Anda di halaman 1dari 11

TEHNIK PENJAHITAN

RUPTURE PERINEUM
(ROBEKAN JALAN LAHIR)
MACAM – MACAM TEHNIK
PENJAHITAN LUKA PERINEUM
1. Simple Interupted Suture (Jahitan Terputus / satu
– satu )

2. Running Suture / Simple Continous suture


( jahitan jelujur)

3. Running Locked Suture (jahitan pengunci / jelujur


terkunci/ feston)

4. Subticuticuler Continuous Suture


(Subcutis)
1. SIMPLE INTERUPTED SUTURE (JAHITAN TERPUTUS / SATU – SATU )
 Tehnik jahitan terputus paling banyak digunakan
 Tiap jahitan disimpul sendiri
 Dapat dilakukan pada kulit atau bagian tubuh
lainnya
 Cocok untuk daerah yang banyak untuk bergerak
karena tiap jahitan saling menunjang satu sama lain
 Keuntungannya bila benang putus makan benang
akan putus satu
 Cara jahitannnya jaraknya kira-kira 1 cm
 Hanya satu tempat yang terbuka
 Bila terjadi infeksi maka jahitan dibuka di tempat
yang terinfeksi
TEHNIK JAHITAN TERPUTUS / SATU – SATU
1. Jarum ditusukkan jauh dari kulit sisi luka,
melintasi luka da kulit sisi lainnya, kemudian
keluar pada tepi yang jauh, sisi yang kedua
2. Jarum kemudian ditusukkan kembali pada tepi
kulit sisi kedua secara tipis, menyeberangi luka
dan dikeluarkan kembali pada tepi dekat kulit
sisi yang pertama
3. Dibuat simpul dan benang diikat
2. RUNNING SUTURE / SIMPLE CONTINOUS
SUTURE ( JAHITAN JELUJUR)
1. Jahitan jelujur menempatkan simpul hanya pada
ujung – ujung jahitan jadi hanya dengan 2 simpul
2. Salah satu simpul terbuka maka simpul lainnya
terbuka seluruhnya
3. Sama dengan jahitan jelujur baju
4. Tidak disarankan pada jaringan ikat yang longgar
5. Biasanya menghasilkan jahitan yang bagus
(estetika)
6. Sebaiknya tidak dipakai untuk menjahit kulit
TEHNIK JAHITAN JELUJUR
1. Diawali dengan menempatkan simpul 1 cm di atas
puncak luka yang terikat tetapi tidak dipotong
2. Serangkaian jahitan sederhana ditempatkan berturut-
turut tana mengikat atau memotong bahan jahitan
setelah melalui satu simpul
3. Spasi jahitan dan ketegangan harus merata, sepanjang
garis jahitan
4. Setelah selesaipada ujung luka, maka dilakukan
pengikatan pada simpul terakhir pada akhir garis jahitan
5. Simpul diikat diantara ujung ekor dari benang yang
keluar dari luka / penempatan jahitan terakhir
3. RUNNING LOCKED SUTURE (JAHITAN PENGUNCI /
JELUJUR TERKUNCI/ FESTON)
1. Variasi jahitan jelujur biasa dikenal dengan
stitch bisbol karena penampilan akhir dari
garis jahitan berjalan terkunci
2. Tehnik ini digunakan untuk menutup
peritoneum
3. Tehnik jahitan ini dikunci bukan disimpul
4. Simpul pertama dan terakhir dari jahitan
jelujur terkunci adalah terikat
TEHNIK JAHITAN PENGUNCI / JELUJUR
TERKUNCI/ FESTON
Cara melakukan penjahitan tehnik ini hampir
sama dengan jahitan jelujur, bedanya pada
jahitan jelujur terkunci dilakukan dengan
mengaitkan benang pada jahitan sebelumnya
sebelum beralih ke tusukan berikutnya
4. SUBTICUTICULER CONTINUOUS
SUTURE (SUBCUTIS)
1. Jahitan subcutis dilakukan untuk luka pada
daerah yang memerlukan kosmetik (estetika)
untuk menyatukan jaringan dermis / kulit
2. Tehnik ini dapat diterapkan untuk jaringan
luka
3. Pada tehnik ini benang ditempatkan
tersembunyi dibawah jaringan dermis sehingga
yang terlihat hanya bagian ujung benang yang
terletak di dekat kedua ujung luka
4. Hasil akhir pada tehnik ini berupa satu garis
saja
TEHNIK SUBCUTIS
1. Tusukkan jarum pada kulit sekitar 1-2 cm
dari ujung luka keluar di daerah dermis
kulit salah satu dari tepi luka
2. Benang kemudian dilewatkan pada jaringan
dermis kulit sisi yang lain, secara
bergantian terus menerus sampai pada
ujung luka yang lain untuk kemudian
dikeluarkan pada kulit 1-2 cm ujung luka
yang lain
3. Dengan demikian maka benang berjalan
menyusuri kulit pada kedua sisi secara
paralel di sepanjang luka tersebut
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai