Disusun Oleh :
PEMBIMBING :
Drg. Ricky Setiawan, Sp. Pros, MM
Pendahuluan: Permintaan porselen sebagai salah satu bahan restorasi kedokteran gigi semakin
meningkat. Secara umum, praktisi mengetahui bahwa terdapat dua jenis porselen yang dapat
dipesan dari laboratorium kedokteran gigi yaitu Porcelain Fused to Metal dan Keramik. Studi
pustaka ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan perbandingan penggunaan antara
Porcelain Fused to Metal atau Keramik. Studi Pustaka: Porcelain Fused to Metal memiliki
kekuatan dan kekerasan yang lebih tinggi daripada beberapa jenis porselen penuh. Namun,
Porcelain Fused to Metal memerlukan ruang yang lebih tebal dan kandungan logamnya
mengurangi estetik. Dalam hal ini pembahasan dalam membandingkan mahkota yang memakai
bahan dasar All ceramic dan Porcelain fused to Metal. Pemilihan bahan agar dapat dipakai
sebagai pilihan dalam pembuatan restorasi harus memenuhi syarat mekanis, biologis dan estetis.
Dari masing-masing restorasi tersebut dalam pemakaiannya harus berdasarkan indikasi dan
kebutuhan pasien. Kelebihan dan kekurangan Porcelain Fused to Metal dan Keramik juga perlu
dijadikan pertimbangan dalam pemilihan dan penempatan restorasi yang akan digunakan.
Simpulan: Performa yang lebih baik akan ditunjukkan apabila jenis porselen disesuaikan dengan
karakteristik gigi dan indikasi dari pasien.
PENDAHULUAN
Suatu restorasi harus dapat memenuhi kebutuhan estetis dan fungsi, dimana restorasi
tersebut diharapkan dapat memenuhi kepuasan pasien. Mahkota gigi tiruan merupakan salah satu
jenis restorasi tetap yang menutupi permukaan koronal mahkota klinis gigi asli, yang harus dapat
memperbaiki morfologi, kontur, serta melindungi jaringan gigi yang tersisa dari kerusakan lebih
lanjut. Mahkota gigi tiruan atau crown ini dapat terbuat dari beberapa bahan : logam, komposit,
akrilik, porcelain maupun kombinasi logam-porcelain atau yang sering disebut porcelain fused to
metal.1
Porcelain Fused to Metal (PFM) telah dianggap sebagai gold standard untuk
memperbaiki gigi yang rusak. Mahkota PFM memiliki sifat mekanik yang baik, hasil estetika
yang memuaskan, dan kualitas biologis yang dapat diterima oleh jaringan periodontal. Namun,
mahkota PFM memiliki beberapa batasan. Misalnya, estetika mahkota PFM dibatasi oleh
kerangka logam nya dan lapisan porselen diperlukan untuk menutupi logam menjadikan hasil
estetik dari porselen terlihat ke abu-abuan. Baru-baru ini biaya logam mulia telah meningkat
sehingga membuat PFM relatif tidak menarik dari sudut pandang ekonomi.1
Ceramic Crown telah digunakan selama empat dekade terakhir sebagai alternatif untuk
mahkota PFM untuk mengatasi keterbatasan estetika dari PFM. Mahkota keramik dapat dibuat
dari berbagai jenis keramik, dan tidak semua jenis keramik memiliki sifat fisik dan estetika yang
sama. Secara historis, mahkota berbasis resin adalah mahkota bebas logam pertama yang
digunakan, tetapi ditinggalkan karena daya tahan nya yang rendah. Mahkota bebas logam yang
lebih baru semakin banyak digunakan dalam praktik kedokteran gigi, mahkota ini terbuat dari
bahan keramik yang berbeda seperti lithiumdisilicate, zirconia, leucite reinforce glass, dan
alumina infiltrated glass.1 Pada referat ini akan dibahas bagaimana daya tahan kedua mahkota
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Porcelain fused to metal crown adalah restorasi yang terdiri dari mahkota logam tuang
penuh yang dilapisi dengan lapisan dari porselen agar menyerupai penampilan gigi asli. Dimana
preparasi dari porcelain fused to metal crown ini membutuhkan pengurangan jaringan gigi yang
cukup banyak untuk substruktur logam yang akan di lapisi dengan poselen. Dimana hanya
dengan ketebalan yang cukup, yang dapat menutupi warna gelap dari substruktur logam dan
veneer dapat menyerupai penampilan gigi asli.Lapisan porselen harus memiliki ketebalan
minimum tertentu agar dapat menghasilkan estetika yang baik.PFM terdiri dari 3 substansi yang
saling berikatan secara kimiawi yaitu logam, lapisan tipis oksida, dan keramik atau porcelain.2
Keramik atau Porcelain adalah padatan anorganik, bukan logam yang dihasilkan oleh
pemanasan pada suhu tinggi dan pendinginan selanjutnya dari senyawa mentah seperti nitrida,
karbida, oksida logam, dan borida, serta campuran bahan lain. Karena itu, bahan berlabel
keramik sebenarnya bukan keramik menurut definisi jika dibuat oleh teknik pemrosesan lain atau
memiliki komponen organik. Bahan keramik dapat mengandung struktur kristal atau sebagian
kristal, atau dapat berbentuk amorf (misalnya, kaca). Kebanyakan keramik gigi memiliki
setidaknya beberapa komponen kristal, beberapa penulis membatasi definisi keramik untuk
bahan yang mengandung kristal anorganik, daripada memasukkan non-kristal,keramik gigi pada
umumnya dikategorikan oleh mikrostruktur mereka, yang memfasilitasi pemahaman ilmiah dari
Mahkota keramik dapat dikategorikan menjadi dua kelompok yaitu translusen dan
dan porselen feldspathic sinterd yang dibuat pada cetakan pabrik ataupun alumunium.
