Anda di halaman 1dari 7

Nama

: Palupi Dien Utami

NPM

: 160110150120

Prodi/Kelas

: Pendidikan Dokter Gigi / B

Mata kuliah

: Bahasa Indonesia

TTD

Craig and Powers (2001: halaman) mengatakan bahwa, saat ini banyak sekali
alat kedokteran gigi berbahan dasar logam yang digunakan dalam praktik, baik
digunakan

untuk

pemakaian

langsung

dalam

mulut

ataupun

untuk

alat

instrumentasi.----------------------teks------------------------------ Nikel-titanium mulai


digunakan sebagai kawat ortodonti pada tahun 1970 (Kocadereli, et al, 2000:
halaman). -----------------------------teks------------------Hatrick, et al. (2011: halaman)
mengatakan bahwa kawat yang digunakan sebagai alat ortodonti harus memiliki
kemampuan untuk tahan terhadap korosi dan tidak mudah rusak atau patah jika
diubah bentuk.
Fatimah, dkk. (2013: halaman) mengataka bahwa selama perawatan
ortodonti, braket maupun kawat ortodonti selalu berada di dalam rongga mulut
sehingga akan terjadi suatu interaksi dengan lingkungan rongga mulut itu sendiri.
Braket atau kawat ortodonti harus

memiliki biokompabilitas yang baik

-------------teks------------ Craig dan Powers (2002: halaman) mengemukakan bahwa


braket dan kawat ini pun harus memiliki daya tahan yang tinggi terhadap korosi dan
tidak boleh mengalami perubahan fisik ketika terkena cairan yang ada dalam rongga
mulut contohnya jika terkena langsung dengan saliva

Nikel

merupakan

salah

satu

logam

yang

dapat

menyebabkan

hipersensitivitas pada beberapa orang, terutama pada wanita. (Kocadereli, et al.,


2000: halaman) Stainless steel yang digunakan untuk braket atau kawat ortodonti
saat ini memiliki kadar logam nikel sebesasr 9 12%. (Brantley dan Eliades, 2001:
halaman). Rodrigo dan Luciane (2008: halaman) mengemukakan bawa berdasarkan
karakteristik dan kelarutannya, kandungan logam dalam tubuh manusia dapat
menyebabkan risiko bagi kesehatan sejak logam ini terdapat pada tempat dan level
yang berbeda, oleh karena itu fungsi biologis pada tubuh baik sistemik atau lokal
dapat terpengaruh oleh adanya kandungan logam yang digunakan sebagai bahan
dental.
Kocadereli, et al. (2000: halaman) Kadar nikel pada saliva menunjukkan
pningkatan pada saliva pasien dengan alat ortodonti cekat. Park dan Shearer pada
tahun 1983 mengemukakan bahwa telah dilaporkan rata-rata nikel yang dilepas dari
alat ortodonti cekat sekitar 40g per hari. Konsentrasi nikel sebesar 2,5mg/mL
dapat menyebabkan toksisitas pada sel gingiva manusia di kultur jaringan. (AlWaheidi, 1995: halaman)
Beberapa penelitian in vitro menunjukkan adanya korosi dan pelepasan ion
nikel dari braket dan kawat ortodonti yang biasa digunakan pada pasien pengguna
alat ortodonti cekat. (Eliades, et al., 2003: halaman)
Fatimah, dkk. (2013: halaman) menyatakan bahwa pelepasan kadar nikel ini
dapat dipengaruhi oleh tiga hal yaitu komposisi yang berada dalam kandungan
logam, pada saat metode pembuatannya serta lingkungan dalam rongga mulut.

Komposisi yang berada dalam kandungan logam dan metode pembuatannya


ditentukan sendiri oleh masing-masing produsen. Pelepasan kadar nikel melalui
proses korosi yang diperoleh akibat lingkungan dalam rongga mulut dapat
disebabkan oleh beberapa faktor seperti temperatur, kualitas dan kuantitas dari saliva,
plak, pH, protein, asupan makanan dan kondisi rongga mulut itu sendiri.
(Chaturvedi, 2008: halaman)
Kawat dan braket yang dipakai pada alat orthodontik cekat biasanya
menggunakan stainless steel, cobalt-chromium-nickel alloys, nickel-titanium alloys,
-titanium alloys. (Brantley dan Eliades, 2001: halaman) ---------teks-------Elemen nikel yang terkandung pada kawat dan braket ini memberikan keuntungan,
yaitu menjadikan alat lebih tahan terhadap korosi. (Kocaderelli, et al., 2000:
halaman). Nickel-titanium alloys (Nitinol) memiliki sifat elastisitas yang lebih
tinggi dibandingkan stainless steel, cobalt-chromium-nickel alloys, dan -titanium
alloys. (Brantley dan Eliades, 2001: halaman)
Efek merugikan yang dihasilkan oleh nikel telah lama diselidiki pada sel,
jaringan dan organ. Konsentrasi nikel dalam kisaran tertentu yang dilepaskan dari
logam paduan dapat mengaktivasi monosit dan sel endotelial. (Eliades, et al., 2003:
halaman)

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------teks------------------------------------

