Anda di halaman 1dari 28

Radang Akut dan Kronis pada

Hidung dan Sinus Paranasal

OLEH:
ANDINI BAKTI PUTRI
BELLA PRATIWI ANZANI

PRESEPTOR:

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN THT-KL


RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
Infeksi Hidung
Rongga Dalam Hidung
Hidung Luar (Kulit Hidung)
(Mukosa)

Vestibu
Selulitis Rhinitis
litis

ACUTE (<12 Weeks)

CHRONIC (≥12 Weeks)


Selulitis Vestibulitis Selulitis
Daerah paling sering terkena: Infeksi pada kulit vestibulum.
puncak hidung dan batang hidung.
Seringkali sebagai perluasan furunkel Etiologi:
pada vestibulum. Iritasi sekret rongga hidung (rinore) akibat
inflamasi mukosa atau trauma (sering dikorek-
Hidung tampak bengkak, berwarna korek)
kemerahan, dan dirasakan sangat nyeri.
Gejala:
Etiologi: • Vestibulum eritema dan nyeri
kuman Streptococcus dan • Krusta, skuama, erosi atau ekskoriasi pada
Staphylococcus. • vestibulum

Terapi: Furunkel dapat terjadi pada vestibulum nasi >


Antibiotik sistemik, kompres hangat potensial bahaya > infeksi menyebar ke vena
dan analgetik fasialis-vena oftalmika-sinus kavernosus >
tromboflebitis sinus kavernosus.

Terapi:
• Mengobati penyakit penyebab rinorea
Vestibulitis
• Membersihkan krusta dan dan skuama
• Pemberian antibiotic topical dan sistemik
Rhinitis

Rhinitis
Rhinitis Rhinitis Rhinitis Rhinitis
Hipertro
Simpleks Sika Atrofi Difteri
fi

Rhinitis Rhinitis Rhinitis Rhinosklero


Jamur Tuberkulosis Sifilis ma
Tuberculosis pada hidung Pem. Klinis : secret
berbentuk mukopurulen dan krusta
nodular atau ulkus, terutama
mengenai tulang rawan septum dan
sehingga hidung tersumbat
Rhinitis
dapat mengakibatkan perforasi
Diagnosis ditegakkan dengan
Pengobatan: Tuberculos
Antituberkulosis
ditemukannya BTA pada secret
hidung
dan a
obat cuci hidung

Bentuknya antara lain: Pem. Hidung : secret mukopurulen berbau dan


Aspergillusis, Blastomikosis pseudomembran.
Rinitis dan Mungkin juga terdapat perforasi atau ulkus
Karena Candidiasis. pada septum nasi
Juga bisa mengenai tulang Terapi: anti jamur oral dan topical serta
Jamur rawan septum sehingga obat cuci hidung
mengakibatkan perforasi Perlu dilakukan pembersihan hidung
septum / hidung pelana rutin
dan diolesi gentian violet
Rinitis alergi adalah peradangan mukosa hidung yang
RINI ALE disebabkan proses inflamasi mukosa hidung yang
dimediasi oleh reaksi hipersensitivitas tipe I.

TIS RGI
Rinitis alergi
secara umum Menurut Allergic Rinitis and
itsImpact on Asthma (ARIA) tahun
disebabkan oleh 2001, rinitis alergi adalah kelainan
interaksi pasien pada hidung dengan gejala bersin-
yang secara bersin, rinore, rasa gatal dan
tersumbat setelah mukosa hidung
genetik terpapar alergen yang diperantarai
memiliki oleh IgE.
potensi alergi
dengan alergen
KLASIFIKASI
:
Berdasarkan sifat berlangsungnya

• Intermitten
• Bila gejala kurang dari 4 hari/minggu atau kurang dari 4 minggu berturut-turut
• Persisten
• Bila gejala lebih dari 4 hari/minggu atau lebih dari 4 minggu berturut-turut