Mahkota keramik yang memliki warna opak berupa restorasi yang tidak menggunakan
bahan metal seperti zirconia atau litium disilikat. Kedua kelompok memiliki sifat yang
menggunakan bahan yang lebih translusen untuk yang memutuhkan pengurangan gigi
yang konservatif dibandinkan dengan yang lebih opak.Bahan yang translusen biasanya
lebih estetik dibandingkan bahan yang berlapis. Kebanyakan restorasi translusen harus di
emas, paduan logam dasar seperti nikel ataupun kromium beberapa dengan logam lain
• Kerusakan gigi yang luas Kerusakan gigi yang luas akibat dari karies,trauma,atau restorasi
sebelumnya.
• Gigi yang memerlukan estetik yang baik pada gigi yang memerlukan complete coverage
dimana dituntut estetik yang bagus (contoh pada gigi anterior) bisa digunakan porcelain fused to
metal crown, tapi jika estetik merupakan hal yang paling utama diingingkan kita bisa gunakan all
porcelain crown yang mempunyai beberapa kelebihan dibanding PFM crown. Namun PFM
crown lebih dipilih karena lebih tahan lama dan kecocokan dengan marginal yang baik dibanding
• Retainer untuk gigi tiruan tetap sebagian Karena substruktur logam nya dapat menampung
sehatnya sedikit sehingga untuk menambah retensi dan resistensi, dan memperbaiki malposisi
Indikasi Ceramic.6
a) Kontraindikasi PFM:
• Ruang pulpa yang besar Terdapat resiko terpaparnya pulpa saat pengasahan
• Dinding fasial utuh Dokter harus memutuskan apakah hal itu sangat dibutuhkan untuk
melibatkan seluruh bidang axial dari gigi yang akan dilakukan restorasi. Meskipun mungkin hal
itu lebih menuntut dan menguras waktu, solusi yang lebih konservatif biasanya dapat ditemukan
untuk memenuhi kebutuhan pasien yang dapat memberikan layanan jangka panjang terbaik.
Bruxism parah
Porcelain fused to metal crown dapat digunakan pada karies dengan kavitas yang cukup
besar. Restorasi ini menggabungkan kekuatan dari logam tuang dan estetika yang ada pada
porselen.Prinsip yang mendasari restorasi ini adalah material lebih kosmetis dan memperkuat
sifat brittle pada porselen melalui dukungan yang berasal dari substruktur logam yang
kuat.Penampilan alami atau natural untuk restorasi ini dapat disesuaikan dengan teknik yang baik
jika diinginkan, yaitu melalui karakterisasi restorasi dengan aplikasi noda internal dan eskternal.
Kualitas retensi yang sangat baik karena preparasi dilakukan pada semua dinding aksial dan
biasanya akan mudah untuk mencapai bentuk resistensi yang adekuat dalam preparasi gigi.
koreksi bentuk aksial. Demikian pula, syarat preparasi jauh lebih sedikit dibandingkan mengacu
pada partial-coverage. Secara umum, kesulitan dari preparasi porcelain fused to metal crown
All porselen merupakan restorasi yang digunakan di kedokteran gigi yang bahannya
berasal dari porselen murni tanpa ada campuran bahan lainnya.Keuntungan All porselen yaitu,
sangat estetis, warna stabil dalam pemakaian, tidak mudah aus jika pembuatannya baik, tidak
memiliki bau, tidak bereaksi dengan cairan rongga mulut, tidak menimbulkan alergi karena
bersifat biocompatible, bahan isolator panas yang baik, permukaannya yang mengkilap dan licin
sehingga akan mempersulit retensi plak, debris, dan sisa-sisa makanan ketika diaplikasikan
gigi yang signifikan untuk memberikan ruang yang cukup untuk bahan restorasi. Untuk
mencapai estetik yang baik, margin pada bagian fasial dari restorasi pada anterior sering
ditempatkan pada subgingiva, yang meningkatkan potensi penyakit periodontal. Tetapi, margin
supragingiva baru dapat digunakan jika kepentingan kosmetik tersebut tidak menghalangi
kegunaaanya atau restorasi tersebut digabungkan dengan margin labial dari porselen
memiliki estetika sedikit lebih rendah (porcelain fused to metal crown terlihat sedikit keabu-
• Karena sifat glasslike dari bahan porselennya yang rapuh, porcelain fused to metal
crown memiliki kemungkinan untuk fraktur (meskipun kegagalan tersebut biasanya dapat
dikaitkan dengan desain sub-struktur yang buruk atau teknik fabrikasi yang rendah). Masalah
yang sering ditemukan adalah sulitnya pemilihan warna yang akurat dan komunikasi hal tersebut
dengan dental ceramist.Hal ini sering diremehkan oleh pemula. Karena banyak langkah-langkah
prosedural yang diperlukan untuk pengecoran logam dan aplikasi porselen, biaya laboratorium
Kurang kuat.
Dapat menyebabkan gigi antagonisnya mengalami aus jika restorasinya kurang baik.
Harganya yang lebih mahal jika dibandingkan dengan restorasi metal porselen.
Sulit memadupadankan warna yang sesuai dengan warna gigi asli pasien sehingga
PEMBAHASAN
All Ceramicgigi umumnya digunakan untuk memulihkan gigi yang rusak ataupun patah
dikarenakan factor estetiknya yang sangat baik, resistensi pemakaian, perubahan kimiawi yang
lambat, dan konduktifitas panas yang rendah.Restorasi ini biasanya digunakan untuk pasien
yangsensitif terhadap bahan yang digunakan dalam kedokteran gigi, tidak ingin logam di mulut
mempunyai kecocokan yang cukup baik dengan karakteristik struktur gigi. Mahkota porselen
mempunyai nilai estetik tinggi, tidak mengalami korosi, tingkat kepuasan pasien tinggi, namun
biayanya mahal, kekuatan rendah dan dapat menyebabkan gigi antagonisnya mengalami aus jika
Porcelain fused to metal memiliki keuntungan dalam pemakaiannya yaitu dari segi
kekuatan. Lapisan logam sebagai substruktur mahkota jaket porselen fused to metal akan
mendukung lapisan porselen di atasnya sehingga mengurangi sifat getas (brittle) dari bahan
porselen, memiliki kerapatan tepi dan daya tahan yang baik, namun jika dilihat dari segi estetik
masih sangat rendah dibandingkan dengan all porcelain.Pada restorasi Fused to Metaltelah
dilaporkan memiliki tingkat keberhasilan pada rongga mulut sebesar 97% pada rentang
pemakaian 10 tahun. Mayoritas kegagalan pada restorasi ini ditermukan sebanyak 65%dan
biasanya kegagalan terjadi pada daerah anterior yang merupakan “traumatic zone”dan juga
kegagalan ini dikaitkan juga dengan daya kunyah eksentrik, faktor iatrogenik,kecelakaan, dan
RINGKASAN
Menurut Gregg A seorang praktisi klinis harus selalu mengikuti perkembangan ataupun
perubahan dalah pemilihan bahan untuk perawatan yang diberikan. Pemilihan perawatan yang
diberikan oleh seorang praktisi klinis harus berdasarkan dengan kebutuh klinis pasien dan juga
dalam hal estetik dan kekuatan bahan yang akan dipilih. Hal tersebut memiliki kesamaan dengan
yang disampaikan oleh Frank Spear dan Julie Holloway yang mengatakan bahwa bahan yang
memiliki kekuatan yang tinggi cendrung lebih buram dan menimbulkan tantangan dalam
mencocokkan dengan gigi sekitarnya yang dapat mengganggu estetik dari pasien terebut.
Menurut Ayda L ceramic dengan bahan dasar lithium-disilkat yang sifatnya lebih lemah lebih
baik pengaplikasiannya hanya ditujukan untuk regio anterior, Gregg A juga mengatakan pada
penelitiannya bahwa praktisi klinis harus menggunakan dental ceramic dengan tingkat transparan
yang tinggi untuk aplikasi klinis dimana membutuhkan estetik yang tinggi sangat dibutuhkan.
Kelly melaporkan bahwa nilai efektivitas biaya pada jaket porselen 5 dan 10 tahun relatif sama
terhadap amalgam Kelas I, jauh lebih murah dibanding mahkota PFM. Namun, hubungan ini
berbalik pada tahun ke-15 bahwa mahkota PFM lebih hemat biaya daripada mahkota jaket
Crowns Versus All-Ceramic Crowns. Canadian Agency for Drugs and Technologies in
Health, 2016.
2. McLaren, Edward A., and Johan Figueira. "Updating classifications of ceramic dental
3. McLaren, Edward A., and Johan Figueira. "Updating classifications of ceramic dental
4. Spear, Frank . Which all-ceramic system is optimal for anterior esthetics?. JADA 139
(2008): 205-206
7. Wisesa FS. “porcelain fused to metal crown preparation”. Fakultas kedokteran universitas
Vol:8. 96-102
10. Fernandes NA, Vally ZI, Sykes LM. The Longevity of Restorations – a Literature review.
11. Kelly PG, Smales RJ. Long-term cost-effectiveness of single indirect restorations in