PERBANDINGAN HASIL PENGUKURAN DIMENSI VERTIKAL OKLUSI ANTARA

SOFTWARE APIKAL DENGAN TEKNIK WILLIS DAN SEFALOMETRI PADA

PASIEN TIDAK BERGIGI

ABTRAK

Latar belakang

Dimensi vertikal adalah jarak yang terdapat diantara dua titik anatomis berupa titik yang
terdapat pada ujung hidung dan ujung dagu, dimana salah satu dari titik berada pada jaringan
yang dapat bergerak dan titik yang lainnya pada jaringan tak bergerak. Terdapat bermacam-
macam metode penetapan hubungan rahang atau pengukuran dimensi vertikal. Pengukuran
dimensi vertikal dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Penentuan yang
tepat pada hubungan antar rahang, penting dalam melakukan perawatan rehabilitasi
prostodonsi karena kesalahan dalam menentukan dimensi vertikal ini akan menyebabkan
berbagai efek seperti gangguan sendi temporomandibular, disfungsi otot, atropi dan trauma
jaringan lunak, gangguan fungsi fonetik, estetik, penelanan dan pengunyahan, dan resorbsi
tulang alveolar.

Tujuan: Membandingkan hasil pengukuran DVO secara tidak langsung dengan menggunakan
software Apikal dan sefalometri terhadap pengukuran DVO secara langsung dengan teknik
Willis pada wajah.
Metode: 15 pasien edentulous totalis yang memenuhi kriteria inklusi dicetak anatomis dan
dilanjutkan dengan pembuatan biterim RA dan RB. Pasang bite rim, ukur DVI pada wajah
dengan teknik Willis dengan jangka sorong, kemudian potong bite rim 2-4 mm untuk
mendapatkan DVO. Pengambilan foto dengan mengunakan software apikal dan sefalometri
dilakukan menggunakan bite rim saat pasien oklusi. Pengukuran DVO pada hasil tracing foto
sefalometri dengan cara mengukur jarak dan sudut antara bidang bispinal dengan bidang
mandibula
Hasil: Uji non-parametrik pada hasil data yang diperoleh menunjukkan tidak terdapat
perbedaan yang bermakna antara hasil pengukuran dimensi vertikal oklusi menggunakan
teknik Willis, sefalometri dan Apikal digital dengan nilai p > 0,05 (0,464) atau dengan kata
lain memiliki hasil yang sama dan tidak jauh berbeda.
Kesimpulan: Aplikasi Apikal Digital dapat membantu untuk menentukan dimensi vertikal
oklusi pada pasien secara langsung serta memudahkan bagi klinisi untuk perawatan gigi
tiruan lengkap.