lutTtaI
KEDOKTERAN &
KESEHATAN
Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Penerbit:
Tekultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
IL Dr. Moehammad Ali Kompleks RSMH Palembang30l26,Indonesia
Telp. 07 1 I -3 523 42, F ax. 07 I I -37 343 8, email : j urnal-fkunsri@yahoo. com
lurnaI
KEDOKTERAN &
KESEHATAN
(DAHULU MAJALAH KEDOKTERAN SRWIJAYA)
rssN 0-853-1773
Terakreditasi SK. No.093tD3.412000. tanggal, 20 Maret 2000
Terakreditasi Kembali SK. No.342lD3,IU12003,30 Juni 2003
Pemimpin Umum
M.Sc
dr. Erial bahar. lll l. Prof. dr. Robert Siregar, DTM&H, Sp.KK
I
Pembantu Dekan
lll 2. prof. pM. Chatar, Sp.pK(K)
Ketua penyunring
3. Prof. dr. H. Azwar Agoes, DAFK, Sp.FK
lll 4.
Prof. dr. Hermansyah, SpPD-KR lll Prof. dr. Usman Said, Sp.OG(K)
yang budiman,
Banyak penelitian sebelumnya melaporkan bahwa penebalan tunika intima-media arteri karotis
i nilai prediksi bermakna terhadap prevalensi dan insidensi stroke. Penelitian ini
untuk mengungkap hubungan antara penyakit arteri karotis dengan kejadian stroke
hemoragik dengan hipertensi pada populasi di Palembang. Karena itu pada Jurnal kali ini
irkan penelitian mengenai Penyakit Arteri Karotis Sebagai Faktor Risiko Kejadian Stroke
Hemoragik Di RS Dr Muhammad Hoesin Palembang.
Selanjutnya disajikan juga topik lain yang tetap menarik yaitu mengenai Faktor-Faktor Yang
ruhi Angka Kejadian Carpal Tunnel Syndrome Pada Pengrajin Songket Palembang,
Dermatoglifi Pada Penderita Thalasemia Di Kotamadya Palembang, Perbedaan Perilaku
ja Daerah Urban Dan Rural Terhadap Seksual Pada Pelajar SMP Negeri Di Sumatera Selaiair.
Mudah-mudahan uraian dan tulisan dalam ramuan ini cukup memberi wawasan ilmu yang
Salam Redaksi
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Angka Kejadian Carpal Tunnel Syndrome Pada Pengrajin
Songket Palembang. Abdul Kadir Syarkowi, Budi Santoso, Minerva 2957
5. Hubungan Proteinuria Kuantitatif Dengan Klirens Kreatinin Pada Penderita Nefropati Diabetes
Melitus Tipe2. Kemas Yakub.R................. 2B7t
6. Perbedaan Perilaku Remaja Daerah Urban Dan Rural Terhadap Seksual Pada Pelajar SMP
Negeri Di Sumatera Selatan. Nurna Ningsih, Miranti F Iswari,Ismar Agustin .. 2880
7. Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Sp02 Pasca Pronasi Pada Bayi Yang Memakai Ventilator.
Arie Kusumaningrum 2887
8. Pengaruh Lingkungan Sosial Dan Kepribadian Terhadap Penyalahgunaan Napza Pada Remaja
Kasus Narkoba Di LP Kelas II A Palembang. Lukman, Nurna Ningsih, Azwaldi....... 2893
9. Tingkat Keberhasilan Penggunaan Fissure Sealant Dalam Mencegah Terjadinya Karies Gigi
Pada Pasien Klinik Preventif Dentistry Jurkesgi Poltekkes Palembang 2009. Mujiya41,............ 2899
12. Adenokarsinoma Tipe Intestinal Subtipe Papiler Pada Karum Nasi. Mezft Unita........... 2913
Tinjauo.n Pustaka
denp t
random sampling,didapat jumlah sampel anak usia 9 sampai dengan 12 tahun yang berjumlah mengga
51 responden dengan l12 elemen gigi yang telah dilakukan fissure sealant,dengan
dari gn
menggunakan pendekatan metode survey. Dalam penelitian ini dilakukan uji Chi square - perk€mh
untuk melihat hubungan fissure sealant yang dilakukan tahun 2008 dalam dengan kejadian
karies gigi pada pasien klinik Preventif Dentsitry Jurusan Kesehatan Gigi politeknik ss (e
p€ncqgt
Kesehatan Palembang tahun 2009. Dengan menggunakan uji statistik ^Chi - square pada ll2
elemen gigi dan tingkat kepercayaan 95% (u:
0,05), dengan nilai X2tabel (0,05;l) 3,841,: permuka
Fiss
didapat hasil bahwa X'tritung (l12,000) > .Ptabel (3,841) dan nilai P.Value (0,000) < u penting
(0,05). Hal ini berarti ada hubungan yang bermakna antara aplikasi fissure sealant yang berorieo
dilakukan tahun 2008 dengan kejadian karies gigi pada pasien yang klinik PreventifDentistry pada m
Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Palembang tahun 2009' karies j
diaplika
Kata Kunci : Fissure Sealant, Karies karoies
yang ba
yang leb
dibandin
hanya pa
Pendahuluan
Kesehatan adalah nikmat yang diberikan Allah Penggunaan pit dan fissure sealant sesungguhnya
SWT yang sangat berharga bagi manusia, ketika dapat mengurangi karies gigi pada populasi yang telah
dirasakan adanya keluhan Gejala awal suatu penyakit siap menerima fluoridasi dan sumber pencegahan
seringkali tidak diperhatikan atau dianggap tidak terlalu lainnya. Pit dan fissure sealant dikonradiksikan
penting, sehingga seseorang penderita baru mendatangi pada karies rampan dan lesi pada interproksimal.
saftma pelayanan kesehatan setelah penyakitnya Tetapi pada umumnya secara anatomi permukaan
mencapai tahap akhir. Kecenderungan ini- juga oklusal gigi molar permanent mempunyai pit dan
terjadi pada penderita penyakit gigi. Disamping itu, fissure lebih dalam dari pada premolar. Karies yang
orang-orang yang malas menggosok gigi disebabkan muncul pada permukaan harus dievalusi dengan
karena mereka tidak menyadari dan tidak peduli hati-hati karena karies ini menyerupai lubang yang
serta ceroboh, mereka baru menyadari perbuatannya bersatu dengan fissure. Pada kasus ini fissure sealant
itu ketika gigi mereka tanggal. Sebaliknya orang tidak diperlukan karena tidak efektif Pada kenyakannya
yang mengetahui dengan benar, pandai, dan hati-hati, walaupun aplikasi sealant terlihat mudah namun
mereka akan mengambil inisiatif trntuk mengetahui diperlukan teknik yang sangat teliti dan pasien harus
adanya gejala penyakit gigi.t mau diajak kerjasama. Jika pasien tidak bisa
Perawatan dibidang kesehatan gigi mempunyai kerjasama maka dilakukan penundaan dalam
tujuan utama yaitu mengusahakan dan mempertahankan melakukan fissure sealant tersebut.6
kesehatan dan keutuhan jaringan gigi, jaringan Tujuan Penelitian
pendukung gigi dan jaringan lainnya di dalam l.Tujuan Umum
rongga mulut. Sebagaimana halnya dengan jaringan Diketahui tingkat penggunaan fissure sealant
gigi, maka jaringan pendukung gigi juga mempunyai dalam mencegah terjadinya karies pada pasien
peranan penting sebagai alat pengunyahan. Apabila klinik Preventif Dentistry Jurusan Kesehatan Gigi
gigi atau jaringan pendukung gigi sakit, maka Politeknik Kesehatan Palembang 2009.
kemampuan mengunyah akan terganggu sehingga 2. Tujuan Khusus
asupan makanpn yang masuk ke dalam tubuh juga Diketehui gambaran persentase ketahanan fissure
terganggu.2 sealant dalam mencegah terjadinya karies.
