Anda di halaman 1dari 55

KELAINAN KONGENITAL DAN NEOPLASMA TELINGA

Preseptor:
dr. Hanggoro Sapto,
Sp.THT

Nailul Azizah

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN


THT-KL
RSUD ABDUL MOELOEK
Kelainan Kongenital
Kelainan Kongenital
 Perkembangan daun telinga dimulai pada minggu ketiga keidupan embrio
dengan terbentuknya arkus brakialis pertama /arkus mandibularis dan
arkus brakialis kedua/ arkus hyoid.
 Pada minggu ke 6, arkus brakialis  diferensiasi menjadi 6 tuberkel
terbentuk daun telinga (bulan ke-3)
 Bila penggabungan tuberkel tidak sempurna  fistel preaurikuler.

Etiologi:
- Genetik
- Infeksi : virus, bakteri
- Toksisitas
- Lain-lain
Fistula Preaurikula
Fistula Preaurikula
 Terjadi kegagalan
penggabungan tuberkel ke
satu dan tuberkel ke dua.
 Terdapat pada tragus
bagian depan berbentuk
bulat atau lonjong ukuran
seujung pensil.
 Dari muara fistel sering
keluar cairan dari kelenjar
sebasea.
Gejala Klinis:
-Keluhan obstruksi/infeksi fistula  terjadi pioderma atau selulitis
fasial
-Muara fistula mengeluarkan sekret
Diagnosis:
Ditemukannya muara Tatalaksana:
fistula didepan telinga  Antibiotik untuk mengobati
yang terdapat sejak lahir agen infeksius
 Insisi untuk drainase abses
apabila sudah terbentuk abses
 Pembedahan fistula dengan
Komplikasi:
diseksi dan eksisi komplit dari
1. Perdarahan
fistula dan salurannya (pada
2. Infeksi  abses
infeksi yang berulang).
3. Paralisis Fasialis
4. Pembentukan jaringan
fibrotik/keloid
5. Rekurensi
Microtia dan Atresia
Liang Telinga Etiologi: belum jelas. Diduga faktor
genetik, infeksi virus, intoksikasi
Microtia  daun telinga bentuk nya lebih bahan kimia, dan obat teratogenik pada
kecil dan tidak sempurna. Kelainan sering kehamilan muda.
disertai dengan tidak terbentuknya Epidemiologi : Laki > Perempuan
(atresia) dari liang telinga dan kelainan Angka kejadian 1:7000 kelahiran
tulang pendengaran. Telinga kanan >>
Unilateral : Bilateral 3:1
Klasifikasi Microtia (Kriteria menurut Aguilar dan
Jahrsdoerfer)

Grade I
• Telinga luar terlihat normal tetapi sedikit lebih kecil.
• Tidak diperlukan operasi.
• Dapat terlihat adanya lobule, helix, dan anti helix.

Grade • Defisiensi struktur terlinga: tidak terbentuknya skapa,


lobul, heliks/konka.
• Terdapat beberapa struktur normal telinga yang hilang.

II • Namun masih terdapat lobule dan sedikit bagian dari helix


dan anti helix.

Grade • Terlihat seperti bentuk kacang tanpa struktur telinga atau


anotia.
• Membutuhkan proses operasi rekonstruksi.. Biasanya

III akan disertai atresia atau ketiadaan lubang telinga luar.


Paling banyak terjadi pada anak.
Diagnosis:

 Melihat bentuk daun telinga


yang tidak sempurna dan liang
telinga yang atresia Tatalaksana:
 Pemeriksaan fungsi Operasi ( untuk memperbaiki
pendengaran dan CT Scan pendengaran dan penampilan
temporal dengan resolusi tinggi
secara kosmetik)
diperlukan untuk menilai
keadaan telinga tengah dan • Tahap Pertama pembentukan
telinga dalam  untuk daun telinga
menentukan kemungkinan • Pembentukan liang telinga dan
berhasilnya operasi konstruksi penataan telinga tengah
kelainan telinga tengah
Komplikasi:
1. Paresis N.VII
2. Hilangnya pendengaran
3. Restenosis
Bats Ear ( Telinga
Camplang/Jebang)
- Daun telinga tampak lebih
lebar dan lebih menonjol
- Fungsi Pendengaran tidak
terganggu
Otoplasti  Karena alasan
bentuk yang tidak normal
dan tidak enak dipandang,
 masalah psikis
NEOPLASMA PADA
TELINGA
Karsinoma Telinga

