Anda di halaman 1dari 52

Drg Elizabeth Mailoa

Mekanisme ikatan semen


ƒ Non adhesive luting
• tidak bersifat adesif terhadap struktur gigi

• retensi diperoleh dari kekasaran permukaan

• Membutuhkan kesejajaran preparasi yang


tepat

• Contoh : Zinc Phosphate Cement


Mekanisme ikatan semen
ƒ Ikatan mikromekanikal
• Sifat adesif lebih baik dr Zn Phosphate C

• Proses etsa asam pada struktur gigi

• Proses etsa asam & sandblasting pada metal


→ Maryland Bridge

• Contoh : Resin Cement


Mekanisme ikatan semen
ƒ Adesi molekular
• ikatan ini melalui ikatan kimia
• Sifat adesif terhadap jaringan gigi sangat
baik → kekuatan kohesif relatif rendah.
• Membutuhkan kesejajaran preparasi yang
tepat
• Contoh : * Polycarboxylate cement,
* Glass Ionomer Cement ( GIC)
Sifat ideal luting-cement
z Viskositas & ketebalan lapisan film rendah
z Waktu kerja panjang & kecepatan
pengerasan di dalam mulut
z Sifat larut yang rendah
z Biokompatibilitas baik
z Compress strength & tensile strength tinggi
z Bersifat translusen
z Sifat antikariogenik
Beberapa jenis luting cement
ƒ Zinc Phosphate
ƒ Glass Ionomer (Modified)
ƒ Fuji Plus
ƒ Rely X - Luting Cement
ƒ Resin Cement
ƒ Panavia
ƒ Rely X - ARC
ƒ Variolink
ƒ Polycarboxilate
Zn Phosphate Cement
Zn Phosphate Cement
Sifat Zn Phosphate Cement
z Memiliki compressive strength tinggi
z pH 3.5 → sifat iritasi terhadap pulpa
z Ketebalan lapisan film → 25µm
z Perlu cavity varnish → mengurangi
sensitivitas dentin
z Sifat biokompatibilitas rendah
z Tidak memiliki sifat antikariogenik
Glass Ionomer Cement
Glass Ionomer Cement
Sifat Semen Glassionomer
z Sifat biokompatibilitas baik
z Ikatan terhadap struktur jaringan baik
z Melepas F selama penggunaan
z Bersifat bakteriostatik selama setting
z Lebih translusen dibanding ZnPhosphate
z Tidak boleh kontaminasi dengan air
z Gigi preparasi tidak boleh terlalu kering
Resin Cement
Sifat resin cement
z Terdiri dari resin komposit Bis-GMA
z Berbeda dengan restorasi komposit
z Ikatan secara kimia terhadap gigi
z Lebih kuat dibanding semen konvensional
z Perlu etsa asam → iritasi pulpa
z Sistem polimerisasi → auto-cured, light-
cured & dual-cured
Kondisi Klinik
z Full Veneer/Full casted Crown
– Semua jenis semen dapat digunakan
– Pada gigi vital
z Periksa sensitivitas
z Retensi & resistens harus baik

z Sisa dentin harus cukup

z Bilamana perlu perpanjangan mahkota


dengan
– Amalgam
– Resin
– GIC
Kondisi Klinik
z All Ceramic Crown
– 90% menggunakan resin cement ; 10%
menggunakan GIC
z Ikatan sangat baik
z Mudah menyesuaikan warna
z Bilamana gigi vital & sensitif → gunakan GIC
z Bila menggunakan resin cement
– Isolasi dengan baik
– Buang kelebihan resin semen
Kondisi Klinik
z Porcelain Veneers
– 100 % menggunakan Resin Cement
z Retensi yang diperoleh 90%
z Ikatan sangat baik → gigi – semen -
restorasi
z Mudah penyesuaiannya dengan warna
restorasi
z Warna mudah dimodifikasikan

z Teknik sementasi sangat sensitif


Tahap sementasi
z Persiapan alat dan bahan untuk sementasi
z Tentukan jenis semen yang akan digunkan
sesuai kondisi klinik
z Isolasi daerah yang akan disementasi
z Bersihkan gigi penyangga
z Ulasi cavity varnish ( bila perlu )
z Campuran bubuk – likuid sesuai
konsistensi yang dianjurkan
likuid bubuk
Tahap sementasi
z Ikuti prosedur sesuai tipe semen
z Dudukkan restorasi dengan menggunakan jari
atau cotton roll untuk menekan .
z Jangan gigitkan kapas/tissue pada pasien
z Tunggu sampai semen mengalami setting
z Kelebihan dibuang dengan menggunakan
– Scaler
– Sonde
– Dental floss
z Periksa dan sesuaikan kembali oklusi bila perlu
Sistem auto - curing
Sistem light - curing
All-ceramic Crown
Resin cement dalam kemasan kapsul (aplicap)
Campur dengan menggunakan mixer
Aplicap siap untuk proses sementasi
Lakukan light-curing → 2-4 menit
Buang kelebihan semen resin
Proses sementasi selesai
Jenis semen yang
direkomendasikan
z Glass Ionomer dalam kapsul → rutin
– Ketac-Cem aplicap
– Fuji cem aplicap
z Adhesive resin cement cocok untuk
– preparasi yang terlalu runcing → retensi kurang
– Panavia 21, Rely X ARC
z Zn Phosphate cement → FCC pada gigi yang tidak
sensitif
Kontrol setelah sementasi
z Pasien diminta kembali 48 jam setelah sementasi
– Periksa restorasi
z Cek oklusi, lakukan koreksi posisi bila perlu

– Tanyakan keluhan pasien


z Kepuasan terhadap restorasi
z Cara pembersihan

z Pasien perlu kontrol 2 minggu setelah sementasi

Anda mungkin juga menyukai