Dalam ilmu kedokteran gigi, penyakit gigi yang
paling sering adalah karies. Karies adalah penyakit Metode Penelitian
jaringan gigi dimulai dari permukaan gigi bagian Metode penelitian ini merupakan penelitian
luar meluas ke arah bagian dalam gigi karena adanya deslaiptif dengan pendekatan metode suwey. Penelitian
interaksi faktor-faktor dalam mulut. Apabila karies ini adalah penelitian yang dilakukan dengan melihat
dibiarkan,i-dan tidak dilakukan perawatan akhirnya kebelakang (bach,tard looking). Populasi dalam
harus dilakukan pencabutan gigi. Apabila gigi penelitian ini adalah seluruh siswa yang telah dilakukan
dicabut maka fungsi sebagai alat untuk menunyah fissure sealant tahun 2008 di klinrk preventif
makanarL berbicara dan kecantikan menjadi terganggu.3 dentistry Jurusan Kehatan Gigi Politeknik Kesehatan
Pit dan fissure dari gigi, telah lama disadari Palembang yang terdiri dart 12 SD Negeri di kota
sobagai areayar\erentan terhadap karics. Pada tahun Palembang.
1889, Roberson menulis bahwa karies mempunyai Jumlah sampel adalah jumlah populasi. Sampel
hubungan langsung dengan kedalaman pit dan berjumlah 51 orang dengan I 12 elemen yang telah
fissure, G.V. Black mencatat bahwa 43%-45% dari diberi fissure sealant yang dilakukan tahun 2008.
seluruh permukaan karies berada pada gigi permanen Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan
dengan permukaan yang kasm. Paynter dan Grainger metode non random sampling. Yg dilakukan secara
menggambarkan bahwa tempat tersempit dan celah Purposive Sampling. Penelitian ini dilaksanakan
dari groove gigi merupakan salah satu tempat pada bulan November 2009 di 12 SD Negai di kota
perkembangan karies oklusal. Aplikasi bahan pelapis Palembang yaitu SDN 11 Ilir Barat I, SDN 5 Ilir
glgl (dmtal sealant) adalah salah satu tinddkan Barat I, SDN l0 Ilir Barat I, SDN 23 llir Barat I,
pencegahan tujadinya karies. Caranya adalah melapisi SDN 195 Kalidoni, SDN 180 Kemuning, SDN 190
permukaan gigi dengan material seperti plastik tipis.4 Kemuning SDN 98 Plaju, SDN 99 Plaju, SDN 158
Fissure Sealant merupakan salah satu komponen Bukit Kecil, SDN ll7 Sako Kenten, SDN 167
penting dalam praktik modern, berbasis ilmiah dan Gandus. Penelitian ini mempunayai kiteria sampel
berorientasi pada pencegahan. Jika diaplikasikan yaitu:
pada masa kanak-kanak, merniliki efek preventif l. Gigi molar dan premolar yang telah diberi fssure
karies jangka panjang. Sealant paling efektif sealant
diaplikasikan pada pasien yang beresiko mengalami 2.Fissure sealant yang dilakukan telah berusia satu
karoies oklusal. Strategi penumpatan gigi geligi tahun
yang beresiko tinggi rendah akan memberikan hasil 3. Pasien bersedia dilakukan pemeriksaan
yang lebih baik, namun dibutuhkan biaya tambahan 4.Usia pasien 9-12 tahun
dibandingkan dengan penumpatan yang- dilakukan
hanya pada gigi geligi yang beresiko saja.'