Daun telinga (85%), liang telinga luar (10%), telinga tengah & mastoid (5%)
• Paling sering berasal dari kulit / mukosa
karsinoma sel skuamosa (75%)
Jenis lain : - kars. sel basal (15%)
- adenokarsinoma (10%)
• Angka kejadian : 5 kasus / 20.000
• Laki-laki : wanita  4 : 1, usia dekade 6-7
• Etiologi :

iritasi kronis ,radang kronis (otore kronis 75%), udara panas / sinar
matahari, radiasi
• Saat datang  20% sudah metastasis ke
kelenjar GB regional :
- aurikularis posterior
- servikalis superior profunda lat. kran.
- parotis
- submaksila

• Metastasis hematogen  jarang


Anamnesis

 Tergantung lokasi tumor, jinak / ganas

• Daun telinga / liang telinga tumbuh benjolan


• Nodul tumbuh pelan  jinak
Benjolan cepat membesar, ulkus (+)  ganas !
• Liang telinga terasa nyeri,sekret ada darah atau perdarahan telinga
• Otore kronis, tinitus, pendengaran menurun
• Rasa nyeri di telinga luar, tengah atau sebelah dalam
• Telinga bag. belakang membengkak
• Parase n. VII  ganas !
• Benjolan di leher (kel. GB)  metastasis !
Tanda Klinis

 Curiga ganas, bila :

• Daun telinga / liang telinga luar / belakang telinga tampak benjolan atau
massa tumor kemerahan, lunak & bercak darah
• Sekret ada darah, perdarahan telinga
• Liang telinga permukaan kasar, merah, granuloma atau polip 
perlu biopsi
• Nyeri tekan, tampak kesakitan
• Paresis N. VII
DIAGNOSA

• Anamnesis
• Pemeriksaan klinis
• Tes pendengaran : garpu tala, audiogram
(tidak mutlak, tergantung lokasi tumor /
indikasi)
• Radiologi
- foto mastoid : Schuller, Stenvers
- CT scan / MRI
• Biopsi
TERAPI

 Tergantung lokasi, jinak / ganas, stadium

Karsinoma daun telinga


• Tumor kecil (dini)  eksisi luas (1 cm
diluar batas tumor), tulang rawan
dibawahnya ikut diangkat.
• Pasca reseksi  rekonstruksi defek
• Tumor besar (lanjut)  reseksi daun telinga
❑ Karsinoma liang telinga luar
 operasi mastoidektomi, dilanjutkan dgn
mengeluarkan seluruh tulang rawan &
tulang liang telinga serta massa tumor di
meatus eksternus. Defek operasi di tutup
skin graft
Pasca bedah  radioterapi
❑ Karsinoma telinga tengah, mastoid &
tulang temporal

 Operasi reseksi tulang temporal subtotal / total


Pasca bedah  radioterapi

• Operasi besar, sulit  banyak komplikasi


Stadium lanjut  radioterapi (paliatif)
prognosis jelek
TUMOR TELINGA BAGIAN LUAR

Benigna Maligna

• Osteoma • SCC
• Eksotosis • BCC
• Polip Jinak • MELANOMA
• Nodulus pada
heliks
TUMOR BENIGNA-OSTEOMA
• Berasal dari tulang cancellous
• Benjolan tunggal, keras, bundar yang menempel
pada bagian tulang meatus eksternus.
• Terletak di dinding posterior meatus osseus
• Talak: surgical removal
TUMOR BENIGNA-EKSOTOSIS
• Berasal dari tulang compact
• Lunak, imobile terletak pada meatus
• Multiple dan bilateral
• Faktor risiko: penyelam, perenang
• Laki>>> wanita
• Talak:
– Kecil& asimptomatik: (-)
– Besar: surgical
TUMOR BENIGNA

• Terletak di meatus
Polip jinak eksternus/cavum timpani
• Talak: ekstirpasi

• Terlekatk di heliks
Nodulus/keloid
• Talak: injeksi steroid
TUMOR MALIGNA
BCC BCC SCC MELANOMA

• riwayat paparan • Lebih ulserasi • jarang ditemukan.


sinar matahari, dari basal sel • Terjadi pada
biasanya pada karsinoma, lebih penderita umur
orang tua, lelaki mudah berdarah muda dari pada
lebih banyak dari dengan tepi yang BCC/SCC
wanita. kurang jelas, • Talak: eksisi
Ditemukan pada terjadinya lebih primer ( Mohs
orang kulit putih. sering pada heliks technique)
• ulserasi dengan • Talak: eksisi
tepi yang primer ( Mohs
meninggi, tidak technique) karena
nyeri, berbatas mempunyai
tegas, tetapi kecendrungan
dapat berupa munculnya residif.
nodul atau plaque
• Dterletak: heliks
dan anterior
aurikulum.
SCC • Talak: eksisi
primer
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai