Anda di halaman 1dari 54

BOD-DK 1

Embriologi
OKF
Zerlinda Anargya Mayza K
2206047843 / BOD Kel.6
Pertanyaan Pemicu
1. Jelaskan terjadinya pembentukan 3 lapisan embrionik yang merupakan
awal perkembangan embrio.
2. Jelaskan lapisan embrionik apa saja pembentuk kepala dan leher
manusia dan bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangannya.
3. Jelaskan mengenai lengkung, sulkus dan kantung faringeal beserta
organ turunannya (branchial arch, pharyngeal sulcus & pharyngeal
pouch)
4. Jelaskan bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan wajah, dan
komponen apa saja yang membentuknya.
5. Jelaskan bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan hidung,
6. Jelaskan bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan bibir,
tulang maksila, tulang mandibula
7. Jelaskan bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan rongga
mulut, lidah dan palatum.
01
Pembentukan 3
lapisan embrionik
awal perkembangan
embrio.
Perkembangan Prenatal
● Perkembangan ini dimulai dari kehamilan dan
berlanjut sampai kelahiran anak (9 bulan)
● Dibagi menjadi rentang waktu 3 bulan atau
Trimester.
● Terdiri dari 3 periode:
- Periode Praimplantasi ( Trimester pertama )
- Periode Embrionik (Trimester Pertama)
- Periode Janin (Trimester Terakhir)
● Fase gastrula adalah fase pembentukan 3 lapisan
embrionik pada periode embrionik di minggu ke 3

Fehrenbach MJ, Popowics T. Illustrated Dental Embryology, histology, and


anatomy. 4th ed. St. Louis, MO: Elsevier/Saunders; 2016
Periode Praimplantasi
- Merupakan periode pertama Prenatal
- Pada awal minggu pertama, pembuahan terjadi dengan diawali
sel ovum ditembus dan disatukan dengan sperma pria selama
fertilisasi yang selanjutnya membentuk sel telur yang telah
dibuahi yaitu zigot.
- Setelah fertilisasi, zigot mengalami mitosis. Lalu setelah mitosis
pembelahan awal, zigot berubah menjadi morula.
- Karena proses mitosis dan sekresi cairan yang terus
berlangsung oleh sel dalam morula, morula berubah menjadi
blastokista atau blastula.Minggu pertama ditandai dengan
blastokista yang membelah menjadi sel-sel yang lebih kecil
(mitosis)
- Pada akhir minggu pertama blastula mengalami implantasi dan
mitosis (Sel perifer, Lapisan Trofoblas, Lapisan embrioblas)
- Muncul embrio dari lapisan Embrioblas

Fehrenbach MJ, Popowics T. Illustrated Dental Embryology, histology, and


anatomy. 4th ed. St. Louis, MO: Elsevier/Saunders; 2016
Periode Embrionik
- Merupakan fase kedua, berlangsung dari awal
minggu ke dua sampai akhir minggu ke-8
- Blastula membentuk embrionik bilaminar (2
lapisan embrionik)
- Embrionik Bilaminar menjadi trilaminar
1. Sel Hipoblas : Endoderm
2. Sel Epiblas (antara epiblas dan hipoblas) :
Mesoderm
3. Sel Epiblas (pada epiblas) : Ektoderm

Fehrenbach MJ, Popowics T. Illustrated Dental Embryology, histology, and


anatomy. 4th ed. St. Louis, MO: Elsevier/Saunders; 2016
Atkinson M. Anatomy for Dental
Students. 4th Ed. Oxford: Oxford
University Press; 2013.
Periode Embrionik : 3 lapisan (ektoderm)

1. Terbentuk pada minggu ke 3


2. berdiferensiasi menjadi neural plate yang akan membentuk
neuroectoderm
3. Neurulation (perkembangan ektoderm) :

pada minggu ke-3 → sel ektoderm menebal menjadi neural


plate → ujung lateral dari neural plate elevasi → neural folds
→ neural folds menyatu → minggu ke-4 terbentuk neural
tube→ Sistem saraf pusat →Neural Crest menjadi Sistem
saraf tepi

4. Fitur Histologis : Columnar

Fehrenbach MJ, Popowics T. Illustrated Dental Embryology, histology, and


anatomy. 4th ed. St. Louis, MO: Elsevier/Saunders; 2016
Periode Embrionik : 3 lapisan (Mesoderm)

