Anda di halaman 1dari 23

INSISIVUS 3

MODUL 4
BLOK 5
Skenario
Gusi Sari Luka

• Sari (9th) sejak kemaren mengeluh sakit pada gusi rahang
bawahnya yang sewaktu menyikat gigi dan luka pada pipi bagian
dalam mulutnya karena tergigit sewaktu makan. Sehingga ibunya
membawa Sari ke drg untuk memeriksakan keadaannya.
• Hasil pemeriksaan ditemukan lesi bekas gigitan pada mukosa
pipi Mail dan lesi pada gingiva region molar sinistra.Menurut drg
tidak berbahaya karena proses perbaikan jaringan lunak rongga
mulut lebih cepat sehingga akan cepat pulih. Ibunya bertanya
kepada drg mengapa begitu ? Drg menjelaskan bahwa jaringan
lunak rongga mulut dibentuk sesuai fungsinya sehingga memiliki
struktur dan bentuk yang berbeda karena jaringan lunak rongga
mulut itu sangat spesifik. Drg menyarankan supaya Sari menjaga
kesehatannya sehingga rongga mulutnya dapat berfungsi dengan
baik.
• Bagaimana saudara menjelaskan tentang jaringan lunak rongga
mulutnya Sari?
Terminologi

• Mukosa : Lapisan epitel yang menutupi dan


melapisi rongga mulut
• Lesi : Zona jaringan yang fungsinya terganggu
akibat penyakit atau trauma
• Aging : Penuaan
• Regenerasi : Penumbuhan kembali jaringan
tubuh yg rusak
Identifikasi Masalah

1. Bagaimana struktur dan bentuk jaringan lunak rongga


mulut ?
2. Apa saja kelainan pada jaringan lunak rongga mulut ?
3. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan jaringan lunak
rongga mulut ?
4. Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembang jaringan lunak rongga mulut ?
5. Apa fungsi mukosa rongga mulut ?
6. Bagaimana lesi pd jar lunak rongga mulut trjd?
7. Bagaimana proses perbaikan jaringan lunak rongga mulut?
8. Mengapa regenarasi jar lebih mudah trjd pd anak usia
prtumbuhan drpd ortu?
9. Bgaimana Cara menjaga keehatan rongga mulut?
Analisa Masalah
1. Mukosa : pipi,bibir,gingival,palatum,dasar mulut.
• Mukosa terdiri dari : epithelium (sel sel mati yang
merupakan bagian terluar)
• Basalis (lapisan pemisah epitel
dan lamina propria)
• Lamina propria (serabut kolagen
elemen pennghasil sekret)
2. –mukocell
• -stomatitis
• -lesi
• -lidah  luka , berbulu, berubah warna , benjolan
dan rasa tidak nyaman
• Makroglosia
3. Gingiva  terjadi pada akhir pembentukan
matriks enamel (ameloblas) yang menghasilkan
kutikula enamel primer, lalu terjadi erupsi dan
terbentuk sulkus gingival
Lidah -> 2/3 anterior dibentuak leh arcus
pharyingeal
4. –genetik
• -lingkungan
• -eksternal : nutrisi
• -kebiasaan buruk : bernafas lewat mulut
• -hormon
• -gangguan psikologis
• -Obat obatan
5. -Melindungi mulut dari tekanan
• -saliva : memfasilitasi saat pengunyahan
• -fungsi proteksi
• -fungsi sensoris
• -fungsi sekresi
• -deteksi suhu
6. .-kuman dalam rongga mulut (apatogen)  daya
tahan tubuh lemah  kuman apatogen menjadi
pathogen terjadi lesi
-trauma mekanik : makanan tajam , luka bakar ,
listrik dan kimia
7. Proses penyembuhan luka
• Inflamasi : aktivitas sel sel limfosit dan makrofag
• Proliferasi : penjabaran sel sel setelah luka
• Maturasi
8. Karena ….

9. – mengatur pola makan


• -menghindari stress
• -menjaga kebersihan gigi dan mulut
• Skema
Sari(9th)

