Anda di halaman 1dari 1

• Tuberculosis meningitis

a. Pathogenesis
- Infeksi droplet -> bakterameia -> meninges dan parenkim otak -> rupture dlm
ruang subarachnoid
- Adhesi
Kisternal basal -> hydrocephalus
Fossa interpendicular -> lumpu saraf cranial -> stenosis a. carotis interna
- Vaskuliti -> stroke, khususnya ganglia basal, karotis interna, area a. cerebral
tengah proksimal
- Encephalitis -> edem serebri -> ICP meningkat
b. Manifestasi kliniq
- Stage 1: prodromal 2-3 W
o Bayi muda: demam, batuk, kesadaran berubah, fontanel ant menonjol,
kejang general tonik-klonik
o Anak yg lebih tua: malaise, lesu, sakit kepala, demam ringan, perubahan
personal. Tanpa leher kaku
- Stage 2: transition/ menigitis
Menigismus, sakit kepala berkepanjangan, muntah, letargi, kebingungan, dan
berbagai derajat nervus kranial dan long-tract sign
- Stage 3: terminal
Depresi kesadaran (sopor, koma), kejang, kemungkinan papilledema, dan deficit
neurologi mayor
c. Diagnosis
- Mantoux test
- Chest x-ray
- Pungsi lumbal penting utk diagnosis awal TB meningitis
o CSF pleocytosis mononuclear 10-500
o CSF protein 100-3000 mg/dl
o CSF glukosa < 45 mg/dl
- CT scan
Hydrocephalus (75%), peningkatan basilar meningeal (38%), infark serebri (15-
30%), tuberculomas (5-10%)
- MRI lebih baik dr CT dlm mendefinisikan lesi basal ganglia, mesencephalon, dan
BO serta utk mengeval semua bentuk suspek TB spinal
d. Treatment
- Kemoterapi antituberkulosis awal 2 bulan dgn 4 obat. Diikuti INH dan antipisin
10 bulan (grade 1B)
o INH 10 mg/kg/ hari (max 300 mg)
o Rifampicin 10-15 mg/kg/hari (max 600 mg)
o Pyrazinamide 10-30 mg/kg/hari (max 2 gr)
o Ethambutol 15-25 mg/kg/hari
o Streptomycin 20-40 mg/kg/hari

Anda mungkin juga menyukai