1. Mesoderm yang ada di dekat midline : paraxial mesoderm


● Dermatome : Dermis kulit
● Myotome : Jaringan otot
● Sclerotome : tulang sejati dan rawan
2. Mesoderm pada sisi lateral tidak menebal : lateral plate mesoderm
● Somatic : melapisi rongga cairan amnion
● Splanchinc : menjadi membran serosa
3. Intermediate mesoderm: ada di antara paraxial & lateral plate
mesoderm
● Sistem Urogenital
4. Mesoderm : menjadi sistem urogenital
■ Fitur Histologis : Bervariasi

Atkinson M. Anatomy for Dental Students. 4th Ed. Oxford: Oxford University
Press; 2013.
Periode Embrionik : 3 lapisan (Endoderm)

■ Fitur Histologi : Cuboidal


■ Berdiferensiasi menjadi lapisan epitel saluran
pencernaan/pernapasan , Kandung kemih, uretra, Hati,
Pankreas.

Atkinson M. Anatomy for Dental Students. 4th Ed. Oxford: Oxford University
Press; 2013.
02
Lapisan Embrionik Pembentuk Kepala
dan Leher Manusia Serta Proses
Pertumbuhan dan Perkembangannya.
Lapisan embrionik
pembentuk kepala dan
leher
Terdiri dari :

● Lateral Plate Mesoderm


● Paraxial Mesoderm
● Neural Crest Cells
● Ectodermal Palacode

Most of the head and neck is formed from


the pharyngeal arches
Lateral Plate Mesoderm (LPM)

❏ Lateral Plate Mesoderm (LPM) adalah turunan lapisan mesoderm awal


❏ Terletak di bagian distal notochord dan paraksial mesoderm
❏ Berfokus pada leher
❏ Terdiri dari aritenoid dan krikoid
❏ Lapisan ini membentuk pharyngeal apparatus yang akan membentuk pharyngeal
arches, pharyngeal pouches, dan pharyngeal grooves
❏ LPM berkembang menjadi cervical dan thoracal.
❏ Mulai berkembang pada hari ke-17 di embrio manusia.
❏ Terbagi secara horizontal menjadi dorsal somatic mesoderm dan ventral splanchnic
mesoderm
1. dorsal somatic mesoderm : terletak di dasar atau di bawah ektoderm
2. ventral visceral mesoderm: terletak di atas endoderm.

Hand AR, Frank ME. Fundamentals of Oral Histology and Physiology.


Iowa: Wiley-Blackwell; 2014.
Ectodermal Palacode
❏ Fokal pada lapisan ektoderm kranial mengalami penebalan yang menghasilkan banyak
komponen berbeda dari sistem sensorik kepala.
❏ Membentuk Neuron dari ganglia sensori saraf kranial ke-5, ke-7, ke-9 dan ke 10
❏ Membentuk struktur folikel rambut, bulu, dan gigi.
❏ Placode pada tengkorak manusia antara lain:
1. Trigeminal Placode : terdiri dari bagian mata, maxillomandibular, dan sel ganglion (trigeminal)
2. Placode otic : membentuk lubang otik, vesikel otik (organ pendengaran dan keseimbangan).
3. Placode epibranchial / epipharyngeal : distal dari ganglia saraf kranial VII, IX, dan X.
4. Placode geniculate : ganglion geniculate dan bagian distal dari saraf kranial VII.
5. Placode petrosus : ganglion glossopharyngeal, dan bagian distal saraf kranial IX
6. Placode nodosal : ganglion nodose dan bagian distal serta saraf kranial X
7. Lensa placode bawah : membentuk lensa mata
8. Adeno Hypopharyngeal Placode : membentuk lobus anterior dan kelenjar pituitari V

Hand AR, Frank ME. Fundamentals of Oral Histology and Physiology.