LUKA PADA
PIPI BAG SAKIT GUSI
DALAM

DRG

LUKA BEKAS GIGITAN PADA


MUKOSA PIPI LUKA PADA GINGIVA

TUMBANG JAR LUNAK RONGGA


MULUT

FAKTOR YG Proses
STRUKTUR FUNGSI KLASIFIKASI
MMPENGARUHI Penuaan
Learning Objective
1. M4 tumbuh kembang jaringan lunak rongga
mulut
2. M4 struktur jaringan lunak rongga mulut
3. M4 klasifikasi jar lunak ringga mulut
4. M4 fungsi jaringan lunak rongga mulut
5. M4 faktor-faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang jaringan lunak rongga
mulut
6. M4 proses dan faktor yg memperngaruhi
penuaan kar lunak rongga mulut
1.
Mukosa mulut berasal dari lapisan ektoderm
• Lapisan yang berada di bawah mukosa seperti pembuluh darah, tulang,
periodontal ligamen, sementum dan lamina propria/jaringan ikat berasal
dari lapisan mesoderm
• Lapisan epitel yang berada dalam termasuk lidah berasal dari lapisan
endoderm
• Mukosa mulut
• Melekat langsung pada periosteum jaringan tulang di bawahnya dan
dipisahkan dari periosteum oleh suatu jaringan ikat
• Lapisan permukaan merupakan epitel berlapis gepeng tipe epitelium
stratificatum squamosum
• Lapisan lebih dalam disebut sebagai lamina propria yang merupakan
jaringan ikat dan banyak mengandung pembuluh darah dan serat syaraf.
Kedua lapisan tersebut dipisahkan oleh lamina basalis
• Lidah
• Penonjolan dari lamina propria -> Papila
• Mukosa pada lidah mempunyai struktur khusus -> Papila lidah
• 2/3 anterior terletak di cavum oris, 1/3 posterior terletak vertikal di
daerah faring
• Papila lidah muncul minggu ke 11
• Taste bud mulai ada pada minggu ke 14
2.Berdasarkan struktur histologisnya, epitel/mukosa rongga
mulut terbagi menjadi 2, yaitu Epitel Rongga Mulut dan
Lamina Propia.
• Epitel Rongga Mulut
• Struktur epitel rongga mulut adalah Stratified Squamous
Epithelium:
a. Terletak diatas membrana basalis
b. Biasanya terdiri dari sel-sel squamous, seringkali terdiri
dari sel-sel polimorfik. Sel-sel epitel rongga mulut:
a. Keratinocyte:
Sel epitel mukosa rongga mulut (stratified epithelial cells)
yang mengalami diferensiasi.
b. Non-keratinocyte:
Sel pigmen dendritik atau sel tipe lain dalam epitel secara
kolektif.
Non-Keratinized
Lapisan superfisial
Sel berinti
• Fungsi: proteksi Sitoplasma diganti keratin
Bersifat selalu basah dan bersifat impermeable
• Stratifikasi epitel rongga mulut (dari arah luar ke dalam):
• Stratum Korneum = Keratinized Layer
- sel terletak di permukaan
- sel pipih, heksagonal & tak berinti
• Stratum Lusidum
- tidak ada
- kalau ada, tidak berkembang dengan baik
• Stratum Granulosum = Granular Layer
- sel paling besar & pipih
- sel berinti
• Stratum Spinosum = Prickle Cells Layer
- di atas sel basal
- bentuk sel Polihidral
- sel berinti
- masih terjadi mitosis
- bersama-sama dengan stratum basale disebut Stratum Malpighi
• Stratum Basalis = Basal Cells Layer
- melekat pada membrana basalis
- bentuk sel silindris → Stratum Silindrikum
- sel berinti
- pembelahan (mitosis) & penggantian sel rusak atau mati → Stratum
Germinativum
• Lamina propia
Komponen lamina propia terdiri dari:
1. Serabut
• a. Serabut kolagen (collagen fibres)
Struktur tersusun tiga dimensi yang menentukan:
- stabilitas mekanik
- mempertahankan bentuk dan ekstensibilitas jaringan
• b. Serabut elastik (elastic fibres)
- jumlah sedikit
- bantu mempertahankan bentuk jaringan
• c. Serabut retikulin (reticulin fibres)
- mengikat serabut kolagen
- dominan pada membrana basalis
3. Berdasarkan Fungsi
• Mukosa Mastikator: 25%
• Terdapat di Ginggiva sekeliling gigi dan palatum keras
– Lamina propria melekat erat pada periosteum
– Biasanya tidak ada jaringan submukosa
– Resisten terhadap tekanan, tidak bergerak, sehingga dapat menahan tekanan pengunyahan.
• Mukosa Penutup : 60%
• Menutupi sebagian besar rongga mulut: bibir, pipi, prosesus alveolar kecuali
ginggiva, dasar mulut, permukaan ventral lidah dan palatum lunak
• Bersifat fleksibel, memungkinkan pembesaran rongga mulut, dan adaptasi
terhadap semua pergerakan otot
• Epitel tidak mempunyai keratin
• Lamina proprianya jarang
• Mukosa Khusus : 15%
• Ditemukan di permukaan lidah & spesialisasi berupa lingual papila
• Papila ini disertai penonjolan lamina propria = peninggian epitel diatas permukaan
lidah
• Lamina propria melekat erat pada jaringan otot disekitar lidah
• Tanpa submukosa
• Media sensasi suhu, sentuh dan rasa kecap
• Berdasarkan ada atau tidaknya keratin
– Orthokeratinized
• Berkeratin,keratin dihasilkan dari keratohyalin granules di
granulosum
• Di kulit, mukosa mastikator & mukosa khusus
• Menghasilkan barier untuk mencegah kehilangan banyak cairan

– Non Keratinized: Di area mukosa penutup, untuk proteksi dari
kerusakan mekanik dan barier selektif.

