MICROTIA BIL
2. Etiologi
Saat ini tidak ada gen spesifik yang diidentifikasi menyebabkan
kondisi ini. Beberapa obat telah dikaitkan dengan mikrotia, tapi ini
sulit dibuktikan. Satu hipotesis adalah bahwa pembuluh darah kecil
(arteri stapedial) melenyapkan atau berdarah di dekat telinga yang
sedang berkembang, menyebabkan penurunan aliran sel penting dalam
perkembangan telinga.
Ukuran, posisi aurikula, serta lekuknya penting dalam evaluasi
keberhasilan rekonstruksi aurikula. Rangka telinga dibentuk dari
tandur iga, yang disesuaikan dengan tinggi telinga sisi normal (Sa-sba)
dan lebar telinga (Pra-pa). Aurikuloplasti tahap pertama, yaitu
membentuk rangka telinga dan menanamnya pada daerah subkutis
telinga. Tahap kedua setelah 12 minggu, dilakukan elevasi rangka
telinga.
3. Manifestasi Klinis
Ada tiga kategori penting yang memudahkan menilai kelainan daun
telinga dengan cepat. Departemen THT FKUI/RSCM menggunakan
kriteria menurut Aguilar dan Jahrsdoerfer,1 yaitu:
a. Derajat I: jika telinga luar terlihat normal tetapi sedikit lebih kecil.
Tidak diperlukan prosedur operasi untuk kelainandaun telinga ini.
Telinga berbentuk lebih kecil dari telinga normal. Semua struktur
telinga luar ada pada grade I ini, yaitu kita bisa melihat adanya
lobule, helix dan anti helix. Grade I ini dapat disertai dengan atau
tanpa lubang telinga luar (external auditory canal).
b. Derajat II: jika terdapat defisiensi struktur telinga seperti tidak
terbentuknya skapa, lobul, heliks atau konka. Ada beberapa
struktur normal telinga yang hilang. Namun masih terdapat lobule
dan sedikit bagian dari helix dan anti helix.
Gambar
1. :.Rotasi
Pemasangan
dari dari kerangka
lobulus telingayang
telinga teknik salah
Brent tahap 1. A:
posisi Tanda preoperative
menjadi menandakan
posisi yang
lokasi yang diinginka dari kerangka (garis lurus) dan pelebaran dari pembedahan yang diperlukan (garis
putus-putus). B: Pemasangan dari kerangka kartilago. C: Tampilan setelah tahap pertama. Kateter
benar.
suction digunakan untuk menghisap kulit ke dalam jaringan interstisial dari kerangka.
A B C
Gambar 8. Elevasi dari kerangka dan
skin graft menjadi sulkus. Teknik
Brent tahap 3. A: Insisi dibuat
dibelakang telinga. B: Kulit kepala
retroaurikuler dimajukan ke sulkus
jadi graft akhir tidak akan terlihat.
C: Graft yang tebal pada permukaan
medial yang tidak tersembunya dari
aurikel.
D
C
A B C
2. Rekonstruksi Alloplastik
Sejumlah material telah pernah digunakan untuk membuat
kerangka aurikuler. Sekarang ini, bahan yang paling sering digunakan
adalah silastik atau cetakan polietilen yang bisa menyerap. Kerangka
alloplastik memiliki resiko yang lebih tinggi untuk erosi dan eksposur
dibandingkan dengan autogenus. Faktor yang berkontribusi terhadap
tingginya resiko ekstrusi adalah jaringan luka, kulit yang terlalu tipis,
tekanan pada implan, trauma dan infeksi. Walaupun begitu, dengan
penutupan jaringan lunak yang adekuat, seperti flap temporoparietal
fasial, kerangka alloplastik dapat digunakan dengan sukses. Banyak
penulis merasa bahwa rekonstruksi alloplastik merupakan pilihan
kedua setelah kartilago tulang rusuk. (2,4)
3. Rekonstruksi Prostetik
Sebuah alternatif untuk operasi rekonstruksi telinga adalah dengan
menggunakan prostetik aurikuler. Pada beberapa pasien, ini
merupakan alternatif yang tepat. Prostetik aurikuler digunakan untuk
menghindarkan semua operasi telinga dalam. Pasien dengan ciri-ciri
dibawah ini sebaiknya di pikirkan untuk prostetik aurikuler:(3,5)
Kehilangan aurikel yang banyak setelah pengangkatan kanker
Tidak adanya telinga ½ bagian di bawah
Buruknya kualitas dari jaringan lokal
Pasien dengan resiko tinggi untuk anastesi umum
Pasien yang sulit diatur
Tindakan penyelamatan setelah rekonsruksi yang gagal.
Implan titanium dari gabungan tulang merupakan yang pertama
ditanamkan pada tulang mastoid. Setelah implant telah sembuh secara
sempurna, dibuatlah prostetik silicon aurikuler yang sesuai dengan
telinga yang lain. Gabungan titanium ditonjolkan melalui tempelan
kulit ke prostetik dengan mekanisme tertentu. Lem tidak diperlukan.
Prostetik bisa di keluarkan dengan mudah dan area tersebut dapat
dibersihkan.(4)
Alloplastic Rekonstruksi
Silicone:
a. Good initial result
b. Poor long term result secondary to implant exposure
c. Minor trauma can cause implant failure
Medpor:
Good short term (2 years) result in combination of temporoparietal
fascia flap
Prosthetic Rekonstruksi
integrated anchoring device: approved extraoral use by FDA in
1995
Indication:(5)
Failed autogenous reconstruction
Sever soft tissue/skeletal hypoplasia
Low or unfavorable hairline
Acquired total or subtotal auricular defect, usually in adults
Prosthesis changes every 2 to 5 years
Meticulous hygiene at skin/implant interface
Preclude future autogenous reconstruction
DAFTAR PUSTAKA