PEMBIMBING :
Serumen
KONGENITAL DIDAPAT
Benda asing
Otitis Ekterna
Fistula Preauricular Hematoma
Otomikosis
Mikrotia dan Perikondritis
Atresia Liang Telinga Infeksi kronis liang telinga
90% unilateral. Paling sering di telinga kanan. Anak laki-laki > perempuan.
Ras asia lebih banyak dibanding ras lain.
Grade I : Jika telinga luar terlihat normal tetapi sedikit lebih kecil. Tidak
diperlukan prosedur operasi Telinga berbentuk lebih kecil dari telinga normal.
Terdapat lobule, helix dan anti helix.
Grade II : Jika terdapat defisiensi struktur telinga. Namun masih terdapat lobule
dan sedikit bagian dari helix dan anti helix.
Grade III : Kelainan ini perlu operasi rekonstruksi dua tahap atau lebih.
Kelompok ini diklasifikasikan sebagai mikrotia klasik. Telinga hanya akan
tersusun dari kulit dan lobulus yang tidak sempurna pada bagian bawahnya.
Biasanya pada kategori ini juga akan disertai atresia atau ketiadaan lubang
telinga luar.
Mikrotia dan Atresia Liang Telinga
Jika terjadi robekan pada telinga, maka dilakukan penjahitan dan pembidaian
pada kartilagonya
Benda asing yang ditemukan di liang telinga bervariasi sekali. Bisa berupa
benda mati atau benda hidup, binatang, komponen tumbuh-tumbuhan atau
mineral.
Bila masih hidup, binatang di liang telinga harus dimatikan dahulu dengan
memasukkan tampon basah ke liang telinga lalu meneteskan cairan
(misalnya larutan rivanol atau obat anestesi lokal) lebih kurang 10 menit,
Setelah binatang mati, dikeluarkan dengan pinset atau diirigasi dengan air
bersih yang hangat.
Bakteri patogen pada otitis eksterna akut adalah pseudomonas (41 %),
strepokokus (22%), stafilokokus aureus (15%) dan bakteroides (11%).
Faktor pencetus : udara panas dan lembab, paparan air seperti berenang,
penggunaan lidi kapas,
Otitis Eksterna Sirkumskripta
(Furunkel = bisul)
Adalah infeksi pada 1/3 luar liang telinga, khususnya adneksa
kulit, yakni pilosebaseus (folikel rambut & kelenjar sebaseus) dan
kelenjar serumen. Bakteri penyebab umumnya adalah
Staphylococcus aureus & Staphyloccus albus.
Gejalanya antara lain nyeri hebat. Nyeri ini tidak sesuai dengan
besarnya furunkel (bisul). Membuka mulut atau mengunyahdapat
memicu nyeri. Gangguan pendengaran terjadi jika furunkel besar
dan menyumbat.
Otitis Eksterna Sirkumskripta
(Furunkel = bisul)
Terapi tergantung keadaan furunkel.
Jika terbentuk abses, harus diaspirasi
secara steril untuk mengeluarkan
nanahnya. Setelah dibersihkan dapat
digunakan asam asetat 2-5% dalam
alkohol 2% sebagai antiseptik.
Antibiotik topikal yang dapat diberikan
yaitu polymixin B atau bacitracin.
Antibiotik sistemik biasanya tidak
diperlukan. Obat simptomatik seperti
analgetik juga dapat diberikan.
Otitis eksterna difus
Infeksi bakteri pada 2/3 dalam liang telinga. Umumnya bakteri penyebab
utamanya yaitu Pseudomonas, selain itu dapat pula akibat Staphylococcus albus,
Escheria coli dan sebagainya.
Gejala : nyeri tekan tragus, kadang kelenjar getah bening regional membesar.
Dengan otoskopi : tampak adanya edema, hiperemis, liang telinga sangat sempit,
tidak terdapat furunkel (bisul), dengan/tanpa otorea. Jika terdapat sekret,
biasanya berbau. Sekret tidak mengandung lendir (musin) seperti sekret yang
keluar dari kavum timpani pada otitis media.
Terapi yang diberikan termasuk diantaranya larutan asam dan antibiotik topikal.
Larutan asam yang umumnya digunakan yaitu asam asetat 2%.
Otitis eksterna difus
Polymyxin B, preparat topikal
gentamisin atau ciprofloxacin
digunakan sebagai pengobatan
lini pertama untuk otitis eksterna.
Ciprofloxacin merupakan antibiotik
golongan fluorokuinolon yang
paling efektif melawan P.
aeruginosa. Kadang-kadang
diperlukan antibiotika sistemik
pada kasus berat dan jika
dicurigai adanya perikondritis atau
kondritis pada tulang rawan
telinga.
Otomikosis
Otomikosis atau otitis eksterna fungal adalah infeksi jamur pada meatus
akutikus eksternus (MAE).
Bila terdapat perubahan kadar keasaman MAE akibat kadar kelembaban yang
tinggi, atau sering membersihkan telinga, atau berenang, dapat
memungkinkan risiko terjadinya otomikosis.
Jenis jamur penyebab terbanyak adalah golongan Aspergilus sp diikuti
Candida sp.
Gejala : gatal, nyeri telinga, terasa penuh, tinitus, gangguan pendengaran, dan
kadang-kadang keluar cairan dari telinga tetapi sering pula tanpa keluhan.
Pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan mikroskopis dengan KOH 10%
ataupun pembiakan jamur.
Dengan otoskop : MAE dapat berwarna kemerahan dan serpihan jamur
mungkin tampak putih, abu-abu, atau hitam.
Otitis Eksterna Kronik
Otitis eksterna kronik adalah infeksi liang telinga yang berlangsung lama dan
ditandai oleh terbentuknya jaringan parut (sikatriks) sehingga liat telinga
menyempit.
- Trauma berulang
- Benda asing