Tujuan khusus:
Menjelaskan latar belakang dan batasan
hipertensi dalam kehamilan
Menjelaskan penyebab dan patofisiologi
hipertensi dalam kehamilan
Membahas praktek terbaik untuk
mendiagnosis dan menatalaksana
hipertensi, preeklamsi dan eklamsi
Menjelaskan cara untuk mengendalikan
hipertensi dalam kehamilan
Menjelaskan cara untuk mencegah dan
mengobati konvulsi pada pre-eklamsi dan
eklamsi
Menjelaskan perlunya rujukan
Penyakit hipertensi dalam kehamilan adalah
salah satu penyebab kesakitan dan kematian
ibu maupun janin
Kira-kira 15-25% wanita yang didiagnosis
awal dengan hipertensi dalam kehamilan
akan mengalami pre-eklamsi berat
Sulit memprediksi yang mana akan
mengalami pre-eklamsi
Hipertensi kronis
Hipertensi akibat kehamilan
-Hipertensi akibat kehamilan tanpa proteinuri
-Pre-eklamsi ringan
-Pre-eklamsi berat
-Eklamsi
• Wanita diatas usia kehamilan 20 minggu
dengan - tekanan darah diastolik >90 mmHg
- proteinuri
• Merupakan 50-70% dari hipertensi dalam
kehamilan
• Resiko mengalami eklamsi
Duakali hasil pemeriksaan tekanan darah
diastolik berselang 4 jam adalah 90-110
mmHg
Proteinuri 1+ (<2-3 gr/24 jam)
Tidak ada tanda/ gejala per-eklamsia berat
Tekanan diastolik > 110 mmHg
Proteinuri 2+ atau lebih (>3-5 gr/24 jam)
Terjadinya kerusakan” end organ”
Tanda/ gejala:-nyeri epigastrium -nyeri kepala
-hiperrefleksi -oliguri
-edema pulmonum -gangguan
-pertumbuhan janin penglihatan
terhambat.
Laboratorium: hiperbilirubinemi, Trombositopeni, uric acid, mikro-
angiopati anemia hemolitik,serum kreatinin,serum albumin, LDH
Hipertensi sebelum kehamilan atau muncul < 20
minggu kehamilan dan diperberat oleh kehamilan,
mungkin telah mendapat pengobatan antihipetensi,
dan menetap setelah melahirkan
Merupakan 15-30 % dari hipertensi dalam
kehamilan.
Dapat mengalami pre-eklamsi disebut
“superimposed preeclamsia”
Umumnya obesitas, umur lanjut,multipara .
Mungkin terjadi kerusakan end organ.
Tekanan dalam kehamilan dapat meningkat
140/90 mmHg tanpa proteinuri atau
kerusakan “end organ”
Biasanya kenaikan tekanan darah terjadi
pada kehamilan lanjut (trimester III),
persalinan, atau dalam 24 jam paska
persalinan dan tekanan darah menjadi
normal kembali 10 hari sesudah melahirkan
Konvulsi yang terjadi pada wanita setelah
usia kehamilan 20 minggu, tanpa ada
kelainan sebelumnya.
Sebagian kecil wanita dengan eklamsi
memiliki tekanan darah yang normal/ pre-
eklamsi ringan
Preeklamsi merupakan penyakit sistemik dengan karakteristik
disfungsi endothel, spasme vaskuler, peningkatan stress
okstdatif seperti oxygen free radical , dan defisiensi
antioksidant, hiperlipidemi (lipid peroxide) dan aktivasi dari
sistem koagulasi.
Terdapat penelitian yang masih kontroversial untuk prevensi
preeklamsi dengan pemberian seperti:
- Supplemen vitamin C dan E
- N-acetylcystein
- Kalsium
- Bawang putih
Banyak teori akhir-akhir ini berkembang untuk
menjelaskan patofisiologi preeklamsi seperti:
- Kerusakan endotel vaskuler
- Maladapatasi vaskuler
- Fenomena imunologi
- Invasi trofoblast yang abnormal
- Abnormalitas koagulopati
- Predisposisi genetik
- Nutrisi: gizi kurang atau lebih
Terjadi perubahan pada end organ seperti spasme vaskuler,
pendarahan dan nekrosis
Perfusi plasenta berkurang mengakibatkan janin mengalami
kekurangan nutrisi dan hipoksia terjadi PJT
Peningkatan curah jantung
Peningkatan volum cairan ekstraseluler
Hemokonsentrasi
Filtrasi glomeruli berkurang oliguri –anuri
Terganggunya faktor pembekuan Dessiminated
Intravascular Coagulopathy (DIC) – pendarahan
Gangguan keseimbangan elektrolit
HELLP syndromeDIC
Abruptio placentae syok hemoragik
Edem pulmonum gagal napas
Kegagalan ginjal akut
Pendarahan serebral,koma lama
Ruptur hepar, pedarahan intra adominal
Ketidak seimbangan elektrolit
Obat-obat anti-hipertensi
Prinsip:
mulai pemberian antihipertensi jika tekanan
darah diastolik > 110 mmHg.
Pertahankan tekanan darah diastolik 90-100
mmHg untuk mencegah pendarahan otak
(cerebral hemorrhage)
Pilihan obat-obat anti-hipertensi:
Nifedipin: 5-10 mg oral ( maksimal 8x/24 jam) bila tidak
memberi respons dalam 10 menit ulangi 5 mg sublingual
Metil dopa: 3x 250-500 mg/hari
Labetalol: 10 mg oral atau IV dan bila dalam 10 menit
tidak membaik berikan 20 mg oral atau IV
Gunakan magnesium sulfat pada
- wanita dengan eklamsi
- wanita dengan pre-eklamsi berat
- mulailah magnesium sulfat setelah
keputusan melahirkan telah dibuat
• Lanjutkan pengobatan hingga 24 jam
setelah melahirkan atau konvulsi terakhir
Obat-obat anti konvulsi
1. Magnesium sulfat:
Dosis awal: MgSO4(40% ) 4 gr IV selama 5 menit
Dosis pemeliharaan MgSo4(40%) 5 gr IM dalam
1ml lignokain (dalam semprit besar) pada bokong,
pasien akan merasa sedikit panas.
Cara pemberian MgSO4 IV/ per- drip: setelah
pemberian dosis awal, diberikan 12 gr dalam
500mlRL dengan 15 tetes/menit (2gr/jam)
Frekuensi pernapasan minimal 16x/ menit
Refleks patella +
Urin minimal 30 ml/jam dalam 4 jam terakhir
Hentikan pemberian MgSO4 bila refleks patella (-), urin <30
ml/jam dalam 4 jam terakhir, bradipnea (<16x/m).
Siapkan antidotum: kalsium glukonas 10% berikan
antidotum bila terjadi henti napas: dosis: 2 gr (20 ml dalam
larutan 10%) IV perlahan-lahan sampai pernapasan mulai
lagi. Kalau perlu bantu pernapasan dengan ventilator
2. Diasepam
Dosis awal: Diasepam 10 mg IV pelan-pelan selama 2
menit. Jika kejang berulang , ulangi pemberian
sesuai dosis awal
Dosis pemeliharaan: Diasepam 40 mg dalam 500 ml
larutan Ringer laktat melalui infus. Depresi
pernapasan ibu mungkin terjadi bila dosis >30
mg/jam. Jangan berikan lebih dari 100 mg/jam
Beri magnesium sulfat secara IV/IM
Peralatan gawat darurat ( O2, masker dll)
Miringkan kepala pasien kekiri
Anti-hipertensi: nifedipine sublingual
Lindungi agar jangan cedera tetapi tidak
dikekang
Jangan sekali-kali meninggalkan pasien tanpa penjagaan
Cegah konvulsi lanjutan
Kendalikan tekanan darah
Persiapan untuk melahirkan (jika belum
melahirkan)
Penilaian dan Penatalaksanaan awal eklamsi:
Berteriak minta tolong –mobilisasi personil
Dengan cepat evaluasi pernapasan dan keadaan
kesadarannya
Miringkan kekiri
Lindungi agar jangan sampai cedera tetapi jangan dikekang.
Mulai jalankan infus IV dengan jarum berukuran besar
(ukuran 16 gauge)
Beri oksigen dengan laju 4 Lt/menit
Jangan sekali-kali meninggalkan ibu tanpa penjaga
Evaluasi Penemuan normal
Tingkat kesadaran mengantuk tapi bisa
dibangunkan
Tekanan darah diastolik pertahankan 90-100
mmHg
Angka pernapasan 16x atau lebih/menit
Refleks tendon yanf dalam minimal tapi ada
Denyut jantung janin penurunan dalam
variabilitas
Evaluasi Penemuan abnormal Penatalaksanaan
Paru-paru edema pulmonum hentikan MgSO4
Diuresis <30 ml/jam atau hentikan MgSO4
120ml/4jam
Uterus(setelah atonia uteri (pendarahan pertimbangkan
melahirkan) setelah melahirkan) oksitosin 24 jam
Penentuan waktu dan cara melahirkan:
tergantung ibu versus kematangan janin
Penilaian janin: bukti ada gawat janin
Pengendalian konvulsi
Pengendalian hipertensi
Dirujuk karena komplikasi organ lainnya:
pulmo, renal, hati, kardiovaskuler, sistem
saraf, gangguan penglihatan.
Terdapat banyak manisfestasi dari hipertensi dalam
kehamilan
Tidak mungkin memprediksi pasien mana yang
berisko mengalami pre-ekalamsi berat atau eklamsi
Tindakan kewaspadaan diperlukan untuk membuat
diagnosis
Setelah diagnosis dibuat pengobatan yang sesuai
bisa mengurangi angka kesakitan dan angka
kematian
Obat anti-konvulsi harus digunakan, magnesium
sulfat sebagai pilihan pertama.
Obat anti-hipertensi harus digunakan seperlunya.
Pemantauan yang ketat diperlukan untuk
mengetahui efek samping
Pada preeklamsi berat dan atau eklamsi perlu
pertimbangkan mengakhiri kehamilan
Pertimbangkan rujukan