Anda di halaman 1dari 30

Anatomi-Fisiologi Hidung

Daniel Candrianto
Lulu’atul hanifah

DM Kelompok F
2014

RSUD Bojonegoro Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo


ANATOMI HIDUNG
HIDUNG LUAR (Nasus eksternus):

radiks nasi,
(pangkal hidung)
dorsum nasi,
(batang hidung)
apeks nasi,
(ujung hidung)

ala nasi.
(sayap hidung)
K
E
R
A
N
G
K
A

H
I
D
U
N
G
HIDUNG DALAM (Nasus Internus)

• Rongga hidung
• Konka nasi inf.(KI)
KS
• Konka nasi med.
(KM) KM

• Konka nasi sup. SPT

(KS) KI

• Septum nasi(SPT)
Dinding Rongga
Hidung
• Konka (tonjolan tulang, dilapisi mukosa):
konka inferior(KI), medius(KM) dan
superior(KS)
• Meatus nasi inferior: antara dasar rongga
hidung dengan konka inferior
• Meatus nasi medius: antara konka inferior
dan medius
septum • Meatus nasi superior: antara konka medius
KM
dan superior

KI

6
KERANGKA SEPTUM NASI
Kartilago
kuadrangularis
(anterior) (KK)
LP

Lamina
KK V Perpendikularis
tulang etmoid
x
(atas) (LP)
KP
KM
Krista maksila dan
palatina
Tulang vomer (V) (bawah)(KM,KP)
(Belakang)
Kaki medial KAM (x)
8
KP KM
EA EP

SfP

PM

ARTERI PADA SEPTUM DAN DINDING


RONGGA HIDUNG:
Arteri penting :
etmoidalis anterior(EA) dan etmoidalis posterior(EP),
Sfenopalatina(SfP), palatina mayor(PM).
Pleksus Kiesselbach di area Little anastomose di bagian depan
septum nasi, letaknya superfisial, mudah epistaxis
10
SUPLAI SARAF
1. Saraf Penghidu / Pembau
Saraf Cranial I ( N. Olfactorius)

2. Saraf Sensoris
Cabang dari N. Trigeminus (Saraf V), yaitu:
N. Opthalmicus N. Ethmoidalis
Anterior
N. Maxilaris, melalui ganglion spheno
palatina Cabang nasalis
3. Saraf Otonom
Berfungsi mengatur Vasokonstriksi /
Vasodilatasi & produksi sekret
Sympatis : dari Ganglion Cervicalis Superior
Ganglion Spheno Palatina

Para sympatis : dari N. Facialis (Saraf VII)


Ganglion Spheno Palatina

N. Vidianus
Suplai Saraf
SINUS PARANASAL
Sinus
maksila
Sinus
frontal
Sinus
(sel-sel)
etmoid
(group
anterior
dan
posterior)
Sinus
sfenoid
Anterior Group bermuara pada meatus
nasi
medius (KOM)
- Sinus Maxillaris
- Sinus Frontalis
- Sinus Ethmoidalis Anterior

Posterior Group bermuara pada meatus


nasi
superior
- Sinus Ethmoidalis Posterior
- Sinus Sphenoidalis
Sinus Maksila (SM) • Terletak di tulang
maksila kanan dan
kiri
• Sinus paling besar
• Atap : dasar orbita(X)
• Dinding medial sinus
= Dinding lateral
X rongga hidung(XX)
Ost • Dasar sinus
SM (DS)berbatasan
XX
dengan akar gigi
geraham atas
• Ostium di meatus nasi
DS medius (di KOM) 17
Sinus (sel) Etmoid (SE)
• Terdiri banyak sel di dalam
tulang etmod, dibagi : grup
anterior dan grup posterior
• Grup anterior drainase ke
meatus nasi medius di
SE SE
KOM, Grup posterior ke
meatus nasi superior
SS • Atap berbatasan dengan
SS
fosa kranii anterior, dinding
lateral: lamina papirasea
(dinding medial orbita)
18
Sinus Frontal (SF)
Pada os frontal (tulang
SF
dahi)
SF
Sepasang, kanan dan kiri,
tidak sama besar, kadang-
kadang hanya tumbuh
sebelah
Ke atas dan belakang
berbatasan dengan fosa
kranii anterior
Ke bawah berbatasan
dengan rongga orbita
Ostium di meatus nasi
medius (di KOM) 19
kompleks ostiumeatal (KOM)

 Tempat ostium sinus frontalis, sinus


maxillaris dan sinus etmoidalis
anterior. (berfungsi drainase dan
ventilasi)
 Obstruksi di KOM merupakan
predisposisi terjadinya sinusitis
Sinus Sfenoid (SS)
Di tulang sfenoid,
kanan dan kiri
Ostium di resesus
sfeno-etmoid
Ke atas berbatasan
dengan hipofise
Ke lateral berbatasan
dengan fosa kranii
SS medius
SSS
Ke bawah berbatasan
dengan nsofaring

21
FISIOLOGI HIDUNG
EMPAT FUNGSI
HIDUNG

Fungsi respiratoris

Fungsi olfactoris

Fungsi resonansi
suara

Fungsi drainage
FUNGSI
RESPIRATORIS

MENGATUR BANYAKNYA UDARA


YANG MASUK

MENYIAPKAN UDARA AGAR


SESUAI DENGAN KEADAAN
PARU-PARU

DESINFEKSI
MENGATUR BANYAKNYA UDARA YANG
MASUK

Jalannya udara inspirasi dan ekspirasi


dipengaruhi oleh:

1. Pengaturan arah oleh nares


2. Bentuk cavum nasi
3. Nares, bagian depan cavum nasi lebih kecil
INSPIRASI
Nares mengarahkan udara ke atas
cavum nasi

Udara mengalir ke posterior dalam


bentuk busur yang lebar

Udara mengalami pusaran-pusaran

Kontak sebanyak-banyaknya dengan


permukaan cavum nasi
MENYIAPKAN UDARA AGAR
SESUAI DENGAN KEADAAN
PARU-PARU
1. MENYARING
 PARTIKEL BESAR OLEH VIBRICAE
 PARTIKEL KECIL OLEH SELAPUT LENDIR
SILIA
2. MEMBASAHI
 DIKERJAKAN OLEH LENDIR (SEL GOBLET)
 BILA UDARA KERING, MUKOSA FARING
IKUT MEMBASAHI
 BILA UDARA DINGIN DAN BASAH, DARI
HIDUNG MENETES AIR
3. MEMANASI
 DILAKUKAN OLEH CONCHAE NASI
(BANYAK PEMBDA)
DESINFEKSI
1. KUMAN YANG TERBAWA MASUK
BEESAMA UDARA, MELEKAT PADA
MUKOSA
2. PADA LENDIR TERDAPAT ENZIM LISOZYM
3. SUASANA ASAM (pH 6,5)
4. CILIA MENGGERAKKAN KUMAN KE ARAH
PHARYNX, DITELAN MASUK LAMBUNG
DAN MATI OLEH ASAM LAMBUNG
5. DI SUBMUKOSA TERDAPAT FAGOSIT,
LIMFOSIT, HISTIOSIT
6. KELENJAR REGIONAL JUGA IKUT
BERPERAN
Thank You

Anda mungkin juga menyukai