OLGA ADHITYA
406162032
KEPANITERAAN ILMU THT
RSUD CIAWI
PERIODE 24 APRIL 2 JUNI 2017
ANATOMI TELINGA
FISIOLOGI PENDENGARAN
MIKROTIA
Faktor Makanan
Stress
Kurang Gizi pada saat kehamilan
Menghindari pemberian / penggunaan obat -
obatan / zat kimia
Genetik bisa menjadi salah satu faktor penyebab
mikrotia tapi belum pernah diketahui bagaimana
genetik bisa mempengaruhi / menjadi faktor
penyebab Mikrotia.
Derajat I: jika telinga luar terlihat normal tetapi
sedikit lebih kecil. Tidak diperlukan prosedur
operasi untuk kelainandaun telinga ini.
Derajat II: jika terdapat defisiensi struktur telinga
seperti tidak terbentuknya lobus, heliks atau
konka. Ada beberapa struktur normal telinga
yang hilang. Namun masih terdapat lobulus dan
sedikit bagian dari heliks dan anti heliks.
Derajat III: terlihat seperti bentuk kacang
tanpa struktur telinga atau anotia.Kelainan ini
membutuhkan proses operasirekonstruksi dua
tahap atau lebih.
Prognosis
Sekitar 90% anak dengan mikrotia akan mempunyai
pendengaran yang normal. Karena adanya atresia pada
telinga yang terkena, anak-anak ini akan terbiasa
dengan pendengaran yang mono aural (tidak stereo).
Sebaiknya orangtua berbicara dengan gurunya untuk
menempatkan anak di kelas sesuai dengan sisi telinga
yang sehat agar anak bisa mengikuti pelajaran dengan
baik.Pada kasus bilateral (pada kedua telinga)
umumnya juga tidak terjadi gangguan pendengaran.
Hanya saja anak-anak perlu dibantu untuk dipasang
dengan alat bantu dengar konduksi tulang (BAHA =
Bone Anchor Hearing Aid). Hal ini diperlukan agar tidak
terjadi gangguan perkembangan bicara pada anak.
Lebih jauh lagi agar proses belajar anak tidak
terganggu.
FISTULA PREAURIKULAR