Anda di halaman 1dari 25

LCE 1 MODUL PERIO

Ilham Nugraha Syahputra (20194020027)


Penguji : drg. Hartanti, Sp, Perio
KUNJUNGAN 1 (21/12/21)

• Subjektif :
Pasien dating mengeluhkan mulutnya terasa kotor dan kadang berdarah saat sikat gigi. Pasien
merasakan gigi belakang bagian dalam terasa kotor dan kasar saat terkena lidah, keluhan tersebut
dirasakan sejak kurang lebih 6 bulan yang lalu. pasien sering berdarah saat sikat gigi. namun pasien
tidak merasakan sakit pada gusinya. Pasien terakhir kali scaling sekitar 1 tahun lalu. Terakhir kali
ke dokter gigi sekitar 4 hari yang lalu untuk melakukan pencabutan gigi. Pasien menyikat gigi
sehari hanya 1 kali saat mandi pagi. pasien tidak dicurigai memiliki penyakit sistemik. Pasien
memiliki kebiasaan merokok 1 bungkus untuk 2 hari. Pasien sering mengkonsumsi sayur-sayuran.
IDETITAS PASIEN

• Nama : Tn. A.H


• Usia : 44th
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Kadipiro, Yogyakarta
• Pekerjaan : Driver Grab
• NO CP3DG : 085025
KUNJUNGAN 1 (21/12/21)

• Objektif : •Probing M MID D Resesi


Terdapat gingiva kemerahan dengan papila interdental membulat, konsistensi lunak, •33 : 4 3 2 / 3 2 3 + - - / + - -
permukaan mengkilap (unstipling) hampir di seluruh regio, serta terdapat poket pada •32 : 3 1 2/ 3 1 2 - - -/+ - - 2mm
seluruh gigi di anterior rahang bawah dengan kedalaman mencapai 3-5 mm hampir di
•31 : 3 3 3 / 2 1 4 +++/--- 2 mm
seluruh regio anterior bawah.
•41 : 2 2 2 / 1 1 1 +-- / --- 2 mm
OHI : 7,8 (buruk)
•42 : 4 4 4/ 2 1 1 ---/+ -- 2mm
PI : 62,5%
•43 : 3 3 3/ 3 3 3 + - - / - - -
dx : Periodontitis kronis
• Planing :
OHI : 2,6 (sedang)
1. KIE
2. USS
PI : 42,3%
3. Kontrol & evaluasi Dx : Periodontitis kronis
KUNJUNGAN 1 (21/12/21)
KUNJUNGAN 2 (08/01/22)

• S : pasien sebelumnya melakukan perawatan scaling sekitar 1 bulan yang lalu •Probing M MID D Resesi
pada tanggal 21/12/2021. saat ini pasien mengatakan tidak ada lagi gusi yang •33 : 4 3 2 / 3 2 2 + - - / + - -
berdarah saat sikat gigi, namun ada keluhan gigi yang terasa ngilu setelah
•32 : 3 1 2/ 3 1 2 - - -/+ - - 2mm
discaling pada gigi atas belakang kanan. saat ini pasien tidak memiliki
keluhan lainnya terkait kondisi mulutnya. •31 : 2 2 2 / 1 1 2 -+- /--- 1 mm/3 mm
• O : terdapat gingiva kemerahan dengan papila interdental membulat, •41 : 2 2 3/ 1 1 1 +-- / --- 2 mm/3 mm
konsistensi lunak, permukaan mengkilap (unstipling) hampir di seluruh regio, •42 : 4 4 4/ 2 1 1 ---/+ -- 2mm
serta terdapat poket pada beberapa gigi di anterior dengan kedalaman 3-4 mm •43 : 3 2 2/ 3 2 2 + - - / - - -
hampir di seluruh regio anterior bawah.
• Planing :
OHI : 2,6 (sedang)
• KIE
• USS PI : 42,3%
• Kontrol & evaluasi Dx : Periodontitis kronis
KUNJUNGAN 2 (08/01/22)
KUNJUNGAN 3 (KONTROL 2) (26/02/22)

