Anda di halaman 1dari 18

Tugas Mata Kuliah Bedah Mulut IV

Perbandingan V-Y Pushback Technique danFurlow Technique


DalamPerbaikan Cleft Palate

DisusunOleh :

KELOMPOK 1B

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2011

1
Dimaz Aryo Nugroho B 08/265041/KG/08283
AnissyaNuryana 08/265056/KG/08284
Aisha Qisthia 08/265058/KG/08285
Rizka Pramesti 08/265107/KG/08291
Galih Mustikaning P. 08/265124/KG/08293
Sri Arini 08/265226/KG/08297
Pita Sariningsih 08/265294/KG/08299
Yuvita Finishia 08/265317/KG/08301
Deozola Revici Roendri 08/265422/KG/8303
Yuan Ardila 08/265548/KG/8305
Shabrina 08/265744/KG/8307
Maria Angela Astrid 08/265968/KG/8309
Irene Cynthiaulli 08/265922/KG/8311
Putri Kartikasari 08/266011/KG/8315
Allen Awinda 08/266047/KG/8317
Tutut Prabantari 08/267781/KG/8319
Novita Setya Sandy 08/267796/KG/8321
Anrizandy Narwidina 08/267800/KG/8323
Fania Chairunisa 08/267809/KG/8325
Dian anggraeni 08/267830/KG/8327
Nuning Wahyu Utami 08/267845/KG/8329

2
ABSTRAK

Celahpalatumadalahcelahpadapalatum yang
terjadiakibatkegagalanpenyatuanpalatum yang mempengaruhibaikjaringanlunak,
komponentulangbagianatas, alveolar ridge sertapalatum durum
danpalatummolle.Kelainan cleft palate (celah langit-langit) dapat diperbaiki dengan
melakukan pembedahan. Pemilihan teknik bedah dipengaruhi oleh lebar celah dan
tipe celah. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai teknik yang digunakan
dalam pembedahan cleft soft palate yaitu V-Y pushback technique dan furlow
technique. Masing-masing teknik memiliki kekurangan dan kelebihan. Pada teknik V-
Y pushback technique, dibentuk dua flap posterior dan satu flap anterior.
Keuntunganteknik V-Y pushback yaituteknikinidapatdigunakanpadaoperasi cleft
palate dengan area yang cukupluasdanmelibatkanpalatumkerassedangkanfurlow
technique (teknik Z-plasty) hanyadapatdigunakanpadaoperasi cleft palate dengan area
yang
relatifsempitdanhanyamelibatkanpalatumlunak.Berdasarkanpemaparankelebihandank
ekuranganduateknikoperasitersebut, makakesimpulannyaadalahfurlow
techniquelebihbaikdibandingkanV-Y pushback techniquedalamoperasiperbaikancelah
yang melibatkanpalatumlunak.

Kata kunci: palatoplasty, celahpalatumlunak, V-Y pushback technique, furlow


technique

3
PENDAHULUAN

Kelainan kongenital berupa celah palatum telah diketahui sejak lama. Pada beberapa
kasus, celah ini terjadi setiap delapan ratus kelahiran dan kira-kira seperempatnya merupakan
celah palatum bilateral. Dasar penyebab terjadinya celah langit-langit adalah heterogen dan
multifaktorial. Kelainan ini diduga terjadi akibat infeksi virus yang diderita ibu pada
kehamilan trimester 1, penyakit turunan yang diwariskan secara autosomal resesif,
autosomal dominan, dan x-linked. Pada semua orangtua, resiko terjadinya kelainan ini
adalah 1 dari 700. Sebanyak 30 % dari celah

langit-langit timbul bersamaan dengan suatu sindrom. Sebagian kecil dari zat teratogen
seperti fenitoin, retinoid, dan kokain dapat menebabkan ce;ah langit-langit.

Celah palatum terbagi atas celah palatum komplet dan inkomplet serta celah palatum
unilateral dan bilateral. Terdapat banyak klasifikasi untuk celah palatum, klasifikasi yang
paling sederhana dilakukan oleh Veau yang membagi dalam empat grup, yaitu celah palatum
lunak sampai ke uvula, celah palatum lunak dan keras di belakang foramen insisivum, celah
palatum lunak dan keras yang mengenai alveolus dan bibir pada satu sisi, dan celah palatum
lunak dan keras yang mengenai alveolus dan bibir pada kedua sisi.