Iowa: Wiley-Blackwell; 2014.
Paraxial Mesoderm

❏ Merupakan turunan mesoderm awal


❏ Membentuk kartilago dan membranosa dari neurocranium.
❏ Semua otot rangka terdapat pada regio kraniofasial.
❏ Kulit dan jaringan ikat terdapat pada sisi dorsal kepala
❏ Meninges sisi berhubungan terhadap prosencephalon.
❏ Berkembang menjadi somites (struktur sementara yang terbentuk oleh
segmentasi paraxial mesoderm)
❏ Menghasilkan tulang rusuk, tulang belakang, dermis kulit dorsal, otot rangka
belakang, dan beberapa anggota tubuh lainnya.

Hand AR, Frank ME. Fundamentals of Oral Histology and Physiology.


Iowa: Wiley-Blackwell; 2014.
Neural Cress Cells

❏ Neural Crest Cells yaitu sel-sel puncak saraf muncul pada lapisan ektoderm
lapisan yang berada di pinggir Neural Tube
❏ Neural crest cells membentuk jaringan ikat di kompleks kraniofasial (tengkorak,
wajah, dan pharyngeal arches)
❏ Muncul di pinggir neural tube. Sel - sel ini bermigrasi ke berbagai lokasi dan
berdiferensiasi menjadi banyak tipe sel dalam embrio. Pada daerah kepala,
Neural Crest Cells bermigrasi ke bagian lengkung faring dan bagian wajah pada
optic cup.
❏ Membentuk seluruh bagian wajah (viscerocranium/ splanchnocranium), bagian
bermembran dan berkartilago dari tengkorak, dan jaringan lain bagian kepala

Hand AR, Frank ME. Fundamentals of Oral Histology and Physiology.


Iowa: Wiley-Blackwell; 2014.
Tengkorak

Terdiri dari :

● Lateral Plate Mesoderm


● Paraxial Mesoderm
● Neural Crest Cells

Norton NS. Netter’s Head and Neck Anatomy for Dentistry. 2nd ed.
Philadelphia: Saunders Elsevier; 2011.
Osifikasi

MEKANISME :
❖ Osifikasi intramembranosa
➢ Perkembangan tulang terjadi secara langsung
➢ Membentuk tulang pipih pada kepala
➢ Proses:
1. Osifikasi intramembran dimulai pada minggu ke-8 perkembangan embrio, terjadi di
lapisan dalam dermis
2. Sel mesenkim berproliferasi ke area yang memiliki vaskularisasi tinggi pada jaringan
penghubung embrionik dalam pembentukan kondensasi sel atau pusat osifikasi primer
3. Sel mesenkim kemudian mensintesis matriks tulang pada bagian periferal dan sel
berlanjut untuk berdiferensiasi menjadi osteoblas
4. Tulang akan dibentuk kembali dan digantikan oleh tulang lamela dewasa

Norton NS. Netter’s Head and Neck Anatomy for Dentistry. 2nd ed.
Philadelphia: Saunders Elsevier; 2011.
Osifikasi

MEKANISME :
❖ Osifikasi endochondral
➢ Perkembangan tulang terjadi secara tidak langsung
➢ Membentuk semua sel tulang di dalam tubuh
➢ Proses:
1. Terbentuk pusat osifikasi primer tempat penulangan pertama kali terjadi, kartilago
memanjang dan meluas melalui proliferasi kondrosit dan deposisi matriks kartilago
2. Kondrosit di sentral kartilago mengalami proses pemasakan menuju hypertropic
kondrosit
3. Setelah pusat osifikasi primer terbentuk, rongga sumsum mulai meluas ke arah epifisis
4. Kemudian terjadi pembentukan osifikasi sekunder di daerah epifisis

Norton NS. Netter’s Head and Neck Anatomy for Dentistry. 2nd ed.
Philadelphia: Saunders Elsevier; 2011.
Norton NS. Netter’s Head and Neck Anatomy for
Dentistry. 2nd ed. Philadelphia: Saunders Elsevier;
2011.
Perkembangan tengkorak dibagi menjadi 2:
❏ Viscerocranium =membentuk tulang bagian wajah
❏ Neurocranium =membentuk tulang-tulang pipih yang melindungi otak,
dibagi menjadi 2:
1. Neurocranium Membranosa
2. Neurocranium Kartilaginosa

Norton NS. Netter’s Head and Neck Anatomy for Dentistry.


