Penting utk
penempatan benang
pada jaringan shg
harus dirancang scr
khusus utk
menimbulkan trauma
jaringan seminimal
mungkin.
SPESIFIKASI JENIS JARUM
1. Absorbable/ Non-Absorbable
2. Natural/ Syntetic
3. Braided/ Monofilament
Absorbable/ Non-Absorbable
1. Steril
2. Mudah digunakan
3. Reaksi jaringan yang minimal
4. Kekuatan memegang jaringan hingga luka sembuh
scr optimal
5. Simpul yang aman
6. Lentur
7. Ukuran yg sesuai
JENIS BENANG BEDAH
4. Silk (sutera)
Bersifat tidak licin seperti sutera biasa karena sudah
dikombinasi dengan perekat, tidak diserap tubuh.
Warna : hitam dan putih
Kegunaan :
- menjahit kulit
- mengikat pembuluh arteri
(arteri besar)
PRINSIP PENJAHITAN LUKA
Muka / leher hr 5
Perut hr 7 10
Telapak tangan hr 10
Jari tangan hr 10
Tungkai atas hr 10
Tungkai bawah hr 10-14
Dada hr 7
Punggung hr 10-14
KOMPLIKASI
Overlapping
tjd sebagai akibat tidak dilakukan adaptasi
luka sehingga luka menjadi tumpang tindih dan luka
mengalami penyembuhan yg lambat dan apabila
sembuh hasilnya akan buruk
Nekrosis
jahitan yg terlalu tegang dapat menyebabkan
avaskularisasi shg menyebabkan kematian jaringan
Cont
Infeksi
tjd karena teknik penjahitan yg tidak steril , luka
yg telah terkontaminasi dan adanya benda asing yg
masih tertinggal
Perdarahan
terapi antikoagulan atau pada pasien dg
hipertensi
Cont
Hematoma
tjd pada pasien dg pembuluh darah terpotong
dan tidak dilakukan ligasi/pengikatan shg perdarahan
trs berlangsung dan menyebabkan bengkak
Dead Space (Ruang/rongga mati)
adanya rongga pada luka yg terjadi karena
penjahitan yg tidak lapis demi lapis
Cont
Sinus
bila luka infeksi sembuh dg meninggalkan saluran
sinus, biasanya ada jahitan multifilamen yaitu
benang pd dasar sinus yg bertindak sbg benda asing
Dehisensi
luka yg membuka sebelum waktunya disebabkan
karena jahitan yg terlalu kuat atau penggunaan
bahan benang yg terlalu buruk
Abses
infeksi hebat yg telah menghasilkan produk
pus/nanah