• S:
Pasien sebelumnya melakukan perawatan scaling sekitar 1 bulan yang lalu pada tanggal
21/12/2021, dan dikontrol pada tanggal 08/02/2022 dengan scaling ulang. saat ini pasien
mengatakan tidak ada lagi gusi yang berdarah saat sikat gigi, namun ada keluhan gigi yang terasa
ngilu setelah discaling pada gigi atas belakang kanan. saat ini pasien tidak memiliki keluhan
lainnya terkait kondisi mulutnya.
KUNJUNGAN 3 (KONTROL 2) (26/02/22)
•O :
Terdapat gingiva kemerahan, dengan papila interdental membulat, unstipling, konsistensi lunak, serta terdapat poket pada
beberapa gigi di anterior dengan kedalaman 3-4 mm hampir di seluruh regio anterior bawah.
OHI : 2,5 (sedang)
PI : 35,4%
Probing M MID D Resesi
•33 : 4 2 2 / 3 2 2 + - - / + - -
•32 : 3 1 2 / 3 1 2 - - - / + - - 2mm
•31 : 4 3 3 / 1 1 2 + + + / - + + 1 mm/3 mm
•41 : 2 1 2 / 1 1 1 + + + / - - - 3 mm/3 mm
•42 : 2 4 2 / 1 1 1 + + + / + - - 2mm
•43 : 3 2 2 / 3 2 2 + - - / - - -
•dx : Periodontitis kronis
•Planing :
• KIE
• Kontrol & Evaluasi
INTRODUCTION

• Plak gigi adalah faktor etiologi utama dalam patogenesis penyakit periodontal dan banyak studi
epidemiologi menyatakan dengan jelas hubungan antara kalkulus gigi dan periodontitis.
• Plak bakteri yang terkalsifikasi diketahui sebagai kalkulus gigi. Derajat mineralisasi dalam
Kalkulus supragingiva dan subgingiva berbeda, tetapi keduanya ditutupi oleh lapisan plak
bakteri.
INTRODUCTION

• Kalkulus, memiliki permukaan kasar dan struktur berpori, merupakan substrat yang ideal untuk
kolonisasi bakteri dan berfungsi sebagai reservoir untuk komponen bakteri dan antigen beracun.
• Porphyromonas gingivalis, Treponema denticola, dan Aggregatibacter actinomycetemcomitans
telah diidentifikasi dalam kalkulus supra dan subgingiva.
• Peradangan periodontal lokal dapat bertahan, menyebabkan kerusakan jaringan pendukung, jika
tidak diobati
INTRODUCTION

• Oleh karena itu, pengangkatan plak dan kalkulus subgingiva merupakan prosedur yang harus dilakukan
untuk keberhasilan terapi periodontal.
• Kalkulus supragingiva dapat dilihat melalui pemeriksaan mata telanjang, tetapi deteksi klinis kalkulus
subgingiva bergantung pada eksplorasi taktil permukaan gigi dengan explorer atau probe.
• Kalkulus pada permukaan interproksimal dapat dideteksi dengan probe periodontal dan lebih akurat dengan
radiografi periapikal intra-oral, meskipun akurasi deteksi tergantung pada proyeksi radiografi. Radiografi
periapikal superior hanya dapat mendeteksi 43,8% dari permukaan proksimal yang diverifikasi secara visual
setelah ekstraksi.
• Teknologi canggih, termasuk endoskopi gigi, probe serat optik, autofluoresensi, dan laser, baru-baru ini
digunakan untuk mendeteksi kalkulus subgingiva dengan lebih baik.
INTRODUCTION

• Meskipun sulit untuk menghilangkan kalkulus subgingiva secara lengkap dengan scaling dan
root planing (SRP), penyembuhan periodontal terlihat bahkan dengan adanya kalkulus yang
terlihat secara mikroskopis.
• Tahap awal / nonsurgical terapi periodontal biasanya menghasilkan perbaikan klinis yang
signifikan dan perubahan flora mikroba subgingiva.
• Laporan ini mendokumentasikan perawatan pasien dengan periodontitis kronis parah
menyeluruh dengan pembengkakan gingiva lokal menggunakan terapi periodontal nonsurgical
/fase I.
CASE DESCRIPTION

• Seorang laki-laki 40 tahun datang untuk konsultasi di Outdoor Patient Departement (OPD) dari
Update Dental College & Hospital, Dhaka, Bangladesh. Dia menyatakan riwayat mengkonsumsi
buah pinang dan sirih dengan mengunyah tembakau. Sepanjang hidupnya, ia tidak pernah
mengunjungi dokter gigi untuk perawatan gigi.
• Setelah pemeriksaan intra-oral, ahli bedah gigi OPD mendeteksi plak supra dan subgingiva,
kalkulus, perdarahan saat probing, poket periodontal di sekitar molar maksila dan mandibula,
premolar dan regio anterior.
• Pembengkakan gingiva yang terlokalisir juga ditemukan di regio anterior kanan bawah antara
gigi insisivus lateral dan kaninus (Gambar: 1 & 2).
CASE DESCRIPTION
CASE DESCRIPTION