Kelainan cleft palate (celah langit-langit) dapat diperbaiki dengan melakukan


pembedahan. Tujuan utama pembedahan adalah untuk menghasilkan fungsi palatum yang
normal sehingga terbentuk kemampuan bicara yang normal. Kelainan cleft palate dapat
disertai oleh malnutrisi, maloklusi gigi, defisiensi pertumbuhan gigi, malfungsi tuba
eustakius, tuli dan obstruksi jalan nafas. Gangguan yang ditimbulkan oleh kelainan ini berupa
kesulitan berbicara, makan dan mendengar dan mungkin mengalami gangguan persepsi
pengecapan serta penghidu.

Pembedahan idealnya dilakukan saat pasien berusia antara 12 dan 18 bulan agar
kemampuan berbicara dapat berkembang secara normal. Apabila pembedahan dilakukan
setelah anak mulai belajar berbicara, maka nada suara tekak yang terbentuk akibat deformasi
dapat menjadi kebiasaan dan menetap setelah pembedahan palatum. Salah satu teknik yang
digunakan dalam pembedahan cleft soft palate yaitu V-Y pushback technique dan furlow
technique.

4
PEMBAHASAN

A. ETIOLOGI
Etiologi celah palatum ini sebenarnya banyak, tapi ada dua faktor penting yang paling
berperan, yaitu:

1. Faktor herediter
Terjadinya celah palatum sebagian besar karena faktor keturunan. Biasanya salah satu
dari pihak orangtuanya baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak. Herediter merupakan
dasar genetik untuk terjadinya celah oral yang signifikan, tetapi tidak dapat dipastikan
sepenuhnya. Faktor ini terbukti berpengaruh sebesar 25% sampai 30% sebagai penyebab
celah oral diseluruh dunia. Menurut Fogh Andersen kurang dari 20% dari kasus celah
palatum diturunkan secara faktor genetik. Bathia juga melaporkan bahwa penyebab yang
paling mungkin disebabkan oleh mutilasi satu gen yang menghasilkan efek yang besar.
Tetapi dapat disebabkan oleh beberapa gen yang masing-masing menghasilkan pengaruh
yang kecil tetapi bersama-sama menimbulkan kondisi patologis. Bixler, yang terakhir
mengembangkan konsep, menyatakan ada dua bentuk celah. Bentuk umum disebabkan oleh
faktor herediter dimana ada beberapa gen yang berbeda bekerja bersama-sama. Dengan kata
lain, bila total gen cenderung berada pada level yang minimal maka celah tidak terjadi.
Bentuk lain bersifat monogenik atau sindroma yang biasanya berhubungan dengan
anomali-anomali kongenital. Dasar dari terjadinya celah palatum adalah karena gagalnya
mesoderm berproliferasi melintasi garis fusi, yaitu sesudah tepi dari komponen-komponen
berhubungan. Dan bisa juga terjadi karena adanya atrofi daripada ikatan-ikatan epitel yang
melintasi daerah celah dan tidak adanya pertumbuhan otot pada daerah tersebut, sebagai
adanya tanda hipoplasia mesoderm.
Ditemukan teori-teori yang menyatakan bahwa terjadinya celah karena hal-hal
berikut:
1. Kesalahan dalam masa peralihan dalam suplai darah pada masa embrio, juga bertambahnya
umur si ibu yang dapat memberikan ketidakkebalan embrio terhadap terjadinya celah.
2. Adanya abnormalitas dari kromosom yang menyebabkan terjadinya malformasi kongenital
yang multipel.

5
3. Adanya tripel sindrom termasuk juga celah di sekitar rongga mulut yang selalu diikuti oleh
anomali kongenital lain.

