Sinus Paranasal
CAVUM NASI
‒ Dibatasi oleh vestibulum nasi (anterior) & nares posterior /koana ( posterior)
‒ Terbagi 2 bagian kanan & kiri oleh septum nasi di tengah
‒ Mempunyai: dasar (lantai), atap, dinding lateral & medial
...cavum nasi...
DASAR
1. Proc. Palatinus Os Maxilla
( ¾ depan ) MEDIAL SEPTUM NASI
2. Proc. Horizontalis Os Palatinus ( ¼ blkg Bagian Tulang
) 1. Lamina Perpendikularis Os Ethmoid
2. Vomer
3. Krista Nasalis Os Maxilla
4. Krista Nasalis Os Palatina
Meatus nasi:
• Meatus nasi inferior: antara dasar rongga hidung
dengan konka inferior
• Meatus nasi medius: antara konka inferior dan
septum medius
KM • Meatus nasi superior: antara konka medius dan
superior
KI
8
Dinding Lateral Rongga Hidung . . . .
LATERAL
Berbatasan dg dinding medial Sinus Maxillaris Os
Maxilla
Terdapat 4 konka
‒ Konka nasi inf. (KI)
‒ Konka nasi med. (KM)
‒ Konka nasi sup. (KS)
‒ Konka supreme
9
VASKULARISASI
CN I – Olfactory Nerves (SVA)
Anterior ethmoidal branch
of V1
Posterior nasal
Cut nasopalatine branch branches of V2
of V2 to septum
Fisiologi Hidung
SM
XX
DS 20
Sinus (sel) Etmoid (SE)
• Terdiri banyak sel di dalam tulang etmod, dibagi : grup
anterior dan grup posterior
• Grup anterior drainase ke meatus nasi medius di
KOM, Grup posterior ke meatus nasi superior
• Atap berbatasan dengan fosa kranii anterior, dinding
lateral: lamina papirasea (dinding medial orbita)
SE SE
SS
SS
21
Sinus Frontal (SF)
• Pada os frontal (tulang dahi)
SF
• Sepasang, kanan dan kiri, tidak sama
SF
besar, kadang-kadang hanya tumbuh
sebelah
• Ke atas dan belakang berbatasan
dengan fosa kranii anterior
• Ke bawah berbatasan dengan rongga
orbita
• Ostium di meatus nasi medius (di
KOM)
22
Sinus Sfenoid (SS)
• Di tulang sfenoid, kanan dan kiri
• Ostium di resesus sfeno-etmoid
• Ke atas berbatasan dengan
hipofise
• Ke lateral berbatasan dengan
fosa kranii medius
• Ke bawah berbatasan dengan
SS
SSS nsofaring
23
PEMERIKSAAN
HIDUNG & SINUS PARANASAL
24
PEMERIKSAAN
HIDUNG & SINUS PARANASAL
Anamnesa
- bersin
- sekret hidung (pilek / post nasal drip)
- hidung buntu
- nyeri di wajah & kepala
- mimisan (epistaxis)
- gangguan penghidu (anosmia / hiposmia)
- edem, deformitas
- ngorok (snoring)
- suara bindeng (rinolalia oklusa / aperta)
Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi
Untuk memeriksa
Nasopharynx
Choanal
Tepi dorsal septum nasi
Cauda concha nasi superior & media
Ostium tuba Eustachius
... rinoskopi
posterior ...
5. Transiluminasi / Diaphanoscopia
Sinus Frontalis