-ym8
Analisa Data Analisa Bevariate
p€ot
Analisa data yang dilakukan secara univariate, yaitu sa8
dilakukan tiaptiap variabel dari hasil penelitian. Tabel 3. Uji statistik tingkat keberhasilan penggunaan
Dimana data-data yang dikumpulkan langsung fissure sealant dalam mencegah terjadinya
karies pada pasien klinik preventif dentisty Kct
ditabulasikan. Selain itu juga dianalisis cecara bevariate, l. Rr
yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan
Palembang2009. Ril
mempunyai hubungan atau korelasi. Penelitian ini ini r
menggunakan uj i statistik Chi-Square. rmi
Karies x,tritung
Fissure dan
ftsttt
IIasil Total men
Sealant Tidak Ada
Analisa Univariate : P,Value
Ada urfir
Tabel 1. Frekuensi dan presentase fissure sealant fissilr
pada elemen gigi siswa sekolah dasar
;Ctritung:
Tidak 7 7
0 I12,000
negeri di kota Palembang 2009 baik 2.Pc
105 0 105
Baik H
Fissure sealant frekuensi persentase
P.Vqlue: a
Tidak baik 7 elemen 6,25oh
Total 105 7 tt2 0,000
baik 105 elemen 93.75%
Total I 12 elemen l00Yo
Pembahasan
Diagram l. Frekuensi dan persentase Fissure Sealant Penelitian initentang tingkat keberhasilan
padi elemen gigi siswa sekolah dasar negeri di penggunaan fissure sealant dalam mencegah terjadinya
Palembang 2009 karies. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa I 12
elemen gigi yang sudah dilakukan fissure sealant,
Pada Tabel dan diagram I dapat dilihat bahwa dari frekuensi dan persentase fissure sealant yang tidak b.
112 elemen gigi yang sudah dilaktkan fissure baik terdapat pada7 elemen gigi (6,25Y) dan frekuensi
sealant, frekuensi dan persentase fissure sealant dan persentase fissure selanat yang baik terdapat pada
yang tidak baik terdapat pada 7 elemen gSgi (6,250/o), 105 elemen gigi (93,75Yo). Serta frekuensi dan
dan &ekuensi dan persentase fissure seqlant baik persentase tidak ada karies tedapat pada 105 elemen
terdapat pada 105 elemen gigi (93,75o/r). gigi (93,75Yo), serta frekuensi dan persentase ada
karies terdapat pada 7 elemen- gigi (6,250/o) .
Tabel 2. Frekuensi dan persentase karies pada napat aitihat juga nilai x' triiung (l 12,000) > x2
elemen gigi siswa sekolah dasar negeri di tabel (3,841) dan nilai P.Value (0,000) < o (0,05)-
kota Palemban92009. Hal ini berarti penggunaan fissure sealant berhasil
dalam mencegah ierjadinya karies pada pasien klinik
,Karies frekuensi persentase Preventif Dentistry Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik
Tidak karies 105 elemen 93,7syo Kesehatan Palembang 2009. Menurut Mosby,l999,
baik 7 elernen 6.25% fissure sealant merupakan salah satu kompunen
penting dalam praktek modern, berbasis ilmiah dan Kesir
Total I 12 elemen l00Yo beorientasi pada pencegahan. Jika diaplikasikan D
pada masa kanak-kanak memiliki efek prevbntif 5l res
Diagram 2. Frekuensi dan persentase karies pada karies jangka panjang. Bahan ini paling efektif m€ng
elemen gigi siswa sekolatr dasar negeri di Palembang diapalikasikan pada pasien yang beresiko mengalami seala
2009 karies oklusal. pasier
Hasil penelitian Bhuridei,dkk, menyatakan gg GtgI
""@m geligi molar satu permanen yang telah diberi sealanL
jarang membutuhkan perawatan restorasi dibanding
dengan gigi geligi tanpa sealant. Penggunaan sealail
disiq
yang menunjukkan hasil bahwa tingkat keberhasilan Penggunaan fissure sealant berhasil mencegah
penggunaan fissure sealant dalam mencegah karies tujadinya karies pada pasien klinik preventif dentisry
sangat signifikan. Jurusan Kesehatan Gigr Politeknik Kesehatan
Palembang 2009,ha|ini terlihat darinilai X2 hitung
Keterbatasan Penelitian (112,000) > x2 tabel (3,841) dan nilai P.Value
l. Rancangan Penelitian. (0,000) < c (0,05). Frekuensi dan persentase fissure
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian sealant yang tidak baik terdapat pada7 elemen gigi
ini adalah post elsperimen. Penelitian ini dilakukan (6,25%) dan frekuensi dan persentase fissure sealant
untuk melihat adanya tingkat keberhasilan penggunaan yang baik terdapat 105 elemen gigi (93,75%). Serta
fuswe sealant yang dilakukan tatrun 2008 dalam frekuensi dan persntase tidak ada karies terdapat 105
mencegah terjadinya karies gigi tahun 2009 dan elemen gigi (93,75Vo) serta frekuensi dan persentase
untuk mengetahui gambaran persentase ketahanan ada karies terdapat 7 elemen gigi (6,25%)
fissure sealant dalam mencegah terjadinya karies.