2. Faktor lingkungan
Faktor-faktor yang berperan pada waktu persatuan bibir dan palatum yaitu:

a. Defisiensi nutrisi
Pada masa kehamilan, nutrisi yang kurang merupakan salah satu hal yang dapat
menyebabkan terjadinya celah palatum. Percobaan-percobaan yang dilakukan terhadap
binatang seperti pemberian vitamin A secara berlebihan ataupun kurang yang hasilnya
menimbulkan celah pada anak-anak tikus yang lahir. Begitu juga pada defisiensi vitamin
Riboflavin yang diberikan pada tikus yang hamil dan hasilnya juga adanya celah dengan
persentase yang tinggi. Defisiensi vitamin B kompleks yang dibutuhkan untuk beberapa
enzim yang vital dalam tubuh dan keadaan ini dapat memacu terjadinya celah palatum.

b. Stres
Strean dan Peer melaporkan bahwa psikologis, emosi dan stres merupakan faktor yang
signifikan terhadap terjadinya celah palatum. Stres yang timbul menyebabkan fungsi korteks
adrenal terangsang untuk melepaskan sekresi hidrokortison dan jika hal ini sering terjadi
dalam trimester pertama kehamilan akan dapat menjurus kepada terjadinya suatu malformasi.

c. Zat kimia
Pemberian aspirin, kortison dan insulin, dan obat-obatan yang diketahui dapat menyebabkan
congenital abnormality dan facial cleft seperti thalidomide, phenytoin, antibiotika,
transqualizer, obat untuk aborsi dan obat untuk infeksi virus, serta penggunaan kafein dan
injeksi steroid, karena penggunaan obat-obatan ini akan melalui palsenta sehingga
menghambat pertumbuhan janin.

d. Mekanik
Obstruksi lidah memungkinkan terjadinya celah pada embrio. Perkembangan yang tidak
sejalan atau posisi janin dalam rahim dapat menyebabkan retrusi lidah dan hidung diantara
palatum itu sendiri.

6
e. Anemia malnutrisi
Anemia dan kesehatan yang buruk dari si ibu akan dapat menyebabkan congenital cleft,
karena kurangnya darah yang mengangkut oksigen dimana oksigen diperlukan untuk
pertumbuhan jaringan mesenkim.

f. Infeksi yang terjadi dalam trimester pertama kehamilan dapat mengganggu fetus, karena
infeksi yang terjadi dapat menghalangi pembentukan jaringan baru.

g. Radiasi merupakan bahan-bahan teratogenik yang potent, dimana radioterapi yang


dilakukan pada tumor dapat menghambat pertumbuhan janin.

h. Anoksia, dimana kadar O2 menurun akibatnya O2 yang diperlukan pertumbuhan jaringan


mesenkim menjadi berkurang sehingga terjadi celah palatum.

i. Kecanduan alkohol, dimana alkohol dapat menyebabkan morfogenesis dan mempunyai


efek antagonis metabolik sehingga bisa menyebabkan terjadinya celah palatum.

Faktor-faktor ini merupakan penyebab peningkatan insiden celah palatum, tetapi intensitas
dan waktu lebih penting dibanding jenis faktor lingkungan yang spesifik.
Penyebab lain celah palatum yang sebenarnya multifaktorial adalah:
1. Usia ibu sewaktu melahirkan
2. Perkawinan antara sesama penderita
3. Defisiensi Zn sewaktu hamil