• Ahli bedah gigi merujuknya ke Periodontology OPD. Pasien disarankan untuk radiografi periapikal intra-oral dari departemen radiologi.
• Radiografi menunjukkan adanya 40% kehilangan tulang alveolar gigi insisivus lateral kanan bawah dan kaninus (Gambar: 3).
• Kebersihan mulut pasien buruk dengan skor indeks plak 2 dan tanda-tanda klinis peradangan di sekitar semua gigi yang parah.
• Skor indeks gingiva adalah 3.
• Rata-rata kedalaman sulkus adalah 3 mm.
• Berdasarkan temuan radiografi dan klinis, rencana perawatan non-bedah direncanakan untuk mengatasi gingivitis kronis parah yang
diinduksi plak pada pasien dengan periodontitis sedang yang terlokalisir dan pembengkakan gingiva.
• SRP dengan scaler ultrasonik, diikuti dengan pengobatan tambahan dengan metronidazol sistemik 400 mg tiga kali sehari selama lima
hari.
• Pasien diinstruksikan untuk menggunakan sikat gigi dengan kekerasan medium untuk menghilangkan plak dan juga benang gigi sebagai
alat bantu pembersihan interdental.
CASE DESCRIPTION
CASE DESCRIPTION

• Penilaian ulang periodontal dilakukan satu bulan setelah perawatan, dengan peningkatan yang
ditunjukkan dengan parameter berikut:
• Pengurangan peradangan gingiva yang nyata dengan skor indeks gingiva 1
• Resolusi lengkap pembengkakan gingiva lokal,
• Pengurangan plak (skor indeks plak 0)
• Perdarahan saat probing tidak ada (Gambar: 4).
CASE DESCRIPTION
DISCUSSION

• Kasus ini menggambarkan perawatan periodontal pasien dengan periodontitis kronis parah
menyeluruh dengan pembengkakan gingiva lokal menggunakan terapi periodontal fase I non-bedah.
• Pada langkah pertama setelah mengambil informasi praktik kebersihan mulut pasien, dengan hati-hati
memberikan penekanan pada menyikat gigi dan pembersihan interdental. Instruksi kontrol plak
disampaikan kepada pasien.
• Pada tahap kedua, plak dan kalkulus supragingiva dan subgingiva dihilangkan dengan SRP
menggunakan mesin ultrasonic scaler tipe universal insert. SRP sekarang masih dianggap sebagai
landasan terapi periodontal. Efektivitasnya dalam pengobatan periodontitis kronis disertai dengan
kebersihan mulut yang baik telah berulang kali ditunjukkan.
DISCUSSION

• Kalkulus dan plak subgingiva dapat dihilangkan secara substansial oleh SRP, menciptakan lingkungan mikro yang
menguntungkan untuk penyembuhan jaringan periodontal. Dalam kasus ini, terapi periodontal non-bedah awal
mengurangi kedalaman poket.
• Dalam beberapa uji klinis acak, telah ditunjukkan bahwa SRP gigi geraham menyebabkan pengurangan rata-rata
kedalaman poket periodontal 0,67 hingga 1,2 mm di lokasi yang awalnya sedalam 4 hingga 6 mm dan pengurangan
0,94 hingga 2 mm pada lokasi yang awalnya lebih dalam dari 6 mm.
• Isidor dan Karring melaporkan pengurangan kedalaman poket periodontal 3,7 mm pada lokasi dengan defek angular
12 bulan setelah SRP. Peningkatan yang disajikan dalam kasus ini konsisten dengan studi klinis ini.
• Perawatan periodontal non-bedah biasanya mempengaruhi pembentukan long junctional epithelium, dan pengisian
tulang parsial pada defek periodontal infraboni juga kadang-kadang dapat terjadi setelah SRP yang hati-hati.
DISCUSSION

• Hwang, dkk. melaporkan terjadi peningkatan kepadatan tulang di lokasi yang mengalami kehilangan tulang
alveolar vertikal lebih dari 3 mm setelah SRP. Pengurangan kedalaman defek tulang secara radiografi
adalah efek penggunaan antibiotik tambahan yang terkait secara positif.
• Sangat sulit untuk menghilangkan plak dan kalkulus secara menyeluruh di poket yang dalam.
• Jumlah sisa kalkulus secara signifikan berkorelasi dengan kedalaman poket. Hasil pengobatan yang
menguntungkan diamati pada pasien ini dapat dikaitkan dengan beberapa faktor.
• Pasien mempertahankan tingkat kebersihan mulut yang memuaskan selama perawatannya. Pemberian
tambahan Metronidazol mungkin juga meningkatkan hasil. Manfaat klinis yang diperoleh dari antimikroba
sistemik tambahan dapat dibenarkan penggunaannya pada pasien dengan penyakit periodontal.
DISCUSSION

• Jelas bahwa deteksi penyakit mulut di tempat yang sulit diakses dapat menjadi tantangan. Jika
pasien telah mengunjungi rumah sakit atau klinik gigi, seharusnya dapat mendeteksi adanya
kalkulus, peradangan, kedalaman probing yang dalam, dan pengeroposan tulang pada titik waktu
yang lebih awal.
TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai