Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINDAKAN PENDERITA DIABETES

MELLITUS DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DI


PUSKESMAS DARUL KAMAL,ACEH BESAR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan
Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Aceh

Di ajukan oleh:

Irma wati

P07125218016

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

PRODI DIV TERAPI GIGI

TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber


daya manusia, salah satu di antaranya pembangunan kesehatan gigi dan mulut. Untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan gigi, di antaranya derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal,
dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan dibutuhkan perubahan cara pandang (mindset)
program pelayanan kesehatan dari paradigma sakit ke paradigma sehat, sejalan dengan visi
Indonesia Sehat 2010 (Kemenkes, 2012).
Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi.1 Seseorang
dikatakan sehat tidak hanya ditentukan oleh kesehatan secara umum namun juga kesehatan gigi
dan mulutnya.Kesehatan gigi dan mulut mempunyai peran yang penting dan berkaitan dengan
kesehatan umum.Masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering ditemukan salah satunya yaitu
penyakit periodontal dan dapat berhubungan dengan berbagai penyakit sistemik seperti diabetes
mellitus (Dinda Aulia Istiqomah, 2017).
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dapat mencegah terjadinya penyakit gigi dan
mulut.pencegahan yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan gigi
dan mulut.perilaku pencegahan terhadap penyakit gigi dan mulut perlu dilakukan agar tidak
menyebabkan gangguan fungsi,aktivitas dan penurunan produktivitas kerja yang akan
mempengaruhi kualitas hidup (Merry Novaria Pay, 2016)
Derajat kesehatan gigi dan mulut dapat dibagi dalam dua aspek,yaitu status penyakit gigi
dan kebersihan gigi.Sebagian besar masalah penyakit gigi disebabkan karena mengabaikan
kebersihan gigi dan mulut.Kebersihan gigi dan mulut merupakan suatu keadaan dimana gigi dan
mulut bebas dari plak dan kalkulus (Suryani, 2018).
Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, 25,9% penduduk Indonesia
mempunyai masalah gigi dan mulut dan 31,1% dari penduduk tersebut menerima perawatan dan
pengobatan.Kemampuan untuk mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi (perawat, dokter
gigi atau dokter gigi spesialis) hanya 8,1%.Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia masih buruk
dan perlu penanganan lebih lanjut dari tenaga kesehatan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan
mulut di Indonesia.
Pengetahuan adalah hasil ‘Tahu’,dan ini terjadi setelah melakukan pengindraan terhadap
suatu objek tertentu.penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia,yakni: indra
penglihatan,pendengaran,penciuman,rasa dan raba.sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga.pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. (Notoatmodjo, 2011)
Tindakan adalah suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt
behavior).untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbedaan nyata diperlukan faktor pendukung
atau suatu kondisi yang memungkinkan,antara lain adalah fasilitas,disamping faktor fasilitas juga
diperlukan faktor dukungan. (Notoatmodjo, 2011)
Penyakit degeneratif merupakan permasalahan kesehatan yang sudah lama dialami
beberapa negara di dunia, baik negara maju dan negara berkembang. Penyakit ini disebabkan
oleh perubahan gaya hidup. Penyakit diabetes merupakan salah satu dari empat prioritas penyakit
tidak menular. Data menyebutkan bahwa 1 dari 2 orang penyandang diabetes belum menyadari
bahwa dirinya mengidap diabetes, dimana sebenarnya 80% kejadian diabetes dapat dicegah.
Penyakit diabetes dapat dikontrol dan penderitanya dapat berumur panjang dan hidup sehat
(Silalahi, 2019)
Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik karena adanya masalah
pada pengeluaran insulin. Insulin yang diproduksi oleh pankreas kurang, akibatnya terjadi
ketidakseimbangan gula dalam darah sehingga meningkatkan konsentrasi kadar gula darah
(Kementerian Kesehatan RI, 2014).
Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme tubuh yang mengacu pada
peningkatan kadar glukosa darah. Diabetes mellitus mempunyai hubungan yang signifikan
dengan beberapa komplikasi mikro dan makrovaskular dalam tubuh. Pada penderita diabetes
mellitus banyak ditemukan gangguan dalam rongga mulut dengan manifestasi oral seperti
gingivitis, periodontitis, xerostomia, akumulasi plak yang tinggi, perubahan rasa dan kandidiasis.
Dari seluruh komplikasi oral diabetes mellitus, Periodontitis merupakan komplikasi tertinggi di
antara berbagai macam komplikasi oral pada penderita diabetes mellitus (Berliana sari
dkk,2017).
Penderita diabetes mellitus dengan gula darah tidak terkontrol menunjukkan peningkatan
kerentanan terhadap infeksi bakteri, jamur dan virus, hal ini disebabkan oleh respon imun yang
menyimpang sebagai akibat dari hiperglikemia dan ketoasidosis yang mengubah fagositosis
makrofag dan kemotaksis neutrofil polimorfonuklear yang mana hal ini dapat meningkatkan
penyebab kerusakan pada jaringan periodontal. Akan tetapi penderita diabetes mellitus dengan
gula darah terkontrol yang tidak disertai dengan gangguan vaskular menunjukkan penurunan
tingkat infeksi yang baik seperti halnya dengan pasien non diabetes mellitus (Berliana sari
dkk,2017).
Sehubungan dengan adanya gangguan-gangguan pada penderita diabetes melitus pada
rongga mulut, maka untuk dapat mengendalikan gangguan tersebut, penderita harus memahami
berbagai hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Pengetahuan yang dimaksud adalah
pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus atau istilah populernya adalah kencing manis.
Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus meliputi berbagai hal antara lain: cara
mengendalikan kadar gula darah, hal-hal yang dapat menimbulkan adanya penyakit diabetes
melitus, pengetahuan tentang cara merawat gigi dan mulut, serta berbagai hal yang penting
diketahui untuk menjaga kesehatan rongga mulut. Pengetahuan tentang kesehatan rongga mulut
tentunya jika penderita memahaminya, maka dimungkinkan penderita akan melakukan hal-hal
yang positif bagi kesehatannya. Berbagai hal yang dianjurkan akan dilakukan, sementara
berbagai hal yang tidak perlu dilakukan akan ditinggalkan. Adanya pengetahuan tentang
penyakit tersebut dapat menimbulkan perilaku hidup sehat sesuai dengan pengetahuan yang
dimilikinya. Dengan demikian, pengetahuan penderita diabetes melitus tentang penyakitnya
berhubungan dengan tingkat kesehatan rongga mulut (berliana sari dkk,2017).
Menurut hasil penelitian dari Berliana tahun 2017,tingkat kebersihan gigi dan mulut pada
penderita Diabetes Mellitus yang paling tinggi adalah berkriteria buruk sebesar 82,5% dan
berkriteria baik hanya 5%.sedangkan menurut hasil penelitian dari Mardiah Rizqo,Lina
Natamiharja tahun 2014 persentase status oral hygiene pada pasien Diabetes Mellitus sebanyak
64% termasuk kategori sedang,kategori buruk 20% dan kategori baik 16%,sedangkan pasien
non-Diabetes kategori baik 98%,kategori sedang 2% dan ketegori buruk tidak ada.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “ apakah terdapat hubungan pengetahuan dan tindakan penderita diabetes mellitus
dengan status kebersihan gigi dan mulut di Puskesmas Darul Imarah,Aceh Besar”.

C. Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup pada penelitian ini dibatasi dalam ilmu kesehatan gigi dan mulut untuk
mengetahui “ hubungan pengetahuan dan tindakan penderita diabetes mellitus dengan status
kebersihan gigi dan mulut di Puskesmas Darul Imarah,Aceh Besar”.

D. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pengetahuan dan tindakan penderita diabetes mellitus dengan
status kebersihan gigi dan mulut di Puskesmas Darul Imarah,Aceh Besar.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan penderita diabetes mellitus di puskesmas Darul
Imarah,Aceh Besar.
b. Untuk mengetahui tindakan penderita diabetes mellitus di puskesmas Darul
Imarah,Aceh Besar.
c. Untuk mengetahui status kebersihan gigi dan mulut penderita diabetes mellitus di
puskesmas Darul Imarah,Aceh Besar.

E. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
Menambah wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman panulis untuk
mengembangkan diri dalam disiplin ilmu kesehatan masyarakat khususnya kesehatan
gigi dan mulut.
b. Bagi Akademik
Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa
Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Aceh dan dapat menambah
pembendaharaan perpustakaan.
c. Bagi Lahan Penelitian
Dapat memberikan informasi hubungan pengetahuan dan tindakan penderita
diabetes mellitus dengan kebersihan gigi dan mulut di puskesmas Darul Imarah,Aceh
Besar.
d. Bagi instansi Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan untuk peningkatan program
pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Daftar pustaka

Berliana Sari, I. H. (2017). HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN STATUS


KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI
PUSKESMAS RAWANG JAMBI. Jurnal Kesehatan Gigi Vol.04 , 14.

Dinda Aulia Istiqomah, J. R. (2017). Kebersihan mulut pada penderita Diabetes Mellitus tipe
1. J Ked Gi Unpad. , 42.

Kemenkes RI.Riset kesehatan dasar (RISKESDAS) 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. 2013.

Kementerian Kesehatan RI (2014), Hubungan Pengetahuan Dan Tindakan Pencegahan


Diabetes Mellitus Tipe 2, The Indonesian Journal of Health Promotion ad Health Education
Vol. 7.

Kemenkes, 2012, Buku Panduam Pelatihan Kader Kesehtan Gigi dan Mulut di
Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI, 2012.

Merry Novaria Pay, S. (2016). Identifikasi Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Anak
dalam Pemeliharaan. Majalah Kedokteran Gigi Indonesia Vol 2 , 27.

Notoatmodjo, P. (2011). Bab 5:Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. In KESEHATAN


MASYARAKAT (p. 153). Jakarta: Rineka Cipta.

Rizqo,M dan Lina N.2014.”Status Oral Hygiene dan Periodontal Pada Pasien Diabetes
Mellitus dan Non Diabetes Mellitus di RSUD Dr.Pringadi” 218:147-52

Silalahi, L. (2019). Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Pencegahan Diabetes Mellitus


Tipe 2. Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion ad Health Education ,
224.

Suryani, L. (2018). PENGARUH HOME VISIT ASUHAN KEPERAWATAN GIGI


KELUARGA TERHADAP STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA BALITA
DI DESA LAMBHUK BANDA ACEH. Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan
Hidup , 70.

Anda mungkin juga menyukai