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat ion nikel pada saliva


pasien yang memakai alat ortodonti cekat. Ion nikel yang ditemukan pada alat
ortodonti ini diharapkan tidak memiliki efek yang merugikan bagi tubuh.
Waktu atau durasi pemakaian alat ortodonti ini juga daapt mempengaruhi
jumlah kandungan nikel yang ada di dalam tubuh. Cairan saliva atau serum
dapat digunakan sebagai media untuk melihat jumlah kadar nikel dalam
tubuh. (Aaolu, et al., 2001: halaman)
Kandungan nikel pada saliva memiliki konsentrasi maksium satu minggu
setelah pemasangan alat ortodonti cekat, (Singh, et al., 2008: halaman) Yassaei, et
al. (2013: halaman) menyatakan bahwa tetapi tidak terjadi peningkatan yang berarti
selama 1 hingga 6 bulan pemakaian. Penelitian lainnya menunukkan bahwa
kandungan nikel meningkat pada serum pasien yang sudah dua tahun menggunakan
alat ortodonti cekat, tetapi peningkatan ini tidak mencapai level toksik. (Aaolu, et
al., 2001: halaman)
----------------------teks------------------------------------------------------Nikel
dapat menjadi salah satu unsur paduan untuk besi dan baja. (Joseph, 2000:halaman)
Paduan dasar nikel banyak digunakan karena dapat dengan mudah diubah bentuk,
dapat tahan terhadap temperatur rendah maupun tinggi, tidak mudah berkarat dan
merupakan satu dari tiga elemen magnetik alami. (Stimola, 2007: halaman)
Nikel logam berwarna putih keperakan dengan konsistensi yang keras. Pada
sistem periodik unsur, nikel terletak pada periode 4, golongan VII. Nikel memiliki
nomor atom 28 dengan massa atom 58,69. Logam ini melebur pada suhu 1453
derajat celcius dan mencapai titik didih pada suhu 2732 derajat celcius. (Sparrow,
2007: halaman)

Nikel jarang ditemukan sebagai logam murni dan pertama kali ditemukan
pada abad ke-17. Logam ni dimurnikan dari salah satu jenis batu yang disebut ore.
Logam ini dapat digunakan dengan dicampurkan terlebih dahulu dengan logam lain
sehingga sering disebut logam paduan. (Sparrow, 2005: halaman)
Saliva berperan sebagai buffer atau larutan penyangga. Saliva membantu
menetralisir pH setelah makan, sehingga mengurangi terjadinya mineralisasi yang
bisa disebabkan oleh asam yang dihasilkan bakteri dan plak. (Edgar dan OMullane,
1996: halaman)
Komposisi saliva terdiri atas air, elektrolit dan beberapa senyawa organik.
Karakteristik utama dari saliva adalah memiliki volume relatif besar terhadap massa
kelenjar ludah, memiliki konsentrasi potasium yang tinggi osmolaritas yang rendah,
dan mengdanung bahan organik khusus. (Johnson, 2003: halaman)
--------------------------------------teks--------------------------------------Komposisi saliva bervarasi bergantung dari kelenjar mana saliva tersebut
disekresikan sekresi saliva ada uda macam, yang tidak terstimulasi dan yang
terstimulasi. Sekresi saliva yang tidak terstimulasi (unstimulated) artinya
sekresi saliva ada saat kondisi tidak ada rangsang tertentu. Lalu untuk sekresi
saliva yang terstimulasi (stimulated) adalah kondisi saat berada di bawah
rangsang tertentu seperti makanan asam atau ketika mengunyah makanan
.(Rhoades dan Bell, 2013: halaman)
Komposisi saliva yang tidak terstimulasi 25% berasal dari kelenjar parotis,
60% dari kelenjar submdanibular, 7 8% dari kelenjar sublingual, dan 7
8% berasal dari kelenjar saliva minor. Sendangka komposisi pada
keseluruhan saliva yang terstimulasi 50% berasal dari kelenjar parotis, 35%
dari kelenjar submdanibular, 7 8% dari kelenjar sublingualis, dan 7 8%
berasal dari kelenjar mukus minor. (Edgar dan OMullane, 1996: halaman)

Hashim (2010: halaman) mengatakan bahwa penggunaan saliva sebagai


media diagnostik memiliki beberapa kelebihan dibdaningkan pemeriksaan lewat
darah dan urin, diantaranya pengambilan darah non-invasive dan tidak ada perubaha
pada komponen saliva jika disimpan dalam suhu ruang. Sinaga (2002: halaman)
mengatakan bahwa keuntungan diagnosa lainnya adalah lebih mudah dilakukan
karena dapat dilakukan sendiri oleh pasien dan aman digunakan dibdaningkan
pemeriksaan lainnya.
Kawat ortodonti yang banyak digunakan saat ini biasanya berbahan dasar
logam paduan seperti stainless steel, cobalt-chrome-nickel, titanium atau logam
paduan nikel-titanium (nitinol). (Hattrick, et al., 2011: halaman)
Karakteristik yang harus dimiliki oleh kawat yang digunakan untuk alat
ortodonti cekat adalah tidak kaku, mudah diubah bentuk, gesekan pada
permukaan harus rendah, tidak mudah berkarat, memiliki biokompabilitas
dan stabil terhadap lingkungan rongga mulut, serta tidak mudah patah
ataupun rusak. (Singh, 2007: halaman)
Berdasarkan bahan dasar pembuatannya, kawat dapat terbuat dari emas,
stainless steel, chrome-cobalt dan nickel titanium. Tiap bahan ini memiliki
kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kelebihan bahan dasar emas
adalah memiliki elastisitas dan biokompabilitas yang baik dan stabil terhadap
lingkungan rongga mulut. Kekurangan dari bahan dasar emas ini adalah
harganya yang mahal dan kekuatannya kurang baik. (Singh, 2007: halaman)
------------------------------------------------teks----------------------------------------------------------------------. Rancang penelitian
cross sectional adalah penelitian yang dilakukan pada satu waktu atau subsequent
stage tertentu, artinya tiap subyek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan

pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat
pemeriksaan. (Kountur, 2007: halaman)

Anda mungkin juga menyukai