Pemeriksaan GRM
Kaku Kuduk
a. Tangan pemeriksa diletakkan di bawah kepala
pasien yang sedang berbaring.
b. Kepala ditekukkan dan diusahakan agar dagu
mencapai dada. Selama pemeriksaan
perhatikan apakah ada tahanan.
c. Bila terdapat kaku kuduk maka kita dapatkan
tahanan dan dagu tidak dapat mencapai dada.
Laseque Sign
a. Luruskan kedua tungkai pasien
b. Kemudian satu tungkai diangkat lurus, dengan
fleksi di persendian panggulnya.
c. Tungkai yang satu lagi harus selalu berada
dalam posisi lurus.
d. Pada keadaan normal, posisi kaki dapat
mencapai 700 sebelum timbul rasa sakit dan
tahanan.
4
Kernig Sign
a. Pasien yang berbaring difleksikan pahanya
pada persendian panggul sampai membentuk
sudut 900 .
b. Setelah itu ekstensikan tungkai bawah pada
sendi lutut sampai 1350.
c. Bila < 1350 terdapat tahanan dan rasa nyeri:
Kernig sign (+)
Brudzinski Sign
a. Brudzinski I
Tangan ditempatkan di bawah kepala
pasien yang sedang berbaring
Tekuk kepala sejuh mungkin sampai dagu
mencapai dada.
Bila tanda Brudzinski positif, maka
tindakan ini mengakibatkan fleksi kedua
tungkai
5
b. Brudzinski II
Fleksikan satu tungkai pada sendi panggul
dan tungkai yang lain dalam posisi lurus.
Bila tungkai yang satu lagi ikut terfleksi,
maka Brudzinski II positif.
c. Brudzinski III
Lakukan penekanan pada os zygomatikus
kiri dan kanan dengan menggunakan ibu
jari.
Bila terjadi fleksi involunter kedua
ekstremitas superior pada sendi siku, maka
Brudzinski III positif.
d. Brudzinski IV
Pada pasien yang berbaring, lakukan
penekanan pada simfisis pubis.
Apabila terjadi fleksi involunter kedua
tungkai pda sendi lutut, maka Brudzinski
IV positif.
6
Pemeriksaan Motorik
Pemeriksaan gerakan
Pemeriksaan didahului dengan ekstremitas atas /
bagian lengan
Minta pasien untuk mengangkat tangan keatas
secara bergantingan
Dari hasil pemeriksaan didapatkan lengan dapat
diangkat dengan baik
Selanjutnya pemeriksaan ekstremitas bawah /
bagian tungkai
Minta pasien untuk mengangkat tungkai keatas
secara bergantingan
Dari hasil pemeriksaan didapatkan lengan dapat
diangkat dengan baik
7
Ektremitas Bawah
Kekuatan otot fleksor
Tekan bagian atas patella, minta pasien menekuk
lututnya
Lakukan secara bergantian kanan-kiri
Hasil pemeriksaan, didapatkan nilai 5 yang artinya
tidak ada kelumpuhan/normal
Kekuatan otot ekstensor
Posisi tungkai dalam keadaan ditekuk
Minta pasien untuk mendorong atau melakukan
ekstensi, berikan tahanan
Lakukan secara bergantian kanan-kiri
Hasil pemeriksaan, didapatkan nilai 5 yang artinya
tidak ada kelumpuhan/normal
/
9
Pemeriksaan Tonus
Pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan dua cara
yaitu dengan palpasi/perabaan dan dengan fleksi
ekstensi maksimal
Ekstremitas Atas
Lakukan perabaan pada bagian lengan sisi kanan
maupun kiri
Disini tidak didapatkan hipertonus pada m.
Brachialis
Selanjutnya lakukan fleksi ekstensi maksimal pada
lengan kanan dan kiri secara bergantian
Tidak didapatkan hipertonus pada otot lengan yang
artinya tonus otot pasien normal
11
Ekstremitas Bawah
Lakukan perabaan pada bagian tungkai sisi kanan
maupun kiri
Disini tidak didapatkan hipertonus dan
interpretasinya normal
Selanjutnya lakukan fleksi ekstensi maksimal pada
tungkai kanan dan kiri secara bergantian
Tidak didapatkan hipertonus pada otot tungkai
yang artinya tonus otot pasien normal
12
Refleks Fisiologis
a. Refleks Tendo Biseps
Lengan pasien dalam posisi antara fleksi
dan ekstensi dan sedikit pronasi
Lakukan pukulan pada tendo bisep
Lakukan pukulan dengan kekuatan yang
berbeda yaitu kuat, sedang, dan lemah
Usahakan pada pukulan yang lemah tidak
menimbulkan bangkitan/kontraksi
Lakukan bergantian kiri dan kanan
Respon : fleksi ringan di siku.
Lanjutkan dengan pemeriksaan zona
refleks tendon bisep
Posisi lengan tetap sama
Kita pukul mulai dari tendo ke arah
proksimal
Pukul dengan kekuatan paling lemah yang
masih dapat menimbulkan kontraksi
Lakukan bergantian kanan dan kiri
13
Ekstremitas Bawah
a.Refleks Tendo Patella
- Posisi tungkai sedikit ditekuk
- Letakkan tangan pemeriksa di bawah
tungkai pasien
- Pukul tendo patella dengan intensitas
pukulan kuat sedang dan lemah
- Lakukan bergantian kanan-kiri
- Lanjutkan dengan pemeriksaan zona
refleks
- Kita pukul mulai dari tendo ke arah
proksimal
- Pukul dengan kekuatan paling lemah yang
masih dapat menimbulkan kontraksi
- Disini didapatkan hasil zona refleks kanan
dan kiri sama, interpretasi normal
17
Refleks Patologis
a. Refleks Hoffman Tromner (1)
- Posisi lengan dalam keadaan demikian
- Kemudian tangan kiri tahan posisi tersebut
- Lakukan jentikkan pada jari ketiga
- Lakukan bergantian kanan dan kiri
- Apabila terdapat fleksi jari-jari yang lain,
adduksi ibu jari maka refleks Hoffman
Tromner positif
g. Refleks Rossolimo
- Pukulkan palu refleks pada artikulasio
metacarpophalangea bagian plantar
- Respon : fleksi jari-jari kaki