Berdasarkan berat ringannya penyakit


• Ringan
• Tidak ditemukan: gangguan tidur, gangguan aktivitas harian, bersantai, olahraga, belajar,
bekerja, dan hal-hal yang mengganggu
• Berat
• Bila terdapat satu atau lebih dari gangguan derajat ringan
DIAGNOSI Gejala Khas Gejala Lain
S •Keluar ingus (rinore) encer
•Serangan bersin berulang
dan banyak, hidung
dan hidung tersumbat.
tersumbat, mata gatal
•Bersin dianggap
kadang disertai lakrimasi
Allergic shinner patologik bila terjadi lebih • Sering disertai gejala
dari 5x setiap serangan konjungtivitis alergi
Geographic tongue

Allergic salute Allergic crease


Facies adenoid
Pemeriksaan Fisik

• Mukosa edema, basah, berwarna pucat-keunguan disertai adanya sekret encer yang banyak.
• Mukosa inferior tampak hipertrofi

Pemeriksaan penunjang
• In Vivo
• Prick skin test, uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End-point Titration/SET)
• Diet eliminasi dan provokasi (Challenge Test) untuk alergen ingestan
• In Vitro
• Pemeriksaan darah: eosinofil, IgE
• RAST (Radio Immuno Sorbent Test)
• ELISA (Enzyme Linked Immuno SorbentAssay Test)
• Sitologi hidung
Tatalaksana

Edukasi Medikamentosa Operatif Imunoterapi


• Kauterisasi
dengan AgNO3
• Ada 2 metode
25% atau triklor
• Antihistamin imunoterapi
• Hindari kontak asetat
• Dekongestan yang umum
dengan alergen • Konkotomi
penyebabnya • Kortikosteroid dilakukan yaitu
parsial
• Antikolinergik intradermal dan
• Konkoplasti
sublingual
• Inferior
turbinoplasti
Multisinusitis Pansinusitis

SINUSITIS
Etiologi dan faktor predisposisi

Infeksi
Rhinitis
tonsil

Penyakit
Polip
fibrosis
hidung
Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT-KL Edisi Ketujuh. 2015
kistik
Durasi dan
ACUTE
Etiologi
ACUTE BACTERIA
POST-VIRAL Penyakit
RHINOSINUSITIS
RHINOSINUSITIS 10 hari – 12 mg
0.5–2.0%

ACUTE VIRAL
Gejala hilang sempurna RHINOSINUSITIS
<10 hari
ACUTE (<12 Weeks)

CHRONIC (≥12 Weeks)


Gejala tidak menghilang (kemungkinan eksaserbasi)
European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2012 Scott-Brown’s Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery Eighth Edition Volume 2. 2018
CHRONIC RHINOSINUSITIS (CRS)
Presence of two or more symptoms one of which should be
either nasal blockage/obstruction/ congestion or nasal
discharge (anterior/posterior nasal drip):
± Facial pain/pressure;
± reduction or loss of smell;
for ≥12 weeks;

Chronic Rhinosinusitis with nasal polyps (CRSwNP) | Chronic Rhinosinusitis without nasal polyps (CRSsNP)

Temuan endoskopi:
Tervisualisasi polip pada meatus Tidak tervisualisasi polip pada meatus
media media

European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2012


19
Diagnosis dan
Tata Laksana

European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2012


Treatment evidence dan
rekomendasi untuk
rhinosinusitis akut pada
dewasa

European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2012


Regimen antibiotik yang disarankan
untuk rhinosinusitis akut

Chow et al. IDSA Clinical Practice Guideline for Acute Bacterial Rhinosinusitis in Children and Adults. Clin Infect Dis 2012 Apr;54(8):e72-e112.
Tata
Laksana

European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2012


Treatment evidence dan rekomendasi untuk
rhinosinusitis akut pada anak

European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2012


Tata Laksana

European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2012


Treatment evidence dan
rekomendasi untuk
rhinosinusitis kronik tanpa
polip

European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2012


Scott-Brown’s Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery Eighth Edition Volume 2. 2018
Komplikasi

Scott-Brown’s Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery Eighth Edition Volume 2. 2018

Anda mungkin juga menyukai