B. PATOGENESIS
Cleft lip palate adalah kelainan bentuk fisik pada wajah akibat pembentukan abnormal
pada wajah fetus selama kehamilan. Pembentukan wajah tersebut berlangsung dalam 6
hingga 8 minggu pertama kehamilan (wikipedia, 2008). Cleft lip palate dapat timbul sendiri
atau muncul sebagai salah satu bagian dari syndrome. Dari seluruh kasus cleft lip palate, 70%
diantaranya adalah kasus cleft lip palate tersendiri (isolated cleft lip and palate), dan bukan
salah satu bagian dari syndrome tertentu (chakravarti, 2004). Beberapa syndrome yang terkait
dengan cleft lip palate adalah patau syndrome (trisomi 13) dan van der
woude syndrome(Sudiono, 2008).
7
Kelainan kongenital muncul dari gabungan antara faktor multigenetik dan faktor
lingkungan (zucchero, et.al., 2004). Isolated cleft disebabkan oleh multigen dan atau
pengaruh faktor lingkungan. Walaupun gen memiliki peran penting, dalam embryogenesis
wajah, faktor lingkungan berperan sama penting. ada tiga kategori faktor lingkungan yang
berpengaruh dalam pembentukan janin, yaitu teratogen, infeksi, dan nutrien serta
metabolisme kolesterol. Ibuhamil yang merokokmenjadifaktorpentingpenyebab cleft lip
palate. Teratogen lainnya yang meningkatkanrisiko cleft lip palate diantaranyaadalahobat-
obatan, seperti anticonvulsant phenytoin dan benzodiazepines, ataupestisida, seperti dioxin
(murraydanschutte, 2004).
Morfogenesisfasialdimulaidenganmigrasisel-sel neural crest kedalam regiofasial,
remodeling matriksekstraseluler, proliferasidandifferensiasisel-sel neural
crest untukmembentukjaringanototdanpengikat, penggabunganantarkomponen,
danpadabibiratasterjadi merger procesusmaksilaris&nasalismedialispadaminggu
VIkehamilan. Pembentukanpalatum primer dariprocesusnasalismedialis,
danpembentukanpalatumsekunderdariprocesus palatal sinistra&dekstrapada 8-12
minggukehamilan.
Sumbingpalatumterjadipadaminggu ke-8 akibatkegagalanfusiprosesus palatines
dan prosesus premaksila. Sumbing yang sudah melibatkan palatum dinamakan
cheilognathopalatoschisis. Sumbingsempurnadan unilateral, dariluar (muka)
tampaksuaturonggahidungdansisilain (lateral)
olehconcha. Padasumbingsempurna, bagian palatum
lunak juga ikut terbelah. pada sumbing sempurna dan bilateral rongga hidung langsung
menjadisatudenganronggamulut, tidakterbentuksekathidung,
ronggadibatasikanandankiriolehconcha (Sudiono, 2008).

C. DEFINISI, INDIKASI, DAN KONTRAINDIKASI V-Y PUSHBACK TECHNIQUE

Pada teknik ini dibentuk dua flap posterior dan satu flap anterior. Flap anterior
terletak di palatum durum. Flap posterior di retroposisi untuk memperpanjang palatum
(McCarthy, 1990).

8
Salah satu tujuan pembedahan pada pasien dengan celah langit-langit adalah untuk
memperbaiki fungsi bicara. Fungsi bicara didapat setelah ada perawatan lebih lanjut seperti
terapi bicara atau tindakan bedah sekunder berikutnya (Wolford, 1991 ; Sadove et al, 1998).

Kontraindikasi

Tidakadakontraindikasi absolutuntuk perbaikancleft palate. Kontraindikasi relatif yaitu


termasukpenyakit yang diderita saat ini ataukondisi medislain yang dapatmengganggu
anestesi umum, keterlambatan perkembanganyang parah, atauharapan hiduppendek
karenapenyakitberat lainnya (Patel et al,2009).

Indikasi

Anak-anak yanglahir dengancelah langit-langitharus menjalanibedah perbaikan. Tujuanutama


adalah untukmelakukan perbaikanfungsional dariototpalatum lunakmelaluireposisi ototyang
berorientasidan melekat yang abnormal. Upaya
perbaikananatomiuntukmemfasilitasiperkembangan bicarayang normal.
Sementarapemisahanronggamulut danhidungmenguntungkanuntuk menormalkanmakandan
mengurangiregurgitasidan iritasihidung (Patel et al, 2009).

D. PROSEDUR V-Y PUSHBACK TECHNIQUE

Padatahun 1937,
KilnerdanmenggambarkansecaraindependenWardillreposisiVyteknik.Teknikiniterutamadigun
akanuntukperbaikan clefts tidaklengkapatausekunder clefts langit-
langit.Teknikbaruinimeliputiinsisirelaksasi lateral, pembuatan flap bilateral
berdasarkanpembuluhdarahpalatina mayor, penutupanmukosahidungpadalapisan yang
berbeda, frakturhamulus, penutupanototterpisah, danpenambahanpanjangpalatum V-Y (Patel,
2009; Wiet, 2010). Secara keseluruhan, teknik V-Y inilebihcocokuntukcelah yang luas dan
mengalamiperluasankepalatumkeras (Abdel-Aziz, 2010). Tahap-tahap :

1. Insisi jaringan mulut

9
Insisidibuat di sepanjangtepibebasdaricelahdandiperpanjangke anterior
daripuncakcelahuntuktempatgigitaringerupsi.Diseksikemudiandilanjutkanbelakangsep
anjangsisi alveolar ketrigonumretromolar.

