya hubungan kebiasaan mengorek telinga dengan
keluhan yang di alami pasien
pasien mengalami peradangan telinga luar akibat obstruksi
oleh serumen (kumpulan sekret, sel kulit mati, partikel
asing/MO)

Objektif skenario :
1. anatomi dan fisiologi pendengaran
2. patogenesis infeksi telinga
3. patofisiologi gangguan pendengaran pada infeksi telinga
4. pemeriksaan penunjang
5. tatalaksana kasus
6. komplikasi yang terjadi pada kasus tersebut

KESIMPULAN

Otitis eksterna merupakan peradangan liang telinga akut


maupun kronis yang disebabkan infeksi bakteri, jamur, dan virus.
Faktor yang mempermudah radang telinga luar ialah perubahan pH
di liang telinga menjadi basa, keadaan udara yang lembab dan
hangat, serta faktor predisposisi yaitu trauma

ringan ketika

mengorek telinga.
Otitis ekterna difusa mengenai kulit liang telinga bagian dua
pertiga dalam. Tampak kulit liang telinga hiperemis dan edema yang
tidak jelas batasannya. Bakteri penyebabnya yang tersering adalah
Pseudomonas.
Gejala otitis eksterna difusa adalah nyeri tekan tragus, liang telinga
sangat sempit, kadang kelenjar getah bening regional dapat
membesar, dan tedapat nyeri tekan.
Pengobatannya
degan
membersihkan

liang

telinga,

memasukkan tampon yang mengandung antibiotika ke liang telinga


supaya terdapat kontak yang baik dengan kulit yang meradang.
Kadang diperlukan pula obat antibiotika sistemik.

Trauma

mengorek

Mekanisme pembersihan t
berkurangnya lapisan
protektif yang
menimbulkan edema epitel
skuamosa elinga
terganggu cotton bud
mendorong masuk sel-sel

Diperparah :
Anatomis CAE yang
berkelok-kelok
berkurangnya
lapisan protektif
yang menimbulkan
edema epitel
Saluran

telinga

telinga
dengan
cotton
bud

bisa

membersihkan dirinya sendiri

dengan cara membuangsel-sel kulit yang mati dari gendang


telinga melalui saluran telinga. Membersihkan saluran telinga
dengan cotton bud (kapas pembersih) bisa mengganggu
mekanisme pembersihan ini dan bisa mendorong sel-sel
kulit yangmati ke arah gendang telinga sehingga kotoran
menumpuk disana.
Penimbunan sel-sel kulit yang mati dan serumen akan
menyebabkan penimbunan air yang masuk ke dalam saluran
ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah dan lembut pada
saluran telinga lebih mudah terinfeksi oleh bakteriatau
jamur.
Mengenai 2/3 telinga luar (karena tidak terbentuk furunkel (bisul)
dengan tanda khas dari radang 2/3 telinga (otitis eksterna difus)
adalah nyeri tekan tragus
Perlindungan liang telinga dari infeksi dengan membuat lapisan
pelindung berupa serumen, yang menghasilkan suasana asam dan
kaya
akan
lisosim.
Ketika
produksi
serumen
berkurang
menghasilkan pertumbuhan bakteri, yang dapat menyebabkan
retensi cairan dan debris yang berlebihan, menjadikan lingkungan
yang ideal untuk tumbuhnya bakteri. Hal ini dapat terjadi bila liang
telinga sering terpapar oleh air seperti pada perenang dan
penyelam. Trauma lokal oleh benda asing pada telinga dapat
menyebabkan infeksi di dalam liang telinga. Infeksi menjadi nyata,
8

terjadi maserasi dan inflamasi lokal, yang menyebabkan timbulnya


gejala penyakit.
Secara alami, sel-sel kulit yang mati, termasuk serumen, akan
dibersihkan dan dikeluarkan dari gendang telinga melalui liang
telinga. Cotton bud (pembersih kapas telinga) dapat mengganggu
mekanisme pembersihan tersebut sehingga sel-sel kulit mati dan
serumen akan menumpuk di sekitar gendang telinga. Masalah ini
juga diperberat oleh adanya susunan anatomis berupa lekukan pada
liang telinga.
Keadaan diatas dapat menimbulkan timbunan air yang masuk ke
dalam liang telinga ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah,
lembab, hangat, dan gelap pada liang telinga merupakan tempat
yang baik bagi pertumbuhan bakteri dan jamur.
Adanya faktor predisposisi otitis eksterna dapat menyebabkan
berkurangnya lapisan protektif yang menimbulkan edema epitel
skuamosa. Keadaan ini menimbulkan trauma lokal yang
memudahkan bakteri masuk melalui kulit, terjadi inflamasi dan
cairan eksudat. Rasa gatal memicu terjadinya iritasi, berikutnya
infeksi lalu terjadi pembengkakan dan akhirnya menimbulkan rasa
nyeri.
Proses infeksi menyebabkan peningkatan suhu lalu menimbulkan
perubahan rasa nyaman dalam telinga. Selain itu, proses infeksi
akan mengeluarkan cairan / nanah yang bisa menumpuk dalam
liang telinga (meatus akustikus eksterna) sehingga hantaran suara
akan terhalang dan terjadilah penurunan pendengaran.
Bakteri patogen yang sering menyebabkan otitis eksterna
yaitu Pseudomonas (41%),Streptokokus (22%), Stafilokokus
aureus (15%) dan Bakteroides (11%) (Oghalai, 2003).
Infeksi pada liang telinga luar dapat menyebar ke pinna,
periaurikuler dan tulang temporal.

Otalgia pada otitis eksterna disebabkan :


Kulit liang telinga luar beralaskan periostium & perikondrium
bukan bantalan jaringan lemak sehingga memudahkan cedera atau
trauma. Selain itu, edema dermis akan menekan serabut saraf yang
mengakibatkan rasa sakit yang hebat.
Kulit dan tulang rawan pada 1/3 luar liang telinga luar
bersambung dengan kulit dan tulang rawan daun telinga sehingga
gerakan sedikit saja pada daun telinga akan dihantarkan ke kulit
dan tulang rawan liang telinga luar sehingga mengakibatkan rasa
sakit yang hebat pada penderita otitis eksterna.

Anda mungkin juga menyukai