Anda di halaman 1dari 2

2.

1 Replantasi dan Transplantasi


2.1.1 Definisi
Replantasi adalah insersi gigi ke dalam soketnya setelah avulsi
menyeluruh yang disebabkan injuri traumatic. Replantasi merupakan penempatan
kembali gigi pada sokettnya dengan tujuan mencapai pengikatan kembalibila gigi
telah terlepas dari soketnyya karena trauma.
Transplantasi adalah memindahkan satu gigi dari satu soket alveolus
kedalam soket lain baik pada satu individu maupun pada individu yang berbeda.
Beberapa klasifikasi transplantasi yaitu:
a. Transplantasi autogenous adalah memindahkan satu gigi dari soket
alveolus ke soket lain pada pasien yang sama.
b. Transplantasi homogenous (alogenik) adalah memindahkan satu gigi dari
satu pasien ke pasien lain. Ini dapat dilakukan segera atau setelah gigi
disimpan

dahulu

dalam

media

fisiologis

atau

dengan

cara

cryopreservation.
c. Transplantasi heterogenous adalah memindahkan gigi dari satu spesies ke
spesies lain (misalnya dari monyet ke manusia) walaupun proses ini tidak
mungkin dilakukan secara klinis.
2.1.2 Indikasi dan Kontraindikasi
a. Indikasi Transplantasi
Transplantasi autogenous biasanya dilakukan pada gigi molar ketiga atau
premolar. Tempat untuk gigi kaninus atau insisivus yang kosong karena gigi
tidak ada, baik secara kongenital ataupun karena gigi-geligi tersebut dicabut
akibat karies, trauma, periodontitis juvenile, atau impaksi, sering menjadi
tempat penerima (resipien) bagi gigi premolar yang ditransplantasikan.
Gigi yang akan ditransplantasikan harus memiliki mahkota yang utuh,
idealnya akar yang pertumbuhannya belum selesai, panjangnya kira-kira
hampir sama dengan panjang mahkota. Walaupun gigi dengan akar yang
pertumbuhannya

hampir

ditransplantasikan.
b. Konraindikasi Transplantasi

selesai

bisa

juga

menjadi

kandidat

untuk

Faktor anatomis yang dapat menghalangi transplantasi seperti linggir


alveolar yang relative sempit, akan sulit menerima molar dengan akar yang
divergen.
Walton R.E, Torabinejad, M. 2008. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsia. Edisi
3. Jakarta: EGC. P: 547-550

Anda mungkin juga menyukai