2. Pembuatan dan pengangkatan flap


Flap mukoperiosteal ditinggikan dari permukaan hidung dan mulut tulang langit-
langit.

3. Penutupan lapisan hidung


4. Penutupan lapisan mulut
Hasil akhir yang tercapai adalah ,langit-langittertutupdalam 3 lapisan: mukosahidung,
ototlevator (yang sebelumnyadibebaskandaritulanglangit-langit), dan mukosamulut

( Abdel-Aziz, 2010; Wiet, 2010).

10
Gambar 1.Prosedurteknikbedah V-Y: (a)insisi jaringan mulut, (b)pembuatan dan
pengangkatan flap, (c)penutupan lapisan hidung, (d)penutupan lapisan mulut

(Abdel-Aziz, 2010)

11
E. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN V-Y PUSHBACK TECHNIQUE

 Keuntungan

Keuntunganteknik V-Y pushback yaituteknikinidapatdigunakanpadaoperasi cleft


palate dengan area yang cukupluasdanmelibatkanpalatumkerassedangkanteknik Z-
plastyhanyadapatdigunakanpadaoperasi cleft palate dengan area yang
relatifsempitdanhanyamelibatkanpalatumlunak.

Keuntungandariteknikiniyaituterjadipemanjanganpalatumdanototlevatorreposisidalam
posisi yang lebihmenguntungkan.

 Kerugian

Kerugianteknik V-Y pushback pada proses bedahcleftpalateadalah:

- Teknik V-Y pushback


inimembutuhkanlebihbanyakwaktusaatoperasidibandingkandenganteknik Z-
plasty.

- Teknik V-Y pushback memilikiinsidensiterjadinya fistula palatal yang


lebihbesardibandingkandenganteknik Z-plasty

- Teknik V-Y pushback


menghasilkanadekuasivelopharyngealdankemampuanberbicara yang
tidaklebihbaikdariteknik Z-plasty

- Padaperhitungankehilangandarahsaatoperasi, teknik V-Y pushback


menunjukkankehilangandarah yang lebihbesardibandingkandenganteknik Z-plasty

- Terjaditulang palatal gunduldarilipatanmukoperiosteal yang


mengakibatkankerugiandalammempengaruhipertumbuhanmidfasialcelahpalatump
asien (berupakelainansumbingpadapalatum).

F. DEFINISI, INDIKASI, DAN KONTRAINDIKASI FURLOW Z-PLASTY


TECHNIQUE

Pada tahun 1986, Furlow dijelaskan teknik untuk memperpanjang palatum molle dan
untuk menciptakan otot yang berfungsi dari m. levator. teknik ini merupakan cara penutupan

12
palatum dengan satu tahap. Metode ini sulit dilakukan pada clefts lebar. Namun, itu dianggap
sebagai metode yang baik bila celah yang ada sempit atau jika ada belahan submucous.
Lawan melibatkan teknik z-plasties dari mukosa dan otot dari langit-langit lunak. Tujuannya
adalah untuk memisahkan nonfunctioning lampiran ke perbatasan posterior langit-langit yang
keras dan untuk menggantikan mukosa dan otot-otot posterior (Alex, 2007).

Definisi

Furlow Z-plasty technique adalahpalatoplastisatu tahapyang berbeda dariperawatan


yang biasa dilakukan yang berhubungan dengan palatum baik keras maupun lunak.
Celahlangit-langit lunakditutupolehz-plasty dari sisioral dan gambaran berkebalikan z-plasty
dari sisihidung. Setiap basis flapz-plasty posteriorberisiotot-otot dari palatum mole.
Sepertisayatanekstremitaslateral, aponeurosispalataldibagi, membebaskanotot-ototpalatal
yang akanretropoposed danoverlapped olehtransposisi flap z-plasty posterior. Basis mukosa
regio anteriormenutup sebagian anterior dari velumtersebut. Karena setiappemanjangan
daripalatum mole adalah hasil geometri dariz-plasty bukan daripenambahanjaringan palatum
durum, pada bagian palatum durum dapatditutuptanpa sayatanpushbackatau lateraldengan
membawaflap mucoperiostealdaripalatum durum terhadap horizontal.

IndikasidanKontraindikasi

Menurut Alex (2007), IndikasiFurlow Z-plasty techniqueadalahsebagaiberikut :


memperpanjang volume, menciptakanotot yang berfungsisebagaimusculuslevator, padacelah
yang sempitataujikaadabelahansubmucous, memisahkannonfunctioning layerkeperbatasan
posterior palatum durum, menggantikanmukosadanotot-ototpadaperbatasan posterior palatum
durum. Sedangkankontraindikasidariteknikiniadalahsulitdilakukanpadacleft yang
berukuranlebar.

G. PROSEDURFURLOW Z-PLASTY TECHNIQUE

Mula-mula, z-plasty dibuat di sisi mukosa oral, kemudian di sisi mukosa nasal.
Potongan dibuat pada mukosa oral dengan membedah mulai dari otot yang mendasarinya. Di
13
sisi kiri pasien, dibuat flap mukosa oral yang berisi otot. Di sisi kanan pasien, otot disatukan
dengan mukosa nasal yang mendasarinya. Dua otot-bantalan flaps transpose di posterior,
sementara flaps nonmuscular yang tipis ditempatkan di anterior.

Teknik ini memiliki efek memutar selempang otot posterior dan memperpanjang
palatum lunak.Prinsip dari teknik ini yaitu Kepala dari teknik ini adalah ketinggian ot 2 flaps
berbasis posterior dengan otot langit-langit. The Z-plasty hidung adalah citra cermin dari Z-
plasty lisan. Z-plasties dapat berorientasi dengan baik, dan juga bedahnya dapat dimodifikasi.
Setelah infiltrasi mesocaine dan adrenalin solution incisi pertama justru dibuat sepanjang
margin kiri sumbing,. Pada inicisi tungkai lateralis dan berakhir di hamulus. Pada bagian
palatal ini, aponeurosis harus benar-benar dibagi, agar dapat membebaskan flap untuk
memutar.

Ujung flap diangkat beserta otot langit-langit mulut secara hati-hati


kemudiandipisahkandari mukosa hidung.Setelah flap mukosa hidung di incisi dari depan
uvula keoriface Eutaschian. Dalam kasus bibir sumbing dan langit-langit lengkap flap
mucoperiosteal kiri pada palatum keras di mukosa hidung tinggi dan dibedah.
Di sisi kanan margin sumbing di incisi. Incisi pada lateral kanan dimulai dari depan lidah dan
berakhir pada hamalus.Hanya oral mukosa yang diangkat dan dipisahkan dari otot palatal.
Setelah pemotongan otot dari bagian belakang palatum durum terlepas, dilanjutkan incisi dari
flap myomucosal hidung ke oriface Eutaschian.

Ujung flap posterior dasar myomucosal dijahit dengan Vieryl 4,0 ke puncak incisi
ekstremitas kiri lateral. Flap mukosa kiri dijahit ke puncak incisi ekstremitas kanan lateral.
Jika perlu, flap vomer digunakan untuk lapisan hidung penutup palatum durum.
Menggunakan Vieryl 4,0 jahitan flap mymucosal kiri oral adalah dijahit pada tingkat hamulus
yang tepat, sehingga otot palatal dapat tumpang tindih. Flap mukosa tepat adalah kemudian
dimasukkan. Para clousure palatum durum selesai dengan membawa flaps mucoperiosteal
horizontal dan kemudian menjahit dengan jahitan kasur. Membandingkan dengan teknik
Waldir-Kilner secara signifikan mengurangi insiden perdarahan [pasca operasi diamati,
adalah logis karena menggunakan teknik ini, thre ada wilayah di langit-langit mulut
unsutured kiri. Tidaktranfusiondiperlukanpasien, tidakada reoperation langsung yang
diperlukan

14
(1)Preoperativ planning of the incisions (2)separated nasal mucosa after an elevation of the
left myomucosal flap

(3)Nasal layer complete (4)oral layer completed

(5) preoperative and post operative view

(Kokovec, 2004)

15
(Anonim, 2011)

H. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN FURLOW Z-PLASTY TECHNIQUE

Keuntungan yang berbedamenggunakanteknikinipada soft


palatumadalahpeningkatanpanjanglangit-langitlunak yang dihasilkan Z-
Plastydanreorientasidariseratotot.Penutupanvelopharyngeal yang sempurna,
kecukupanvelopharyngeal, dankemampuanbicara yang baik/normal,
restorasisalingototdapatmenghasilkankatupvelopharyngeal yang kompeten,
denganmetodemodivikasi, insidenterjadinya palatal fistula lebihrendah,
durasioperasilebihcepat, Lebihsedikitkehilangandarah intra-operative.Di sisilain,
adapotensiwaktuoperasimeningkat, pembedahandanjaringanparut di dalam soft
palatumdanpeningkatanresiko fistula di persimpanganselera yang kerasdanlunak,
namunkelemahaninisering minim dibandingkandengankeunggulanterkniktersebut (Bailey
dkk., 2006).

Menurut Malek (2001), keuntungan teknik ini adalah :

1. memperpanjang soft palatum tanapa menggunakan mucoperiosteumnya (factor yang


menguntungkan untuk pertumbuhan yang memuaskan)

2. memungkinkan jahitan lebih berotot, yang tidak mengganggu kontraksi vela

3. Masih ada kemungkinan terjadinya hypernasality ringan dan moderat

16
DAFTAR PUSTAKA

Abdel-Aziz, M. and Ghandour, H., 2010, Comparative study between V-Y pushback
technique and Furlow technique in cleft soft palate repair, Eur J Plast Surg, 34: 27-32.
Anonim, 2011, http://fathirphoto.wordpress.com/2011/11/05/palatoschisis-cleft-palate-part-ii/
diunduh 5 Desember 2011.
Anonim. 2008. Cleft Lip and
Palate.http://en.wikipedia.org/wiki/Cleft_lip_and_palatediunduh tanggal 5 Desember
2011
Alex Margulis (2007) Cleft Palate.Practical Plastic Surgery, Texas: Landes Bioscience .p.
348-356.
Bailey, Byron J., 2006, Head and neck surgery: Otolaryngology, Lippincott Williams &
Wilkins, Philadelphia.
Chakravarti, Aravinda. 2004. Finding Needles in Haystacks — IRF6 Gene Variants in
Isolated Cleft Lip or Cleft
Palate. http://content.nejm.org/cgi/content/full/351/8/822diunduhtanggal 5 Desember
2011
Fetriani, 2011, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22330/4/Chapter%20II.pdf

diunduh 5/12/2011 pk 19.31

Kokovec, R.2004. Therapy Early Results and Experience WithFurlow Double Opposoning
Z-Plasty.Faculty of medicine : Slovakia. Cratisllellisty 2004; 105 (3) :104-107
Malek, René, 2001, Cleft lip and palate: lesions pathophysiology and primary treatment,
Thieme, New York.
McCarthy, et al., 1990, Plastic Surgery, Cleft lip and Palate and Craniofacial Anomalies,
Volume 4, 8th edition, Philadelphia, WB Saunders Company

Murray, Jeffrey C, and Schutte, Brian C. 2004. Cleft palate: players, pathways, and
pursuits.http://www.jci.org/articles/view/22154diunduhtanggal 5 Desember 2011
Natsir, Fathir. 2011. Palatoschisis (Chef Palate). http://fathirphoto.wordpress.com/diunduh
05/12/2011

17
Patel, PravinK..et al., 2009, Craniofacial, Cleft Palate Repair, di
unduhdarihttp://emedicine.medscape.com/article/1279283-overview#showall
05/12/2011

Sadove, et al.,1998, Velopharyngeal Insufficiency, Pediatric Plastic Surgery, Appleton &


Lange, Stamford, Connecticut

Sudiono, janti. 2008. GangguanTumbuhKembangDentokraniofasial. Jakarta: EGC

Wiet,G.J., 2006, Cleft Palate : Treatment, eMedicine, 16.

Wolford, 1991, Diagnosis and Management of soft Palate Clefts and Velopharyngeal
Incompetence, Oral and Maxillofacial Surgery Clinics of North America, vol 3, WB
Saunders, Philadelphia

Zucchero, Theresa M. et.al. 2004. Interferon Regulatory Factor 6 (IRF6) Gene Variant and
the Risk of Isolated Cleft Lip or
Palate. http://content.nejm.org/cgi/content/full/351/8/769diunduhtanggal 5 Desember
2011

18

Anda mungkin juga menyukai