– Parakeratinasi: Sifat antara orthokeratin dan non keratin

4.
• Protection: Melindungi jaringan yg lebih dalam dan organ
dalam rongga mulut dari:
• - lingkungan pada rongga mulut
• - proses mekanika akibat gigitan dan
• - pengunyahan dan dari partikel keras makanan
• - Mikroorganisma
• - Toxin yang dihasilkan oleh mokroorganisma
• Sensation: Oral mukosa yang kaya dengan persyarafan
merupaka reseptor yang baik terhadap temperatur,
sentuhan, sakit dan pengecapan yang menimbulkan reflex
menelan, salivation and menutup.
• Secretion: Berbagai kelenjar air ludah baik yg mayor, minor,
mucous dan serous bermuara ke rongga mulut yang
membuat mulut basah dan membantu pengunyahan
makanan, penelanan dan pencernaan.
Fungsi epitel rongga mulut
• sekresi
• pertukaran gas dan absorbsi nutrisi dengan lingkungan
• proteksi fisik terhadap infeksi dan pigmentasi
• eksresi -> mengeluarkan nitrogen
• reseptor stimulus -> sensasi kemotatik: penciuman dan pengecapan
Fungsi mukosa dasar mulut:
• Sebagai barier terhadap invasi bakteri
• Tempat sekresi kelenjar saliva
• Penghubung antara lidah dengan dasar mulut
Fungsi mukosa bibir:
• Pelindung dari benda / material yang kasar pada makanan
• Perlindungan fisik terhadap infeksi dan pigmentasi
Fungsi palatum :
• Batas rongga mulut dan rongga hidung
• Palatum molle dapat bergerak dan berfungsi untuk mencegah
makanan masuk ke rongga hidung.
5. -Genetik
Beberapa sifat bentuk bagian tubuh dipengaruhi oleh
berbagai faktor keturunan
-Nutrisi
Vitamin C dapat mengurangi pendarahan pada gusi.
Defisiensi:
Protein Asam pantotenat piridoksin: pembentukan antibody
Besi: fungsi fagositosis menurun
Asam folat vitamin B12: menghambat respon imun seluler.
Vitamin A, vitamin C, niasin, piridoksin, riboflavin: fungsi epitel
menurun.
Protein: perkembangan dan fungsi kelenjar saliva menurun.
Malnutrisi:
Epitel mukosa mulut mengalami perubahan.
Aktivitas mitosis epitel mukosa mulut menurun menyebabkan rentan
akan penyakit mulut.
Gangguan pertahanan epitel terhadap invasi pathogen menyebabkan
penyakit infeksi.
- Trauma
Dari hasil penelitian penyakit jaringan lunak rongga mulut timbul setelah
adanya trauma ringan pada jaringan lunak rongga mulut.
Trauma mekanis sering terjadi pada mukosa mulut, edema intraselular pada
epitel dan bila berlanjut dapat mengakibatkan radang kronis di jaringan ikat.
Trauma pada mukosa bukal disebut linia alba akibat iritasi permukaan gigi
yang kasar.
Trauma karena gigitan yang kronis
1)H iperkeratosis
2) Vakuolisasi
3)Mucocelle, yaitu kista jernih kebiruan pada bibir bawah akibat kerusakan
duktus kelenjar saliva minor,
4)Ranula: kista di dasar mulut akibat kerusakan duktus submandibula.
5)E pulis fibromatosa,trauma pada mukosa mulut yang akut, disebabkan oleh
- kontak dengan makanan yg keras,
- tergigit pada saat
- bicara atau tidur.
- luka bakar.

- Hormon
6. FAKTOR INTERNAL
• radikal bebas, hormon yang menurun
kadarnya, proses glikosilasi, sistem kekebalan
tubuh yang menurun dan juga faktor genetik.

FAKTOR EKSTERNAL
• gaya hidup yang tidak sehat, diet yang tidak
sehat, kebiasaan hidup yang salah, paparan
polusi lingkungan dan sinar ultraviolet, stress
dan penyebab sosial lain seperti kemiskinan
• Proses :
• Toleransi thd iritasi & cedera mukosa makin
menurun jika terdapat kelainan sistemik.
• Penurunan ketebalan mukosa biasa tjd pd
mukosa pendukung gigi tiruan.
• Mukosa wanita lebih tipis daripada pria pemakai
gigi tiuan, dan menunjukkan predisposisi yang
lebih besar terhadap kerusakan mukosa.
• 1/3 pengguna gigi tiruan dengan mukosa yang
secara klinis tampak normal, dari pemeriksaan
histologis menunjukkan adanya kerusakan
mukosa. Luasnya kerusakan juga berkaitan
dengan lamanya pemakaian gigi tiruan.
• Respon epitel mulut berbeda-beda, seringkali
peradangan mukosa berjalan secara bertahap
tanpa adanya rasa sakit.

Anda mungkin juga menyukai