Saran
2. Pemeriksaan sampel Bagi pembaca, hendaknya memperhatikan
Hambatan pemeriksaan sampel : pertumbuhan gigi anak dari mulai umur pertumbuhan
a. Proses pemeriksaan pasien fissure sealant gigi susu hingga pergantian gigi susu menjadi gigi
tidak sepenuhnya dapat dilaksanakan pada permanen, sehingga dapat mencegah terjadinya
seluruh' sampel yang seharusnya berjumlah karies.
56 orang anak, tetapi di lapangan hanya ada Bagi Peneliti selanjutnya, agar dapat meneliti
5l siswa yang bisa diperiksa, sementara tingkat keberhasilan penggunaan fissure sealant
sisanya sebanyak 5 orang anak ternyata tidak dalam mencegah terjadinya karies gigi dengan junlah
dapat diperiksa lagi dikarenakan sudah lulus sampel yang berbeda
dari sekolah dasar yang dijadikan lokasi Bagi Institusi, sebaiknya diberikan penyuluhan
penelitian. terhadap anak sekolah dasar mengenai karies gigi
b. Dari 5l sampel yang diteliti, terdapat 11 dan cara nnencegah terjadinya karies.
diteliti I bulan lebih awal
sampel yang harus
dikarenakan kendala izin penelitian dari Daftar Pustaka
kepala sekolah dengan alasan sedang l. Srigupta.2004.PerawatanGigidanMulut. Jakarta
pergantian kepala sekolah yang baru (rotasi : Prestasi Pustaka Publisher.
kepala sekolah) oleh jajaran Diknas Kota 2. Suwelo,Ismu Suharsono.l992.Karies Gigi Pada
Palembang dan sedang berlangsung masa anak-anak dan Pelbagai Faktor Etiologi.Jakarta :
ujian semester ganjil. Hipokrates.
c. Dari 5l sampel yang diteliti, terdapat 4 3. Wahyuni,S.,dkk.2008. Prevalensi Karies Gigi
sampel yang harus diteliti I bulan lebih pada Siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri di
lambat dikarenakan kendala izin penelitian Kotamadya Palembang. Palembang : Fakultas
. dengan aasan sedang pelantikan kepala Kedokteran Universitas Sriwijaya.
sekolah yang baru. 4. Prariwi, Dona. 2007.Gigi Sehat.Jakarta : PT.
Kompas Media Nusantara.
Kesimpulan 5. Rosseno.Yeanne.2008. Pentingrya Fissure Sealant
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada Untuk anak-anak dan Dewasa. Terjemaha4 :
5l responden di 12 Sekolah DasarNegeri di Palembang Jurnal Pedodontik.
mengenai tingkat keberasilan pcnggunaan fissure 6. McDonal,R.E.danDavidR.A.l999.Dentistry for
sealant dalam mencegah terjadinya karies pada the child and adolescent.Indiana : Mosby
pasien klinik preventif dentistry Jurusan Kesehatan
Gigi Politeknik Kesehatan Palembang 2009, dapat
disimpulkan sebagai berikut :