2nd ed. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2011.
03
Lengkung, Sulkus dan Kantung
Faringeal Beserta Organ
Turunannya
Norton NS. Netter’s Head and Neck Anatomy for
Dentistry. 2nd ed. Philadelphia: Saunders Elsevier;
2011. Branchial Arch

1. Branchial Arch
❏ Dibentuk pada minggu ke-4 prenatal.
❏ Berkembang menjadi struktur yang penting untuk wajah dan leher
❏ Membantu pembentukan penonjolan wajah yaitu 2 mandibular processes dan 2
maxillary processes
❏ Berkembang sebagai blok yang dipisahkan oleh pharyngeal cleft (dibentuk oleh
ektoderm)
❏ Tersusun atas:
Permukaan eksternal: ektoderm (kecuali lengkung ke-1)
Permukaan internal: endoderm
Permukaan sentral meliputi lateral plate mesoderm, paraxial mesoderm, dan neural
crest cells
❏ Setiap lengkung dipersarafi oleh saraf kranial yang bermigrasi bersama otot
Perkembangan Branchial Arch

Norton NS. Netter’s Head and Neck Anatomy for


Dentistry. 2nd ed. Philadelphia: Saunders Elsevier;
2011.
Pharingeal Pouches

Casale J, Giwa AO. Embryology, Branchial Arches. Florida: StatPearls; 2021

Devi V. Inderbir Singh's Human Embryology

❏ Kantung faringeal diselubungi oleh lapisan endoderm


❏ Terdiri atas 4 kantung faringeal
Pharingeal Sulcus

● Sulkus faringeal terbentuk dari lapisan ektoderm


● Sulkus faringeal menjadi external auditory meatus yang mengarah ke telinga
tengah. Membran di kedalaman tabung ini menjadi membran timpani. Telinga
tengah dan tuba eustachius berkembang dari pharyngeal pouch pertama yang
sesuai.
● Setelah minggu kelima, tidak ada sulkus faringeal lain yang terlihat secara
eksternal karena jaringan dari lengkungan kedua dan kelima tumbuh di atas
lengkungan dan alur lainnya dan melakukan kontak satu sama lain.
● Sulkus faringeal kedua, ketiga, keempat biasanya lenyap dikarenakan
pertumbuhan dari lengkung faringeal kedua.
Turunan Pharingeal Sulcus


04
Proses Pertumbuhan dan
Perkembangan Wajah
Pembentukan Wajah

❏ Pembentukan dimulai pada minggu ke-4 prenatal


❏ Otak tumbuh (cepat) dan membentuk tonjolan di atas membran orofaring dan jantung
❏ area yang akan menjadi wajah pada saat ini diapit oleh otak dan jantung
❏ Pembentukan wajah ada 5 meliputi:
1. Primitive mouth
2. Mandibular arch
3. Maxillary process
4. Frontonasal process
5. Hidung
Mary B. Balogh, Margaret J. Fehrenbach. Illustrated Dental Embryology,

Histology, and Anatomy 3rd Ed (2011).


Pembentukan Wajah

❏ Tonjolan yang terbentuk dari neural crest :


- Yang membentuk 3 tonjolan mengelilingi stomodium:
1. Prominencia frontonasalis : menjadi dahi dan dorsum apex hidung
2. Prominentia maxillaris : menjadi regio pipi sebelah atas dan bibir sebelah atas
3. Prominentia mandibularis : menjadi dagu, bibir bawah, dan daerah pipi sebelah bawah
- Bagian lateral dari frontonasal membentuk 2 nasal placodes yang membentuk lubang
hidung dan terbentuk tonjolan :
1. Prominentia nasalis lateralis : menjadi sisi-sisi hidung
2. Prominentia nasalis medialis : menjadi nasal septum
Fusi dari medial nasal prominentia membentuk segmen intermaxillary
❏ Mesenkim pada tonjolan wajah (prominentia facialis) : akan menjadi otot, dan tulang wajah

Mary B. Balogh, Margaret J. Fehrenbach. Illustrated Dental Embryology, Histology, and Anatomy 3rd Ed (2011).
Saat dewasa, Wajah akan terbentuk dari beberapa bagian :
1. Bagian atas : frontonasal process
2. Bagian tengah : Maxillary process
3. Bagian bawah : mandibular process

Avery J. Essentials of Oral Histology and Embryology. [Place


of publication not identified]: Elsevier Mosby; 2005
Pembentukan Wajah Bagian Atas

❏ Frontonasal membentuk tonjolan di area cephalic sekaligus menjadi batas stomodeum.


