Efek Radiasi
1. Justifikasi = ada surat konsul untuk ronsen, ada alasan yg kuat knp perlu di foto ronsen (Risk
Vs Benefit)
2. Limitation = Batas maksimal dosis (misal = pake apron), max = 1 mSv (mmstiver)?
3. Optimization = indikasi dan px sesuai dg ronsen yang akan digunakan
Paralel = Sinar X jatuh tegak lurus terhadap objek & film, film sejajar dengan sumbu gigi pake
film holder, tidak menentukan sudut vertical dan horizontal
Indikasi = kelainan pulpo periapical, kelainan periodontal dg poket lebih dr 5mm
Indikasi = hypermobility, reflek muntah tinggi, palatum rendah, gigi antagonis gk ada
Film harus sedekat mungkin dg objek
Sinar X jatuh tegak lurus dg bisecting line (garis yg terbentuk dari film dan sumbu panjang
gigi)
Upper
Lower
Sefalometri lateral = sinar tegak lurus film & midsagittal plane, melihat = diagnosis kelainan
skeletal
Submento vertex = sinar tegak lurus cantomeatal line (garis yg dibentuk dr mata/cantus
terhadap arkus akustikus externus alias mata ke telinga) , melihat = fraktur arkus
zygomaticus
Waters/ocipitomental = garis cantomeatal 37 derajat terhadap film, sinar tegak lurus film,
tdk ada superimposisi basis cranii
Sefalometri PA = sinar datang dr posterior ke anterior, film membentuk sudut 10 derajat
terhadap garis cantomeatal, sinar tegak lurus terhadap film, untuk melihat = evaluasi
keseimbangan dan kesimetrisan skeletal
Reverse tonne = cantomeatal line membentuk sudut -30 derajat, untuk melihat fraktur
condyle
CT Scan = Sinusitis maksilaris odontogenic (bs terlihat apical gigi mana yg menyebabkan
sinusitis)
Panoramik = impaksi RA dan RB, fraktur mandibula, fraktur Le Fort 1, lesi rahang
Transcranial, transcraniolateral, transorbital = melihat TMD
Eisler/lateral projection body of mandible = alternative panoramic, namun hanya terlihat 1
sisi
Periapikal =
1. Shortening = letak cone lebih ke apical & arah sinar lebih ke koronal
2. Elongation = kebalikan shortening
3. Cone cutting = radiopak setengah lingkaran
4. Blurry image = px bergerak
5. Starched = radiopak garis ke gores
6. Banded = radiolusen tertekuk/terlipat
7. Reversed = jejas ban, tine foil
8. Static Electicity = Garis spt akar radiolusen, terlalu cepet buka film
9. Double exposure = gambaran objek yg berbeda dan tumpang tindih
Panoramik =
Film di depan
Focal true = letak mandibula seharusnya
Jauh dr film = gambar makin besar, mandibula di belakang focal true = anterior
magnification
Dekat dr film = gambar makin kecil = narrowing anterior
Ghost image = benda asli gak keliatan
Artefak = kelihatan jelas bendanya
Palatoglossal airspace = area radiolusen dibawah palatum durum krn px gk nempelin lidah
ke langit2 saat exposure = gambaran radiolusen di apical gigi RA
V-shape border = px terlalu menunduk
Round shape border = px terlalu menengadah
Lesi periapical
1. Periodontitis apikalis kronis = pelebaran ruang ligament periodontal tp lamina duranya
masih utuh/intak
2. Abses apikalis akut maupun kronis = radiolusen batas diffuse di apical (bedain akut dan
kronis, klo ada fistula berarti kronis)
3. Granuloma periapical = rodiolusen berkabut, batas jelas, tp tdk tegas, biasanya batas tepi
lesi nyambung dengan lamina dura
4. Kista radikular = gigi non vital, radiolusen total, batas jelas dan tegas di apical gigi yang
terinfeksi
5. Cementoma = gigi masih vital,
Osteolitik : dalemnya radiolusen, luarnya opak
Cementoblastik : dalemnya mix radiopak radiolusen, luarnya radiolusen
Mature : dalemnya radiopak, luarnya radiolusen, irreguler
6. Cementoblastoma : berbentuk pita, giginya vital, radiopak luarnya radiolusen
7. Hipersementosis = lesi radiopak , ruang ligament periodontalnya menyempit, lebih sering
non vital
8. Ankylosis = akar dan tulang nyatu/proliferasi (osteoblasnya masuk ke ruang ligament
periodontal)
9. Condensing osteitis = peningkatan densitas tlg alveolar di apical gigi yang terinfeksi