❏ Pada pertumbuhan Proc. frontonasal akan membentuk wajah bagian atas.
❏ Terbentuk placodes, specialized thickened ectoderm yang ditemukan pada lokasi
pertumbuhan organ sensorik, yaitu :
a. Lens placodes : pada setiap sisi proc. frontonasal akan bermigrasi lateral ke
medial membentuk mata
b. Otic placodes : terletak lateral dan posterior dari proc. frontonasalis, akan
membentuk telinga internal dan jaringan pendukung.
c. Nasal placodes : bagian anterior proc. frontonasalis dan superior dari stomodeum,
membentuk penebalan bilateral ektoderm yang berkembang menjadi epitel
olfaktori .

Avery J. Essentials of Oral Histology and Embryology. [Place of publication not identified]: Elsevier Mosby; 2005
Pembentukan Wajah Bagian Tengah

❏ Terjadi di minggu ke-4 prenatal


❏ Pembengkakan terbentuk dari pertumbuhan arcus maksila membentuk proc. maksila.
❏ pembengkakan yang berdekatan terbentuk dari peningkatan pertumbuhan lengkung mandibula
di setiap sisi stomodeum, prosesus maksila.
❏ Selanjutnya, setiap prosesus maksila akan tumbuh ke superior dan anterior di sekitar
stomodeum.
❏ Setiap proc. maksila akan tumbuh ke arah anterior mengelilingi stomodeum.
❏ Sama seperti proc. mandibula, berasal dari mesenkim yang bergabung dengan mesoderm
❏ Pada perkembangannya, proc. maksila akan membentuk wajah bagian tengah. termasuk sisi
bibir atas, pipi, langit-langit sekunder, dan bagian posterior rahang atas dengan gigi taringnya,
gigi posterior tertentu, dan jaringan terkait. Jaringan ini juga membentuk tulang zygomatic dan
bagian dari tulang temporal.

Avery J. Essentials of Oral Histology and Embryology. [Place of publication not identified]: Elsevier Mosby; 2005
Pembentukan Wajah Bagian Bawah

❏ Minggu ke-4 prenatal:


Setelah pembentukan stomodeum, muncul proc. mandibula yaitu 2 tonjolan inferior terhadap
mulut primitif yang berfusi membentuk arcus mandibula. Inti mesenkim yang dibentuk oleh NCC
bermigrasi ke regio wajah untuk bergabung dengan mesoderm. Dilapisi oleh ektoderm (luar) dan
endoderm (dalam). Pada pertumbuhan arcus mandibula, Meckel’s cartilage terbentuk di dalam
arcus. Arcus mandibula akan tumbuh dan membentuk regio wajah bawah.
❏ Minggu ke-5 dan 6 prenatal:
Mesoderm arcus mandibula membentuk otot mastikasi, palatal, dan suprahyoid. Sel otot primitif
dari mesoderm arcus mandibula mulai berdiferensiasi dan berorientasi pada origo dan
insersionya
❏ Minggu ke-7 prenatal:
Massa otot mandibula membesar, sel mulai bermigrasi ke area yang
akan mulai berdiferensiasi. Sel otot bermigrasi sebelum
formasi tulang di area wajah.
❏ Minggu ke-10 prenatal:
Otot mandibula membentuk 4 otot mastikasi.

Avery J. Essentials of Oral Histology and Embryology. [Place of publication not identified]: Elsevier Mosby; 2005
05
proses pertumbuhan dan
perkembangan hidung
Pembentukan Hidung

● Pada minggu ke-4


● Jaringan sekitar nasal placode mengalami perkembangan dan
pertumbuhan. Placode mengalami fusi, membentuk depresi pada bagian
tengah tiap placode, menjadi lubang hidung (nasal pits), yang
berkembang menjadi rongga hidung (nasal cavity)
● Lubang hidung menghasilkan nasal sac (kantung hidung) yang
berkembang ke arah otak yang berkembang
● Nasal sac dipisahkan oleh membran oronasal dari stomodeum
● Membran tersebut hancur/ disintegrasi, menghubungkan hidung dan
rongga mulut pada area choanae primitif
● Nasal choanae superior, tengah, dan inferior berkembang di dinding
lateral rongga hidung, posterior ke langit primer berkembang

Balogh MB, Fehrenbach MJ. Illustrated Dental Embryology, Histology, and Anatomy. 3rd ed. 2011.
Pembentukan Hidung

● Sinus pranasal terbentuk saat periode fetal dan berkembang setelah lahir
● Proses medial nasal: tonjolan jaringan di antara lubang hidung
- Prosesus hidung medial adalah dimana bagian tengah jaringan yang tumbuh di area plakat hidung
tampak sebagai dua pembengkakan berbentuk bulan sabit di antara lubang hidung.
- Prosesus Hidung medial akan menyatu secara eksternal membentuk bagian tengah hidung dari
pangkal hidung hingga puncak hidung, serta tuberkulum bibir atas dan philtrum.
● Proses lateral nasal: daerah di area sisi lubang hidung
● Tonjolan-tonjolan medial nasal saling berfusi dan bergabung dengan proses
maksilaris di sisinya

Balogh MB, Fehrenbach MJ. Illustrated Dental Embryology, Histology, and Anatomy. 3rd ed. 2011.
Pembentukan Hidung

● Di minggu ke-7, segmen intermaksilaris terbentuk dan


terlibat dalam formasi gigi incisors, palatum primer, dan
septum nasal
● Prosesus nasal medial berpasangan juga menyatu
secara internal dan tumbuh secara inferior di bagian
dalam stomodeum, membentuk segmen intermaxillary
(atau segmen premaxillary) pada akhir minggu ketujuh
perkembangan prenatal.
● Proses lateral nasal membentuk Alae hidung dan fusi
dari prosesus nasalis lateral, maksila, dan medial
membentuk nares
● Nares menyatukan lateral nasal, maksilaris, dan medial
nasal

Balogh MB, Fehrenbach MJ. Illustrated Dental Embryology, Histology, and Anatomy. 3rd ed. 2011.
06
Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Bibir,
Tulang Maksila, Tulang Mandibula
Pembentukan Bibir

❏ Bibir Bagian Bawah


❏ Bibir Bagian Atas
❏ Bibir bawah berkembang dari mandibular
❏ Awalnya bibir terbentuk dari stomodeum (mulut
processus yang tumbuh secara medial satu sama
primitif) pada minggu keempat.
lain di garis tengah. Hal ini membentuk lower
❏ Pada minggu keenam fase embrionik, mulai
margin dari stomodeum.Pada minggu ke-7 atau
terbentuk philtrum dari medial nasal processus
ke-8, mandibula terlihat lebih posterior dibanding
dan juga terbentuk otot orbicularis oris di dekat
maksila
oral pit untuk membantu pembentukan bibir atas
❏ Pada minggu ke-9, perkembangan embrio
❏ Medial nasal processus dan maxillary processus
terangkat sehingga posisi maksila dan mandibula
mengalami fusi dan akan membentuk bibir atas
sejajar (bibir atas dan bawah seimbang)
dan rahang atas
❏ Seiring dengan perkembangan poliferasi
❏ Maxillary process membentuk sisi atas bibir dan
ektodermal yang memperluas ektomesenkim,
medial nasal process membentuk bagian tengah
terbentuk struktur lamina vestibular dan
dari atas bibir
menimbulkan sulkus berbentuk V (pemisah bibir
❏ Philtrum terbentuk dengan lokasi yang sesuai
dari daerah bantalan gigi).
pada minggu ke 7

Fehrenbach MJ, Popowics T. Illustrated Dental Embryology, Histology, and Anatomy. 4 th Ed. Missouri: Elsevier
Saunders; 2016.
Pembentukan Tulang Maksila

● Terbentuk pada minggu ke-4


● Diawali dengan perkembangan lengkung mandibular pada tiap sisi stomodeum
● Lalu dilanjutkan dengan pembentukan wajah bagian tengah, pipi, dna tulang maksila
● Sebelum terbentuk tulang maksila, proses maksilaris dan lateral nasal terpisah oleh nasolakrimalis
Lapisan ektoderm di bawah nasolakrimalis membentuk duktus dengan ujung sulkus nasolakrimalis
● Duktus lalu terlepas dari ektoderm, proses maksilaris dan lateral nasal mengalami fusi, membentuk
tulang maksila dan pipi
● Pada minggu ketujuh, terbentuk pusat osifikasi intramembranous primer pada saat penghentian
saraf infraorbital tepat di atas lamina gigi kaninus.
● Osifikasi maksila berpusat di nasal capsule dan mengalami penyebaran ke beberapa arah, yaitu
posterior, anterior, superior, dan prosesus palatina.

Fehrenbach MJ, Popowics T. Illustrated Dental Embryology, Histology, and Anatomy. 4 th Ed. Missouri: Elsevier
Saunders; 2016.
Pembentukan Tulang Mandibula

● Terbentuk pada minggu ke-4


● Pada minggu ke-4 sampai ke-5 Proses mandibular menyatu di midline atau garis tengah,
membentuk lengkung mandibular
● Lengkung tersebut dilengkapi oleh kartilago Meckel pada tiap sisinya, yang mana akan hilang
ketika terjadi osifikasi
● Pada minggu ke-7, intramembranous ossification mulai membentuk tulang pertama dari
mandibula. Perkembangan formasi tulang ini terjadi di sepanjang bagian lateral dari Kartilago
Meckel
● Lapisan mesoderm lengkung mandibular membentuk 4 jenis otot mastikasi yang
terdiferensiasi sempurna pada minggu ke-10
● Lengkung mandibular membentuk:
tulang mandibula, bibir bawah, jaringan gigi mandibula, dan lidah

Fehrenbach MJ, Popowics T. Illustrated Dental Embryology, Histology, and Anatomy. 4 th Ed. Missouri: Elsevier
Saunders; 2016.
07
Proses Pertumbuhan dan
Perkembangan Rongga mulut,
Lidah dan Palatum.
Pembentukan Rongga Mulut

Fehrenbach MJ, Popowics T. Illustrated Dental Embryology, Histology, and Anatomy. 4th ed. Missouri: Elsevier. 2016.
Pembentukan Rongga Mulut

Stomodeum (mulut primitif) terbentuk sebelum memasuki minggu ke-4

Kedalaman stomodeum dibatasi oleh membran orofaringeal (terbentuk pada minggu ke-3)

Membran orofaringeal juga membatasi stomodeum dengan faring primitive yang merupakan bagian awal dari
foregut (awal dari saluran pencernaan)

Awal pembentukan wajah: membran orofaringeal berpisah dengan stomodeum


- Menambah kedalaman stomodeum
- Membuka akses faring primitif ke cairan amnion yang berada di rongga amnion sekitar embrio

Stomodeum dalam perkembangannya akan menjadi rongga mulut


- Dilapisi oleh epitel oral yang berasal dari ektoderm
- Gigi akan muncul dari jaringan mesodermal yang mendasarinya

Fehrenbach MJ, Popowics T. Illustrated Dental Embryology, Histology, and Anatomy. 4th ed. Missouri: Elsevier. 2016.
Pembentukan Lidah

Pembentukan Lidah ada 3 stage yaitu :


● Badan dari Lidah(1st stage)
❏ Dimulai pada minggu ke-empat, di mana muncul triangular medial swelling atau tuberculum impar /
median tongue bud yang terletak pada branchial arch pertama dan terbentuk di mandibular arch.
❏ Kemudian 2 oval lateral lingual swellings yang berasal dari pertumbuhan mesenkim mandibular arch
tumbuh di kedua sisi tuberculum impar.
❏ Selanjutnya ukuran dari lateral lingual swellings bertambah dan bersatu, lateral lingual swelling yang
telah bersatu terus mengalami pertambahan ukuran hingga menutupi tuberculum impar untuk
membentuk 2/3 anterior lidah (badan lidah).
❏ Kedua lateral lingual swelling dibatasi oleh tuberculum impar.
❏ Sel-sel di sekitar lingual swelling mengalami degenerasi yang menyebabkan terbentuknya sulcus
sehingga mengakibatkan berpisahnya badan lidah dan dasar mulut kecuali midline lingual frenulum.

Fehrenbach MJ, Popowics T. Illustrated Dental Embryology, Histology, and Anatomy. 4th ed. Missouri: Elsevier. 2016.
Pembentukan Lidah

Pembentukan Lidah ada 3 stage yaitu :


● Dasar Lidah (2nd stage)
❏ Di belakang tonjolan anterior yang sudah menyatu atau berfusi, copula mulai terlihat
❏ Midline copula terbentuk dari mesenkim branchial arch kedua, ketiga, dan keempat yang
berfusi
❏ Kemudian, copula mengalami pertumbuhan yang melebihi lengkung hyoid menyebabkan
terbentuknya 1/3 posterior lidah (pangkal lidah)
❏ Selain itu, terdapat epiglottic swelling (tonjolan epiglotik) yang terbentuk dari
❏ mesenkim branchial arch keempat bagian posterior

Fehrenbach MJ, Popowics T. Illustrated Dental Embryology, Histology, and Anatomy. 4th ed. Missouri: Elsevier. 2016.
Pembentukan Lidah

Pembentukan Lidah ada 3 stage yaitu :


● Lidah Utuh (3rd stage)
❏ Copula mengalami fusi dengan pembengkakan anterior lengkung
branchial pertama pada badan lidah
❏ Fusi dibatasi secara superfisial oleh sulcus terminalis pada permukaan
dorsal lidah
❏ Terjadi kontraksi lidah sehingga bergerak secara anterior dan inferior
guna menghindari gangguan perkembangan palatum shelves
❏ Pada akhir minggu ke-8, terdapat lingual papilla, papilla circumvallate
dan papilla folliata di dekat cabang terminal dari saraf glossofaringeal,
serta papilla fungiform di dekat cabang chorda tympani saraf fasial
❏ Papilla filliform terbentuk ketika embrio mendekati minggu ke-10 sampai
11

Fehrenbach MJ, Popowics T. Illustrated Dental Embryology, Histology, and Anatomy. 4th ed. Missouri: Elsevier. 2016.
Pembentukan Palatum

❏ Dimulai pada minggu ke-5 hingga 12


❏ Dibentuk oleh segmen intermaksilaris (palatum primer) dan
prostrusi penonjolan maksilaris (palatum sekunder)
❏ Pada minggu ke-5 hingga 6, segmen intermaksilaris
terbentuk dari fusi proses medial nasal
❏ Pada minggu ke-6 hingga 12, palatal shelves yang telah fusi
terbentuk dari proses maksilaris
❏ Pada minggu ke-12, proses tersebut mengalami fusi

Fehrenbach MJ, Popowics T. Illustrated Dental Embryology, Histology, and Anatomy. 4th ed. Missouri: Elsevier. 2016.
Pembentukan Palatum

TAHAP 1 PEMBENTUKAN PALATUM PRIMER

● Segmen intermaksilaris terbentuk dan mulai membentuk palatum


primer
● Palatum primer berupa pemisah rongga mulut dengan rongga nasal
● Palatum primer membentuk ⅓ anterior palatum durum

Fehrenbach MJ, Popowics T. Illustrated Dental Embryology, Histology, and Anatomy. 4th ed. Missouri: Elsevier. 2016.
Pembentukan Palatum

TAHAP 2 PEMBENTUKAN PALATUM SEKUNDER

● Proses maksilaris membentuk palatal shelves atau proses palatinus


lateralis
● Dua palatal shelves memanjang dan fusi, membentuk palatum
sekunder
● Palatum sekunder membentuk ⅔ posterior palatum durum serta
membentuk palatum mole

Fehrenbach MJ, Popowics T. Illustrated Dental Embryology, Histology, and Anatomy. 4th ed. Missouri: Elsevier. 2016.
Pembentukan Palatum

TAHAP 3 PENYEMPURNAAN PALATUM

● Pada minggu ke-12, palatum primer dan palatum sekunder akan bersatu membentuk final
palate (hard dan soft).
● Osifikasi akan terjadi pada bagian anterior palatum durum, sementara bagian posterior
palatum mole, mesenkim akan membentuk branchial arch 1 dan 2 yang berguna untuk
menelan dan berbicara

Fehrenbach MJ, Popowics T. Illustrated Dental Embryology, Histology, and Anatomy. 4th ed. Missouri: Elsevier. 2016.
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai